Berkunjung

Tengah malam Julian masuk kedalam kamarnya. Julian melihat ke arah tempat tidur, disana Alexa sudah tertidur pulas. Julian membaringkan tubuhnya di samping Alexa. Julian menatap langit-langit kamar, Julian tidak menyangka bahwa dia menikah dengan wanita yang tidak di cintainya. Andai saja, Alexa tidak menggantikan Vanya, hidupnya pasti sudah jauh lebih baik. Tapi kebahagiaannya harus lenyap dalam hitungan detik saja. Pikirannya kini tidak bisa lagi berpikir jernih. Ingin sekali dirinya lepas dari tanggung jawab sialan ini.

Beberapa jam kemudian Alexa terbangun dari tidurnya. Dia sangat kaget melihat Julian sudah tidur di sampingnya. Alexa buru - buru beranjak dari tempat tidurnya menuju ke arah sofa, dia membaringkan badannya di sofa untuk melanjutkan tidurnya.

Matahari sudah menyinari bumi, Julian terbangun dari tidurnya dan melihat Alexa sudah tidak ada di sampingnya. Julian melihat ke sekeliling kamar dan mata Julian menatap Alexa yang masih terlelap di sofa, Julian mendekati Alexa, di lihatnya wajah Alexa yang tenang saat tidur. "Cantik, hidung yang mancung, dan juga bibir yang seksi." gumam Julian.

"Julian, kenapa kamu menatapku seperti itu?" kaget karena Julian memperhatikannya tanpa menyadari kalau Alexa sudah bangun.

"Siapa yang menatapmu? Tadi aku itu cuma memastikan, kau ngiler saat tidur atau tidak!" Jawab Julian sambil mencari-cari alasan.

"Aku tuh nggak pernah ngiler!" Jawab Alexa.

"Ya sudah kita bersiap - siap, karena kita akan kerumah orang tuaku." Ucap Julian mengalihkan pembicaraan. "Sekarang kamu cepat mandi dan pakai baju yang bagus." sambung Julian.

Alexa menggeleng - gelengkan kepalanya. "Tidak mau aku dirumah saja. Aku kan bukan istrimu," jawab Alexa menolaknya.

"Jangan membuatku menyeretmu dan memandikanmu seperti bocah, Alexa! Aku tidak akan segan!" Ancam Julian.

Alexa kemudian langsung berjalan ke arah kamar mandi sambil menghentak - hentakkan kakinya.

Kini Alexa dan Julian sudah bersiap untuk berangkat menuju ke rumah orang tua Julian. Di dalam mobil tidak ada yang memulai obrolan. Julian yang fokus mengemudi dan Alexa yang melamun, tidak tahu apa yang ada di pikirannya saat ini.

Mobil Julian mulai memasuki mansion milik keluarganya. Setelah memarkirkan mobil, Julian dan Alexa pun turun dari mobil dan melangkah masuk kedalam rumah dan langsung menuju ke arah ruang keluarga. Kedatangan mereka disambut hangat oleh Ibu Julian yang memberikan senyuman penuh dengan kasih sayang.

"Yang di tunggu akhirnya datang juga. Mama pikir kalian tidak akan datang kesini," ucap Bella, pada anak dan menantunya.

"Tentu saja aku datang, Mah." jawab Julian dengan nada dingin.

"Mama Bella?" sapa Alexa saat melihat ibu mertuanya berdiri di hadapannya.

"Hi sayang. Bagaimana kabarmu?" Bella langsung memberikan pelukan hangat pada Alexa.

"Aku baik, Ma." jawab Alexa. "Bagaimana denganmu sendiri, Mah?" tanya balik Alexa.

"Aku juga baik, sayang." jawab Bella sambil melirik ke arah Julian.

"Julian, apa kamu tidak ingin mengajak Alexa berbulan madu? Atau kalau kau masih sibuk, kau bisa mengambil weekendmu. Kalian bisa menghabiskan waktu bersama dan saling mengenal lebih dekat," ujar Bella memberikan saran.

"Weekend, aku selalu memiliki meeting dengan rekan bisnisku. Banyak pekerjaan yang tidak bisa aku tinggalkan," tukas Julian dingin dan raut wajah yang datar. Ya, kali ini dia harus kembali bersabar menahan emosinya.

"Julian, kau tidak bisa-"

"Mah, saat ini Julian sedang sibuk. Aku juga masih ada pekerjaan yang harus aku selesaikan. Karena sebelumnya aku tinggal di negara R dan sekarang aku akan menetap lagi di negara M. Dan aku juga masih harus mengurus banyak hal di sini," sambung Alexa yang berusaha memberikan pengertian. Tidak ada pilihan lain, dia harus membela Julian di hadapan Ibu mertuanya.

"Baiklah, tapi Mamah harap kalian bisa meluangkan banyak waktu bersama. Tunggu, tapi kalian tidak berencana menunda memilki anak, bukan?" tanyanya dengan tatapan yang serius ke arah Alexa dan Julian.

Alexa sedikit terkejut mendengar pertanyaan yang terlontar dari ibu mertuanya. Entah dia harus berkata apa jika membahas tentang anak. Terpikir memiliki anak dengan Julian saja tidak pernah muncul dalam benaknya. Sesaat Alexa mengalihkan pandangannya, menatap dingin wajah Julian. Dia masih menunggu Julian yang menjawab pertanyaan ibu mertuanya.

"Aku dan Alexa baru menikah? Banyak hal yang harus kita pahami satu sama lain. Aku harap Mama mengerti." tukas Julian menegaskan. Terlihat wajahnya tampak malas menjawab pertanyaan dari Ibunya.

Alexa hanya tersenyum. Beruntung, Julian sudah menjawab pertanyaan itu. Sungguh Alexa tidak menyangka akan mendapatkan pertanyaan dari mertuanya tentang anak. Padahal dirinya saja baru menikah dengan Julian. Sebenarnya, meski dirinya menikah dengan Julian, dia tidak mungkin memiliki anak dengan Julian. Astaga, itu tidak akan pernah terjadi. Alexa langsung menepis pikirannya kala memikirkan tentang anak.

Bella mendesah pelan. "Ya sudah, Mamah mau menyiapkan makanan dulu. Kalian beristirahatlah di kamar."

Alexa mengangguk. "Baik Mah,"

Bella tersenyum, seraya mengecup pipi Alexa. Kemudian dia berjalan meninggalkan Julian dan juga Alexa.

"Julian," panggil Alexa seraya menatap pria itu.

"Ada apa?" tanya Julian dingin.

"Kau mengatakan aku harus berpura-pura pada kedua orang tuamu untuk berperan menjadi seorang istri. Tapi kenapa kau menolak permintaan Ibumu yang meminta kita untuk berbulan madu?" Alexa bertanya dengan tatapan yang serius.

Julian tersenyum sinis. Dia mendekat dan menarik dagu Alexa dengan jari telunjuknya. "Apa kau menginginkan bulan madu denganku? Seperti pasangan yang baru menikah lainnya? Itu yang kau harapkan?"

Raut wajah Alexa berubah kala mendengar perkataan dari Julian. "Keinginanku? Tentu tidak! Aku tidak mau sama sekali! Aku hanya bertanya kenapa kau menolak? Apa kau tidak takut Ibumu curiga?"

Kini Julian mendekatkan bibirnya ke telinga Alexa seraya berbisik sarkas, "Kau takut ibuku curiga, atau memang kau menginginkannya?Ah, jangan - jangan kau ingin mendapatkan sentuhan dariku? Apa kau tidak pernah mendapatkannya, hingga sampai kau meminta seperti ini?"

Alexa langsung mendorong dada Julian dengan keras. Tatapannya berubah menjadi tajam ke arah pria itu. " Jangan macam-macam kau, Julian! Kalau kau berani menyentuhku aku akan membunuhmu! Sudahlah, berbicara denganmu selalu membuatku kesal. Lama - lama aku bisa menua jika terus berbicara denganmu. Karena setiap harinya aku pasti akan selalu marah - marah."

Tanpa berkata lagi Alexa langsung berjalan meninggalkan Julian yang masih tidak bergeming dari tempatnya. Rasanya dia sangat lelah selalu berdebat dengan pria menyebalkan itu.

Julian memasukkan tangannya di saku celananya. Tatapannya terus menatap punggung Alexa yang mulai menghilang dari pandangannya. Seringai di wajahnya muncul mengingat rasa kesal Alexa.

"Wanita yang menarik." kata Julian dengan senyum yang penuh arti.

...*******...

Hay... hay! Kalian yang sudah baca Bab ini jangan lupa kasih likenya dong untuk author.D

Kalau ada yang mau ngasih 🌷atau ☕ juga boleh kok hehehe. Seperti biasa author juga mau mengingatkan pada para reader ku. Yuk, kasih sajen votenya untuk author. Komentarnya juga jangan sampai lupa yah~

Author selalu menunggu komenan dari kalian loh😁

Makasih...

Bersambung....

Terima kasih sudah membaca. Maaf jika masih banyak typho.

Terpopuler

Comments

momy ervina

momy ervina

julian jaim lama2 pasti bucin keduanya

2023-05-16

0

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan Yang Tidak Inginkan
2 Perjanjian Pernikahan
3 Berkunjung
4 Rahasia Julian
5 Rasa Penasaran
6 Hukuman Untuk Alexa
7 Tidak Ingin Di Salahkan
8 Kedatangan Sepupu
9 Entah Kenapa
10 Hukuman Untuk Alexa Lagi
11 Kedatangan Devan
12 Kau Hanya Perlu Menurutiku
13 Alexa Sakit
14 Perintah Julian
15 Pintu Terbuka
16 Persiapan ke Pesta
17 Bertemu Kembali
18 Kau Harus Di Hukum
19 Jangan sakit lagi
20 Memikirkan Perkataan Alexa
21 Di Ajak Jalan - Jalan
22 Memasak Untukmu
23 Menginginkan Kebebasan
24 Tidur Bersama
25 Mengganggu
26 Siapa Wanita Itu?
27 Hukuman Untukmu
28 Seluruh Tubuhmu Adalah Milikku
29 Peringatan Samudera
30 Sakit Kepala
31 Aku Sedang Tidak Ingin Berdebat
32 Bercinta Tanpa kelembutan
33 Mengakhiri Hidup Pilihan Terbaik
34 Sebuah Kenyataan
35 Pikirkan Baik-baik
36 Perdebatan Alexa dan Julian
37 Mulai Banyak Bicara Dan Manja
38 Penjelasan Julian
39 Panggilan Telepon Dari Samudera
40 Larangan Julian
41 Kekhawatiran Julian
42 Kedatangan Samudera
43 Berbelanja
44 Bertemu Vanya
45 Alasan Vanya
46 Julian Yang Belum Berubah
47 Mengajak Makan Siang
48 Pertengkaran Julian Dan Alexa
49 Tidak Bisa Memilih
50 Kunjungan Mertua
51 Tujuan Samudera
52 Keributan
53 Hukuman Yang Terulang Lagi
54 Pergi Dari Rumah
55 Menenangkan Diri
56 Kekhawatiran Samudera
57 Kecelakaan
58 Kondisi Alexa
59 Mantan Tunangan Menjadi Adik Ipar
60 Kemarahan Samudera
61 Sebuah Kenyataan Yang Terpendam
62 Amarah Ayah Mertua
63 Menjaga Istriku
64 Alexa Siuman
65 Luka Di Hati
66 Keputusan Alexa
67 Rasa Takut, Benci Dan Trauma
68 Berpamitan
69 Alexa Sakit
70 Perkelahian Samudera Dan Julian
71 Usaha Julian Dan Pilihan Alexa
72 Akhirnya Mengalah
73 Merasa Bersalah
74 Permintaan Alexa
75 Penthouse
76 Biarkan Seperti Ini
77 Ngidam Menyusahkan
78 Ke Perkebunan
79 Tidak Mau Menjadi Janda
80 I Hate You
81 Kau Akan Selalu Cantik
82 Telefon Dari Samudera
83 Periksa Kandungan
84 Tingkah Aneh Devan
85 Perdebatan Adel Dan Devan
86 Lukisan Kaylan
87 Manja Seperti Anak Kecil
88 Kesepakatan
89 Kedatangan Vanya
90 Percakapan Alexa Dan Vanya
91 Kabar Dari Paman Demian
92 Undangan Makan Malam
93 Acara Jamuan Makan Malam
94 Mengantar Shabrina
95 Informasi Kedatangan Orang Tua Adel
96 Menikmati Sarapan
97 Bertemu Paman Dan Bibi Alexa
98 Acara Makan Siang
99 Lamaran Devan Dan Penolakan Dari Adel
100 Memberikan Tantangan Untuk Devan
101 Mengingat Kenangan Masa Lalu
102 Ngidam Manisan Buah Salak
103 Kedatangan Ibu Mertua
104 Kekesalan Devan Pada Julian
105 Rencana Devan
106 Meminta Izin
107 Keributan
108 Menahan Amarah
109 Terlihat Menggemaskan
110 Perdebatan Di Pagi Hari
111 Kau Sudah Gila!
112 Ocehan Adel
113 Percakapan Alexa Dan Adel
114 Tidak Akan Terperanguh
115 Prioritas pertamaku
116 Laporan Dari Kenzo
117 Menceritakan Semua Masalahmu
118 Pelaku Kebakaran
119 Saran Kenzo Dan Penolakan Julian
120 Perdebatan Julian Dan Samudera
121 Mengambil Alih Galaxy Group
122 Hasil Laporan
123 Tidak Bisa Di Hubungi
124 Rekaman CCTV
125 Identitas Penculikan
126 Kedatangan Julian Dan Devan
127 Menenangkan Adel
128 Telepon Dari Samudera
129 Macan Manisku
130 Keinginan Devan
131 Cara Licik Devan
132 Ngidam Lagi
133 Menyuarakan Isi Hati
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Pernikahan Yang Tidak Inginkan
2
Perjanjian Pernikahan
3
Berkunjung
4
Rahasia Julian
5
Rasa Penasaran
6
Hukuman Untuk Alexa
7
Tidak Ingin Di Salahkan
8
Kedatangan Sepupu
9
Entah Kenapa
10
Hukuman Untuk Alexa Lagi
11
Kedatangan Devan
12
Kau Hanya Perlu Menurutiku
13
Alexa Sakit
14
Perintah Julian
15
Pintu Terbuka
16
Persiapan ke Pesta
17
Bertemu Kembali
18
Kau Harus Di Hukum
19
Jangan sakit lagi
20
Memikirkan Perkataan Alexa
21
Di Ajak Jalan - Jalan
22
Memasak Untukmu
23
Menginginkan Kebebasan
24
Tidur Bersama
25
Mengganggu
26
Siapa Wanita Itu?
27
Hukuman Untukmu
28
Seluruh Tubuhmu Adalah Milikku
29
Peringatan Samudera
30
Sakit Kepala
31
Aku Sedang Tidak Ingin Berdebat
32
Bercinta Tanpa kelembutan
33
Mengakhiri Hidup Pilihan Terbaik
34
Sebuah Kenyataan
35
Pikirkan Baik-baik
36
Perdebatan Alexa dan Julian
37
Mulai Banyak Bicara Dan Manja
38
Penjelasan Julian
39
Panggilan Telepon Dari Samudera
40
Larangan Julian
41
Kekhawatiran Julian
42
Kedatangan Samudera
43
Berbelanja
44
Bertemu Vanya
45
Alasan Vanya
46
Julian Yang Belum Berubah
47
Mengajak Makan Siang
48
Pertengkaran Julian Dan Alexa
49
Tidak Bisa Memilih
50
Kunjungan Mertua
51
Tujuan Samudera
52
Keributan
53
Hukuman Yang Terulang Lagi
54
Pergi Dari Rumah
55
Menenangkan Diri
56
Kekhawatiran Samudera
57
Kecelakaan
58
Kondisi Alexa
59
Mantan Tunangan Menjadi Adik Ipar
60
Kemarahan Samudera
61
Sebuah Kenyataan Yang Terpendam
62
Amarah Ayah Mertua
63
Menjaga Istriku
64
Alexa Siuman
65
Luka Di Hati
66
Keputusan Alexa
67
Rasa Takut, Benci Dan Trauma
68
Berpamitan
69
Alexa Sakit
70
Perkelahian Samudera Dan Julian
71
Usaha Julian Dan Pilihan Alexa
72
Akhirnya Mengalah
73
Merasa Bersalah
74
Permintaan Alexa
75
Penthouse
76
Biarkan Seperti Ini
77
Ngidam Menyusahkan
78
Ke Perkebunan
79
Tidak Mau Menjadi Janda
80
I Hate You
81
Kau Akan Selalu Cantik
82
Telefon Dari Samudera
83
Periksa Kandungan
84
Tingkah Aneh Devan
85
Perdebatan Adel Dan Devan
86
Lukisan Kaylan
87
Manja Seperti Anak Kecil
88
Kesepakatan
89
Kedatangan Vanya
90
Percakapan Alexa Dan Vanya
91
Kabar Dari Paman Demian
92
Undangan Makan Malam
93
Acara Jamuan Makan Malam
94
Mengantar Shabrina
95
Informasi Kedatangan Orang Tua Adel
96
Menikmati Sarapan
97
Bertemu Paman Dan Bibi Alexa
98
Acara Makan Siang
99
Lamaran Devan Dan Penolakan Dari Adel
100
Memberikan Tantangan Untuk Devan
101
Mengingat Kenangan Masa Lalu
102
Ngidam Manisan Buah Salak
103
Kedatangan Ibu Mertua
104
Kekesalan Devan Pada Julian
105
Rencana Devan
106
Meminta Izin
107
Keributan
108
Menahan Amarah
109
Terlihat Menggemaskan
110
Perdebatan Di Pagi Hari
111
Kau Sudah Gila!
112
Ocehan Adel
113
Percakapan Alexa Dan Adel
114
Tidak Akan Terperanguh
115
Prioritas pertamaku
116
Laporan Dari Kenzo
117
Menceritakan Semua Masalahmu
118
Pelaku Kebakaran
119
Saran Kenzo Dan Penolakan Julian
120
Perdebatan Julian Dan Samudera
121
Mengambil Alih Galaxy Group
122
Hasil Laporan
123
Tidak Bisa Di Hubungi
124
Rekaman CCTV
125
Identitas Penculikan
126
Kedatangan Julian Dan Devan
127
Menenangkan Adel
128
Telepon Dari Samudera
129
Macan Manisku
130
Keinginan Devan
131
Cara Licik Devan
132
Ngidam Lagi
133
Menyuarakan Isi Hati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!