Mendengar ucapan suaminya, Lidya mengalihkan pandangannya kearah sang suami yang saat itu juga sedang menatap kearahnya, Kevin yang masih setia duduk diatas kursi rodanya.
'' Mereka menikah hari ini?'' tanya Lidya memastikan
'' Iya mah, dan apa tidak sebaiknya kita terima saja gadis itu? papa rasa dia wanita yang baik.'' ucap Kevin yang berusaha membujuk sang istri
'' Kok papa bisa mengatakan jika dia gadis yang baik? apa sebelumnya papa pernah bertemu dengannya?'' selidiknya
'' Belum, hanya pikiran papa saja, karna tidak mungkin jika Jaka akan menikahi wanita yang tidak baik bukan?'' jelas Kevin
'' Sudahlah pah, papa gk usah coba membela gadis itu, mau dia sebaik apapun, tetap mama gk akan merestuinya, mama punya menantu idaman pah, dan yang pasti itu bukan gadis itu.'' ucap Lidya membuat sang suami hanya bisa pasrah, ia tau jika istrinya tersebut sangatlah keras kepala.
'' Dari dulu mama sangat ingin Jaka menikah dengan Intan, menantu idaman mama, dia baik dan juga terpelajar, yang terpenting dia dari keluarga yang terhormat, tapi Jaka sangat bodoh menolak berlian demi imitasi yang sama sekali tak berharga itu.'' ucapnya
'' Mah, bukankah masih ada Jimi? papa yakin dia akan me--,
'' Pah, jangan bicarakan itu, papa tau anak itu tidak bisa diharapkan, bahkan ucapan mama selalu ditentangnya, papa seperti tidak tau Jimi saja, yang sering gonta-ganti pasangan.'' ucapnya
'' Jimi sudah berubah mah, dia tidak seperti dulu, buktinya dia mau menerima perjodohan yang mama berikan untuknya.'' jelas Kevin
'' Iya, itupun mama gk begitu yakin akan berakhir dengan pernikahan, papa masih ingat kan jika dulu kita juga pernah beberapa kali menjodohkannya, bahkan sempat akan menikah, tapi kenyataannya apa? dia malah pergi.'' ucapnya kembali mengingat kelakuan anak sulungnya tersebut.
'' Dulu kan dia masih sangat muda mah, saat kita menjodohkannya, sekarang dia sudah dua puluh tujuh tahun, pasti dia sudah berubah.'' ucap sang suami
'' Entahlah pah, rasanya mama males bahas anak itu sekarang.'' ucapnya, yang langsung pergi meningalkan sang suami sendiri
***
'' Mas Jaka, ucap Aisyah lirih saat tangan suaminya mulai merayap kearea pribadinya. Tangan Jaka memainkan ujung bulatan milik istrinya itu, memilin nya, membuat Aisyah mengeluarkan suara merdunya, getaran-getaran aneh mulai merasuki tubuhnya, semua syaraf nya menegang, sungguh Aisyah tidak tahan merasakan semua itu, begitu pula sebaliknya, melihat sang istri meliuk-liukn tubuhnya membuat Jaka semangkin agresif, nalurinya mulai bermain dengan sendirinya, menyentuh dan memberikan rangsa*ngan pada sang istri, malam itu adalah malam yang panjang bagi sepasang pengantin baru tersebut, suara-suara yang keluar dari bibir sang istri seperti alunan nada merdu dan ero*tis, membuat Jaka semangkin menggebu, pria itu sudah tidak tahan ingin segera menyatukan tubuh mereka, membenamkan kan seluruh miliknya didalam milik sang istri, dan menyemburkan benih cinta dirahim wanita yang sangat dicintainya tersebut.
***
Ditempat lain terlihat seorang pemuda sedang duduk bersama seorang wanita disebuah cafe.'' Jimi ayo kita pulang saja, aku bosen disini.'' rengek wanita tersebut yang tak lain adalah Mega, tunangan nya, wanita yang dijodohkan oleh orangtuanya yang tak lain adalah Lidya, wanita yang menurutnya baik, dan terpelajar dimata wanita paruh baya tersebut, karna dilihat dari pendidikan dan juga dari keluarga terpandang, karna orangtua Mega adalah rekan bisnis keluarga nya
'' Kalau kamu mau pulang ya sudah sana pulang saja, saya masih mau disini.'' ucapnya yang memang terlihat masih asik menikmati alunan musik di cafe tersebut, apa lagi penyanyi nya sangat cantik, dan enak dipandang mata, membuatnya semangkin betah berada disana, dan itulah salah satu alasan Mega yang merasa tidak betah terus berada disana, karna mata Jimi terus menatap kearah wanita berhijab tersebut, Jimi memang bukanlah pemuda alim seperti adiknya Jaka, yang tidak pernah berpacaran atau pun bersentuhan dengan lawan jenisnya, Jimi memiliki sifat yang kurang baik, karna sering berpacaran dan gonta-ganti pasangan, atau yang lebih sering disebut cowok playboy, ya Jimi memang seorang lelaki playboy, ia sering berpacaran dengan wanita seksi dan montok, namun anehnya jika melihat wanita berhijab, entah mengapa membuat hati pria itu merasa kan perasaan yang berbeda, sangat adem bila melihat wanita yang tertutup seperti itu, begitulah pikiran nya, namun ia sama sekali tak berniat mencari wanita berhijab, karna menurutnya, wanita yang mau menutupi auratnya seperti itu adalah wanita yang suci dan pasti tidak akan mau yang namanya berpacaran, sedangkan Jimi, jika berhubungan dengan seorang wanita pasti selalu ingin menjamahnya dan dia tidak akan tahan jika memiliki kekasih yang tertutup seperti itu.
'' Jimi ayo dong, atau aku telpon mama kamu.'' ancam Mega, membuat Jimi mendengus kesal.'' Selalu saja mengancam.'' gumamnya sambil menggerutu.
Saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju apartemen Mega, setelah menempuh perjalanan selama tiga puluh menit, akhirnya mereka sampai dibasement.'' Ayo turun!" ajak Mega awalnya Jimi sempat menolak, namun karna Mega terus memaksa, akhirnya pria itu pun mau ikut masuk
'' Kamu mau minum apa sayang?'' tanya gadis itu sambil membuka lemari es mini yang ada diruang tamu
'' Terserah yang penting dingin.'' jawab nya
'' Ini minumlah!" ucap Mega sambil meletakan minuman kaleng yang baru diambilnya.
Jimi meraih minuman tersebut lalu membuka dan langsung meminumnya
Glek..glek..glek
Terdengar suara air yang masuk kedalam tenggorokannya, membuat Mega yang melihat jakun pria itu turun naik, membuatnya menelan ludah, terlihat sangat seksi dimata gadis itu. Setelah Jimi meletakan minuman kalengnya Mega langsung menyambar bibir tunangannya tersebut membuat pria itu sedikit terkejut, awalnya ia ingin menolak ciuman tersebut, namun ia urungkan setelah merasa miliknya disentuh oleh gadis itu, walaupun masih dari luar, namun tetap saja Jimi tak akan bisa menolaknya, kecupan demi kecupan terus diberikan oleh Mega, gadis itu sangat agresif, membuat Jimi sedikit kewalahan dibuatnya, Mega menarik tangan pria itu untuk mengikutinya menuju kamar miliknya, dan kalian pasti tau kan apa yang akan terjadi selanjutnya jika sepasang kekasih masuk kedalam kamar?
***
'' Bang Abang mau cari kerja dimana? bukankah Abang bilang kalau bang Jaka sudah tidak bekerja ditempat yang lama?'' tanya Aisyah
'' Kamu tenang saja, kemarin Lia sempat menghubungi Abang, katanya ditempat dia bekerja ada lowongan ya walaupun mungkin tidak sebagus tempat kerja Abang yang sebelumnya, tapi setidaknya Abang mendapatkan pekerjaan itu, doa kan Abang ya? semoga Abang diterima ditempat itu.
'' Aamiin, mudah-mudahan bang, aku selalu berdoa untuk keberhasilan Abang.'' ucap sang istri
'' Terimakasih sayang, Abang sangat meruntung bisa mendapatkan istri seperti kamu.
Sedangkan ditempat lain terlihat seorang gadis sedang mondar-mandir, seperti sedang menunggu seseorang.'' Mana sih anak itu, katanya tadi sudah dijalan, tapi kok belum nongol juga, gimana ini, malah bos lagi butuh.'' gumamnya sambil terus menggerutu.
'' Nah tuh dia orangnya yang ditunggu-tunggu.'' ucapnya saat melihat kedatangan seorang pemuda yang terlihat menghampirinya.
'' Jak, kok loe lama banget sih? udah ditungguin juga dari tadi.'' ucapnya yang tak lain adalah Lia teman Jaka, yang juga berteman dengan Aisyah
'' Maaf, tadi motor gue bocor bannya.'' jawab Jaka
'' Alasan, yasudah yuk, itu bos udah nungguin loe sejak tadi.'' ucap Lia membuat Jaka langsung menatap kearahnya
'' Malah bengong lagi nih anak, ayo cepetan, loe gk perlu interview lagi, karna loe langsung diterima kerja.'' jelas Lia, dan tentu saja itu membuat Jaka langsung kegirangan saat mendengarnya.
Next
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments