"O ya neng kita belum kenalan" kata tetangga baru Titik... sambil memajukan tanganya mengajak Titik bersalaman tak lupa senyum tipis menghiasi bibirnya ramah.
"Nama saya Desi Pramita panggil saja saya Desi",katanya lagi.
"Saya Titik Komaria panggil saja Ria",Kata Titik sambil membalas uluran tangan Desi dan tak lupa senyum tipis untuk membalas keramahan Desi.
Setelah itu Titik menyerahkan uang nominal 600rb kepada Desi. Dan Desi pun memberikan kunci rumah itu selanjutnya mempersilahkan Titik untuk masuk dan beristirahat. Kemudian dengan sopan Desi pamit pulang.
"Cklek cklek cklek" pintu pun terbuka.
Titik segera masuk kedalam rumah. Dan tak lupa dia menguncinya dari dalam agar tidak ada yang mengganggu saat dirinya hendak tidur. Dia tersenyum bangga saat melihat didalam rumah. Rumah minimalis yang terdiri dari 1kamar tidur, kamar mandi dalam, ruang tamu dan dapur menjadi satu. Berlantai keramik yang bersih dan terawat. Kamar mandi yang bersih. Dan kamar tidur yang sudah ada kasur serta lemari pakaian berukuran dua pintu.
"Wah ini keren, aku bisa tidur dikamar ini bersama Kelana", cicit Titik sambil membaringkan Kelana yang sedari tadi tidur digendonganya. Kemudian dia pun merebahkan diri disamping Kelana untuk ikut beristirahat. Titik belum menyadari adanya kejanggalan yang terjadi setelah ia bertemu dengan Kelana.
Bahkan Titik tidak seperti manusia yang keluar dari hutan yang tidak tau apa-apa. Kini Titik bisa membaca menulis dan menghitung Titik juga menguasai Teknologi.
Tiba2 tangis Kelana membangunkan Titik dari tidur nyenyaknya ... dan ternyata hari mulai gelap. Titik menggendong bayi itu untuk menenangkanya...
"bodohnya aku kenapa aku tidak membeli susu saat hari masih siang tadi" Titik merutuki dirinya sendiri atas kebodohanya.
Akhirnya dia pun menggunakan cara yang sama saat di hutan.
"Biar saja Kelana minum Asiku dulu yang penting dia diam, agar tangisnya tidak mengganggu telingaku dan agar aku bisa berpikir", cicit Titik. Benar saja Kelana langsung terdiam saat itu juga... dia pun menghisapnya dengan rakus. Titik mulai berpikir
"Kenapa bayi ini menyusu seolah2 ada banyak air susunya dan bukankah hanya orang yang habis melahirkan aja yang mempunyai air susu", batinnya.
"Oh ya... apa mungkin ada orang tua yang tega membuang bayi ini didalam hutan".batinya lagi.
"kamu ganteng kelana... Kulitmu putih, hidungmu mancung, matamu biru....
belum pernah saya melihat ada bayi sesempurna kamu di kampungku, tapi sangat disayangkan nasibmu yang tidak bagus. Kamu sengaja dibuang oleh orang tuamu yang tidak bertanggung jawab. Tapi kamu tidak usah kawatir aku akan menjagamu sepenuh hatiku. Dan akan kupastikan kamu tidak kekurangan kasih sayangku", kata-kata Titik saat menyusui wajah Kelana yang imut terus ia pandangi.
Tanpa ia sadar Titik pun tertidur lagi sambil menyusui Kelana.
saat dalam tidur yang tenang Titik pun bermimpi dia bertemu dengan anak kecil umur 2th. balita itu berambut pirang bekulit putih bermata biru dan berhidung mancung. Balita itu memanggil Titik dengan sebutan "ibuu".
"ibu ini kubawakan uang buat ibu.... Ibu bisa membeli rumah yang lebih besar dari ini dan ibu juga bisa beli mobil serta perhiasan yang banyak buat ibu.... .. Kelana sangat senang dan berterimakasih Karena ibu mau menjadikan Kelana anak ibu,,,"kata balita itu. Sambil memberikan uang kepada Titik yang tak terhitung jumlahnya saking banyaknya.
"Ibu Kelana mohon ibu tidak usah membelikan Kelana Susu atau makanan apapun karena Kelana hanya suka Asi... Ya bu Kelana hanya butuh Asi. ... Itu saja sudah cukup."kata kelana lagi.
Dalam mimpi yang seolah nyata itu. Titik sedang terduduk dibawah pohon yang rindang dan dia juga memperhatikan setiap ucapan balita itu.
"ya... Bu ini aku Kelana .. Bayi yang sedang ibu susui... Aku juga yang memindahkan ibu hingga sampai di Kota ini.. Dan aku juga yang membuat ibu jadi bisa memahami semuanya". Terang kelana lagi.
"asal ibu tau kalau aku ini bukanlah manusia mangkanya orang2 awam tidak bisa melihat kehadiranku". Terangnya lagi.
Titik tertegun mendengarkan penjelasan Kelana dan diapun bertanya kepada Kelana memberanikan diri." Berarti kamu adalah sebangsa jin atau kamukah yang disebut Tuyul?"
Hanya dengan bibir tersenyum kecil Kelana menjawab pertanyaan Titik.
"memang saya juga merasa aneh dengan bayi Kelana karena semenjak saya bertemu hidupku benar2 berubah dan kini akupun semakin percaya diri menikmati hidupku". Kata Titik tanpa rasa takut malah seolah menikmati hidupnya yang sekarang.
"patas saja tidak ada yang menegurmu saat digendonganku tadi lantaran kamu tidak terlihat", kata Titik lagi.
Dan saat Titik diam dan terus memandang balita Kelana tiba2 saja saat itu dia berubah menjadi Kelana Dewasa. Titik tertegun matanya membulat sempurna...
tidak mungkin Titik pingsan karena ini di alam mimpi.
mata Titik tak kuasa untuk berkedip melihat perubahan yang tiba2 terjadi didepan matanya.
Sesosok pemuda berbadan kekar bertubuh tinggi berkulit putih bersih bermata biru dan berambut panjang. Berdiri dihadapan Titik yang masih termangu menatapnya.
Tanpa aba2 lagi Kelana pun langsung ikut duduk dihadapan Titik dan langsung memeluknya erat.
"Ria aku Kelana sangat menyayangimu," bisik Kelana di telinga Titik.
Kelana masih terus memeluk Ria tanpa ingin melepasnya.
Tanpa terasa pelukan itu membuat keduanya hampir lupa posisi.
akhirnya dengan pelan tangan Titik mulai mendorong dada bidang Kelana dengan pelan dan sopan.
Kelana pun tersadar dengan sikapnya diapun mulai mundur dan kini dia duduk disamping Titik.
"Kelana kenapa kamu bisa berubah bentuk dalam sehari? Tadi kamu masih bayi dan akupun masih menyusuimu... Terus tiba2 kamu menjadi balita dan sekarang kamu didepan mataku kamu menjadi sedewasa ini bahkan lebih dewasa dari aku?"cecar Titik kepada Kelana yang kini ada disampingnya.
Kelana hanya tersenyum mendengar pertanyaan Titik.
"Ceritanya panjang dan nanti kapan2 saya ceritakan",jawab Kelana sambil tersenyum.
" Ria tolong jawab dulu pertanyaanku kenapa namamu kamu rubah?" Tanya Kelana penasaran.
"aku sama sekali tidak merubahnya... Namaku kan Titik Komaria... Orang di kampung memanggilku Titik tapi sekarang aku dikota jadi Ria aja", Titik menjawab asal sambil terkekeh geli dengan alasanya yang ia buat sendiri. Entah kenapa Titik tak merasa takut sama sekali terhadap Kelana. Ia malah seperti memiliki teman dekat sekaligus anak.
Ya... Saat Kelana menjadi bayi Titik akan sangat sayang padanya seperti anak sendiri. Tapi saat kelana dewasa ia seperti teman dan sangat nyaman berbincang padanya. Bahkan ia bisa tertawa bersamanya. Tawa yang sudah lama tak menghiasi bibirnya sejak kematian Abah.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Jadi untuk menghargai Titik yang pindah nama menjadi Ria kini penulis menyebutnya dengan Ria bukan Titik lagi. Karena Titik dan Ria itu satu orang.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments