Gadis itu berdiri didepanku, dia seolah olah memaksaku untuk menuruti perkataannya. Dengan jubah putih menyelimuti dirinya, itu bagaikan dokter yang kapanpun siap untuk membedah pasiennya. Di ikuti ekspresi wajah tersenyum seakan dia tahu semuanya, sekarang hanya kepasrahan yang ada didiriku.
“Hei, Kamu tahukan seberapa luasnya alam semesta ini? Apakah kamu yakin jika hanya ada satu galaksi yang dapat menampung seluruh kehidupan? Tidak!” Gadis itu berkata dengan tatapan yang serius.
“…”
“Keberadaanmu dan aku adalah buktinya!” Teriaknya sambil menunjukkan tangannya tepat di dadaku.
“Aku? Kenapa aku? Aku tidak tahu apa apa soal itu.” Aku mencoba membalas ucapaannya, walau sebenarnya tidak tahu apa apa mengenai ini.
“Aoi – kun, kamu masih tidak paham ya? Baiklah mau bagaimana lagi.”
Dia menghela nafas, kemudian meletakkan kedua bunga mawar yang ada digenggamannya di depanku.
“Aku akan sedikit menjelaskan bagaimana ini semua bisa terjadi. Sebelumnya sudah aku bilang kan, jika semua manusia disini memiliki kekuatan khusus? Termasuk kau….
'Tidak mungkin, omong kosong macam apa itu.'
… dan aku juga, jadi ini mungkin sedikit berbeda dengan dunia asalmu.”
“Kekuatan khusus? Sihir?” Timpalku.
Dia menganggukkan kepalanya perlahan, kemudian gadis itu mengambil bunga mawar yang berwarna biru dan memberikannya kepadaku.
“Simpelnya, anggap saja bunga mawar biru itu adalah duniamu. Lalu bunga mawar merah adalah duniaku.” Ucap gadis itu sambil mengambil bunga mawar merah.
“Jadi, seseorang yang ada di duniaku ini mati. Dan kebetulan ada sesuatu yang hampir sama dari segi perilakunya, tubuhnya, bahkan jiwanya sekalipun. Persamaan itu semua ada di duniamu”. Jelasnya sambil memetik satu persatu kelopak bunga mawar di genggamannya, setelah beberapa kelopak bunga yang jatuh matanya tertuju di bunga yang ada di tanganku.
“Lalu, apa hubungannya dengan semua ini?”
“Ara, kamu masih belum paham ya, Jadi yang seseorang yang kumaksud adalah kamu, Aoi – kun. Dan kamu berada di tubuh seseorang yang beberapa menit lalu sudah mati, mungkin kamu merasa aneh dan heran. Tapi karena kemiripan kalian hampir menyentuh kalimat 'sempurna', kamu tidak akan merasa kesakitan.” Dia mengatakan itu sambil meremas bunga mawar yang telah habis kelopak bunganya.
Mendengar itu, aku sedikit terkejut. Aku berada di tubuh orang? Bagaimana bisa itu terjadi? Apa dia memindahkan jiwa di dunia asalku ke dalam tubuh ini?
“Lalu, bagaimana dengan tubuh di dunia asalku?” Aku menimbali penjelasannya, bermaksud untuk bersikap tenang apapun yang terjadi.
“Hmm bagaimana ya? Sejujurnya aku kurang yakin. Karena ini pertama kalinya berhasil, kamu beruntung loh Aoi – kun.” Ucapnya dengan mengeluarkan senyuman kecil.
“Apa maksudmu? Berarti kamu sudah beberapa kali melakukan ini?”
“Benar, tapi sayangnya selalu gagal dan itu mengakibatkan jiwanya ikut mati. Tapi kamu berbeda, mungkin kamu masih punya kesempatan hidup di kedua dunia. Bukankah itu keren?” Saat dia mengatakan itu, tiba tiba bunga mawar berwarna merah muncul ditangannya.
Keren darimananya? Jelas jelas aku menjadi kelinci percobaan olehnya. Ini benar benar tidak masuk akal, aku harus tau bagaimana cara menyelesaikan ini semua.
“Sekarang apa yang harus aku lakukan di dunia baruku ini?” Ucapku sambil melihat bunga mawar baru yang ada di tangannya.
“Apa ya? Untuk merayakan keberhasilan ku, aku biarkan kamu beradaptasi dengan dunia baru ini. Tapi, aku tidak akan membiarkanmu macam macam, karena aku selalu bersamamu.”
Tunggu, apa yang dia katakan? Selalu bersama? Apakah aku harus bersama dan menghabiskan seumur hidupku di dunia ini hanya dengan gadis aneh ini? Yang benar saja.
“Baiklah, lalu siapa namamu?” Kataku sambil memberikan bunga mawar biru kembali kepadanya.
“Ara, aku belum mengenalkan diriku ya. Maaf ya, Aku adalah Mashiro seorang ilmuwan sekaligus dokter di kota ini.”
“Baiklah, Dah. Aku mau tidur.” Ucapku dengan nada lesu dan kembali berbaring dikasur. Aku yakin sepenuhnya ini adalah mimpi dan ingin segera kembali.
“Tidur yang nyenyak ya Aoi – kun~”
Aku sudah muak dengan ini, jadi aku kembali berbaring ke kasurku dan tidur. Gadis yang bernama Mashiro itu menghilang entah kemana, siapa yang peduli itu?
Bisa saja aku melawannya, dia terlihat seperti gadis lugu nan lemah. Namun, hanya dia satu satunya yang tahu posisiku saat ini. Jadi aku menunggunya sampai aku bisa beradaptasi dengan apa yang ada di dunia ini.
......................
Di pagi hari aku terbangun dari tidurku, awalnya kukira ini sudah berada di dunia asalku. Tapi saat aku terbangun, seluruh tubuhku terasa sangat segar. Terlihat beberapa indikator berbentuk tubuh yang terbagi dengan banyak bagian secara detail, bahkan aku bisa melihat jari jemari tanganku di indikator tersebut. Serta beberapa display bar berbentuk horizontal yang ada di bawah nya.
Ini seperti game, aku tahu dengan warna hijau itu berarti bagian itu dalam kondisi baik. Namun, ini sangat komplek. Sulit untuk memahaminya secara langsung, sepertinya ini akan membutuhkan waktu yang lama.
“Ara, Aoi – kun kamu sudah bangun ya.” Terdengar suara gadis yang tidak asing di sebelahku.
“Ha! Da – darimana kamu? Kenapa kamu tiba tiba muncul!” Aku terkejut saat menoleh kesamping dan melihat Mashiro dengan ekspresi wajah bahagia, aku tidak tahu dia datang darimana.
“Haha, kamu lucu ya, Aoi – kun. Padahal aku sudah bilang jika aku selalu bersamamu.”
“Berisik, apa maksudnya itu?”
“Loh, kamu belum sadar ya, itu adalah efek dari Skill – mu ‘Kontrak’. Karena itu aku selalu bersamamu.” Ucapnya dengan nada bingung.
'Hah?! Skill? Kontrak? Apa itu? jangan jangan ini masih di dunia konyol katanya itu.' Batinku sedikit melirik Mashiro.
'Kalau perkataannya dan keberadaannya benar, itu berarti ini kenyataan?'
“Apa maksudmu?” Aku mencoba untuk bersikap setenang mungkin dan mulai perlahan mencermati keadaan ini.
“Sebelumnya aku sudah bilang kan, semua manusia disini punya kekuatan khusus, dan setiap manusia di dunia ini pasti memiliki satu Skill Passive dan Skill Default. Kalau tidak salah, kamu memiliki Skill Passive: escalation dan Skill Default: Kontrak. Kamu bisa mengeceknya dengan mengucapkan ‘My Skill’.” Jelasnya.
’My Skill’?
Aku tidak sengaja mengucapkan itu, tiba tiba sebuah Pop Up muncul dihadapanku.
[My Skill]
[Skill Passive: Escalation]
[Skill Default: Kontrak]
[Skill Active: None]
[Skill Special: None]
[Curse Skill: None]
Itu berisi beberapa Skill yang kumiliki, aku tidak tahu secara detail dan cara menggunakannya. Aku juga sedikit penasaran dengan Curse Skill yang bertuliskan merah itu.
“Oh, jadi begitu cara kerjanya. Semuanya ada 5 Skill ya, menarik. Tapi aku tidak tahu secara jelasnya bagaimana menggunakan Skill itu.” Ujarku sembari melamun memandangi setiap list skill.
“Benar! Memang, hampir rata rata manusia disini tidak tahu bagaimana cara menggunakan Skill yang mereka miliki, bahkan sampai mati pun mereka belum pernah memakainya. Namun tenang, Aku memiliki Skill Passive yang dapat memperlihatkan secara detail sesuatu.” Cakapnya santai sambil berjalan santai mengelilingi tempat tidurku.
“Mengerikan, memang sesulit apa untuk mengetahui Skill yang dimiliki?” Balasku dengan mataku yang mengikuti kemana dia berjalan.
“Kita tidak bisa mengetahuinya secara langsung, butuh waktu latihan yang lama untuk mengetahuinya tapi ada beberapa Skill yang dapat mengetahuinnya hanya dengan melihatnya langsung. Seperti milikku ‘analisa’.” Ucapnya sambil mendekatiku.
Setelah mengatakan itu, dia menatapku. Itu sedikit memalukan, seorang gadis melihat wajahku yang baru bangun.
“Jadi Skill ‘escalation’ milikmu adalah jenis Skill yang memberikan Buff pada penggunanya, yang berarti meningkatkan seluruh kinerja badannya. Dan Skill milikmu akan bekerja jika kamu mendengarkan suatu musik yang memiliki ritme yang sempurna, semakin sempurna ritmenya, semakin besar perubahan yang ada di dalam tubuhmu.” Jelasnya panjang lebar.
“Jadi dengan kata lain, aku harus mendengarkan lagu untuk mengaktifkan Skill milikku?” Kataku sambil menjauhkan wajahku darinya.
“Benar! semakin bagus ritmenya kamu akan semakin merasakana perubahannya.”
“Baiklah, itu cukup menarik. Lalu bagaimana dengan Skill Active - ku?
“Eh? Bukannya kamu sudah mengaktifkannya?” dia sedikit terkejut saat aku mengucapkan itu.
“….”
Aku terdiam, bahkan aku tidak tahu apa yang dimaksud ‘Kontrak’ dalam Skill yang kumiliki ini. Yang kuketahui dari Skill hanyalah aku sudah mengaktifkannya, dan Mashiro adalah hasil dari Skill ini.
“Kamu laki laki yang menarik ya, Aoi – kun. Jadi Skill Active yang kamu miliki berjenis Summon, dengan kata lain kamu dapat membentuk sebuah kontrak dengan jiwa seseorang, dengan syarat kedua pihak harus setuju dan menerima kesepakatan yang ditawarkan satu sama lain. Kamu dan aku sudah membuat kontrak ini, karena itu aku selalu bersamamu.” Jelasnya sambil memaikan jarinya didadaku, wajahnya juga sangat dekat.
Ini sangat memalukan, terlebih lagi wajahnya sangat dekat. Aku dapat merasakan nafasnya, dan juga tangan lembutnya yang berada di dadaku. Walau terlapisi dengan kain selimut serta baju, aku masih bisa merasakan sentuhan jari jemarinya. Dia seperti mau menghasutku untuk mengikuti keinginannya.
“Eh!? Bagaimana aku menyetujui kontrak ini bersama mu? Dan terlebih lagi bagaimana membatalkan kontraknya?” Ucap ku sambil bangun dari posisi yang memalukan.
Mashiro terlihat sedikit terkejut, kemudia dia mengeluarkan senyuman jahatnya untuk kedua kalinya.
Bersambung......
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Miss Yukii
Mashiro.. jadi keinget sama someone
2023-06-06
1
😺 Aning 😾
cakeppp 👍
2023-06-05
0
Thyta
hm gak bagus nih
2023-05-03
0