Chapter 2 - Teman Baru

*Bel istirahat berbunyi.

Waktu yang ditunggu telah tiba, rasanya melegakan. Jadi apa yang harus aku lakukan sekarang? Sepertinya pilihan terbaik adalah membeli beberapa makan siang di kantin.

'Sebentar, bagaimana urusan dengan Taka?'

Pertanyaan itu tiba tiba terselip pada otakku.

Aku melihat ke arah tempat duduknya, tapi dia sudah menghilang entah kemana. Siapa yang peduli? Lebih baik aku segera pergi ke kantin sebelum kehabisan.

'Ah, aku ingat. Dia pergi ke kamar mandi tadi sebelum istirahat, tapi mengapa sampai sekarang dia belum kembali?'

Setelah keluar dari kelas, aku melihat Taka berjalan di lorong. Aku tidak tahu pasti darimana dan apa yang telah dia lakukan, tapi terlihat dia membawa beberapa kantung plastik yang berisi banyak makanan dan camilan didalamnya.

'Apa yang dia lakukan? Jadi Kacung? (Julukan untuk pembantu tanpa imbalan.) Tapi, mengapa dia sampai rela begitu. Ada beberapa kemungkinan dia melakukan hal tersebut, seperti disuruh oleh orang yang jabatannya lebih tinggi seperti guru dan ketua osis. Bisa juga dia dipaksa oleh para preman sekolah, tidak tidak! Mana ada hal seperti itu disini.'

'Ada kemungkinan juga dia disuruh pacarnya, ah iya…. Itu lebih masuk akal. Tapi tunggu, pacarnya bukan siswi SMP yang aku lihat tadi pagi? Tidak! Ada kemungkinan juga dia punya simpanan lain di sekolah ini. Bukannya tidak mungkin, dia anak populer loh, apa yang tidak bisa dilakukannya dengan semua kelebihan itu.'

Batinku reflek mengatakan seluruh semua kemungkinan yang terpikirkan secara spontan.

“Ternyata kamu ya Aoi! Tepat sekali! Eh, Ngapain kamu ngelamun disini!”

Taka tepat berada di depanku dan dia berbicara sedikit keras.

'Ah, sial aku terlalu lama memikirkan orang lain yang tidak ada hubungannya denganku. Sampai tidak sadar dengan lingkungan sekitarku.'

“I-iya Maaf, aku hanya berpikir sedang apa kamu membawa makanan sebanyak itu.”

“Oh….ini! Nih, ayo kita kembali ke kelas, Yogairu sudah menunggu.”

Apa ini? Semuanya berisi makanan dan camilan. Yogairu? Siapa dia? Bagaimanapun ini sudah dititipkan kepadaku. Mau, tidak mau aku harus mengikutinya. Merepotkan.

Saat masuk ke kelas, seseorang berbicara dengan Taka.

“Hanya ini? Dari tadi kamu ngapain sebelum istirahat?”

“Dasar, sebagian di bawa Aoi, lihat!”

Jadi sebelum istrirahat tadi dia pergi ke kantin dengan alasan ke kamar mandi. Dia menjadikan alasan keluar kelas hanya untuk membeli semua makanan ini? Aku hampir tidak percaya itu.

“Mantap! Eh, Aoi?......jarang sekali! Tidak! Hampir tidak pernah sama sekali,”

Orang yang sebelumnya berbicara dengan Taka, mulai berbicara denganku. Dia sedikit terkejut melihatku dan sempat melirik ke tempat duduk ku.

Aku tidak tahu siapa dia, tapi sepertinya sangat dekat dengan Taka. Dia sangat ber-energik bukan? Pasti merepotkan memiliki teman seperti dia.

“Ti-tidak aku hanya membawakan barang milik Hoshizora-san.” Ungkapku terbata bata.

“Jadi begitu jalan ceritanya. Eh, kamu menjadi pembantu Taka? Apa yang telah dia lakukan padamu?” Tugas Yogairu menyetujui nan memahami ucapan anehku.

“Pembantu? otakmu buat berpikir! Dasar! Apa salahnya berteman dengan teman sekelas? Terlebih lagi jangan panggil aku dengan nama keluarga, itu terlihat seperti nama perempuan. Memalukan!”

Taka sedikit membentak sambil memberikan botol air dan berpaling membelakangiku saat dia melarang menyebut dengan nama keluarganya.

Aku heran, mengapa Taka tidak mau orang orang memanggil nya dengan nama keluarga. Memang “Hoshizora” memiliki kesan untuk perempuan tapi apa masalahnya? Lagian itu juga bukan urusanku.

“Ah, Maaf, aku tidak tahu soal itu.” Kataku.

“Ngomong ngomong kenalkan, Kineku Yogairu. Dia tidak ada bedanya dengan mu, hanya seorang maniak game.” Jelas Taka, sepertinya dia melupakan kejadian beberapa detik sebelumnya.

“Ha? Maniak game? Kau tidak melihat dirimu sendiri sialan?” Sanggah Yogairu.

“Faktanya memang begitu! Setidaknya aku ada aktivitas lain selain bermain game Ecchi sepertimu.”

“Kepalamu penuh dengan hal Ecchi! kalau memang itu, berarti kamu juga. Bukannya kemarin malam lu bermain bersamaku. Bodoh!”

Ini sangat berisik, sungguh. Aku tidak tau mereka bercanda atau tidak, tapi ini membuktikan jika mereka adalah teman dekat. Sebaiknya ini segera dihentikan, aku tidak mau lainnya terganggu karena mereka berdua.

“Ka – kalian main game apa memang nya?” Tanyaku menyela perdebatan mereka berdua.

[[Ha?]]

Serentak mereka langsung mengalihkan pandangannya padaku, namun tidak lama kemudian perdebatan kecil itu malah semakin membara.

“Dengar tuh, ini semua karena mu Baka Zora!”

“Apa? Kamu yang tidak bisa menerima faktanya, bodoh! Dasar, Yoga KinEcchi!”

Tidak bisa, ini malah memperburuk situasi. Ini harus dihentikan sekarang, aku tidak mau mereka mengatakan hal yang lebih aneh lagi.

Aku melihat ke arah makanan mereka berdua.

“Eh, kalian tidak mau? Ini semua aku makan ya?”

Dengan cepat aku langsung mengambil makanan yang ada di meja mereka.

“Tu – tunggu, bagian ku! Seenaknya sendiri kamu.” Kata Kineku.

“Kamu belum cukup? Aku masih belum makan sebagiannya.” Kata Taka.

“Nih, waktu istirahat hampir habis. Jika kalian terus berdebat, bel tidak menunggu kalian sampai selesai.”

Dasar, akhirnya tenang juga. Itu cukup membuatku lelah, beruntungnya cuma beberapa anak saja yang ada di kelas dan tidak menarik perhatian mereka. Tapi sebenarnya aku juga penasaran dengan game yang dimainkan Taka dan Kineku, sepertinya menarik.

“Anu – sejujurnya, aku penasaran dengan game yang kalian bicarakan tadi.”

[[Uhuk! Ha?]]

Mereka berdua tersedak bersamaan, aku pikir apa pertanyaan ku aneh?

“Bu- bukan begitu maksudku, aku tidak tertarik dengan hal Ecchi nya. Tapi penasaran bagaimana gamenya.” Sambungku sedikit tergopoh.

“Tidak, aku hanya bercanda loh tadi itu cuma-.”

“Kau tertarik dengan hal gituan ya? Tidak usah malu – malu, lagian kita juga sesama laki. Iya kan Baka?”

Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Yogairu menyela Taka.

“Apa yang kamu katakan KinEcchi! Otak mesum! Itu hanya game Shadow of Light versi mobile.” Pungkas Taka.

“Otak lu ya mesum bodoh! Siapa yang nge – Simp dengan Vyolen, Ha?!”

'Ya ampun mereka bertengkar lagi, benar benar tidak bisa akur.'

Ternyata yang dimainkan mereka berdua adalah game MOBA PC yang baru baru ini rilis global di mobile. Aku sudah bosan dengan game Shadow of Light, terlebih lagi aku sudah di tingkat yang paling tinggi. Jadi aku mulai jarang bermain game itu.

“- ha? Apa kau bilang! Bukannya kamu yang melakukan itu!”

“Otak mesum mana bisa berkata jujur, dasar!”

Sampai kapan ini berhenti, dari tadi mereka berdua saling mengolok - olok tidak ada habisnya. Aku tidak mau ikut campur lagi, aku harus segera pindah dari sini.

Di saat aku merapikan bungkus makananku dan bersiap untuk pergi dari mereka berdua, suara bel berbunyi. Jam istirahat habis, aku bersyukur jika saja ini lebih lama lagi, entah aku bisa bertahan atau tidak.

Perilaku mereka berdua sangat berbeda dari jam istirahat, itu seperti mereka memiliki kepribadian ganda. Menakutkan.

......................

Waktu pulang, Taka menghampiriku dan mulai berbicara denganku.

“Aoi, mampir dulu di kantin yuk! Sekalian mengajariku bermain game mu itu.

Oh, iya. Aku lupa sudah menerima ajakannya kemarin, ini pasti merepotkan. Aku harus mencari alasan untuk menolaknya.

*Kesempatan pertama.

“Eh, bukannya kamu ada kegiatan club?” Tolakku lembut.

“Ah…. Soal itu, aku sudah sering bolos beberapa hari ini. Jadi jangan pikirkan itu.”

Sial, kalau begini aku tidak bisa menolaknya.

*Kesempatan kedua.

“Tapi baterai ponselku hampir habis.”

“Tidak apa! Aku bawa Charger dan powerbank mini, gimana? Efektifkan?”

Pasrah dah, mau gimana lagi. Sepertinya hari ini jadi hari yang melelahkan.

“Baiklah baiklah. Ayo kita pergi.”

“Ayo – Ayo! Sebentar aku mengajak satu orang lagi.”

Taka berlari ke tempat duduk Yogairu, dia sepertinya tertidur.

*Plak!

“Woy KinEcchi! Sampai kapan kau tidur, bodoh! Ayo kita main game, sialan!”

Taka memukul Kineku yang sedang tertidur dengan keras sambil berteriak membangunkannya. Aku tidak paham, apa itu yang namanya ‘sahabat’? Sungguh kejam.

“Tidak bisa kau membangukan ku dengan cara lain, sialan? Pukulanmu sakit bodoh!” Geram Yogairu.

“Tidak bisa! Cepat! Nanti nasi ayam katsu habis di borong murid perempuan.”

“Ada katsu hari ini di kantin? Ayo cepat sialan!”

“Aoi! Ayo!”

Apa yang barusan ku lihat? Kineku langsung bersemangat mendengar ayam katsu dan pedebatan mereka yang berisik langsung reda. Sangat melelahkan jika berteman dengan orang orang yang Brutal itu.

Mereka berlari sangat cepat, aku tidak bisa mengikutinya. Tidak, memang aku yang tidak pernah berlari. Ini terlalu menghabiskan tenaga.

Sesampainya di kantin, aku melihat Taka dan Kineku makan di meja paling pojok. Mereka berdua disana mungkin karena itu tempat terdekat dengan colokan charger, Taka pasti ingat apa yang kukatakan sebelumnya.

Aku juga penasaran dengan nasi ayam katsu yang dibicarakan mereka berdua, jadi aku pergi dahulu untuk memesannya.

“Ibu, 1 paket nasi ayam katsu ya!” Pintaku kepada ibu penjaga di salah satu kios.

“Aduh, maaf ya baru saja 4 paket terakhir diambil oleh 2 anak itu.”

Ibu kantin menunjuk ke arah Taka dan Yogairu yang sedang makan dengan lahap.

Sudah kuduga pasti seperti ini, dasar mereka sangat rakus.

“Oh, iya bu. Kalau begitu saya pesan minuman es coklat saja.”

“Siap…....”

Setelah memesan minuman aku pergi ke tempat mereka berdua. Ketika aku mendekati mereka, mereka berdua sedang bermain game MOBA.

Hei, bukannya tadi kalian makan? Cepat sekali! Dan sebelumnya kamu mengajak aku untuk bermain game Rythme, tapi apa yang kalian mainkan itu adalah game Shadow of Light dengan satu Match yang cukup lama.

“Aku datang, maaf terlambat.”

Tidak ada tanggapan dari mereka berdua, seberapa fokus kalian?

“Aku datang! Maaf terlambat!”

Aku sedikit berteriak sambil menaruh minumanku dengan keras. Kali ini ada reaksi, lalu Taka menatapku. Lah, dia langsung fokus melanjutkan gamenya.

Kineku, anak ini tidak bereaksi sama sekali. Mengapa dia tidak menggunakan konsentrasi itu waktu pelajaran? Dilihat dari kantung matanya mungkin dia kurang tidur karena sering begadang, karena itu Kineku selalu tidur waktu pelajaran.

Sepertinya mereka akan melanjutkan gamenya, jadi aku menunggu sebentar sambil bermain gameku sendiri.

Sekitar 20 menit berlalu, aku melihat jam sudah jam 15.40. ini sudah sore.

Mereka berdua terlihat hampir selesai bermain. Aku tahu dari cara bermain mereka yang sangat fokus, dan tentu saja aku sudah bosan dengan game itu.

“Kau bikin lama bodoh! Tinggal selesaikan apa susahnya sialan!” Sahut Taka, ekspresi kesal menatap Yogairu.

“Memangnya kamu tidak pernah melakukannya, Baka Zora!”

“Liat situasi, bodoh! Tidak kasian dengan Aoi bermain game sendiri?”

Padahal gamenya sudah selesai tapi mereka masih aja mempersalahkan itu.

“Sudah sudah kalian berdua, banyak murid di sini. Kalian terlalu berisik.” Aku berniat untuk melerai mereka.

Dengan mudahnya Taka kembali normal, dan mengingat kembali tujuan awal kita kemari.

“Oh ya! Ajari aku bermain game ritmemu itu.”

“Aku tidak pandai dalam mengajari, jadi aku hanya menunjukkan caraku bermain dan sedikit tipsnya.” Jelasku sembari membuka aplikasi game tersebut.

Taka melihatku dengan serius, aku hanya menjelaskan tentang Tap note, Slide note, Long not itu hanya dasar dan itu pasti ada tutorialnya di game manapun. aku merasa tidak enak dengan Taka, tapi hanya ini yang bisa kulakukan.

*Stage Clear!

“Wahh keren Aoi! Konsentrasi mu luar biasa! Semua perfect! Itu seperti sebuah kontes lagu asli! Hebat!” Puji Taka, entah itu kebohongan atau bukan. Namun mata berbinar takjub itu sedikit menganggu.

“Cih, itu game hanya pencet pencet tombol sesuai lagunya, apa susahnya?” Di sisi lain, Yogairu seolah meremehkan game Rythme

“Kamu mau mencobanya, Kineku?”

Kineku sedikit meremehkan game Rythme, aku membiarkan dia bermain sebentar. Aku sedikit kesal dari tadi, jadi aku memberikannya Stage yang sedikit susah.

“Nih, ini kesulitannya normal, pemula pasti bisa.” Ujarku memberikan ponsel.

“Ha? Kamu terlalu meremehkan pemain Fasthand sepertiku.”

Kineku memulai gamenya, dia terlihat percaya diri.

[miss, lost, bad]

Apa itu? Dimana semua kepercayaan dirinya? Bahkan memencet dengan tepat tidak pernah sekali pun. Aku merasa bersalah, Taka terus mengolok – oloknya.

“Bodoh, bodoh, bodoh dimana kekuatan jari mu bodoh!” Ejek Taka.

*Stage Failed……

“Cih… sialan…”

“Bodoh, bodoh sini aku coba.”

Taka mengambil Smartphone – ku dan langsung memulai gamenya.

Tangannya sedikit gemetaran, aku tidak yakin dia bisa menyelesaikannya. Aku kasihan dengan Taka jika Kineku membalas mengoloknya. Tepatnya aku tidak mau mereka ribut lagi.

[Perfect, Perfect, Combo!]

Sepertinya Taka punya bakat alami, sekali mencoba dia sudah sedikit lancar. Aku sedikit lega.

*Stage Clear!

“Yosh aku bisa, Yoga bodoh, KinEcchi Bodoh!” Cibirnya menjulurkan lidah pada Yogairu.

“Huh, itu cuma keburuntungan mu, Stage nya lebih gampang dari sebelumnya.”

Jika disebut keberuntungan itu menurutku bukan, saat pertama kali aku mencoba Stage ini aku hampir mengulanginya 4 kali. Tapi tidak untuk Taka, dia hampir Full Combo di percobaan pertama. Sangat mengesankan.

“Baiklah baiklah, ini sudah mulai gelap. Sebaiknya kita segera pulang.” Ajakku, sejujurnya aku tidak masalah jika pulang terlambat. Tapi kalau bersama mereka ini...

“Ayo! Aku ingin segera pulang, meng – install game Rythme dan langsung memainkannya!”

“Ya, aku sudah muak dengan omongan Taka….”

Mereka berdua menyetujuinya, walau alasan yang berbeda.

Kami akhirnya bersiap dan berjalan keluar sekolah, rumah Yogairu ke arah selatan sedangkan rumahku dan rumah Taka ternyata satu arah.

Sebelum berpisah di persimpangan, Yogairu berbicara denganku.

“Aoi, panggil aku Yogairu saja! Lebih simpel bukan?”

“Baiklah Yoga – san.”

Yoga berlari sambil berteriak ‘selamat tinggal’ kepada kita berdua.

Hari ini sangat menyenangkan, ini berbeda dari hari sebelumnya. Aku merasakan ritme yang bagus. Walau sangat melelahkan tapi semuanya tidak terasa karena tingkah laku mereka berdua, aku harus berterima kasih kepada Taka karena sudah mengajakku.

“Pemandangan langit sore hari sangat indah bukan?” Sahut Taka, menyilangkan lengannya tuk bersandar sembari menikmati Indahnya langit.

“Benar! Tidak ada yang lebih baik dari melihat Sunset.”

“Oh, ya Aoi. Bagaimana jika malam akhir pekan, kamu datang ke rumahku? Kita ajak Yoga juga, kita habiskan semalaman penuh untuk bermain game!”

Taka mengajakku ke rumahnya? Sepertinya seru. Aku juga mulai bosan dengan kehidupan ku yang hanya menghabiskan waktu untuk bermain sendiri.

“Hari sabtu besok ya? Boleh aku juga punya banyak waktu luang.” Ucapku setuju.

“Sudah diputuskan! Yosh, baiklah aku akan mempersiapkannya.”

Taka sepertinya senang sekali, akupun merasa begitu. Mungkin dari hari ini sampai seterusnya alur Ritmeku akan berubah.

......................

Saat aku didepan Minimarket aku melihat gadis yang berjalan bersama Taka tadi pagi sedang membuka pintu dan keluar sambil membawa kantung yang terlihat berisi sayuran.

“Ahh…. Asteria – chan kebetulan sekali. Oh ya, hari ini giliran kamu yang bikin makan malam ya?” Sapa Taka, kedua matanya sangat fokus pada gadis tersebut.

“Ta-Kyun?”

Gadis itu berlari ke arah Taka dan langsung memeluknya.

“Selamat datang Ta-Kyun! Kenapa kamu terlambat pulang hari ini.”

Makan malam? Terlambat pulang? apa itu, mereka berdua satu rumah? Aku tidak tahu lagi. Taka, dia sangat susah dipahami.

Bersambung.......

Terpopuler

Comments

Richie

Richie

paling gak bisa banyak dialog gini

2023-07-06

1

Sicily≧﹏≦

Sicily≧﹏≦

simpanannn

2023-06-28

0

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

Sebaiknya jangan dikasih tanda kurung kurawal [ ] itu tanda percakapan Sistem pada umumnya.

2023-06-27

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Alur Hidupku itu Seperti Ritme yang Monoton
2 Chapter 2 - Teman Baru
3 Chapter 3 - Pesta Malam yang Kelam
4 Chapter 4 - Apa Hubunganku dengan Gadis Aneh ini?
5 Chapter 5 - Ini Serius? Aku Pergi ke Dunia Lain?
6 Chapter 6 - Dunia ini Sungguh Membingungkan
7 Chapter 7 - Aku Pergi Latihan dan ada Rest Area disini?
8 Chapter 8 - Aku Bertanding Melawan Penyihir Naga
9 Chapter 9 - Sekarang Giliran Taka yang Bertarung
10 Chapter 10 - Aku Sekolah di Dunia Lain, West Dranitte Academy
11 Chapter 11 - Aku Kembali, dan Apakah Semua itu Hanyalah Mimpi?
12 Chapter 12 - Hutan Elf dan Berkenalan dengan Salah Satunya
13 Chapter 13 - Waktunya Menjelajahi Dungeon!
14 Chapter 14 - Menjelajahi Dungeon Bonus 'Phase 1'
15 Chapter 15 - Menjelajahi Dungeon Bonus 'Phase 2'
16 Chapter 16 - Menjelajahi Dungeon Bonus 'Phase 3'
17 Chapter 17 - Menjelajahi Dungeon Bonus 'Phase 4'
18 Chapter 18 - Menjelajahi Dungeon Bonus 'Phase 5'
19 Chapter 19 - Setidaknya Hasil yang Kudapatkan Seimbang
20 Chapter 20 - Sebut Saja Waktu untuk Beristirahat
21 Chapter 21 - Perbincangan Tentang Skill Lemah dan Bocoran Event
22 Chapter 22 - Pagi yang Menyebalkan dan Dibentuknya Party
23 Chapter 23 - Ditantang oleh Serigala Aneh dalam Party Star
24 Chapter 24 - Ini Sungguh Kamp Pelatihan yang Berat
25 Chapter 25 - Mashiro dan Musuh Bebuyutannya
26 Chapter 26 - Seharusnya ini akan Jadi Pertandingan Pertamaku, Tapi...
27 Chapter 27 - Sambutan Sekte Keadilan dan Berhadapan Langsung dengannya
28 Chapter 28 - Sedikit Berbincang dengan Pemimpin Sekte Keadilan
29 Chapter 29 - Aku Sudah Lepas dari Tanggung Jawab Konyol ini
30 Chapter 30 - Si Gadis Pengguna Skill Dewa
31 Chapter 31 - Tidak, Aku Benar - Benar Terkena Kutukan Sekarang
32 Chapter 32 - Sekarang Waktuku! Hoshizora Taka
33 Chapter 33 - Masih denganku, Hoshizora Taka dan Elf Penghianat
34 Chapter 34 - Sudah Cukup Taka! Sekarang Aku! Kyokuro Mafal
35 Chapter 35 Sudahlah Kalian Berdua, It’s My Time! Yogairu Kineku
36 Chapter 36 - Bukankah ini Kisahku? Aku Kembali Lagi
37 Chapter 37 - Setelah Keterpurukan, Sekarang Aku Mendapatkan Skill Special?
38 Chapter 38 - Rival Party yang Bersatu 'Phase 1'
39 Chapter 39 - Rival Party yang Bersatu ‘phase 2’
40 Chapter 40 - Rival Party yang Bersatu ‘Phase 3’
41 Chapter 41 - Rival Party yang Bersatu ‘Phase 4’
42 Chapter 42 - Apakah ini akan Menjadi Kesempatan Kedua Bagiku?
43 Chapter 43 - Dua Pertemuan yang Berbeda
44 Chapter 44 - Melawan Sekte Keadilan 'Phase
45 Chapter 45 - Melawan Sekte Keadilan ‘Yogairu, Asteria, dan Azuzi’
46 Chapter 46 - Melawan Sekte Keadilan ‘Norio Ohoshi dan Hyaki Gato’
47 Chapter 47 - Melawan Sekte Keadilan ‘Syu Katsuya’
48 Chapter 48 - Melawan Sekte Keadilan ‘Kineku Bersaudara’
49 Chapter 49 - Melawan Sekte Keadilan ‘Pertemuan kembali’
50 Chapter 50 - Melawan Sekte Keadilan ‘Masa Lalu’
51 Chapter 51 - Melawan Sekte Keadilan ‘Gugur Satu, Apakah Bisa Tumbuh Seribu?’
52 Chapter 52 Melawan Sekte Keadilan ‘Lambat Laun’
53 Chapter 53 - Melawan Sekte Keadilan ‘Roh Api dan Kamigatsuchi’
54 Chapter 54 Melawan Sekte Keadilan “Kehidupan”
55 Chapter 55 Melawan Sekte Keadilan ‘Balut dari Keputusasaan’
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Chapter 1 - Alur Hidupku itu Seperti Ritme yang Monoton
2
Chapter 2 - Teman Baru
3
Chapter 3 - Pesta Malam yang Kelam
4
Chapter 4 - Apa Hubunganku dengan Gadis Aneh ini?
5
Chapter 5 - Ini Serius? Aku Pergi ke Dunia Lain?
6
Chapter 6 - Dunia ini Sungguh Membingungkan
7
Chapter 7 - Aku Pergi Latihan dan ada Rest Area disini?
8
Chapter 8 - Aku Bertanding Melawan Penyihir Naga
9
Chapter 9 - Sekarang Giliran Taka yang Bertarung
10
Chapter 10 - Aku Sekolah di Dunia Lain, West Dranitte Academy
11
Chapter 11 - Aku Kembali, dan Apakah Semua itu Hanyalah Mimpi?
12
Chapter 12 - Hutan Elf dan Berkenalan dengan Salah Satunya
13
Chapter 13 - Waktunya Menjelajahi Dungeon!
14
Chapter 14 - Menjelajahi Dungeon Bonus 'Phase 1'
15
Chapter 15 - Menjelajahi Dungeon Bonus 'Phase 2'
16
Chapter 16 - Menjelajahi Dungeon Bonus 'Phase 3'
17
Chapter 17 - Menjelajahi Dungeon Bonus 'Phase 4'
18
Chapter 18 - Menjelajahi Dungeon Bonus 'Phase 5'
19
Chapter 19 - Setidaknya Hasil yang Kudapatkan Seimbang
20
Chapter 20 - Sebut Saja Waktu untuk Beristirahat
21
Chapter 21 - Perbincangan Tentang Skill Lemah dan Bocoran Event
22
Chapter 22 - Pagi yang Menyebalkan dan Dibentuknya Party
23
Chapter 23 - Ditantang oleh Serigala Aneh dalam Party Star
24
Chapter 24 - Ini Sungguh Kamp Pelatihan yang Berat
25
Chapter 25 - Mashiro dan Musuh Bebuyutannya
26
Chapter 26 - Seharusnya ini akan Jadi Pertandingan Pertamaku, Tapi...
27
Chapter 27 - Sambutan Sekte Keadilan dan Berhadapan Langsung dengannya
28
Chapter 28 - Sedikit Berbincang dengan Pemimpin Sekte Keadilan
29
Chapter 29 - Aku Sudah Lepas dari Tanggung Jawab Konyol ini
30
Chapter 30 - Si Gadis Pengguna Skill Dewa
31
Chapter 31 - Tidak, Aku Benar - Benar Terkena Kutukan Sekarang
32
Chapter 32 - Sekarang Waktuku! Hoshizora Taka
33
Chapter 33 - Masih denganku, Hoshizora Taka dan Elf Penghianat
34
Chapter 34 - Sudah Cukup Taka! Sekarang Aku! Kyokuro Mafal
35
Chapter 35 Sudahlah Kalian Berdua, It’s My Time! Yogairu Kineku
36
Chapter 36 - Bukankah ini Kisahku? Aku Kembali Lagi
37
Chapter 37 - Setelah Keterpurukan, Sekarang Aku Mendapatkan Skill Special?
38
Chapter 38 - Rival Party yang Bersatu 'Phase 1'
39
Chapter 39 - Rival Party yang Bersatu ‘phase 2’
40
Chapter 40 - Rival Party yang Bersatu ‘Phase 3’
41
Chapter 41 - Rival Party yang Bersatu ‘Phase 4’
42
Chapter 42 - Apakah ini akan Menjadi Kesempatan Kedua Bagiku?
43
Chapter 43 - Dua Pertemuan yang Berbeda
44
Chapter 44 - Melawan Sekte Keadilan 'Phase
45
Chapter 45 - Melawan Sekte Keadilan ‘Yogairu, Asteria, dan Azuzi’
46
Chapter 46 - Melawan Sekte Keadilan ‘Norio Ohoshi dan Hyaki Gato’
47
Chapter 47 - Melawan Sekte Keadilan ‘Syu Katsuya’
48
Chapter 48 - Melawan Sekte Keadilan ‘Kineku Bersaudara’
49
Chapter 49 - Melawan Sekte Keadilan ‘Pertemuan kembali’
50
Chapter 50 - Melawan Sekte Keadilan ‘Masa Lalu’
51
Chapter 51 - Melawan Sekte Keadilan ‘Gugur Satu, Apakah Bisa Tumbuh Seribu?’
52
Chapter 52 Melawan Sekte Keadilan ‘Lambat Laun’
53
Chapter 53 - Melawan Sekte Keadilan ‘Roh Api dan Kamigatsuchi’
54
Chapter 54 Melawan Sekte Keadilan “Kehidupan”
55
Chapter 55 Melawan Sekte Keadilan ‘Balut dari Keputusasaan’

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!