The World Of Game Systems
Terdengar suara bel 3 kali, yang merupakan tanda waktu pelajaran sudah habis.
“Baiklah waktu pelajaran selesai, sampai bertemu besok. Hati hati dijalan!”
Terlihat seorang Sensei sedang menghapus papan tulis dan keluar dari kelas. Murid murid merapikan tempat duduknya, dan memberi salam kepada Sensei.
[[Baik Sensei, terimakasih atas pelajarannya.]]
Diantara mereka ada yang mengatakan,
“Hei, mari kita ke kedai itu!”
“Yosh, waktunya menamatkan game ini!”
Suasana kelas yang sebelumnya hening akhirnya pecah. Mereka lebih bersemangat daripada saat waktu pelajaran tadi.
Aku melihat ke arah jam dinding sudah menunjukan pukul 3 sore, Sudah waktunya pulang.
Tidak seperti siswa pada umumnya, Aku tidak mau membuang buang waktu hanya untuk kegiatan club yang merepotkan.
Lebih baik aku langsung pulang dan menikmati waktu waktu santaiku untuk menyelesaikan Quest-Quest di game Rythme
Sudah hampir 8 bulan aku sekolah di sini, tidak di butuhkan waktu yang lama hampir semua anak memiliki kelompok bermainya sendiri. Sedangkan aku? Pastinya tidak, dilihat dari manapun tidak ada yang menarik dariku apalagi cara bicaraku yang sedikit terbata bata, karena itu aku memilih untuk menjadi pendiam dan jarang berbicara dengan teman sekelas.
Tapi, persetan dengan semua itu selagi aku menduduki top 1 pemain game Rythme di prefektur ini aku tidak masalah.
Saat aku hendak berjalan keluar kelas tiba tiba lelaki yang duduk di depanku memanggilku.
“Aoi, itu”
Aku? Kenapa? Ada apa tiba tiba? Ini terasa baru pertama kali namaku dipanggil di SMA ini, tapi, Siapa? Siapa dia, aku tidak tahu namanya.
“Eh… i-iya kenapa?”
“Dasar, Taka, namaku Hoshizora Taka loh. tidak tau ya, padahal aku duduk didepan mu” Ujarnya mengenalkan diri itu.
Bukan begitu maksudku, bukannya tidak tahu tapi aku lupa. Tapi mau bagaimana lagi.
“Ma-maaf, Taka-san ya, ada perlu apa ya”
“Ayolah jangan terlalu formal gitu. Jadi maukah kamu mengajariku game yang kamu mainkan biasanya itu.”
“Ayo ayo~~ kamu terlihat ahli dalam melakukan itu”
Gadis yang duduk disebelahku ini tiba tiba menyahut obrolan kami. Hana Eri, Memang dia selalu melihatku bermain game Rythme, dan hampir setiap hari menggangguku. tapi kenapa harus dengan nada bicaranya seperti itu didepan kita berdua? Dasar.
“Huft…. baiklah baiklah, jadi kapan memulainnya” aku berbicara dengan nada pasrah dan duduk kembali
“Nice, tapi maaf aku tidak bisa sekarang, aku harus pergi ke klub Lari. Untuk saat ini bolehkah aku bertukar kontak dengan mu, Aoi Syafiqi.” Sambil mengeluarkan ponselnya.
Aku tidak bisa menolaknya, dia mengucapkan nama lengkap ku dan terseyum sambil memberikan smartphone - nya.
“Aku juga aku juga, aku punya semua kontak teman sekelas tapi hanya punyamu saja.”
Lagi lagi Eri menyela obrolan kami, tidak bisa di elak lagi. Mau bagaimanapun juga sampai kapan aku terus menyendiri dan tidak mau berkomunikasi dengan teman sekelas,
Pada akhirnya aku bertukar kontak dengan mereka berdua. Setelah itu aku langsung pergi meninggalkan kelas dan menuju rumah.
Di perjalanan, aku teringat jika Taka adalah ketua kelas dan anak dengan nilai akademik yang bagus di ujian kemarin, kemampuan olahraganya juga sangat menonjol. Sangat tercerminkan sosok main character di sebuah Anime.
Sementara aku, semuanya saja tidak lebih dari cukup apalagi sangat kurang di bidang olahraga, pastinya seorang NPC.
"Sial, aku pasti tidak akan jadi sosok yang berguna. Walaupun aku berusaha, pastinya membutuhkan tenaga yang sangat banyak." itu sangat merepotkan dan hasilnya belum tentu pasti. Memang lebih baik aku gini saja, tidak dibutuhkan dan tidak membutuhkan.
Sesampainya di rumah aku langsung bermain game favoritku, pastinya bergenre Rythme. aku bisa saja bermain game lainnya seperti MOBA, MMORPG, dan ChessBoard. Tapi sepertinya lebih tertarik dengan game Rythme, sebenarnya baru baru ini aku mulai bermain game Rythme.
Karena sejak kecil aku tidak pernah bisa memainkan satupun alat musik dan akhirnya menemukan salah satu game bernuansa musik yang menyesuaikan ritme dari musik tersebut, yang berarti kita harus menekan tombol sesuai ritme/ketukan musik.
Tak terasa waktu malam pun datang, aku sadar jika belum melepas seragam sejak pulang sekolah. Sebelum itu sebaiknya aku pesan beberapa makan malam dengan aplikasi, sangat malas sekali untuk pergi keluar mencari makan malam di cuaca yang dingin ini.
Saat aku membuka smartphone- ku, terlihat ada notifikasi pesan. Waktuku buka ternyata itu pesan dari Taka yang isinya hanya kata “Ayo bersenang senang besok!”
Mengapa dia mengirim pesan seperti itu, maksudku apakah hal seperti ini normal untuk orang yang saling bertukar kontaknya? Aku hanya sekedar membalas “iya.” Aku tidak tahu harus membalas pesannya bagaimana, ini terasa seperti aku baru memegang smartphone.
Setelah mengirim balasan, aku langsung pergi mandi. Di kamar mandi aku merasa ada hal yang harus kulakukan, tapi apa? Biasanya aku tidak ada kegiatan lagi. Aku mencoba untuk mengingat lagi sambil berendam, tapi percuma memang seperti ini keseharianku.
Setelah selesai mandi, aku heran kenapa tidak ada pengantar makanan. Biasanya sehabis mandi dia sudah datang, apa ada antrean, yah sudah lah aku akan menunggu beberapa menit sambil bermain game lagi.
*Beberapa menit kemudian.
Tunggu, aku sudah berhasil menyelesaikan hampir 2 level dari game ini, aku merasa sudah 1 jam aku bermain. Tapi kenapa dia tidak datang, aku kesal dan membuka smartphone -ku tapi saat aku lihat kembali, ternyata satu pesananpun belum aku konfirmasi.
'Sial, jadi itu sebabnya. Aku tadi terlalu sibuk dengan pesan Taka, Argh sialan.'
......................
'Stage baru telah dimulai ya, yaudahlah lagian sama saja seperti Stage sebelumnya.'
Aku memulai pagi ini dengan sepotong roti dan secangkir kopi, dilanjut dengan memakai seragam untuk berangkat ke sekolah.
Di perjalanan aku teringat pesan dari Taka semalam, dan penasaran apa yang akan terjadi setelah ini.
Tanpa aku sadari, aku melihat Taka dan seorang gadis berjalan didepanku.
'Sebentar, dia siswi? Satu sekolah denganku? Tidak – tidak, dilihat darimanapun itu bukan seragam siswi SMA.'
'Ah, benar itu seragam siswi SMP.'
'Tapi, mengapa Taka berjalan dengan seorang siswi SMP, Pacarnya? Tidak mungkin itu SMP loh SMP! Aneh, mungkinkah anak seperti dia suka dengan perempuan yang lebih muda?'
'Tidak! Ada kemungkinan juga! Taka seorang ketua kelas, dia juga atlit olahraga. Pastinya dia terkenal dikalangan siswi.'
Sekarung pertanyaan itu belibet dalam pikiranku.
Membingungkan, masih pagi sudah separah ini, sepertinya akan ada event baru di stage ini. Sial otak ku dipenuhi dengan rasa penasaran.
Tidak pikir panjang, aku mempercepat langkah ku dan mendekati mereka berdua, Terlihat siswi itu memiliki rambut yang panjangnya hampir menutupi tubuh bagian belakangnya, warnanya hitam dan sedikit kebiruan nampak seperti amethys yang sangat berharga, indah dan sangat menawan. Tingginya beda jauh dengan Taka, mungkin 40 cm? sedikit dibawah pundak.
Waktu aku fokus dengan siswi disamping Taka, aku tidak tahu kalau ada beberapa anak tangga dan terjatuh dengan cara yang konyol. B.a.j.i.n.g.a.n, dasar pagi penuh sial.
“Hei Ma, Tidak kah kaka itu perlu bantuan?”
“Tidak usah ya, dia jatuh karena kesalahannya sendiri, Maki harus hati hati ya saat jalan.”
Sepasang anak dan ibu berjalan di sebelah ku, dan mengatakan itu dengan lirih
'Sial, kau kira aku tidak dengar gitu? Dasar! udah ah.'
Gawat aku ketinggalan dengan mereka, aku mencoba sedikit berlari untuk mengejar mereka berdua.
Waktu aku melihat mereka berdua di persimpangan jalan, gadis itu berlari ke arah lain dan melambaikan tangan sambil berbicara dengan Taka, dan Taka juga membalasnya.
“Ta-Kyun~~ Semangat Sekolahnya ya, sampai ketemu lagi nanti~”
'Ha? Apa itu? Sudah jelas itu pacar! Pacar! Pasti! Aku yakin 100% dalam lubuk hatiku! Dilihat dengan mata telanjang itu sudah memperlihatkan sebuah pasangan, alur “berangkat sekolah bersama kekasih!” itu ada di game Romance!'
Akhirnya semua rasa penasaranku lebur. Dasar, pagi yang merepotkan. Lagian aku terlihat seperti Stalker.
Setelah menyelesaikan beberapa keanehan pagi ini Finnaly sampai juga di Gate sekolah. Baik, waktunya menjadi karakter sampingan sesuai ritmeku.
“Oy! Pagi, Aoi! Gimana – gimana siap mengajari aku hari ini? Kenapa nih cemberut, bentar kau lari? Liat keringatmu.”
Taka menepuk pundak ku dan mulai bicara denganku dengan suara keras.
Sial, berisik sekali. Ini masih pagi, liat lah situasi. Aku merasa semua anak tiba tiba melihatku loh, Dasar perusak ritme.
“I-iya, omong omong kamu terlalu keras.”
“Ah maaf – maaf salahku.”
Aku sedikit berbincang soal game Rythme dengan Taka sambil berjalan menuju kelas.
Saat memasuki kelas bersama Taka, suasananya sangat berbeda, biasanya aku bagaikan seekor ngengat yang terbang, tapi hari ini tidak.
'Apa ini? Semua orang diam, Menakutkan. '
Hingga seseorang murid di bangku tengah menyapa kedatangan Taka, rambut coklat tenang yang seiras dengan warna matanya tersebut sangat cocok pada parasnya.
“Pagi, Taka! Game tadi malam, sangat menegangkan bukan?”
'Eh, seseorang berbicara dengan Taka. Soal game ya? Jadi dia tidak hanya tertarik dengan game Rythme.'
Aku meninggalkan Taka dan langsung duduk di tempatku.
Kemudian siswa yang duduk di depanku mulai berbicara denganku.
“Ada apa nih, kamu mulai dekat dengan Taka, ya?”
“Ti- tidak aku hanya bertemu denganya tadi di depan gerbang.”
“Hmm~~ bukannya kamu bertukar kontak dengannya kemarin?”
Hana yang selalu menggangguku tiba tiba datang dan menyela.
Dasar, perempuan ini sangat menyebalkan. Aku menyesal selalu berbicara dengan dia karena kami hampir memiliki hobi yang sama
Sebenarnya dia perempuan yang cukup cantik, tapi sayangnya dia tidak pandai berbicara dengan orang, hobinya juga nonton anime dan membaca komik bergenre yaoi. Jadi dia benar benar akut. Memalukan.
Aku ingin mengatakan alasannya, tapi bel berbunyi, aku tidak berniat membuat keributan dan menggangu kelas. Dan tidak ingin jadi sorotan.
Saat jam pertama dimulai, Taka dari depan memberi kode kepada ku dengan gerakan jari, R-E-S-T, hanya itu yang aku pahami, aku tidak terlalu paham dengan maksudnya. Mungkin jika ku susun jadi REST, yang berarti istirahat dalam bahasa inggris.
Tapi mengapa? Apa dia mau memanfaatku, seperti dia menyuruhku untuk bermain game itu dan di tonton oleh teman teman di waktu istirahat? Aku heran, tapi firasatku tidak ada baik baiknya.
“Aoi! Aoi Syafiqi-kun! Kamu boleh melamun saat tidak ada yang menjelaskan di depan.”
“Ah, maaf Sensei.”
Sial aku melamun karena hal remeh seperti itu, anak anak di kelas tertawa dan memandangiku. Terlebih lagi Taka, apasih maunya dia itu. Merepotkan.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
NAH
Semangat terus Thor ayo kita saling dukung satu sama lain 🌻🌻🌻
2023-06-29
0
Sicily≧﹏≦
kaya kerasa nada suaranya
2023-06-28
0
Sicily≧﹏≦
Npc berkedok MC ya thor
2023-06-28
0