Semaian Dua Arah Cinta

Semaian Dua Arah Cinta

Nazla Asyifa

Selamat Membaca🤗

...🌹🌹---🌹🌹...

Di Universitas Negeri Yogyakarta yang beralamat di Caturtunggal Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan jumlah mahasiswa 28.726 dengan berbagai Fakultas dan Program Studi. Universitas ini sebelumnya bernama Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Yogyakarta.

Salah satu mahasiswi yang kuliah di UNY adalah Nazla Asyifa gadis remaja berusia 20 tahun yang biasa dipanggil dengan nama Nasy. Nasy mengambil Program Studi Ilmu Sejarah di Fakultas Ilmu Sosial semester akhir. Hanya tinggal beberapa bulan lagi ia akan menempuh proses akhir.

Nasy bisa kuliah di UNY melalui jalur Beasiswa Prestasi. Selain kuliah Nasy juga kerja sampingan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta biaya tempat kost. Tidak lupa juga apabila ia mendapat gaji lebih mengirim beberapa gajinya untuk kedua orangtuanya di kampung.

Nasy berasal dari Desa Bojongsari Kecamatan Bojongsoang, Bandung Jawa Barat. Ia merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Nasy tinggal bersama kedua orangtua dan adiknya. Ketika Nasy memutuskan kuliah di Yogyakarta. Mereka hanya tinggal bertiga saja.

Kedua orangtua Nasy bernama Ibu Halijah dan Bapak Hartono. Sedangkan sang adik bernama Naila Putri yang masih bersekolah di Sekolah Menengah Pertama kelas 11. Pekerjaan kedua orangtua Nasy ialah peternak kambing dan berkebun sayuran.

Uang yang biasa Nasy kirim hanya untuk hasil peternakan dan perkebunan saja. Sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari mereka gunakan dari hasil peternakan dan perkebunan sayur yang dijual. Ada pula dipakai untuk keperluan biaya sekolah sang adik Naila Putri.

Nasy pulang kampung sebulan empat kali saja. Itu pun pada saat hari libur Minggu. Karena terdapat beberapa kegiatan kampus yang harus wajib ia ikuti. Terkecuali pada saat libur ujian persemester yang lumayan panjang.

Apalagi ketika memasuki semester akhir. Aktivitas Nasy sangat banyak dimulai dari penyusunan, konsul, penelitian dan kerja. Tiga hari lagi pihak kampus khususnya untuk Program Studi Ilmu Sejarah akan mengadakan Study Tour bagi mahasiswa semester akhir. Tujuannya sebagai penunjang referensi tambahan bahan skripsi mereka.

Diantaranya Nasy yang akan ikut bersama kedua sahabatnya sekaligus teman satu kost yang bernama Cika dan Putri. Semua mahasiswa sebelum melakukan persiapan diberi arahan oleh pendamping masing-masing. Untuk kegiatan Study Tour ada dua kelompok yang akan berangkat.

Masing-masing dengan jumlah mahasiswa yang cukup banyak. Study Tour yang dilakukan pihak kampus sudah sering sekali salah satunya bagi mahasiswa tingkat akhir. Untuk kali ini Study Tour akan mengunjungi tempat luar negara yaitu Kuala Lumpur, Malaysia. Sekian kali baru pertama kali Study Tour ke luar negeri.

Untuk biaya kegiatan tersebut ditanggung oleh pihak kampus. Karena selain melakukan kunjungan dan penelitian tugas akhir. Salah satu mahasiswa akan diperintahkan membuat sebuah karya ilmiah yang kemudian akan di Seminarkan oleh pihak kampus.

...🌹🌹---🌹🌹...

Keesokan hari Nasy dan kedua sahabatnya sedang berada di perpustakaan sedang mencari buku referensi dan membicarakan tentang Study Tour di luar negeri.

"Nasy, kira-kira Kuala Lumpur itu seperti apa ya? Wah...seumur hidup baru kali ini aku ke luar negeri." ujar Putri membayangkan.

"Mana aku tahu. Aku saja baru kali ini." jawab Nasy sambil tatapan ke buku.

"Aku rasanya sudah tidak sabar mau kesana?" ujar Putri lagi.

"Kamu ini, jangan pikirkan itu dulu. Sekarang pikirkan revisi kita ini. Sebentar lagi dospem kita datang dan mau konsul." ujar Cika.

"Ya... iya."

Putri langsung mengetik skripsinya setelah mendapatkan buku sebagai referensi. Mereka bertiga terdiam tanpa ada pembicaraan lagi setelahnya. Terasa cukup lama Nasy melihat jam tangannya menunjukkan sudah pukul 10.

Nasy menghubungi dosem pembimbingnya menanyakan keberadaan. Dosen pembimbing Nasy membalas pesan singkat mengatakan ia berada di ruangannya sekarang. Nasy pamit dengan kedua teman untuk menemui dosen pembimbing.

Setiba di depan ruangan dosen pembimbing, Nasy mengetuk pintu. Mendapat sahutan Nasy langsung masuk dan dipersilahkan duduk. Dosen pembimbing meminta revisi skripsi Nasy. Membacanya dari lembar abstrak sampai bab III.

Dosen pembimbingnya begitu teliti membacanya. Nasy begitu gugup bila dihadapkan dosen pembimbing yang bernama Ibu Sara. Beliau sebagai dosen teliti, bijaksana, tegas, lemah lembut tapi kritis. Nasy kali ini sangat bersyukur karena revisi hanya beberapa bagian yang salah tidak terlalu banyak.

Ibu Sara menjelaskan beberapa hal yang harus dicantumkan. Nasy mendengarkan dengan seksama dan merekam perkataan Ibu Sara agar mudah mengingatnya. Juga memberikan saran atau masukan. Ibu Sara juga memberikan arahan ketika nanti Study Tour.

"Baiklah, Nasy. Mungkin itu saja yang harus kamu perbaiki. Dan jangan lupa tambah beberapa referensi lagi untuk Bab III dan jangan sampai setiap halaman tidak memiliki footnote." ujar Ibu Sara menjelaskan.

"Baik, buk. In syaa allah akan saya tambah lagi referensinya. Kalau begitu terima kasih, Buk." ucap Nasy sambil bersalaman.

"Sama-sama. Oh ya untuk Bab berikutnya bisa kamu lanjutkan. Semangat ya Nasy."

"Ya, Buk. Terima kasih." ucap Nasy meninggalkan ruangan Ibu Sara.

Nasy meninggalkan ruangan Ibu Sara dengan perasaan yang lega. Ia mengira akan banyak coretan di revisinya. Walaupun hanya beberapa tapi tidak terlalu banyak. Nasy langsung masuk ke ruang kelasnya. Karena sekitar pukul 10.45 wib akan ada sedikit arahan dari panitia Study Tour.

Nasy mendengar seksama arahan yang di jelaskan serta beberapa pesan ketika berada di negeri orang. Kelas Nasy termasuk ke dalam kelompok 2. Pembimbing kelompok 2 bernama Bapak Aris dan Bapak Agung. Setiap kelompok dibimbing oleh dua orang dosen.

Setelah arahan sudah selesai, barulah Nasy, Cika, Putri, dan yang lainnya diperbolehkan pulang. Karena untuk semester akhir tidak ada mata kuliah yang akan diampu terkecuali hanya konsul dengan dosen pembimbing dan ke perpustakaan mencari referensi.

Nasy dan kedua sahabatnya tidak langsung pulang ke kost. Mereka bertiga akan singgah sebentar ke sebuah toko untuk membeli keperluan wanita untuk di bawa lusa hari. Nasy sebelumnya sudah memberitahu kedua orangtuanya kalau ia akan Study Tour ke luar negeri.

Kedua orangtua Nasy mengizinkan dan mendoakan atas keselamatan putrinya saja. Serta mampu menjaga diri, jaga kesehatan, dan jangan sampai terpisah dari kelompok atau pun kawan-kawan, itu lah kurang kebih pesan dari kedua orangtuanya.

Kembali ke Nasy dan kedua sahabatnya yang membeli beberapa kebutuhan. Sekira cukup untuk bekal lusa hari, mereka langsung menuju ke kasir membayar masing-masing belanjaan mereka lalu pulang ke kost dengan taksi online.

Sesampai di kost, Cika dan Putri langsung menuju ke kamar. Sedangkan Nasy menuju ke dapur memasak makanan untuk tengah hari. Makanan yang dimasak cukup sederhana hanya nasi, telur mata sapi, dan sayur tumis capcai. Nasy yang sudah selesai masaknya kemudian langsung mandi dan wudhu tidak lupa ia menunaikan shalat zuhur yang terlewatkan.

Cika dan Putri yang sudah segar dengan pakaian santainya dan selesai shalat zuhur langsung menyiapkan piring. Mereka menunggu Nasy selesai shalat zuhur barulah ia akan makan bersama. Menunggu beberapa saat, Nasy sudah keluar dari kamar ambil posisi duduk bersilang makan bersama.

...🌹🌹---🌹🌹...

Keesokan paginya Nasy, Cika, dan Putri seperti biasa akan pergi ke kampus untuk konsul kembali dan ke perpustakaan. Kali ini bukan Nasy yang akan konsul melainkan Cika dan Putri saja. Sedangkan Nasy hanya mencari referensi dan memperbaiki beberapa yang dicoret oleh Ibu Sara.

Tepat pukul 9 pagi Cika dan Putri menuju ke ruangan dosen pembimbing masing-masing. Sambil menunggu sahabatnya, Nasy ke kantin sebentar membeli minuman dan cemilan lalu kembali lagi ke perpustakaan. Nasy menghibur bosan memainkan ponselnya mengetik beberapa kalimat di pencarian google tentang Kuala Lumpur.

Nasy merasa kagum akan gambar yang muncul di pencariannya.

"Apakah seperti inikah tempat yang akan ku datangi lusa?" ucap batinnya.

Begitu serius Nasy memperhatikan gambar di ponsel. Sampai Cika dan Putri menghampiri ia tidak menyadarinya. Nasy terperanjat melihat kedua sahabat sudah berada di hadapannya sedang memperhatikan Nasy yang begitu serius.

"Kamu sedang apa? Apa yang kamu lihat sampai kami dihadapanmu kamu tidak menyadarinya?" ujar Cika penasaran.

"Bukan apa-apa. Hanya saja aku melihat beberapa yang ada di Negeri Kuala Lumpur. Dan ternyata cantik ya?" ucap Nasy menunjukkan ponsel ke Cika dan Putri.

"Itulah sebabnya, aku merasa tidak sabar untuk pergi ke sana. Ingin berfoto-foto dan jalan-jalan. Dan pasti disana banyak cowok yang tampan seperti pemain drama Malaysia" ujar Putri membayangkan.

"Hush... Kamu ini. Kita kesana untuk tujuan pendidikan bukan sekedar jalan-jalan atau mencari cowok saja."

"Ya jalan-jalan sambil penelitian. Mencari cowok tampan disana itu hanya bonus kalau beruntung. He he he..." ujar Putri cengengesan.

"Terserah." ucap Cika malas menanggapi.

Nasy melihat tingkah kedua sahabatnya hanya menggelengkan kepala. Ia kembali memandangi ponselnya menggeser atas bawah. Beda dari Cika dan Putri yang membolak-balikkan lembar revisi yang dicoret oleh dosen pembimbing mereka masing-masing.

Cukup lama di perpustakaan, mereka memutuskan untuk pulang. Karena seluruh badan mereka sedikit terasa pegal akibat duduk terlalu lama. Tidak lupa Nasy meminjam dua buah buku untuk dibawa pulang. Menunjukkan kartu perpustakaan ke penjaga perpustakaan kampus. Lalu mereka pulang menggunakan taksi online.

...🌹🌹---🌹🌹...

Pada malam hari selesai melaksanakan shalat Isya. Nasy, Cika, dan Putri sedang memilah pakaian yang akan mereka besok pagi. Memasukkannya kedalam koper berukuran sedang dan kecil. Sekaligus memilih pakaian outfit yang akan mereka pakai besok.

Serasa sudah siap packing semua. Nasy memantau grup di aplikasi hijau pada ponselnya. Teman sekelas juga sibuk packing pakaian bahkan saling mengingatkan. Adapula teman pria sekelasnya saling mengejek satu sama lain. Candaan itu di grup whatsapp membuat Nasy senyum-senyum sendiri.

Nasy melirik sebelahnya Cika dan Putri sudah tidur terlebih dahulu. Sedangkan Nasy matanya begitu sulit untuk dipejamkan. Apakah efek senang tidak sabaran atau apalah itu ia pun tidak tahu. Berbagai kegiatan ia lakukan biar bisa mengantuk dari membaca ayat suci Al-Quran hingga memainkan game.

"Kenapa mata ini sulit sekali dipejamkan? Ayo mata mengantuk please..." ucap Nasy menggerutu sendiri.

Akhirnya Nasy memutuskan untuk keluar kamar mendekati kompor mengambil wajan. Ya Nasy memutuskan memasak mie instan. Siapa tahu kalau perut kenyang matanya mengantuk pikirnya. Setelah matang ia menuangkan mie tersebut ke dalam mangkuk dan segera menyantapnya bersama susu.

Tidak butuh waktu lama, mie yang dimasak habis tanpa bersisa. Meneguk segelas susu hingga ludes. Membasuh mangkuk dan gelas lalu langsung masuk ke kamar. Kedua sahabatnya tidak sedikitpun terganggu. Baru membaringkan badan di kasur, sesaat mata Nasy mulai mengantuk.

...Bersambung......

Seperti author kalau gak bisa tidur ya harus diisi dulu perut biar cepat mengantuk😅😁

Jangan lupa like, vote, komen, follow, dan subscribe ya 🤗 sekian terima kasih

Terpopuler

Comments

IW

IW

silahkan😊

2024-02-24

0

astatin off✴️

astatin off✴️

mampir ya Thor....

2024-02-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!