waktu menunjukkan jam setengah lima pagi, kirana bangun seperti biasa ia sholat subuh lalu memasak dan setelah selesai menghidangkan dimeja makan. Ia membuka pintu dan jendela agar udara pagi yang segar masuk kedalam rumah saat nyonya siswa keluar dari kamarnya.
"kau sudah bangun nak" ucap nyonya siska
"sudah buk, ibu perlu sesuatu" ucap kirana
"tidak nak, aku mau mandi lalu bersiap untuk kembali kekota" ucap nyonya siswa sambil berlalu dari hadapan kirana menuju kamar mandi.
setelah semua sudah bangun dan mandi mereka sarapan bersama dengan nasi kuning lengkap dengan kakaan buatan kirana.
"masakan sangat enak nak" ucap nyonya siswa memuji
"kirana dulu sekolah jurusan tataboga" ucap ayahnya
"pantas saja masakannya enak, menantu idaman" ucap nyonya siswa sambil makan dengan lahap nasi dipiringnya
"aku juga sudah lama tidak makan nasi kuning seenak ini" ucap tuan mahendra
"makanya kau harus sering pulang kampung, agar dapat menikmati nasi kuning buatan kirana" ucap pak agus
"kalau kirana mau jadi menantu, kita akan sering makan nasi kuning" ucap nyonya siska
setelah selesai makan tuan mahendra memulai obrolan seriusnya kembali.
"bagaimana gus, apa kau mau berbesanan denganku" ucap tuan mahendra
"aku terserah dengan putriku, aku tidak mau memaksanya" ucap pak agus
"kau pasti sudah tau kan nak, istriku sudah menceritakan niat kami kan" ucap tuan mahendra
"sudah pak" ucap kirana
"apa jawabanmu nak" ucap tuan mahendra
"aku terima demi ayah" ucap kirana
"kenapa demi ayah, demi kebahagianmu nak" ucap pak agus
"Alhamdulillah terima kasih nak" ucap tuan mahendra
"pak mahendra sahabat ayah dan ia sangat baik, ayah yakin anaknya juga begitu" ucap pak agus
"aku yakin kau yang terbaik untuk putra kami nak" ucap nyonya siska
ia membuka salah satu gelang dan cincin yang ia kenakan dan memberikan pada kirana.
"nak, aku memilihmu jadi menantuku dan terima ini dariku ini adalah perhiasan turun temurun yang aku dapatkan dari mertuaku" ucap nyonya siska
"tapi buk saya tidak minta apa-apa, kirana tidak mau dianggap gila harta" ucap kirana
"kau adalah calon menantuku jadi yang aku berikan adalah wajar dan aku akan memberikan yang lain sebagai tanda kami meminangmu" ucap Nyonya siska
"tapi buk" ucap kirana
"jangan buk tapi mama dan kau panggil suamiku papa" ucap nyonya siska
"aku mohon berikan saja yang wajar ma, aku hanya meminta izin tetap bisa bertemu ayah" ucap kirana
"tentu saja nak, kapanpun asalkan rain tidak sibuk kalian bisa pulang kampung" ucap nyonya siska
"baiklah terima kasih" ucap kirana
nyonya siska memeluk kirana karena bahagia gadis itu mau menikah dengan anaknya. lalu ia memakaikan cincin dan gelang emas pemberian mertuanya dahulu dan juga beberapa barang yang masih ada didalam mobil sebagai seserahan untuk kirana.
para orang tuamu menentukan tanggal baik akan dilaksanakannya pernikahan. persetujuan dibuat tanpa kehadiran dan persetujuan rainhart sang calon suami.
"kau akan bertemu rainhart saat hari pernikahan, karena dia begitu sibuk" ucap nyonya siska
"apa dia tidak akan marah dijodohkan denganku" ucap kirana
"dia pasti akan senang dan bisa mendapatkan calon istri yang cantik sepertimu nak" ucap nyonya siska
"tetapi kata orang menikah harus dengan cinta" ucap kirana
"cinta akan datang seiring berjalannya waktu" ucap nyonya siska meyakinkan
nyonya siska meraih kedua tangan gadis belia itu untuk meyakinkan kirana bahwa gadis itu pasti mendapatkan hati putranya.
"sekarang kita besan gus" ucap tuan mahendra
"ia aku juga tidak menduga ini sebelumnya" ucap pak agus lalu mereka juga berpelukan tanpa bahagia.
"apa kau setuju jika pernikahan ini digelar dikota" ucap tuan mahendra
"aku ikut saja, bagaimana nak apa kau setuju"ucap pak agus
"kirana ikut kata ayah dan papa saja" ucap kirana
"minggu depan datanglah kekota, supirnya akan menjemput kalian" ucap tuan mahendra
"baiklah" ucap pak agus
"kita akan mempersiapkan segalanya disana, apa kau punya gaun pengantin impian sayang" ucap nyonya siska
"aku mau yang sederhana saja ma" ucap kirana
"baiklah nak nanti aku akan mengajaknya dan rain untuk mencari yang mana yang pas untuk kalian berdua kenakan" ucap nyonya siska
tuan dan nyonya mahendrapun kembali kekota dan mereka juga sudah menyerahkan tanda pinangan walau kirana menolak pada awalnya dan setelah dibujuk akhirnya gadis itu menerimanya.
nyonya siswa sungguh bahagia karena kirana kini menjadi calon menantunya dan ia bisa menyingkirkan vivian dari pikiran dan hati putranya.
"aku yakin kirana bisa mengubah dunia rain" batin nyonya siska
"papa tidak percaya mama menyiapkan segalanya " ucap tuan mahendra
"mama yakin akan mendapat menantu didesa papa ini makanya mama mempersiapkan segalanya" ucap nyonya siska
"apa kita tidak keterlaluan pada gadis itu, mama tau kan seperti apa anakmu itu" ucap tuan mahendra
"dia gadis yang baik pa, Mama yakin dia tidak ada pikiran buruk pada kita dan bisa cocok dengan rain" ucap nyonya siska
"papa juga merasa seperti itu saat melihat kirana" ucap tuan mahendra
"sekarang tugas papa adalah memastikan rain tidak kabur" ucap nyonya siska
"aku akan miskinkan dia kalau nekat" ucap tuan mahendra.
tuan mahendra juga legah karena sudah mendapatkan calon yang baik untuk anaknya walau ia juga ragu dengan anak laki-lakinya itu.
sedangkan kirana yang sedang sholat zuhur dikamarnya memanjatkan doa berharap keputusannya adalah keputusan yang benar.
"Ya Allah semoga keputusanku ini keputusan yang benar, aku hanya berharap ayah bahagia saat aku menikah dengan orang yang sukses dan anak dari sahabatnya" doa kirana
setelah selesai sholat ia membuka mukenahnya dan merapikan mukenah kembali dan menyisir rambut panjangnya. Ia melihat cincin dan gelang yang ia pakai. Ialu ia mengambil amplop yang berisi foto calon suaminya yaitu rainhart.
"dia sangat tampan apa dia akan menerimaku" batin kirana sambil melamun
suara bising dari kamar ayahnya membuyarkan lamunan kirana dan ia bergegas keluar dari kamar.
"ayah sedang apa?" ucap kirana
"ayah sedang mengambil berkas keperluan untuk kau menikah" ucap pak agus
"apa banyak yang harus diurus yah" ucap kirana
"tentu saja nak, dan waktu kita sungguh sempit untuk mempersiapkannya, ayah mau kekelurahan bertemu pak lurah" ucap pak agus
"untuk apa yah" ucap kirana
"ayah ingin bertanya tentang berkasmu untuk menikah nak apalagi kau menikah bukan dikampung kita" ucap pak agus
" ya sudah ayah lebih tau, kirana serahkan saja semua pada ayah" ucap kirana
"ayah tidak menyangka sebentar lagi anak ayah akan menikah" ucap pak agus mulai sedih
"apa ayah mau ikut tinggal denganku" ucap kirana
"itu tidak baik nak, ayah tidak ingin jadi beban kalian" ucap pak agus
"tapi ayah" ucap kirana
"kau harus hidup berdua dengan suami agar kalian saling mengenal satu sama lain dan hidup bahagia bersama" ucap pak agus
"doakan aku ya yah" ucap kirana
"tentu saja ayah akan mendoakan anak ayah yang baik budi ini" ucap pak agus sambil mengelus rambut putrinya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments