Hana Dan Hani

Hana Dan Hani

Part 1

Hana dan Hani gadis kembar yang berparas cantik berusia 23 tahun. Hana seorang kakak yang sangat baik dan sangat menyayangi Hani Adik nya.

Hana dan Hani tinggal di sebuah kota M bersama sang ibunda yang bernama Lusi.

Lusi seorang wanita paruh baya yang berkerja di sebuah pabrik besar di kota M dan Bisa di bilang Lusi adalah tangan kanan tuan Mahendra pemilik pabrik minyak.

Lusi berkerja dengan tuan Mahendra sejak dulu, sejak suami Lusi meninggal 20 tahun yang Lalu dan Lusi lah yang mengganti kan posisi sang suami sebagai bos di pabrik minyak.

Dan sejak suami Lusi meninggal hanya Lusi yang mengurus kedua gadis kembar itu, hingga Hana memiliki sebuah cafe yang lumayan besar di kota M. sedangkan Hani tidak berkerja sama  sekali.

walaupun Hana berkali kali menawarkan sebuah perkejaan untuk Hani  namun berkali kali juga Hani menolak nya karena Hani ingin mandiri dan berdiri di atas kaki nya sendiri.

Hana dan Hani tidur di kamar yang sama hanya saja kasur mereka yang berbeda.

"Morning kak Hana" ucap Hani yang baru bangun dan hanya di balas senyum manis oleh Hana.

"tumben kak Hana sudah rapi, biasa nya kak Hana berangkat jam sembilan atau sepuluh" tanya Hani.

"Hari ini kk ada pertemuan dengan pegawai bank dan harus tepat waktu!! kau tahu kk Sangat deg degan" ucap Hana sembari berjalan keluar kamar dan turun untuk sarapan. Hani pun mengikuti Hana turun ke bawa.

"Morning mama" ucap Hana dan Hani bersamaan saat melihat sang mama sedang menata makanan di meja makan dan Lusi hanya mengangguk sembari tersenyum manis.

"Wah masakan mama menggoda imam Hani, Ahh harum banget ma" ucap Hani  yang sedang mengendus aroma masakan Lusi.

"Hani!! kau ini tidak sopan, cepat cuci muka dan sarapan bersama" Lusi agak marah melihat Hani yang baru bangun dan bergegas ingin sarapan Tampa mencuci muka terlebih dahulu.

"nanti aja ma, Hani ngak tahan dengan masakan mama, pengen icip icip dikit ma" ucap Hani cengengesan.

"Hani!! sana cuci muka dulu" Lusi sedikit membentak Hani karena merasa Hani begitu jorok dan tidak sopan.

"Mau sarapan aja ribet banget deh" Hani pun bergegas kembali ke kamar dengan cemberut.

"mama Hana berangkat kerja yah" ucap Hana sembari berjalan keluar.

"Hana sarapan dulu sayang" Lusi setengah berteriak karena Hana sudah melenggang pergi.

beberapa menit kemudian Hani pun turun dari kamar dengan pakaian yang rapi.

"Hani kau mau kemana, sarapan dulu gih" ucap Lusi yang sedang membaca koran dan tak sengaja melihat Hani yang sedang berjalan di samping nya.

"ngak usah, Hani sudah kenyang dengar Omelan mama tadi" ucap Hani sembari berlalu pergi.

Dengan mengendarai sepeda motor nya Hani berkeliling kota untuk mencari pekerjaan. dan setelah mendatangi beberapa perusahaan akhirnya Hani di terima berkerja di sebuah anak cabang milik perusahaan M.I singkatan dari Mahendra Industri.

***

Di tempat lain..

"Ayah kita harus menutup pabrik yang bergerak di kota M karena pabrik itu tidak menghasilkan sama sekali" saran Alvin untuk sang ayah yaitu Mahendra, Yah Alvin adalah putra tunggal dari keluarga Sultan alias Keluarga Mahendra.

"ayah ngak setuju Al, kau kan tau itu pabrik pertama ayah dan ayah tidak mau menutup nya" kata sang ayah dengan tegas.

"terus ayah mau mempertahankan pabrik itu sampai kapan?" tanya Alvin yang tidak habis pikir dengan pemikiran sang ayah.

"nanti ayah pikir kan lagi, kau pergilah istirahat sejenak dan nanti malam ayah akan mengambil keputusan untuk pabrik itu" ucap sang ayah dan Alvin pun setuju dan bergegas menuju kamar.

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN AUTHOR MAKIN SEMANGAT 🤗Alvin Mahendra berusia 25 tahun, Alvin baru saja pulang dari Amerika untuk menuntut ilmu. Alvin sebenarnya tidak ingin pulang karena dia sudah merasa nyaman di Amerika namun ayah Alvin meminta bantuan untuk mengurus beberapa perusahaan karena akhir-akhir ini ayah Alvin sakit.

**

Di pabrik minyak terlihat Lusi sedang mengadakan rapat antar pegawai di pabrik minyak.

"aku minta maaf karena mengadakan rapat dadakan karena perusahaan Mahendra tahun ini telah membayar parah buruh dengan upah yang sedikit hingga para buruh mogok berkerja, aku juga sedang berupaya menghubungi tuan Mahendra namun..." saat Lusi berbicara tiba tiba Anton angkat bicara.

"Namun apa!! kau gagal lagi menghubungi tuan Mahendra! jika kau hanya menelfon dan tidak bergerak, aku juga bisa!!" ucap Anton dengan gaya sombong nya "jika kau tidak bisa mengatasi masalah sekecil ini lebih baik kau mengundurkan diri saja" kini Anton tersenyum sinis melihat Lusi yang hanya diam tanpa sekata apa pun.

"Wah wah paman Anton bersemangat sekali yah" ucap Hani yang baru saja datang dan mendengar semua perkataan Anton barusan "Nih paman Hani bawa makanan spesial buat paman" ucap Hani sembari membuka plastik makanan yang dia bawa dan langsung menyuapi Anton dengan sendok penuh berulang kali hingga Anton merasa susah bernafas dan susah menelan semua makanan yang ada di mulut nya.

"Hani apa yang kau lakukan" bentak Lusi, seandainya bukan Lusi mungkin Hani sudah memasukkan semua makanan berserta sendok nya ke dalam mulut Anton.

"Oh Hani hanya menyuapi paman Anton saja ma" ucap Hani sembari tersenyum, saat Hani menoleh Anton pun mengambil kesempatan agar dapat kabur dari hadapan Hani dan berlari mencari air minum.

"kau bukan menyuapi ku tapi kau ingin membunuh ku" kata Anton setelah minum beberapa teguk.

"Astaga paman kau ini bicara apa! padahal aku sudah berbaik hati menyuapi paman makanan" Hani pun memulai drama nya.

"Hani, kenapa kau datang kemari! lebih baik kau pulang saja" bentak Lusi.

"tapi ma.."

"pulang sana, kau itu anak yang tidak berguna" ucap Lusi dan Hani pun langsung pergi dari pabrik itu.

Hani mengendarai motor nya dengan kecepatan cepat dan tak butuh waktu lama akhirnya Hani sampai di rumah.

"Eh eh kau kenapa Hani! kenapa kau menangis! siapa yang menyakiti mu! sini kk Sleding biar tau rasa tuh orang, brani bener buat Adek ku yang ngeselin ini nangis.." belum sempat di lanjut oleh Hana, Hani langsung angkat bicara.

"mama" ucap Hani singkat dengan terisak.

"hah mama" Hana pun mulai bingung "kalau gitu kamu yang sabar yah dek" ucap Hana sembari memeluk Hani.

"Kenapa mama hanya sayang dengan kak Hana sedangkan aku selalu di kesamping kan, sejak dulu mama hanya sayang dengan kakak" kata Hani sembari menangis.

"kau jangan bodoh Hani, kita ini saudara kembar mama sangat menyayangi kita berdua, kau tidak boleh ngomong gitu" kata Hana yang tidak terima dengan ucapan Hani.

"kk dan mama sama saja, tidak ada yang bisa mengerti perasaan aku, kalian berdua egois!!" bentak Hani sembari bergegas ke tempat tidur dan menutupi tubuh nya dengan selimut dan Hana pun begitu, Hana juga memilih untuk tidur di banding kan harus berdebat dengan Hani.

***

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN YAH BIAR AUTHOR MAKIN SEMANGAT, JIKA ADA SALAH DALAM PENULISAN MOHON DI KOREKSI YAH 🤗

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!