Part 2

Pagi hari di sebuah mansion mewah milik keluarga Mahendra, nampak seorang pria paruh baya yang sedang duduk sembari membaca koran.

"Pagi yah, maaf semalam Al ketiduran lupa diskusi sama ayah" kata Al yang baru saja turun dari lantai atas.

Yah karena kelelahan akhirnya Alvin lupa untuk mendiskusikan tentang kelanjutan pabrik minyak itu.

"ngak apa apa boy, ayah tau kau kelelahan"

"jadi ayah sudah ambil keputusan kan!! apa keputusan ayah?" tanyak Alvin tidak sabaran.

"Ayah setuju pabrik itu tutup tapi dengan satu syarat" ucap Mahendra sembari menyeruput secangkir kopi.

"sebutkan yah"

"ayah mau kau menyelidiki pabrik itu dengan berpura pura sebagai kurir kiriman ayah dan nanti ayah akan ngasih tau Andy dan Lusi akan kedatangan kau" Mahendra sengaja melakukan ini agar Alvin menolak untuk melakukan nya dan pabrik itu pun tidak akan di tutup.

"Ok fine Alvin setuju, sekarang juga Alvin akan pergi ke kota M untuk menyelidiki nya" kata Alvin

"Good Boy" Mahendra menepuk pundak Alvin karena bangga anak nya kini sudah ada kemajuan. walaupun agak kecewa sedikit.

***

Di rumah Hana dan Hani..

Kini Hani sedang bersiap siap untuk berangkat berkerja, sedang kan Hana sedang berada di kamar mandi.

"Kau mau kemana rapi banget pagi gini" ucap Hana yang baru saja keluar dari kamar mandi dan memperhatikan penampilan Hani dan merasa takjub ternyata gadis tomboy itu bisa dandan dan terlihat sangat cantik.

"aku mau pergi berkerja" Hani pun berbicara dengan gaya sombong nya.

"Wah wah adik tomboy kk mau berkerja yah, selamat yah" Hana pun memeluk tubuh Hani "Oh iya kau kerja di mana"? tanyak Hana.

"Di perusahaan Mahendra"

"Hah, setau ku perusahaan itu sedang bermasalah dek, mending kau cari kerja yang lain aja" perusahaan Mahendra adalah tempat Lusi berkerja beda nya Lusi berkerja di bagian pabrik sedang kan Hani berkerja langsung di kantor.

"Tidak mau, aku sudah susah payah mencari pekerjaan sepanjang hari dan aku juga ngak perduli walaupun perusahaan itu akan gulung tikar yang penting aku di gaji" Hani berbicara sembari berjalan keluar kamar dan di susul oleh Hana.

"Hani selamat sayang" ucap sang mama yang tidak sengaja mendengar percakapan mereka di kamar.

Kini terukir senyum manis di bibir Hani walaupun hanya tiga kalimat namun mampu membuat hati Hani tersentuh.

"Iya ma" Hani pun memeluk Lusi dengan sangat erat dan segera berangkat ke perusahaan Mahendra.

Karena terburu buru akhirnya Hani mengendarai motor nya dengan kecepatan tinggi dan tiba tiba saja ada seorang pria yang melintas di depan Hani sontak Hani pun mengerem mendadak hingga Hani terjatuh karena tidak seimbang.

"hey apa kau buta yah, kau tidak melihat aku mau nyebrang jalan" ucap Alvin, Ya yang barusan hampir Hani tabrak adalah Alvin anak tuan Mahendra.

"Apa kau bilang!! kau yang menyeberang jalan Tampa melihat kiri kanan dan kau malah menyalahkan ku" Hani tak abis pikir dengan pria yang ada di depan nya itu. jelas jelas dia yang nyebrang Tampa melihat kiri kanan tapi malah Hani yang di salah kan.

"Kau yang mengendarai motor butut dengan sangat kencang, harus nya kau lebih berhati hati" ujar Alvin dan berlalu pergi meninggalkan Hani yang masi tergeletak di tanah.

"Dasar cowok gilaaaa" teriak Hani dan Alvin malah menoleh dan berjalan kembali menuju Hani "eh eh kau mau ngapain" ucap Hani saat melihat Alvin menunduk dan dengan jarak yang begitu dekat.

***

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN YAH BIAR AUTHOR MAKIN SEMANGAT 🤗"Eh eh kau mau ngapain" ucap Hani saat melihat Alvin menunduk dan dengan jarak yang begitu dekat sontak Hani pun menutup mata nya rapat rapat.

"Hey pakai otak mu itu! apakah kau akan duduk di situ sepanjang hari" Alvin berkata sembari mengambil ponsel nya yang terjatuh di samping Hani.

Sedari tadi Alvin berjalan sembari bermain ponsel sehingga Alvin tidak melihat jika ada kendaraan yang sedang melaju.

"Eh iya anu saya akan pergi.." Hani begitu gugup hingga berbicara pun dengan asal dan langsung pergi meninggalkan Alvin.

"Hey gadis bodoh" panggil Alvin lagi.

"Apa lagi!!" Hani pun berbalik melihat Alvin yang sedang cengengesan dan membuat Hani kebingungan.

"Kau mau pergi ke mana Tampa motor butut mu ini!! walaupun kau menyimpan hingga berhari hari aku yakin pencuri pun tidak akan menyentuh motor butut mu" kata Alvin dan segera berlalu pergi.

"Ahhhh Hani Hani bodoh nya kau, bisa bisa nya kau lupa dengan motor butut itu" Hani pun merasa malu dan segera menghampiri motor nya.

"Eh gadis bodoh apakah kau tau jalan menuju ke pabrik minyak terbesar di kota ini" tanya Alvin.

"hah, pabrik minyak" lirih Hani dan kini terukir senyum licik di wajah Hani.

"Kau jalan saja terus kira kira tiga kilo tapi jika kau mau, kau bisa melewati gunung ini untuk segera sampai di pabrik minyak, itu adalah jalan pintas yang biasa aku lewati" jelas Hani sembari menunjuk satu gunung yang lumayan tinggi.

Dan tampah sepatah kata pun Alvin memilih mengambil jalan pintas dan segera naik ke atas gunung.

setelah kepergian Alvin, Hani pun tertawa terbahak-bahak karena berhasil mengerjai Alvin dan setelah tertawaa hani pun tangcap gas menuju perusahaan Mahendra.

Dan hampir satu jam perjalanan akhirnya Hani sampai di perusahaan Mahendra dan ternyata sudah banyak orang di perusahaan itu yang sedang demo karena gaji buruh yang belum juga di cairkan.

"mbak saya mau ketemu dengan tuan Andy, bisa kan" kata Hani, Andy adalah tangan kanan tuan Mahendra alias direktur di perusahaan Mahendra. setelah menelfon tuan Andy Hani pun di persilahkan untuk masuk.

"Selamat pagi tuan Andy" ucap Hani saat melihat tuan Andy sedang memutari meja kerja nya.

"Eh silahkan duduk nona" andy mempersilahkan Hani duduk dengan sangat sopan.

"Oh iya saya kesini ingin mengajukan..." belum selesai Hani berbicara Andy sudah memotong pembicaraan.

"kau minta brapa juta buat menutup mulut mu rapat rapat" kata Andy dan membuat Hani kebingungan "sebut kan saja brapa gaji yang kau mau" lanjut Andy.

"Hah, yang benar saja tuan, masa aku yang nentuin gaji ku" Hani pun mengernyitkan dahi nya dan menatap Dengan penuh tanda tanya.

"sudah lah ngak usah basa basi lagi, aku kasi 10 juta buat tutup mulut dan awas saja jika kau membocorkan rahasia ini apalagi jika tuan Mahendra tau! kau akan tanggung akibat nya" Andy pun mengeluarkan uang sebesar 10 juta dan memberikan kepada Hani namun bukan nya mengambil uang nya Hani malah diam dengan mulut yang menganga.

"Apa kah kau masih waras tuan" tanya Hani yang terheran heran melihat Tingkah Andy.

"sudah lah, ambil uang itu dan keluar dari ruangan ku" Andy pun mengusir Hani dari ruangan nya.

"Eh tunggu dulu, bisa kah anda memberikan saya perkejaan di kantor ini" tanya Hani

"Baiklah kau akan berkerja di restoran tuan Mahendra sebagai pelayan di sana"

"Ahh benar kha!! Huaaaa makasih tuan Andy yang ganteng, baik hati dan rajin menabung" Hani pun melompat lompat kegirangan.

Setelah mendapat surat lamaran berkerja, Hani pun segera pergi dan tidak lupa pula Hani mengambil uang 10 juta itu.

Dengan mengendarai sepeda motor nya Hani pun pergi ke sebuah restoran

***

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN YAH BIAR AUTHOR MAKIN SEMANGAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!