Bab 2: Alexander Wirlos

Bab 2 Alexander Wirlos

Jam menunjukan pukul 12 malam.

Di sebuah gudang yang kosong terdengar bunyi senapan beradu keras dengan tembakan yang bersahutan.

DOR...

DOR...

DOR...

“Bersiap lah untuk mati hari ini,,” ucap pria itu dengan penuh penekanan di akhirnya.

“Aku tak akan kalah dengan mu, tanah itu milik kami, kau tidak berhak mengambil harta apapun dari kami!” teriak musuh dari sisi tembok yang sedang mencoba menghindari senapan tersebut bunyi senapan terhenti satu persatu musuh yang bersembunyi bermuculan di tiap sudut nya.

Kini perkelahian terjadi, satu persatu musuh dari musuh berjatuhan dengan hilang nya kesadaran.

Bugh...

Tubuhnya terpental jauh, darah segar keluar dari mulut nya karena tendangan di perut sangat kuat.

Pria itu mendekat kearah musuhnya yang terkapar lemah tidak berdaya,“Bukan sudah kukatakan, jangan pernah bermain-main dengan ku,” ucapnya tegas dengan sorot mata yang tajam.

Seketika pria itu berdiri dan melayangkan timah panas itu pada musuhnya.

DOR…

Timah panas itu bersarang tepat di kepala. Orang yang terkena tembakan tersebut seketika tewas tak bernyawa.

“Lapor tuan, semua anak buah dari pihak musuh sudah habis tidak tersisa,” lapor salah satu anak buahnya.

“Kau bereskan semua kekacauan ini, dan bakar tempat ini hingga tak tersisa,laporkan dimana ia menyembunyikan sertifikat tanah nya dan juga uang ku, aku akan pulang terlebih dahulu,” perintah nya dengan nada yang dingin diikuti wajah datarnya yang terlihat menyeramkan.

Dia kemudian melangkahkan kakinya pergi meninggalkan tempat itu, tidak lupa dikuti bawahan nya dari belakang.

Tempat yang tadi nya megah sekarang menjadi lautan darah yang penuh dengan mayat didalam nya, bau anyir darah yang menyengat memenuhi tempat itu hingga keluar ruangan.

Pria itu adalah alexander wirlos. Dia adalah lelaki berparas tampan , memiliki bentuk tubuh yang sempurna membuat setiap kaum wanita yang melihat nya akan terkesima dengan ketampanannya.

Namun dia memiliki sifat yang dingin, kejam dan tegas, ia sangat sulit didekati bahkan wanita sekalipun tak membuat nya tergoda

Baginya bisnis dan pembantaian adalah hal yang utama dari hal lainnya, hal seperti itu cukup kesulitan baginya untuk mencari pasangan pendamping padahal usia nya sekarang sudah menginjak 23 tahun.

Banyak diluar sana orang- orang belum mengetahui identitas asli alexander, yang tidak disangka-sangka adalah pimpinan mafia, alex sendiri memiliki banyak bisnis di wilayah kota, bahkan di luar negeri pun ia dikenal sebagai pebisnis muda yang handal, namun sayangnya identitas diri nya yang merupakan seorang mafia dirahasiakan, hanya orang-orang yang bersangkutan atau orang berada saja yang mengetahui hal itu.

Saat ini, ia tengah membantai parah musuh.

Awalnya mafia itu bekerja sama dengan mafia milik alex. Setelah mafia itu sudah berada di abang kesuksesan ia mengkhianati alex dengan mengambil semua uang milik alex dan mengambil kembali sertifikat atas hak tanah yang pernah dijanjikan oleh nya untuk diberikan kepada alex sebagai perantara kesepakatan kerja sama.

Alex yang merasa dirinya dipermainkan, dan hanya dimanfaatkan secara diam-diam membuat nya murka dan tidak terima, tanpa pikir panjang, ia menyerang dan menghabisi semua nya tampa tersisa.

Dia pun melanjutkan mobilnya menuju mansion pribadinya.

Sesampainya disana ia bergegas masuk dan kemudian langsung ke kamarnya dan segera tidur.

****************

Pagi-pagi buta kayla terbangun dari tidur nya, dengan mata yang masih berat ia memaksakan nya untuk terbuka, ia melirik pada tangannya yang terdapat jam yang melingkari di pergelangan tangan , jam menunjukan pukul 03:23 subuh, udara yang semakin mendingin membuat kayla tak bisa tidur dengan nyenyak, kayla yang saat ini berada di luar ruangan hanya pasrah dengan hukuman yang bibi nya berikan.

“Dingin sekali,” keluh kayla sambil mengusap dirinya lembut mencoba menghangatkan diri.

“Apa aku ketuk saja pintu nya, aku tak tahan lagi, ini sangat dingin,” kayla bangun dari duduk nya dengan cepat ia melangkah menuju pintu dan kemudian mengetuk nya kuat.

Tok...tok...tok...

“Bii.. bibi? Biarkan aku masuk bi.. diluar sangat dingin,” keluh kayla dari luar ruangan.

Dari dalam ruangan tak terdengar sautan apapun, kayla yang menyadari panggilan nya diacuhkan kembali terdiam dan duduk disisi pintu yang tertutup.

“Kenapa bibi begitu kejam hiks,” kayla meneteskan air matanya lagi.

Air mata yang keluar membuat kayla sangat lelah dan kembali tertidur, waktu terus berjalan hingga menunjukan pukul 06:15.

“He pemalas bangun segera bersihkan rumah dan buatkan sarapan pagi untuk ku,” perintah sang bibi sambil menyenggol tubuh kayla degan ujung kaki nya.

Kayla yang saat itu sedang terbaring dilantai bersegera bangun dan masuk kedalam rumah nya, pertama-tama ia membasuh wajahnya dan kemudian bersegera menyiapkan sarapan pagi untuk bibi, diana dan pamannya.

Tak butuh waktu lama, sarapan pagi telah siap, kayla menyajikan makanan dimeja makan kemudian memangil bibi dan pamannya untuk makan bersama.

“Bibi sarapan nya sudah siap,” kayla memanggil bibi nya dengan suara yang lembut.

“Diana ayo sarapan dulu nak?” panggil bibi dari arah pintu kamar diana.

“Iya Ma, bentar.”

Keluarga itu pergi menuju meja makan yang sudah terdapat hidangan diatasnya, kayla tersenyum bahagia melihat sarapan yang pagi ini ia masak, ia kemudian bersegera duduk disisi meja yang terdapat kursi disebelahnya.

“Kamu ngapain duduk disitu! Ambil piring mu dan makan di dapur!” bentak bibi pada kayla.

“Baik,” wajah kayla terlihat sedih mendengar perkataan bibi yang begitu kasar padanya.

Dengan perlahan ia mengambil makanan dari piring itu.

“Eh ngapain ambil banyak-banyak, kamu tu makan nya segini aja,” bibi menarik piring kayla dan menumpahkan makanan yang di sendok kayla, dari piring yang bundar itu hanya menyisikan nasi yang sedikit.

Kayla menatap piring nya lesu dan kemudian mengambil kembali piring itu dari tangan bibi nya pelan.

Diana tersenyum sinis.

"Wah makanan kucing itu namanya hahaha,” tawa diana mengejek.

Diana beralih menatap ibu nya, “Mama hari ini aku mau kenalin pacar ku sama mama, pacar aku tu tampan banget Ma, dan satu lagi dia juga kaya loh Ma."

“Wah bagus dong nak siapa nama nya?” tanya sang ibu dengan wajah yang sumringah.

“Namanya reza ma,” jawab diana sembari melirik kayla yang sudah mematung dari kejauhan.

Walau begitu kayla dengan kesadaran nya dengan cepat pergi dan menghindar dari obrolan ibu dan anak itu.

Jam 09:12.

Seperti biasa kayla masih sibuk dengan pekerjaannya sebagai babu dirumah bibinya, kayla yang saat itu segan bersih-bersih di dapur mendengar suara bising dari kamar diana berada.

“Huwaaa mamah kalung dan cincin ku hilang mah, cincin dan kalung pemberian pacar ku hilang ma,” lirih diana mencari cari ke sudut ruangan.

Terpopuler

Comments

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

sebenarnya mereka membiarkan Kayla di rumah itu aja udah mengungkan buat mereka, dia udah kayak pembantu disana, ga digaji lagi, tapi harus dibuat menderita malah 😴.
Diana mulai memfitnah lagi, kayaknga Diana pengen Kayla diusir deh. Gpp lah, semoga aja itu caranya biar Kay keluar dari rumah itu

2023-03-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!