Di malam yang dingin, aku tiba tiba terbangun. Aku kemudian duduk sejenak untuk mengumpulkan nyawa ku sebentar setelah terbangun. Saat penglihatanku akhirnya menjadi jelas, aku mendapati seutas benang di kasur ku.
“Apa apaan ini ?” tanyaku kebingungan. Aku kemudian mengambil benang itu untuk melihatnya dari dekat. Benang itu sangat tipis seperti rambut dan berwarna keputih putihan. Aku pun tidak memedulikan benang itu dan mulai turun ke kasur untuk keluar dari kamar. Kata para pengawas yang aku temui kemarin, hari ini aku diperbolehkan untuk berkeliling di sekitar yayasan, kecuali daerah penahanan anomali. Saat aku membuka pintu kamarku, ternyata pintu tersebut masih di kunci dari luar. Sialan, keluhku. Aku pun akhirnya menoleh ke belakang untuk kembali ke kasurku. Namun saat aku menoleh, beberapa untaian benang yang muncul dari atap telah memenuhi kasurku. Aku pun melihat ke atas. Tiba tiba aku melihat sebuah pergerakan di bagian atas dari kelima benang itu. Aku kembali melihat ke kasur ku. Benang benang itu telah bergerak ke atas dan bersiap untuk terbang ke arahku. Aku pun berjalan secara perlahan ke belakang sebelum akhirnya berlari ke satu satunya pintu yang ada di kamar ku itu. Aku berusaha dengan sekuat tenagaku untuk membuka paksa pintu itu namun sia sia. Tangan kanan ku tiba tiba terlilit oleh salah satu benang dan berusaha untuk menarik ku menjauh dari pintu. Namun aku berusaha untuk mengambil alih tanganku kembali dan membuat benang itu melukai tangan kanan ku secara perlahan dan membuatku meringis kesakitan. Saat aku mulai ditarik menjauh dari pintu kamar, tangan kiriku yang masih memegang pembuka pintu itu perlahan memaksa pintu kamarku terbuka dari arah yang sebaliknya. Ternyata pintu tidak terkunci, melainkan sebuah untaian benang perekat membuat pintu itu tidak bisa dibuka. Aku terus mempertahankan tangan kiri ku pada pintu kamar itu sehingga merusak benang perekat yang ada di dalamnya. Saat pintu itu terbuka sepenuhnya, aku menarik tangan kanan ku yang masih terikat benang dengan sekuat tenaga tidak peduli seberapa sakit luka dihasilkan. Pada akhirnya, aku pun berhasil membuat benang tersebut terputus dan langsung berlari keluar dari kamarku. Dari luar, aku dapat melihat bahwa benang yang lainnya secara perlahan kembali ke atas kemudian menghilang sepenuhnya. Seperti yang aku duga, benang itu hidup !
Setelah aku berhasil membebaskan diri dari benang benang sialan itu, aku pun berjalan menyusuri lorong lorong penuh dengan cahaya merah dari alarm sekitar. Nampaknya, beberapa anomali sudah terbebas dari tahanan mereka dan berhasil membuat kekacauan di tempat ini. Aku sempat melewati beberapa mayat dari para penjaga yang ada di tempat ini. Saat aku kembali menoleh ke belakang, tiba tiba mayat mayat itu telah menghilang dari tempat asal mereka. Aku sempat bergidik ketakutan, dan memutuskan untuk berjalan menjauh. Semakin jauh aku berjalan, semakin banyak benang yang terikat dari datu dinding ke dinding yang lainnya. Aku tetap berjalan tanpa memedulikan benang benang itu. Dari belakang aku tiba tiba mendengar suara langkah kaki yang terseok seok. Saat aku menoleh ke belakang, mayat mayat yang tadi aku lihat telah menghilang kini berjalan dengan sangat lamban ke arah ku. Aku dapat melihat bahwa beberapa benang muncul dari dalam tubuh mereka dan mencuat ke atas atap. Mereka tampak digerakkan oleh benang benang itu layaknya sebuah boneka tali. Jika saja aku tidak berhasil kabur dari jeratan benang benang yang tadi menyerang ku di kamar, kemungkinan aku juga akan menjadi salah satu dari mereka. Aku berusaha untuk kabur, namun benang benang yang ada di sekitarku tiba tiba berkumpul dan membentuk sebuah jaring besar yang menghalangi jalanku satu satu nya. Aku kembali menatap ketiga mayat itu yang sedang berjalan ke arahku dengan gerakan yang aneh layaknya sebuah boneka tali. Salah satu mayat tiba tiba menatap ke arah ku dengan tajam saat benang yang muncul dari kepalanya menggerakannya. Mulutnya secara perlahan terbuka dan suara erang muncul dari dalam mulutnya.
“Jangan..... Lari !!”
“Sialan, biarkan aku lewat !!”
Aku mulai menggunakan tangan ku untuk merobek rangkaian jaring yang menghalangiku, namun itu sia sia belaka. Semakin kuat aku berusaha, semakin tajam rangkaian benang itu. Dengan panik aku berusaha untuk menerobos rangkaian jaring itu dengan keseluruhan badanku, dan itu menampakkan sedikit hasil yang jelas. Jaring itu perlahan - lahan terdorong ke bawah dan mulai rusak. Perasaan lega sesaat menghampiriku sebelum akhirnya pupus kembali saat sebuah tangan busuk menahan bahuku dengan sangat kuat. Aku perlahan menoleh ke mayat yang sudah berdiri di belakangku. Muka busuk dari mayat itu secara perlahan mencoba untuk meluruskan kepalanya yang terkulai lemas ke samping. Sepasang benang kemudian muncul dari atas dan menarik bibir mayat itu untuk memasang sebuah senyuman ke arahku.
“Lihat..... Ke...... Mata........ Ku !!”
Jaring yang awalnya sudah rusak tiba tiba langsung mengikatku sambil menorehkan luka sayatan ke kulit putih ku akibat ketajamannya. Kepala ku rasanya dipaksa untuk menatap ke arah mata dari mayat yang ada di hadapanku. Aku berusaha melawan, namun lilitan jaring itu semakin kuat dan mulai mencekik leherku. Nafasku menjadi sesak dan penglihatan ku mulai menjadi kabur. Namun sesaat sebelum aku kehilangan kesadaranku, mayat di depanku berjalan mendekat dan membuka kembali mataku secara paksa. Aku terpaksa untuk kembali tersadar saat tangannya hampir membuat mataku terlepas dari tempat asalnya. Darah mulai mengucur dari mataku.
“Woi, botak ireng !!”
Sebuah teriakan terdengar sangat jelas dari belakangku yang membuat para mayat mayat itu mengalihkan pandangan mereka dari ku. Semburan api kecil mulai mengenai ku dari belakang. Nampaknya orang itu menggunakan flamethrower. Setelah beberapa kali tersengat panas dari api yang disemburkan oleh flamethrower itu, tiba tiba aku terlepas dari jeratan benang hidup ini. Saat aku terjatuh ke lantai, aku langsung mengambil napas dalam dalam dan kemudian menahan seluruh rasa sakit yang ada di tubuhku untuk langsung berlari ke penyelamat misteriusku itu.
“Nice choice, girls.” seru orang itu dalam bahasa inggris setelah aku bersembunyi di belakangnya. “Makasih” lirih ku ke orang itu sebagai ucapan terima kasih. Orang tersebut tidak menjawab ku dan terus menyerang ketiga boneka mayat tersebut dengan flamethrower nya. Hingga pada akhirnya, mayat mayat tersebut habis terbakar dan membuat benang benang yang menggerakkan mereka kembali tertarik ke atas dan menghilang. Pria di sampingku kemudian bernapas lega kemudian mengajak ku untuk keluar dari lorong sialan ini.
“Hei, namaku Danny.” pria itu akhirnya memperkenalkan dirinya sendiri.
“Oh. Aku Eva. Salam kenal.” Pria itu hanya mengangguk setuju.
Saat masih berjalan, aku pun mulai mengajaknya berbicara untuk memecah keheningan.
“Hei, yang tadi itu apaan sih ?” tanya ku sambil menoleh ke arah Danny. Ia terus berjalan sebelum akhirnya berhenti dan berputar menghadap ke arah ku.
“Tangan mu membusuk, Eva.”
Tidak percaya, aku pun melihat ke arah kedua tanganku. Dan benar saja, kedua tanganku mulai kehilangan kulitnya dalam beberapa area kecil dan menunjukkan daging yang juga mulai menghitam. Aku hampir ingin berteriak sekencang kencangnya, namun Danny langsung menutup mulutku dan memeluk tubuh ku. Saat aku mulai merasa tenang, Danny pun mulai berbicara kepada ku dengan berbisik bisik.
“Yang tadi itu adalah SCR 008. Awalnya itu hanyalah sebuah benang yang dipintal membentuk sebuah bola benang. Bola benang itu tidak dapat diurai kembali dengan kekuatan apapun. Selama SCR 008 ini masih dalam keadaan terpintal, ia harus terpapar oleh sumber cahaya, apapun itu, baik lampu, api yang berkobar, ataupun dari cahaya matahari. Saat tidak terpapar oleh cahaya, SCR 008 akan mulai terurai dan memanjang hingga ke ukuran yang tak terbatas. Pada saat itu, SCR 008 akan mulai menunjukkan tanda tanda kehidupan dan mampu menggerakkan tiap sulur yang dimilikinya untuk memburu tubuh orang baik yang sudah mati ataupun yang masih hidup. Saat benang benang itu berhasil menusukkan ujung tajam mereka ke kepala korban, tubuh korban itu akan mulai membusuk dan setelah proses pembusukan selesai mereka akan berubah sepenuhnya menjadi sebuah boneka hidup yang digerakkan oleh benang benang dari SCR 008. Tatapan dari boneka hidup itu akan memberikan efek pembusukan ke orang yang ada di hadapan mereka, dan setelah korban selanjutnya mati membusuk, benang SCR 008 yang lainnya akan mengambil alih tubuh korban tersebut dan memperbanyak jumlah boneka hidup yang dimiliki oleh SCR 008.” jelas Danny panjang dan lebar. Aku pun hanya mengangguk mengerti. Setelah itu, aku dan Danny melanjutkan perjalanan hingga akhirnya kami sampai ke sebuah ruangan.
Saat ruangan tersebut dibuka oleh Danny, bulu kuduk ku mulai berdiri dan secara refleks aku menutup mulutku dengan kedua tanganku sendiri akibat ngeri. Di dalam ruangan itu, banyak sekali mayat mayat tentara yang telah terikat oleh benang dari SCR 008.
“Hati hati dan ingat. Jangan tatap mata mereka.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments