Dear My Husband
Di sebuah meja makan, di pagi hari yang sangat dingin. Karena semalaman hujan turun dengan begitu derasnya. Sebuah keluarga tengah menikmati sajian sarapan pagi bersama-sama penuh kehangatan.
Emily, wanita 28 tahun yang seorang wanita karir. Yang telah memiliki anak perempuan bernama Jasmine. Nampak membantu putrinya yang berumur 5 tahun untuk di buatkan sarapan. Selembar roti tawar dengan selai blueberry.
Sedangkan di kursi lain, seorang pria berumur 30 tahun bernama Ashraf. Tengah fokus dengan makanannya. Dan sepertinya ia hanya fokus pada makanannya. Ashraf tidak begitu memperhatikan istri dan juga anaknya.
"Sayang, bisa tolong selesaikan buatkan roti untuk Jasmine. Aku mau ke kamar atas dulu. Ada barang yang tertinggal di sana. Aku harus bawa itu hari ni ke kantor." ucap Emeli, berkata kepada suaminya Ashraf dan memintanya untuk menyelesaikan membuatkan roti untuk Jasmine putri mereka.
"Oh iya." jawab Ashraf, yang kemudian ia meraih piring yang tadi ada di hadapannya Emily. Kemudian ia meneruskan untuk membuatkan roti selai untuk putrinya.
Emily pun kemudian langsung beranjak dari ruang makan dan ia dengan sedikit berlari menuju kamarnya di lantai atas. Ada file penting yang tertinggal di kamarnya.
"Jasmine, ini roti mu." ucap Ashraf sambil meletakkan piring makan sang putri yang di atasnya sudah ada selembar roti tawar dengan selai blueberry kesukaan sang putri.
"Terima kasih ayah." ucap Jasmine, berterima kasih pada ayahnya sambil tersenyum manis.
"Sama-sama sayang." Jawab Ashraf, sambil membalas senyum manis sang putri.
Tidak lama kemudian, Emily kembali ke meja makan. Dan mereka kembali sama-sama melanjutkan aktivitas makan pagi mereka bersama sama.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Selesai sarapan, seperti biasa keluarga kecil itu berangkat beraktivitas sama-sama di pagi hari.
Karena letak sekolah Jasmine satu arah dengan arah kantor Emily dan juga Ashraf. Maka setiap pagi, keluarga kecil itu selalu pergi beraktifitas bersama setia pagi.
Sebelum berangkat ke kantor. Ashraf dan Emily selalu mengantarkan putri mereka ke sekolah. Setelah itu baru mereka melanjutkan perjalanan ke kantor.
Seperti biasa, setelah mereka sampai di depan sekolah Jasmine. Emily turun dari mobil dan mengantarkan putrinya untuk menuju ke gedung sekolah.
Setelah mengatakan putrinya, Emily kembali ke mobil dan kemudian Ashraf pun kembali melajukan mobilnya untuk menuju tempat kerja.
Karena pada saat itu mereka hanya memiliki satu mobil. Setiap hari Ashraf selalu mengantarkan istrinya pergi ke kantor duluan. Setelah itu baru dirinya pergi ke kantornya.
Setelah sampai di tempat kerja sang istri. Emily langsung bersiap untuk berpamitan pada suaminya Ashraf.
Sebelum taruh dari mobil. Seperti biasa Emily menautkan pipinya ke pipi sang suami sebagai salam perpisahan.
"Hati hari sayang, aku akan menjemput mu seperti biasa." ucap Ashraf sebelum pergi meninggalkan sang istri.
"Ya honey, hati-hati di jalan." sahut Emily kemudian ia melambaikan tangannya untuk melepaskan sang suami pergi ke kantornya.
Itulah kehidupan dan kegiatan sehari-hari yang mereka lakukan. Emily dan Ashraf sudah hampir 8 tahun ini mengarungi bahtera rumah tangga. Dan kehidupan mereka berjalan baik. Meksipun mereka sama sama bekerja. Tidak ada persoalan yang berarti diantara pasangan suami istri itu.
Sesampainya di kantor. Seperti biasa Emily melakukan kegiatannya. Melakukan absensi dan menjalankan tugasnya.
Emeli bekerja di sebuah perusahaan swasta milik pemerintah yang bergerak di bidang infrastruktur.
Emily sering melakukan perjalanan ke luar kota untuk dinas. Sebagai seorang wanita karir yang bekerja untuk pemerintahan. Membuat Emily disibukkan dengan kegiatan-kegiatan kantornya.
Begitu pula dengan Ashraf. Sebagai seorang manajer di sebuah perusahaan besar. Ashraf juga dituntut bekerja profesional menjalankan tugasnya menjadi seorang manajer. Tak terhindarkan baik Ashraf dan Emily terkadang disibukkan dengan kegiatan mereka masing-masing.
Meskipun begitu, keduanya tetap konsisten dan menjaga hubungan suami istri mereka dengan baik.
Dan, setiap akhir pekan, baik Emily maupun Ashraf selalu menghabiskan waktu mereka untuk bisa bersama anak semata wayang mereka Jasmine.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Suatu ketika, saat Ashraf sedang berada di luar kantor. Saat ia tengah membahas dan melakukan pembicaraan masalah pekerjaan bersama rekan kerjanya. Ashraf merasa tersindir dengan pembahasan yang di bicarakan oleh rekan kerjanya.
Arman, rekan kerjanya kala itu membicarakan masalah keluarga. Padahal awalnya mereka tadi hanya membahas pekerjaan.
"Kamu tahu Ashraf, terkadang aku bosan dengan kehidupan yang monoton yang aku jalani. Kamu tahu kan, aku dan istriku sama-sama bekerja. Kami sama-sama sibuk. Di saat aku sebagai seorang lelaki membutuhkan istriku, yang harus ada di sisiku, yang harus mengerti keadaanku. Terkadang dia terlalu egois dengan kehidupannya sendiri. Dan dia selalu bilang. Dia sibuk, capek, dan pusing dengan pekerjaannya. Hal itu sebenarnya membuat aku mual mendengarnya. Bukankah kita para lelaki harus dimengerti oleh istri-istrinya. Kita butuh disambut dengan kelembutan. Tapi itu aku tidak mendapatkannya dari istriku." ucap Arman, yang secara tidak sengaja ia telah berkeluh kesah tentang kehidupan rumah tangganya pada Ashraf.
Ashraf yang mendengar itu pun hanya tersenyum sinis. Karena jauh di dalam hatinya yang paling dalam. Ia juga merasakan hal itu. Merasakan apa yang Arman rasakan.
Dirinya yang sudah lelah bekerja dan kadang ingin sekali disambut dengan pelayan kelembutan dari sang istri. Tetapi sang istri kadang justru mengeluh duluan tentang pekerjaannya di kantor.
Hal itulah yang kemudian membuat Ashraf merasa jengah sebenarnya. Tapi ia memendamnya.
Ia tidak mengutarakan kepada sang istri untuk apa yang ia rasakan.
Asal kau tau Arman, aku juga sebenarnya lelah dengan sikap istri ku Emily. Dia juga sama sibuknya seperti istri mu.
"Mungkin kalian perlu untuk mengadakan me time bersama. Jika suami istri bekerja, itu sudah resiko. Kurang adanya waktu untuk melakukan hal-hal bersama bisa mengurangi chemistry hubungan suami-istri. Jadi ya, sebisa mungkin kita harus tetap menjaga komunikasi itu." ucap Ashraf. Memberikan masukan pada Arman. Padahal apa yang ia alami sama dengan Arman. Hanya saja Ashraf tipe pria yang memendam perasaan.
"Apa kau juga melakukan itu dengan Emily. Istri mu juga wanita pekerjakan. Tetapi Emily sepertinya wanita yang sedikit bisa memahami mu. Beda dengan istri ku yang egois." ucap Arman, yang mulai membandingkan istrinya dengan istri Ashraf.
kamu tidak tahu saja Arman. Sebenarnya Emily tidaklah jauh berbeda dengan istrimu.
Kita memiliki istri yang berkarakter sama. Kita memiliki istri pekerja yang mau tidak mau kita harus menerima keadaan mereka.
Aku juga ingin di perlakukan lembut oleh istri. Semua laki-laki pasti menginginkan kelembutan dari istri kita. Sedangkan istri kita sama-sama sibuk dengan kegiatannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Soraya
Assalamu'alaikum numpang duduk dl ya kak
2023-06-03
1
Elisabeth Ratna Susanti
langsung like and favorit ❤️
2023-03-16
2