Mungkin karena terdesak atau karena
penasaran, akhirnya Maria dan Xiao Lan berjalan mengikutinya. Ternyata, wanita itu mengajaknya ke kedai rumah makan. Wanita itu meminta mereka untuk duduk di meja makan yang agak jauh dari para pembeli. Ia juga mengatakan untuk menunggu sebentar karena dirinya akan memesan menu makanan dan minuman. Maria yang mendengarnya, langsung terkejut, dirinya hendak berjalan mengikutinya. Tapi belum sempat ia melangkah, tiba-tiba tangannya ditarik oleh Xiao Lan. Melihat hal itu, sontak membuat Maria terkejut. Dirinya berbalik dan menatap Xiao Lan. Menyadari tatapan Maria mengarah padanya, Xiao Lan pun menanyakan.
"Kamu ingin kemana, Maria?"
"Aku ingin mengikutinya. Kenapa kamu menahan langkah ku?"
"Tidakkah kamu mendengar yang barusan dia katakan? Bukankah dia meminta kita untuk duduk dan menunggunya?"
"Tapi, aku hanya ingin mengikutinya. Aku rasa dia memiliki niat yang buruk terhadap kita. Aku hanya mengikutinya saja. Tidak ada yang lain! Jadi, bisakah dirimu melepaskan tangan ku?"
"Tidak! Kamu tidak boleh pergi kemana-mana. Sekarang, ikuti aku. Kita akan duduk dimeja yang agak jauh dari para pembeli"
"Tapi...
Belum sempat Maria menyelesaikan perkataannya, Xiao Lan langsung menarik tangannya menuju meja yang sudah dipilihnya. Maria mencoba meminta Xiao Lan melepaskan genggaman tangannya, sayangnya, Xiao Lan tidak mendengarkannya.
Gadis itu berjalan diantara para pembeli sambil memegang tangan Maria. Mereka akhirnya sampai di salah satu meja yang tertutupi oleh kain. Xiao Lan berjalan memasuki begitu juga Maria yang ditarik oleh Xiao Lan.
Xiao Lan melangkah maju dan duduk di dekat jendela yang menghadap langsung ke arah jalan raya begitu juga dengan Maria. Dirinya duduk di sampingnya. Tidak ada percakapan yang terdengar diantara mereka hingga akhirnya wanita itu datang dengan membawa berbagai jenis makanan dan minuman. Melihatnya sudah datang, membuat suasana menjadi hening tidak ada percakapan yang terdengar diantara mereka bertiga.
"......"
"......"
"......"
Menyadari suasana hening, Maria mencoba menanyakan sesuatu, "Sebenarnya, kamu siapa?" Tanyanya sambil melipat kedua tangannya.
Mendengar pertanyaan Maria, wanita itu pun memperkenalkan dirinya, "Izinkan aku memperkenalkan diri. Nama ku adakah Qin Yu. Aku seorang novelis dan juga... Seorang penyihir" Ucapnya sambil memperkenalkan dirinya. Ternyata nama wanita itu bernama Qin Yu.
*Deg... Deg.... Deg...
Bak disambar petir, Maria dan Xiao Lan sangat terkejut saat tahu Wanita di hadapan mereka adanya seorang penyihir. Terlebih lagi, Xiao Lan. Dirinya yang mendengarnya, seketika terkejut. Ia bangkit dari tempat duduknya, dan bertanya tentang apa yang dikatakan Qin Yu.
"Seorang penyihir?! Apakah kamu penyihir yang membuat lapisan pelindung di desa?? Kamu pelindung kami?!" Tanyanya. Suara terdengar sangat keras saat dirinya mengatakannya.
"Lapisan pelindung? Apakah kamu manusia serigala yang ada di desa tersebut?" Ucapnya. Awalnya Qin Yu tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Xiao Lan, tetapi, saat mendengar 'Lapisan Pelindung' seketika membuat dirinya mengerti ucapan gadis itu.
"Benar! Namaku Xiao Lan! Bolehkah aku memanggilmu kak Qin Yu?"
"Boleh. Kalau begitu, aku memanggilmu Xiao Lan"
"Ok!"
"..."
Suasana yang tadinya terlihat tegang karena sebuah pertanyaan, seketika berubah menjadi tawa senang. Itu terjadi, saat Xiao Lan memperkenalkan dirinya kepada Qin Yu. Maria yang mendengarnya, memilih untuk diam dan tidak ingin ikut campur. Karena baginya itu hal yang membosankan.
Setelah saling berkenalan dan berjabat tangan, Qin Yu melepaskan genggaman tangannya dan menanyakan sesuatu.
"Aku punya satu pertanyaan, Mengapa dirimu berwujud setengah manusia serigala? Aku bahkan tidak pernah melihat mu didesa sebelumnya"
"..."
Xiao Lan yang mendengarnya, seketika terdiam dan menoleh menatap kearah Maria dengan tatapan yang sulit diartikan. Qin Yu yang melihat Gadis itu menatap kearah Maria, merasa tidak enak hati, karena perkataannya.
"Aku minta maaf, sepertinya aku seharusnya tidak menanyakan hal ini" Ucapnya saat menyadari Maria ada di samping Xiao Lan.
Maria yang awalnya terdiam mendengar pembicaraan mereka, seketika memasang wajah tanda tanya saat melihat tatapan Xiao Lan dan Qin Yu ditujukan padanya, "Hm? Kenapa mereka berdua menatapku?"
"Tidak masalah jika diriku tidak sepenuhnya berwujud manusia serigala sejak lahir. Demi desa manusia serigala tidak terekspos, penduduk desa memintaku untuk tinggal di sekolah yang berada agak jauh dari desa. Kamu tidak perlu sungkan begitu" Xiao Lan menjawab pertanyaan Qin Yu sambil mendudukkan kembali dirinya. Dia tidak ingin Qin Yu merasa bersalah hanya karena tidak menyadari Maria.
"Oh... benar juga. Kamu jelas terlihat imut. Jadi para penduduk membawamu ke sekolah agar mereka yang berkunjung tidak bisa menemukan dirimu.. Bagaimana mungkin aku tidak bisa mengingatmu. Hahaha" Puji Qin Yu pada Xiao Lan.
Mendengarnya perkataan Qin Yu, Xiao Lan dan Maria memasang wajah yang berbeda. Xiao Lan memasang wajah senang karena Mendengar seseorang mengatakan dirinya imut. Walau Maria juga sempat mengatakan hal sama (Baca bab 2). Sedangkan Maria malah memasang wajah masam. Sepertinya, ia tidak menyukai dirinya dipuji.
Saat Pandangan Qin Yu mengarah pada Maria, tanpa sengaja dirinya melihat wajah masamnya. Karena tidak ingin ada kesalahpahaman, Qin Yu pun menanyakan namanya, "Ah, Aku minta maaf karena mengabaikan dirimu. Jika aku boleh tahu, siapa namamu?"
"Maria" Jawabnya. Sebuah jawaban yang singkat, jelas dan padat yang diucapkan olehnya.
"......"
"......"
Qin Yu dan Xiao Lan langsung terdiam saat mendengar Maria menyebutkan namanya. Qin Yu yang mendengarnya, langsung mengatakan sesuatu yang membuat Maria Kesal dan emosi, "Kamu juga terlihat imut, ya"
"Apa?! Kamu ingin di hajar, ya?!"
Xiao Lan yang melihat Maria emosi, seketika tertawa keras, "Ha ha ha"
Sepertinya ia suka melihat Seseorang kesal dan emosi. Contohnya, Maria.
Melihat Maria yang terlihat kesal, membuat Qin Yu b berkeringat dingin. Sebisa mungkin dirinya menjelaskan dengan tenang meski ada rasa takut, "Tidak perlu terlalu waspada terhadapku. Aku datang bukan untuk mencari masalah"
"Hah? Lalu kenapa kamu mencoba menghentikan diriku?"
Saat mengakhiri perkataan, tanda sadar Maria mengeluarkan aura gelapnya bertanda marah dan meminta penjelasan.
Melihat aura gelap yang dikeluarkan Maria, membuat Qin Yu berkeringat dingin. Tanpa berlama-lama lagi, dirinya pun menjelaskannya, "Jika kamu melakukannya, kamu akan mendapatkan masalah. Sekarang berita cepat menyebar dan mungkin ada seseorang yang akan menangkap dirimu" Ucapnya menjelaskan.
Bukannya mendengarkan penjelasan Qin Yu, Maria malah memojokkannya, "Meski begitu, bagiku penyihir seperti kalianlah yang merupakan musuhku. Bahkan sedari dulu aku diburu dan dibunuh" Ucapnya. Lagi-lagi, sebuah aura gelap keluar dari tubuhnya.
Qin Yu kini mengerti, alasan Maria bersikap seperti mewaspadai karena sebuah tragedi yang menimpa bangsa vampir, Tidak termasuk klan-nya. Mendengar penjelasannya, Qin Yu mencoba menenangkannya, "Mengenai hal itu, Kamu tidak perlu khawatir"
"Ha?! Apa maksudmu?"
"Sudah lama, sejak beberapa tahun ini tidak ada satupun vampir yang muncul. Karena hal itu, aku tidak lagi mempelajari sihir bertarung lagi. Selain itu, kamu adalah teman Xiao Lan, bukan? Berdasarkan hal itu juga, aku tidak akan menyakitimu"
"... Baiklah.... Aku mempercayai mu..." Ucap Maria.
Tanpa sadar, wajahnya memerah saat mendengar Qin Yu mengatakan 'Teman'. Sepertinya, ini pertama kalinya, Maria mendengar seseorang mengatakan dirinya berteman dengan Xiao Lan. Qin Yu memperhatikan Maria. Tanpa sengaja, Qin Yu menangkap sesuatu.
Hoho~ Sepertinya aku menemukan hal yang menarik~" Batinnya.
Akhirnya mereka bertiga berbicara dengan leluasa tanpa adanya rasa was-was. Terlihat, Xiao Lan begitu lahapnya memakan makanan yang dipesan begitu sebaliknya, Qin Yu pun juga menikmati makanannya. Berbeda dengan Maria, dirinya tidak tertarik untuk mencicipi makanan yang telah disajikan. Bukannya tidak ingin, melainkan karena makanan yang dirinya makan adalah darah. Sejatinya, seorang vampir makan/minum hanya darah. Jadi itulah sebabnya, Maria enggan untuk mencicipinya.
Sambil menikmati makanannya, Qin Yu mengajukan pertanyaan, "Oh ya, apakah Kalian sudah menemukan tempat tinggal?"
"Belum" sebuah jawaban singkat yang diucapkan oleh Maria.
Mendengar perkataan Maria, membuat Qin Yu menaikkan alisnya, "Kamu bercanda, ya..."
Tidak! Aku serius"
"..."
Pada akhirnya, Qin Yu memilih diam dan melanjutkan memakan makanannya kembali.
Suasana kembali tenang, yang terdengar hanya garpu dan sendok yang beradu. Melihat suasana tenang tanpa ada yang berbicara, Maria pun bertanya.
"Hmm... Aku ingin bertanya. Sekarang sudah tahun berapa?"
"Tahun 2020" Qin Yu menjawab sambil mengunyah makanannya.
"... Sepertinya aku sudah tertidur selama 200 tahun.... Aku selalu berpikir hanya 100 tahun"
".....?"
".....?"
Qin Yu dan Xiao Lan yang mendengarnya, sontak terkejut bukan main. Hampir saja makanan yang mereka makan keluar dari mulut mereka. Andai saja, mereka tidak menahannya, mungkin meja yang mereka tempati akan dipenuhi berbagai makanan yang berhamburan. Maria yang melihat ekspresi terkejut dari mereka berdua, akhirnya menjelaskan secara singkat.
"Aku tahu karena aku membaca pikiran orang yang sedang lewat. Lagipula, aku belajar bahasa Mandarin dengan cara itu. Mengenai masalah tempat tinggal...
"Maukah kalian tinggal di tempatku? Aku tinggal sendirian dan kebetulan memiliki kamar kosong! Jika kita tinggal bersama, kalian bisa membantu mengerjakan pekerjaan rumah dan pekerjaan ku" Qin Yu berkata dengan mata yang berbinar.
Mendengar perkataan Qin Yu, Xiao Lan seketika bersemangat, "Ok! Dengan senang hati, kami akan membantu!"
Setelah mendapat persetujuan Xiao Lan, Qin Yu segera berdiri dan berjalan keluar, "Baik. karena kalian sudah setuju, aku akan keluar dan membayar semua makanan yang sudah dipesan. Xiao Lan, makanlah secara perlahan"
"Oke, oke!"
Setelah kepergian Qin Yu, Maria menanyakan suatu pertanyaan, "Bukanlah akan ada masalah yang jika kita setuju begitu saja?"
"Tidak akan!"
"Kenapa kamu begitu yakin? Apa alasanmu?"
"Alasanku, karena dia baik. Aku tidak melihat adanya niat buruk darinya. Sudahlah, ikuti saja" Dirinya berkata sambil mengunyah makanannya yang sempat tertunda.
".... Tinggal bersama dengan seorang penyihir...." Pada akhirnya, Maria Hanya bisa mengumpat dalam hatinya saat mendengar perkataan Xiao Lan dan memilih untuk diam. Xiao Lan yang saat itu sedang mengunyah makanan, tiba-tiba mendekati Maria. Jaraknya bisa dibilang sangat dekat, karena mereka sampingan duduk. Maria yang melihatnya, seketika memundurkan sedikit badannya sebagai reflek terkejut.
Xiao Lan bingung melihat Maria yang memundurkan badannya. Bukannya bertanya, ia malah makin mendekat. Setelah sudah dekat, dirinya bertanya, "Kamu kenapa diam? Apakah kamu lapar? Jika kamu lapar, ini makanlah~" Ucapnya sambil mengulurkan tangannya.
Maria menatap Xiao Lan dengan wajah yang tersipu malu. Dengan wajahnya yang memerah, dirinya menatapnya dengan pandangan dalam, "Gadis ini....."
Tanpa meminta persetujuan Maria, Xiao Lan langsung melukai pergelangan tangannya dan mengulurkannya ke depan rongga mulutnya. Maria yang mencium bau darah, seketika berubah menjadi liar. Dirinya langsung meminum darah yang terus mengalir dari pergelangan tangan Xiao Lan.
Bersamaan dengan itu, terdengar suara seseorang yang masuk.
Seseorang itu tidak lain adalah Qin Yu. Saat masuk, tanpa sengaja melihat Maria sedang meminum darah Xiao lan. Karena hal itu, seketika membuat dirinya memuntahkan darah akibat terkejut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments