Bab 3 Cacat

"Semua kain di butik itu cantik-cantik tapi pilihan Nona adalah yang terbaik," ujar Eum sambil kembali melihat bungkusan kain yang baru mereka beli.

Yumna hanya tersenyum, setelah belanja kain ia berniat segera ke tukang jahit untuk membuat beberapa pakaian yang layak ia kenakan di hadapan Pangeran nanti.

Srek

Tapi tiba-tiba langkah mereka terhenti, di gang sempit itu sekelompok pria bertopeng menghadang jalan mereka.

"Putar balik," bisik Yumna sambil menggandeng tangan Eum.

Tapi rupanya di belakang mereka juga sudah ada beberapa pria bertopeng, terhimpit di tengah tak ada jalan lain kecuali menyerah.

"Aku akan berikan semua harta yang ku bawa, tapi ijinkan kami lewat dan kami berjanji tidak akan melapor pada siapa pun," seru Yumna mencoba untuk tetap tenang.

"Hehe tipe yang penurut ya, aku suka gadis seperti mu," ucap salah satu pria bertopeng itu.

Beberapa diantara mereka pun segera maju dan mengambil semua barang berharga termasuk kain yang baru mereka beli.

"Tapi ini saja tidak cukup!" seru pria itu.

Sret

Aaaaaah....

"Nona.... " jerit Eum histeris.

"Cepat kabur!" seru salah satu pria bertopeng memberi komando.

..............................

Kediaman Mo genting sejak kepulangan Yumna dan dayangnya, seorang tabib sudah sejak tadi berada di kamar Yumna dan belum juga keluar.

Jian yang lebih cemas dari siapa pun bahkan tak bisa berhenti menghardik Eum yang tidak bisa menjaga Yumna dengan benar, sementara Eum sendiri terus menangis menyesal.

"Ah tabib, bagaimana keadaan Yumna?" tanya Jian segera setelah tabib keluar dari kamar.

"Lukanya cukup dalam tapi pendarahannya berhasil ku hentikan, nyawanya tidaklah dalam bahaya. Tapi.... "

"Tapi apa?" tanya ibu Jian penasaran.

"Bekas luka di wajahnya itu tidak akan pernah hilang," jawabnya.

Terdengar sebuah suara pekikan pelan yang berasal dari para pelayan, tentu semua orang tahu kalau wajah cantik adalah anugrah sekaligus modal hidup di dunia ini. Kini Yumna telah memiliki kecacatan di wajahnya, maka hilang sudah harapan Jian untuk bisa mendapatkan kedudukan tinggi lewat pernikahan putrinya dengan Pangeran.

"Boleh kami melihatnya?" tanya ibu Mo Lin penasaran.

"Silahkan," sahut tabib.

Mereka segera masuk, nampak Yumna masih terbaring di tempat tidurnya dengan lemas.

"Tidak nak! tetaplah berbaring," perintah neneknya saat Yumna hendak bangkit untuk memberi hormat.

"Ayah.. maafkan aku," ujar Yumna menyesal sebab ia tahu impian ayahnya seketika lenyap.

"Jangan bicara begitu, takdir sudah membuat garis sendiri untuk keluarga kita. Sebaiknya kau fokus pada kesehatan mu dan jangan berpikir macam-macam," sahut Jian sambil mengelus rambut Yumna.

Perban yang menempel di pipi Yumna cukup besar dan panjang, ini membuat Mo Lin dan ibunya saling menatap sambil tersenyum penuh arti.

Selesai menjenguk Yumna mereka pergi ke kamar masing-masing kecuali Jian, dia yang frustasi memilih duduk di kursinya sambil meneguk arak.

"Cukup suamiku, kau tidak boleh menyiksa diri seperti ini," ujar selirnya sambil mengambil gelas ditangan Jian.

"Aku baru saja dapat terbang tinggi, tapi tiba-tiba sayapku patah dan seketika aku terjatuh. Kau bisa bayangkan rasa sakitnya?" tanya Jian di tengah kesadarannya yang hanya setengah.

"Tentu aku mengerti, tapi ingatlah bahwa kau tidak sendiri. Ada aku yang meski tidak memiliki sayap tapi dapat menangkapmu dengan aman," sahutnya lembut.

"Hehh.. apa gunanya? aku tetap terjatuh," ketus Jian.

"Kenapa kau bicara seolah kau hanya memiliki satu sayap? suamiku kau memliki sayap yang lain," ujar selirnya mulai pada taktik yang lain.

"Apa maksud mu?" tanya Jian tak mengerti.

"Kau masih punya Lin, dia juga cantik dan tak kalah berbakat dari Yumna. Apa bedanya Yumna dan Lin?" jawabnya.

Jian terdiam, ia mulai memikirkan ucapan selirnya.

"Kesempatan ini tidak akan datang dua kali, hanya Lin satu-satunya harapan kita," tambahnya.

"Kau... benar, Pangeran tidak menyebutkan nama Yumna. Jika kita pertemukan Lin dengan Pangeran masih ada harapan," sahut Jian setuju.

Ibu Lin mengangguk keras, akhirnya ia berhasil meraih kesempatan emas. Kepada Lin segera ia beritahukan keberhasilannya merayu Jian, oleh karena itu Lin harus tampil baik sehingga tidak mengecewakan mereka.

Tentu kabar ini pun sampai di telinga Yumna, hati baiknya bersyukur sebab ayahnya masih memiliki kesempatan.

Sementara Yumna memulihkan diri di kamar Lin belajar lebih giat setiap hari, ia merawat tubuh dan wajahnya dengan baik sehingga setiap hari ia tampil semakin bersinar.

"Nona mau kemana?" tanya Eum melihat Yumna berpakaian dan menggunakan penutup wajah.

"Aku merasa bosan di kamar seharian, apa kau mau menemanaiku jalan-jalan sebentar?" sahut Yumna.

"Baik," balas Eum.

Bersama mereka awalnya berjalan-jalan di taman, melihat setiap tanaman bunga yang Yumna rawat dengan baik. Tapi Yumna cepat bosan dengan hal itu, ia pun mengajak Eum pergi keluar.

Di jalan tanpa sengaja mereka berpapasan dengan beberapa gadis, nampak jelas mereka kikuk saat menyapa Yumna.

Tapi setelah berlalu mereka membicarakan wajah Yumna yang cacat dengan tidak sopan, Eum yang juga mendengar sangat marah dan berniat menghardik mereka tapi Yumna menahannya.

"Biarkan saja Eum, mereka mengatakan fakta bukan gosip yang memfitnah," ujar Yumna pasrah pada keadaannya.

Kini ia menjadi bahan tertawaan pria dan di olok-olok oleh para gadis meskipun gelarnya putri bangsawan, kecacatan yang ia miliki cepat menyebar sampai anak-anak kecil menyebutnya si buruk rupa.

Semakin kecil hati Yumna akhirnya ia memilih untuk mengurung diri di kamar, baginya dunia luar kini sudah tak bersahabat lagi.

Meski begitu ia tetap bersyukur memiliki keluarga yang masih menyayanginya, ia pun juga masih memiliki Lin yang dapat mengangkat derajat keluarganya.

Untuk berterimakasih Yumna memanggil Lin ke kamarnya, tentu Lin sangat jengkel harus bertemu dengan Yumna dan bersandiwara sebagai adik yang baik tapi ia tetap datang.

"Eum keluarkan benda itu," perintah Yumna.

Dengan penasaran Lin melihat dayang pribadi Yumna membawa sebuah kotak kayu ke hadapannya.

"Kakak apa ini?" tanya Lin dengan nada manja agar terlihat polos.

"Bukalah Lin," perintah Yumna.

Lin segera membuka kotak itu, rupanya isinya perhiasan yang sangat indah dan mewah sampai membuatnya tercengang.

"Besok kau akan bertemu Pangeran, orang penting seperti dia tidak boleh kau remehkan.Kau harus tampil cantik tapi juga sederhana, jika kau kenakan perhiasan yang berlebihan Pangeran akan menganggapmu serakah. Ini adalah perhiasan yang paling cocok jadi pakailah besok untuk bertemu Pangeran," jelas Yumna.

"Kakak... apa kau baru saja memberikan perhiasan ini untuk ku?" tanya Lin tak percaya.

"Anggaplah ini sebagai hadiah sebab kau akan membawa keberuntungan bagi keluarga kita," jawab Yumna.

"Oh terimakasih kakak, aku berjanji tidak akan mengecewakan kalian," balas Lin.

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus ceria

2023-09-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pertemuan Yang Berkesan
2 Bab 2 Lamaran Dari Pangeran
3 Bab 3 Cacat
4 Bab 4 Penilaian Pangeran
5 Bab 5 Kematian Yang Mengenaskan
6 Bab 6 Hidup Di Dunia Berbeda
7 Bab 7 Murid Baru
8 Bab 8 Penguasa Sekolah Yang Baru
9 Bab 9 Bolos
10 Bab 10 Mau Jadi Pacarku?
11 Bab 11 Pelajaran Yang Gagal
12 Bab 12 Perubahan
13 Bab 13 Carl
14 Bab 14 Ketakutan Winnie Yang Pertama
15 Bab 15 Rumah Dengan Kenangan
16 Bab 16 Penguasa Ke Dua
17 Bab 17 Pertemuan Yang Tak Terduga
18 Bab 18 Hilang
19 Bab 19 Memanas dan Terbakar
20 Bab 20 Penguasa Yang Sesungguhnya
21 Bab 21 Tamu Tak Terduga
22 Bab 22 Bukan Padang Bunga
23 Bab 23 Pernyataan Hati
24 Bab 24 Pesta Yang Tidak Menyenangkan
25 Bab 25 Ratu Hanya Satu
26 Bab 26 Cemburu?
27 Bab 27 Makan Malam
28 Bab 28 Akhir Pekan Yang Sial
29 Bab 29 Hari Itu Akhirnya Tiba
30 Bab 30 Ayah Kandung
31 Bab 31 Kisah 19 Tahun Yang Lalu
32 Bab 32 Vila
33 Bab 33 LDR
34 Bab 34 Kediaman Wilson
35 Bab 35 Saling Mencari Informasi
36 Bab 36 Hubungan Ayah Dan Anak
37 Bab 37 Pertemuan Tak Terduga
38 Bab 38 Paket Dari Luar Negri
39 Bab 39 Halaman Belakang
40 Bab 40 Tatapan Dingin
41 Bab 41 Seikat Bunga
42 Bab 42 Kotak Kenangan
43 Bab 43 Pertarungan Pemuda Hidung Belang
44 Bab 44 Drama Pagi Hari
45 Bab 45 Dua Pengawal
46 Bab 46 Dinas mendadak
47 Bab 47 Berkemah
48 Bab 48 Hukuman di Hutan
49 Bab 49 Dosa Yang Menghantui
50 Bab 50 Pencarian Nenek
51 Bab 51 Kembar
52 Bab 52 Tikus
53 Bab 53 Orang-orang Mencurigakan
54 Bab 54 Ulang tahun
55 Bab 55 Reuni Singkat
56 Bab 56 Rencana di Balik Pesta
57 Bab 57 Perawat Iren
58 Bab 58 Bertemu Jalan Buntu Lagi
59 Bab 59 Perawatan VVIP
60 Bab 60 Pembalasan
61 Bab 61 Bermain Golf
62 Bab 62 Masih Saling Berkomunikasi
63 Bab 63 Mendapat Peran Utama
64 Bab 64 Kecelakaan di Lokasi Syuting
65 Bab 65 Mengangkat Adik
66 Bab 66 Merekrut Dengan Resmi
67 Bab 67 Dikejar Para Preman
68 Bab 68 Perjudian
69 Bab 69 Kartu As Kakek Peter
70 Bab 70 Mulai Meneror
71 Bab 71 Pameran Seni
72 Bab 72 Musuh Yang Menjadi Pahlawan
73 Bab 73 Kesialan Yang Dialami Nagisa Juga
74 Bab 74 Alergi Kacang
75 Bab 75 Ayah Nicki
76 Bab 76 Teressa
77 Bab 77 Satu Musuh Telah Mati
78 Bab 78 Sekutu Terkuat
79 Bab 79 Alasan Kepulangan Aslan
80 Bab 80 Kecurangan Camila lainnya
81 Bab 81 Sambutan di Hotel
82 Bab 82 Empat kakak Nagisa
83 Bab 83 Nomor Plat Mobil
84 Bab 84 Telepon Misterius
85 Bab 85 Percobaan Pembunuhan
86 Bab 86 Ditahan
87 Bab 87 Rahasia yang Di Pegang Sara
88 Bab 88 Motto Hidup Winnie
89 Bab 89 Misi Akan Berakhir
90 Bab 90 Perseteruan Will dan Camila
91 Bab 91 Loyalitas
92 Bab 92 Rencana Yang Disembunyikan
93 Bab 93 Pertempuran Melawan Jack
94 Bab 94 Reinkarnasi Yang Berbeda
95 Bab 95 Catatan Pribadi Leo
96 Bab 96 Perceraian
97 Bab 97 Pesta Penyambutan Aslan
98 Bab 98 Pengadilan
99 Bab 99 Pesta Para petinggi
100 Bab 100 Kedatangan Oma Nana
101 Bab 101 Winnie Hilang!
102 Bab 102 Gadis Tiga Miliar
103 Bab 103 Pulau Pribadi
104 Bab 104 Winnie Telah Mati
105 Bab 105 Identitas Baru
106 Bab 106 Pesta Kelas Atas
107 Bab 107 Jangan Mati Dulu!
108 Bab 108 Dikejar Musuh
109 Bab 109 Kesetiaan Winnie
110 Bab 110 Nona Sally
111 Bab 111 Membalas Kebaikan
112 Bab 112 Tiga Kehidupan Tanpa Keberuntungan
113 Bab 113 Saling Menghukum
114 Bab 114 Kado Untuk Pangantin
115 Bab 115 Menengok
116 Bab 116 Siapa kau?
117 Bab 117 Undangan Makan Malam
118 Bab 118 Bodyguard Untuk Sally
119 Bab 119 Tidak Seperti Kutu Buku
120 Bab 120 Mimpi Yang Memberi Kesedihan
121 Bab 121 Penyerangan Tiba-tiba
122 Bab 122 Bersembunyi
123 Bab 123 Padang Bunga Yang Sebenarnya
124 Bab 124 Akhir dari Kehidupan kedua
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Bab 1 Pertemuan Yang Berkesan
2
Bab 2 Lamaran Dari Pangeran
3
Bab 3 Cacat
4
Bab 4 Penilaian Pangeran
5
Bab 5 Kematian Yang Mengenaskan
6
Bab 6 Hidup Di Dunia Berbeda
7
Bab 7 Murid Baru
8
Bab 8 Penguasa Sekolah Yang Baru
9
Bab 9 Bolos
10
Bab 10 Mau Jadi Pacarku?
11
Bab 11 Pelajaran Yang Gagal
12
Bab 12 Perubahan
13
Bab 13 Carl
14
Bab 14 Ketakutan Winnie Yang Pertama
15
Bab 15 Rumah Dengan Kenangan
16
Bab 16 Penguasa Ke Dua
17
Bab 17 Pertemuan Yang Tak Terduga
18
Bab 18 Hilang
19
Bab 19 Memanas dan Terbakar
20
Bab 20 Penguasa Yang Sesungguhnya
21
Bab 21 Tamu Tak Terduga
22
Bab 22 Bukan Padang Bunga
23
Bab 23 Pernyataan Hati
24
Bab 24 Pesta Yang Tidak Menyenangkan
25
Bab 25 Ratu Hanya Satu
26
Bab 26 Cemburu?
27
Bab 27 Makan Malam
28
Bab 28 Akhir Pekan Yang Sial
29
Bab 29 Hari Itu Akhirnya Tiba
30
Bab 30 Ayah Kandung
31
Bab 31 Kisah 19 Tahun Yang Lalu
32
Bab 32 Vila
33
Bab 33 LDR
34
Bab 34 Kediaman Wilson
35
Bab 35 Saling Mencari Informasi
36
Bab 36 Hubungan Ayah Dan Anak
37
Bab 37 Pertemuan Tak Terduga
38
Bab 38 Paket Dari Luar Negri
39
Bab 39 Halaman Belakang
40
Bab 40 Tatapan Dingin
41
Bab 41 Seikat Bunga
42
Bab 42 Kotak Kenangan
43
Bab 43 Pertarungan Pemuda Hidung Belang
44
Bab 44 Drama Pagi Hari
45
Bab 45 Dua Pengawal
46
Bab 46 Dinas mendadak
47
Bab 47 Berkemah
48
Bab 48 Hukuman di Hutan
49
Bab 49 Dosa Yang Menghantui
50
Bab 50 Pencarian Nenek
51
Bab 51 Kembar
52
Bab 52 Tikus
53
Bab 53 Orang-orang Mencurigakan
54
Bab 54 Ulang tahun
55
Bab 55 Reuni Singkat
56
Bab 56 Rencana di Balik Pesta
57
Bab 57 Perawat Iren
58
Bab 58 Bertemu Jalan Buntu Lagi
59
Bab 59 Perawatan VVIP
60
Bab 60 Pembalasan
61
Bab 61 Bermain Golf
62
Bab 62 Masih Saling Berkomunikasi
63
Bab 63 Mendapat Peran Utama
64
Bab 64 Kecelakaan di Lokasi Syuting
65
Bab 65 Mengangkat Adik
66
Bab 66 Merekrut Dengan Resmi
67
Bab 67 Dikejar Para Preman
68
Bab 68 Perjudian
69
Bab 69 Kartu As Kakek Peter
70
Bab 70 Mulai Meneror
71
Bab 71 Pameran Seni
72
Bab 72 Musuh Yang Menjadi Pahlawan
73
Bab 73 Kesialan Yang Dialami Nagisa Juga
74
Bab 74 Alergi Kacang
75
Bab 75 Ayah Nicki
76
Bab 76 Teressa
77
Bab 77 Satu Musuh Telah Mati
78
Bab 78 Sekutu Terkuat
79
Bab 79 Alasan Kepulangan Aslan
80
Bab 80 Kecurangan Camila lainnya
81
Bab 81 Sambutan di Hotel
82
Bab 82 Empat kakak Nagisa
83
Bab 83 Nomor Plat Mobil
84
Bab 84 Telepon Misterius
85
Bab 85 Percobaan Pembunuhan
86
Bab 86 Ditahan
87
Bab 87 Rahasia yang Di Pegang Sara
88
Bab 88 Motto Hidup Winnie
89
Bab 89 Misi Akan Berakhir
90
Bab 90 Perseteruan Will dan Camila
91
Bab 91 Loyalitas
92
Bab 92 Rencana Yang Disembunyikan
93
Bab 93 Pertempuran Melawan Jack
94
Bab 94 Reinkarnasi Yang Berbeda
95
Bab 95 Catatan Pribadi Leo
96
Bab 96 Perceraian
97
Bab 97 Pesta Penyambutan Aslan
98
Bab 98 Pengadilan
99
Bab 99 Pesta Para petinggi
100
Bab 100 Kedatangan Oma Nana
101
Bab 101 Winnie Hilang!
102
Bab 102 Gadis Tiga Miliar
103
Bab 103 Pulau Pribadi
104
Bab 104 Winnie Telah Mati
105
Bab 105 Identitas Baru
106
Bab 106 Pesta Kelas Atas
107
Bab 107 Jangan Mati Dulu!
108
Bab 108 Dikejar Musuh
109
Bab 109 Kesetiaan Winnie
110
Bab 110 Nona Sally
111
Bab 111 Membalas Kebaikan
112
Bab 112 Tiga Kehidupan Tanpa Keberuntungan
113
Bab 113 Saling Menghukum
114
Bab 114 Kado Untuk Pangantin
115
Bab 115 Menengok
116
Bab 116 Siapa kau?
117
Bab 117 Undangan Makan Malam
118
Bab 118 Bodyguard Untuk Sally
119
Bab 119 Tidak Seperti Kutu Buku
120
Bab 120 Mimpi Yang Memberi Kesedihan
121
Bab 121 Penyerangan Tiba-tiba
122
Bab 122 Bersembunyi
123
Bab 123 Padang Bunga Yang Sebenarnya
124
Bab 124 Akhir dari Kehidupan kedua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!