Shadow memuntahkan darah akibat tendangan keras yang dilakukan oleh ketuanya itu. ia berusaha ingin bangkit dan berdiri akan tetapi cedera yang dia alami menyebabkan dia tidak mampu untuk bergerak.
Hanya dalam hitungan detik Leon muncul di depannya.
"Kau sangat mengecewakanku, Shadow," kata Leon.
Leon mencengkeram leher pengkhianat itu dengan erat sambil mengangkatnya dengan tinggi.
"Aku beruntung karena tidak mati atas perbuatanmu," kata Leon.
"Argh...sakit...," jeritan Shadow yang wajah pucat tidak berdaya.
"Kalian semua harus ingat, ini adalah hukuman bagi orang yang mengkhianatiku, siapa yang berani melakukannya. maka akan menerima hukuman yang setimpal," kecam Leon kepada semua vampir yang hadir di tempat.
"Baik, Ketua," jawab serentak para anggota.
"Aarrghh... Leon, beri aku kesempatan lagi!" pinta Shadow yang kesakitan.
"Berikan kesempatanmu untuk mengkhianatiku lagi? aku tidak sebodoh itu," ketus Leon.
Leon yang ingin membunuh pengkhianat itu, matanya berubah menjadi merah dan kukunya mulai memanjang.
"Lepaskan!" pinta Shadow yang sudah pucat akibat lehernya di genggam kuat dan tidak berdaya.
"Sahabatku, nikmatilah hadiah yang kuberikan," kecam Leo yang mengunakan kuku panjangnya merobek jantung si pengkhianat.
"Tolong...," teriak Shadow yang kesakitan.
Leon mengunakan tangan kanannya mencengkram leher Shadow, sementara tangan kirinya mengeluarkan jantung si pengkhianat itu.
Shadow meronta-ronta mengerang kesakitan, dan sesaat kemudian ia tewas dengan kondisi mengenaskannya.
Semua organnya berjatuhan di lantai, perbuatan Leon seakan sedang memberi peringatan kepada Klannya.
Setelah Shadow tewas, Leon melepaskan tangannya sehingga tubuh vampir itu terhempas ke lantai.
Brugh...
Kondisi tubuhnya sudah tanpa organ, dan darah yang berserakan di lantai.
"Bakar jasadnya!" perintah Leon.
"Siap, Ketua," jawab mereka dengan patuh.
Toko Obat Tradisional.
Zanilla seperti biasanya merawat pasiennya dengan cara akupuntur. bagi pasien demam ia akan memberikan obat herbal pada mereka. gadis itu mengunakan ilmu pengobatan yang dia miliki untuk membantu warga yang kekurangan. uang yang dia terima juga tidak seberapa.
Walau tinggal di negara eropa akan tetapi karena keahliannya yang selama ini tidak pernah mengecewakan. warga sana sudah terbiasa dengan pengobatan Tradisional.
"Paman, jaga makanan, jangan makan sesuatu yang sulit dicerna. makanlah bubur atau makanan yang lunak," kata Zanilla yang memberikan bungkusan obat herbal kepada pasiennya.
"Baiklah, terima kasih, Nona!" ucap pria paruh baya itu yang kemudian melangkah pergi.
"Sepertinya aku harus mencari daun herbal lagi," guman Zanilla.
Setelah siang hari Zanilla menutup tokonya dan ingin pergi mencari tanaman untuk di olah.
"Aku harus pergi ke hutan lain, tanaman ini hanya banyak di hutan. kalau di pinggir jalan lebih banyak tanaman hias," ucap Zanilla.
Kastil Zavier.
"Ketua, Klan Yutinus masih tersisa beberapa anggotanya. kenapa kita tidak menghapusnya saja?" tanya Flan.
"Di abad ini, Klan Vampir telah hampir punah, yang sisanya hanya kita semua yang pernah menelan pil itu. tanpa pil panjang umur kita juga pasti sudah mati. aku sangat tidak berharap sesama vampir menjadi bermusuhan," ucap Leon.
"Tapi, mereka mungkin akan mencari ketua," ujar Shane.
"Yutinus dan sebagian vampir lainnya juga menelan pil itu, akan tetapi sangat disayangkan mereka ingin membunuhku hanya demi menjadi ketua Klan vampir. mereka sudah salah besar. untuk zaman sekarang bukan zaman kita lagi. kita hanya bisa menikmati hidup sebagai manusia biasa," kata Leon yang duduk menyandarkan diri.
"Ketua, Yutinus masih ingin memperbanyakkan Klan Vampir dengan cara mengigit mereka. selama dia masih hidup...banyak manusia yang menjadi korbannya dan kemudian menjadi bagiannya. niatnya memang ingin menguasai dunia," kata Flan.
"Niatnya memang ingin menjadikan dirinya sebagai makhluk yang paling ditakuti," ujar Flan.
"Kemunculan vampir tidak boleh diketahui oleh kaum manusia, kita hidup selama ribuan tahun dan kalau saja mereka mengetahuinya maka dunia tidak akan aman, termasuk kita," ucap Leon.
"Baik, Ketua," jawab Shane dan Flan.
Malam hari.
Zanilla yang ingin pulang ke rumahnya ia dihentikan oleh beberapa preman di jalan.
"Nona, serahkan uang dan handphonemu, setelah itu kau boleh pergi!"
"Aku tidak ada uang dan tidak membawa handphone," jawab Zanilla yang memundurkan langkahnya.
"Kalau tidak ada, tidak apa-apa juga, Nona, kamu cukup manis. kelihatannya kamu bukan orang tempatan," kata salah satu preman itu.
"Hei! gadis ini sangat manis, kenapa dia mirip dengan artris china yang memerankan drama Princess Agents," kata salah satu preman itu.
"Aku harus mencari cara menjauhkan diri dari mereka," batin Zanilla.
Zanilla mengeluarkan sesuatu dan melempar ke hadapan mereka.
Benda bulat yang dilempar adalah sejenis racun yang mengeluarkan asap.
"Uhuk...uhuk...," suara batuk preman itu yang tercium asap racun.
Zanilla langsung melarikan diri dari mereka yang sedang batuk tanpa berhenti.
Setelah beberapa menit kemudian Zanilla menghentikan langkahnya di pinggir jalan. karena kewalahan gadis itu pun duduk di sana.
"Bagaimana aku bisa pulang kalau mereka masih di sana? huff...sudah pukul 23.00," gumam Zanilla.
Saat gadis itu sedang duduk di sana. seseorang mengamatinya dari ketinggian. seorang pria berwajah pucat dan memiliki taring serta bola matanya yang merah.
"Gadis ini sangat muda, dan darahnya pasti segar," ucap pria itu yang tak lain adalah vampir.
Sesaat kemudian vampir itu mengunakan kekuatannya dan menghilang begitu saja. ia kemudian muncul di depan Zanilla yang masih duduk di sana.
Saat gadis itu merasakan seseorang yang muncul di depannya, ia kemudian mengangkat kepala dan melihat pria itu.
"Sudah malam, kenapa nona masih di sini?" tanya pria itu dengan sopan. ia berubah menjadi manusia biasa agar tidak mengejutkan sasarannya.
"Aku hanya...hanya ingin istirahat sebentar. dan sekarang aku akan pulang," jawab Zanilla yang berdiri dan langsung melangkah pergi.
"Malam-malam begini kenapa bisa muncul seorang pria yang wajahnya seperti mayat hidup," batin Zanilla.
"Nona, biarkan aku mengantarmu pulang," kata vampir itu yang muncul tiba-tiba di depan Zanilla.
Zanilla yang melihat pria itu ia langsung terkejut dan berteriak," aarrgghh!"
"Kenapa kau bisa...," ucap Zanilla yang memundurkan langkahnya
"Aku hanya menginginkan darah segarmu," jawab Vampir yang memperlihatkan taringnya.
"Darahku tidak enak, kau akan mati cepat kalau minum darahku, ini zaman apa kenapa bisa ada vampir lagi? apakah kau vampir dari zaman dulu?" tanya Zanilla yang tidak percaya.
"Iya, aku adalah vampir ada yang usia ribuan tahun, apakah kau berminat gabung Klan kami?"
"Klan apanya, aku tidak mengerti! pergi sana!" bentak Zanilla.
Vampir itu langsung menghilang dari hadapan Zanilla.
"Ke-ke mana dia?" gumam Zanilla yang melihat ke sana ke mari.
Kemudian vampir itu langsung memeluk Zanilla dari belakang sehingga gadis itu tidak bisa melawan.
"Aarrgh...," teriakan Zanilla yang berusaha meronta.
"Berikan darahmu," ucap Vampir itu yang kemudian mengigit leher Zanilla sehingga mengeluarkan darah..
"Aarrgh...," teriakan Zanilla yang kesakitan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Eka Uderayana
Thor... cerita nya lagi seru... tanggung banget....ya nunggu up lagi 😔 dong 🤭
2023-03-15
0