Setelah Leon dibawa pergi, Shane dan Klannya mencari keberadaan ketua mereka.
"Kenapa ketua tidak ada di sini? tidak biasanya ketua menghilang setelah pertarungan, apakah terjadi sesuatu?" tanya salah satu vampir.
"Mereka telah dibunuh oleh ketua, dan di sini ada aroma manusia. apakah tadi ada manusia yang muncul di sini?" kata Shane yang penasaran.
"Aroma manusia hilang sampai di sini, ke mana dia? atau menjadi santapan mereka?" tanya vampir yang berambut putih yang bernama Flan.
"Kalau menjadi santapan pasti akan terlihat tubuhnya di sini, dan yang aku penasaran ke mana ketua kita," ujar Shane.
"Kita harus berpencar dan cari ketua sampai dapat!" ujar Flan.
"Ayo, kita berpencar!" perintah Shane yang kemudian pisah jalan dengan mereka.
Banyak vampir yang mendatangi hutan untuk mencari ketua mereka yang hilang tanpa jejak.
Sementara Zanilla sedang mengobati Leon yang tidak sadarkan diri.
Gadis itu menuangkan sejenis cairan herbal ke dalam mulut vampir itu.
Leon yang adalah vampir berusia ribuan tahun termasuk vampir tua yang memiliki kekuatan tinggi. ia mampu berubah menjadi manusia dan tidak terlihat sedikitpun asli wujudnya. parasnya normal seperti manusia dan tidak terlihat pucat.
"Aneh sekali! kenapa darahnya berbeda dengan orang lain? kenapa kental dan warnanya juga merah kehitaman? racun sudah dikeluarkan. seharusnya darahnya sudah tidak mengandung racun. lagi pula sudah ku periksa dengan akupuntur. tidak ada racun dalam tubuhnya lagi," ucap Zanilla.
"Wajahnya kenapa berubah? perasaanku saat di hutan tadi wajahnya sangat pucat dan kenapa sekarang tidak pucat. keadaannya berbeda dengan pasienku yang lain," batin Zanilla.
"Tuan, sebenarnya kamu siapa ya? apakah kamu adalah vampir dari zaman dinasti? tidak mungkin. apa yang sudah kukatakan. aku pasti sudah gila. wajahnya sangat tampan," gumam Zanilla.
Keesokan harinya.
Leon yang tidak sadarkan diri semalaman, akhirnya ia pun membuka matanya dan melihat sekitar kamar yang tidak luas dan terdapat beberapa botol obat-obatan yang dipajang di meja dekat jendela itu.
"Aku ada di mana? kenapa aroma kamar ini sangat aneh?" gumam Leon yang turun dari kasur.
"Apakah gadis itu yang menyelamatkan aku?" ucap Leo yang melangkah menuju ke pintu.
Klek..
Setelah membuka pintunya, Leon melihat ruangan itu yang terdapat sofa dan meja makan. rumah yang ditempati oleh Zanilla sangat sederhana.
Bagian ruang yang di depan digunakan untuk merawat pasien, sementara ruangan tengah dijadikan ruang tamu bersamaan dengan dapur dan kamar.
"Tuan, kamu sudah bangun, mari makan dulu. kamu pasti sudah lapar karena tidur semalaman," ajak Zanilla yang meletakan semangkok sop ayam yang bercampur bahan lain di atas meja.
"Ini adalah...?" tanya Leon yang heran dengan masakan gadis itu.
"Ini adalah sup ayam herbal masakan China, rebus ayam bersama goji berry, biji teratai, kurma cina, ginseng kering, dan bawang putih, daun penawar dan semua bahan ini untuk kesehatan kita. tubuhmu pasti masih lemah karena racun itu," jawab Zanilla.
"Masakan China? untuk kesehatan? kenapa kamu mengerti soal herbal?" tanya Leon yang duduk bersama di ruang makan.
"Aku adalah tabib paling muda di antara semua murid guruku, guruku adalah tabib terkenal di kota Guang zhou, dan kemudian pindah ke Muenchen," jawab Zanilla.
"Habiskan ayamnya, ini bukan ayam biasa, aku setiap hari juga memasak makanan yang dicampur herbal untuk menjaga stamina tubuh," kata Zanilla.
"Terima kasih!" ucap Leon yang sambil menyantap makanan.
Saat menelan makanan itu, tentu bagi Leon rasanya sangat aneh. karena ia tidak pernah makan masakan china yang dicampur berbagai bahan herbal.
"Apakah rasanya aneh? tentu kamu tidak pernah merasakan masakan ini," kata Zanilla.
"Kita tidak saling kenal kenapa kau menyelamatkan aku? apa kau tahu siapa aku?" tanya Leon.
"Bukankah kamu menyelamatkan aku juga, dan aku menyelamatkanmu karena berhutang budi padamu. selain itu aku juga tabib. jadi, aku tidak boleh meninggalkanmu di sana," jawab Zanilla.
"Apa kau tahu, sangat berisiko di saat itu kau membawa aku pergi, mungkin mereka akan mengincarmu," ujar Leon.
"Aku tahu! tapi akhirnya mereka berhasil dikalahkan olehmu. kamu mengunakan cara apa mengalahkan mereka?"
"Tidak ada yang istimewa!"
"Siapa mereka? kenapa mereka harus menyamar sebagai vampir? apakah mereka penghuni hutan?"
"Apakah kamu seriing ke hutan sana?" tanya Leon.
"Semalam pertama kali, dan tidak ku sangka bisa bertemu dengan kejadian ini," jawab Zanilla.
"Lain kali jangan ke sana lagi!"
"Iya, aku tidak mau ke sana lagi," jawab Zanilla.
Setelah selesai makan Leon meninggalkan tempat tinggal Zanilla tanpa pamit.
Gadis itu sedang mencuci piring di dapur dan tidak menyadari bahwa pria itu menghilang begitu saja.
"Tuan, kondisimu sekarang masih lemah, jangan banyak bergerak dulu. aku akan memberimu obat lagi. tadi sup ayam herbal tu bisa untuk membersihkan semua racun di dalam tubuhmu .itu bisa untuk mencuci darah juga," ucap Zanilla yang sedang sibuk dengan tangannya.
Setelah beberapa saat kemudian Zanilla keluar dari dapur dan melihat pria itu sudah tidak ada di sana.
"Ke mana dia? pintuku masih belum dibuka kenapa dia bisa keluar?" gumam Zanilla yang melihat ke kamar dan ruang depan.
"Aneh sekali, apakah dia bisa ilmu menghilang ya? kenapa bisa pergi begitu saja," guman Zanilla.
Kastil Zavier.
"Ketua," sambut Shane dan Flan.
"Di mana Shadow?" tanya Leon yang melepaskan jas hitamnya.
"Dia sedang di Kastil Brand," jawab Flan.
"Ketua, apa yang sudah terjadi? kami mencari Anda ke mana-mana," tanya Shane.
"Aku keracunan, ada pengkhianat dalam Klan kita. aku hampir lenyap karena racun itu yang sudah menyebar ke seluruh tubuhku. dan untung saja ada seorang gadis yang memberiku penawar untuk menyingkirkan racunku," jawab Leon.
"Kita akan membunuhnya, apakah dia sudah berencanakan dari awal?" tanya Shane.
"Kita akan ke Kastil Brand sekarang juga!" ajak Leon yang langsung meninggalkan tempat tinggalnya.
Setelah satu jam kemudian.
Kastil Brand
"Ketua," sambut Klan vampir dengan serentak.
"Ketua, akhirnya Anda sudah kembali, kami sedang mencari keberadaan ketua," kata Shadow.
"Kenapa, apakah kamu takut aku mati?" tanya Leon dengan senyum.
"Kami percaya dengan kekuatan ketua, ketua tidak akan mudah kalah," ujar Shadow.
"Benar katamu! mana mungkin aku mudah mati, aku masih harus membunuh seseorang," jawab Leon yang mengcengkeram leher Shadow.
"Aauhgh," jerit Shadow yang matanya berubah menjadi merah. vampir itu kesakitan dan tidak mampu untuk melawan.
Wajah Leon berubah menjadi pucat dan matanya berwarna merah.
"Mengkhianatiku demi menjadi ketua Klan, apa kau mengira kau bisa lolos," bentak Leon yang melempar Shadow sehingga terhempas ke tembok.
Kemarahan Leon yang sebagai ketua Klan membuat semua vampir di sana terpaku diam.
Shadow berusaha bangkit sambil menahan sakit, ia menyerang Leon untuk menyelamatkan dirinya.
Leon langsung menahan tangannya dan kemudian mematahkan tangan vampir itu.
Krek...
"Aarrggh...," jeritan Shadow yang kesakitan.
Setelah mematahkan tangan vampir itu, Leon membantingnya ke lantai dengan keras.
Brugh...
"Aarrghh...," jeritan Shadow.
"Meracuniku? kau salah sasaran," ketus Leon yang menendang keras tubuh Shadow sehingga terlempar ke keluar dari kastil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
dcyra rubia A
lanjut thorr yg banyakk
2023-03-14
3