Kini di Sma pelita bangsa di hebo Kan di pagi hari karena satu gadis berwajah ayu, rambut panjang sebahu dan sedikit bergelombang tengah di bonceng oleh inti geng Virgos.
dia Almira Queentin Clarissa gadis berusia 17 tahun anak baru Sma pelita bangsa kelas 11 ipa, adik dari Galvin bimata wakil ketua geng Virgos.
Galvin yang melihat wajah adik nya kusuk tak seperti di saat di perjalanan menuju sekolah yang begitu gembira ingin bertemu dengan teman teman baru nya dan ingin berkenalan dengan teman sang Kakak.
"Mira kamu kenapa hemm? "Tanya Galvin membuka helm yang di pake adik nya.
"itu lihat tatapan siswa natap Mira semua kan Mira risih tau kayak artis papan atas aja di liatin mana ngeliat nya horor bangat lagi"
Galvin tersenyum lalu mecubit pipi Mira dengan gemes lalu memagang tangan adik nya membuat murid Sma pelita bangsa menatap nya dengan iri deki untuk mencari tau siapa dia yang dekat dengan Galvin bimata cowok tampan dan di idola Kan walaupun lebih populer Renza dan Marvin.
burm burm burm
enam motor sport memasuki perkiraan Sma pelita bangsa membuat siswa gadis yang berada di sana berteriak hesteris.
"woi bareng siapa lo vin" ujar Felix turun dari motor nya.
Mereka memang tak tau kalau adik Galvin itu cowok atau cewek yang mereka tau bahwa Galvin mempunyai seorang adik.
Renza Membuka helm full face nya dan merapi kan rambut nya membuat gadis gadis Sma pelita bangsa berteriak hesteris lagi dan lagi tak heran lagi mereka mendapat Kan senam jantung setiap hari, Mira aja sampe tak bisa berkedip melihat perpesona nya seluruh teman Kakak nya tapi yang paling tampan ia lihat adalah Renza.
"ini adik gue yang gue nyemput kemarin di bandara" ujar Galvin di saat teman nya menatap nya penuh penjelasan.
mereka pun mengangguk paham.
"halo cantik kenalin abang Alex yang tampan" Alex turun dari motor nya dan menjulur kan tangan nya ke arah Mira.
"Halu boleh tapi terlalu tinggi juga kagak baik" sindir Samuel.
Mira tersenyum lalu membals uluran tangan Alex "Almira"
begitu pun dengan yang lain bersalamaan dan memperkenal diri dengan Mira selain Marvin dan Renza, mereka masih menatap Mira dengan tatapan yang sulit di artikan.
"kakak kakak berdua kagak mau nyalim aku?" tanya Mira kepada kedua cowok yang masih berada di atas motor.
Mereka tersadar oleh pertanyaan Mira, mereka turun dari motor sport nya masing masing.
Mira masih mengulur tangan nya ke dua cowok yang ada di depan nya.
Renza membalas uluran Mira.
"Renza" ujar nya singkat di angguki oleh Mira.
sedangkan Marvin? dia tak membalas uluran tangan Mira.
"Marvin" jawab nya datar lalu pergi dari sana.
Mira memundur Kan tangan nya kembali dan menatap punggung belakang cowok itu dengan aneh.
"cimol memang gitu kagak usah heran dia kulkas lima ratus pinci maka nya panas" ujar Felix melihat Mira menatap Marvin aneh.
"bukan nya dingin iya kak?"
"iya itu, Lo sama kakak lo sama aja"
Felix pergi dari sana mengekor di belakang Marvin sebelum ia di amuk Galvin.
begitu pun dengan Samuel ,Alex dan Daniel.
kini tinggal Renza, Galvin dan Almira.
"Za gue antar adik gue kekelas nya dulu iya lo duluan aja ke kekantin"
Renza pun mengangguk dan pergi kekantin menyusul yang lain.
Setelah sampai di kelas dan memilih Tempat duduk buat Mira Galvin maju tepat depan Papan tulis.
"ALMIRA QUEENTIN CLARISAA ADALAH ADIK GUE JADI JIKA ADA YANG MEMBULLY NYA ATAU PUN BUAT DIA NANGIS DAN TERLUKA SEDIKIT PUN SIAP SIAP BERURUSAN DENGAN GALVIN BIMATA "teriak nya memperingati pada teman kelas Mira untuk tidak membully adik kesayangan nya.
seluruh siswa yang berada di kelas yang dari tadi mengkritik Mira dan membisik bisik ki nya seketika membulat sempurna saat tau bahwa Mira adalah adik dari Galvin.
Mira tersenyum kearah Galvin, kini iya merasa nyaman tanpa bisikan kritik dari teman kelas nya.
Galvin kembali ke arah adik nya yang duduk di bangku ke tiga.
"gue pergi iya" Galvin mengacak rambut Mira membuat sang pemilik mendengus kesal.
"Kak jangan di gituin rambut Mira" ujar Mira kesal membuat Galvin Kekeh.
"INGAT JANGAN GANGGU KETENANGAN ADIK GUE!!!"teriak Galvin memperingati kembali di saat ia udah di depan pintu kelas untuk pergi dari kelas 11 ipa.
*********
"Felix gue bisa minta bantuan lo bisa?" tanya Galvin ke Felix di saat mereka berada di parkiran aera sekolah karena sudah Jam pulang siswa sma pelita bangsa.
"iya apa?"
"lo tunggu adek gue dulu iya dia mau ikut ke markas gue mau kentor Papa gue dulu"
"gue kagak bisa vin nyokap gue nelfon buat antar dia ke butik"tolak Felix.
Galvin melirik Samuel,Daniel dan Alex mereka geleng geleng kagak bisa soal nya mereka mau pulang dulu buat ganti baju.
mau tak mau dia akan menunggu sang adik selesai mata pejalaran terakhir nya dan mengantar sang adik ke markas lalu ia kekantor sang Papa
"biar gue aja vin mumpung gue langsung ke markas" ujar Renza baru saja datang.
" lo benaran Za?" tanya Galvin memastikan dan di angguki Renza.
"makasih iya bro kalau gitu gue pergi, lo jaga adik gue jangan lo macam macam iya"
Galvin menempuk bahu Renza dan menaiki motor sport nya melaju kan nya pergi dari aera sekolah di ikutii ke empat teman nya.
di mana Marvin? ia sudah pulang tadi paling pertama karena ada urusan.
beberapa saat Mira datang dan mencari ke beradaan sang kakak.
tak sengaja dia melihat Renza berada di parkiran motor sendirian Mira menghampiri nya untuk bertanya di mana Galvin.
"Kak Ren lihat kak Galvin? "tanya nya yang baru saja sampai didepan motor Renza.
Renza yang dari tadi memainkan ponsel nya di atas motor seketika menoleh ke arah suara.
"dia pergi kata nya ada urusan sama Papa lo, lo mau ke markas kami Kan?"tanya Renza dan di Angguki oleh Mira.
"ya udah bareng gue pergi nya gue disuru Galvin nungguin lo"
Galvin memperbaiki posisi duduk nya di atas motor milik nya.
"ayok naik"
Mira tak bergerak di tempat nya membuat Renza menatap nya.
"ayok naik" ajak nya kembali
"a-nu kak tidak sampai naik nya tinggi" jawab Mira tak enak lalu tersenyum kuda.
Renza menghela nafas panjang lalu membantu Mira naik ke atas motor milik nya.
Setelah Mira naik Renza melaju Kan motor nya.
"pegang ngan entar lo jatuh" ujar Renza sedikit berteriak agar Mira mendengar nya.
Mira sedikit ragu dan tak enak ia harus terpaksa memegang bahu Renza.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments