Satu bulan sudah Snow berhenti dari dunia entertainment, kegiatan sehari-harinya hanyalah mengurusi suaminya, serta meladeni tingkah ibu mertua dan adik yang kian menjadi-jadi.
Lentera sang adik ipar kerap meminta Snow membantu tugas-tugas kuliahnya, kali ini Lentera meminta Snow mengajarinya presentasi. Sebagai mantan host tentu berbicara di depan public menjadi makanan sehari-hari Snow untuk itu dengan senang hati ia membagi semua ilmu dan pengalamannya kepada adik iparnya.
Snow berdiri di hadapan Lentera, ia meberikan contoh bagaimana presentasi yang benar dan menyenangkan. "Are there any more questions or comments? No? Okay then. That’s all from me. Thank you for listening to my presentation. I hope what I have shared would be beneficial for all of us," ucap Snow di akhir presentasi yang ia contohkan.
Snow kembali menghampiri adik iparnya. " Jadi pada intinya, ketika kamu melakukan presentasi, kamu harus bisa membawa audience ke sebuah zona nyaman mereka, " ucap Snow. "Pokoknya jangan buat audience merasa bosan dengan presentasi yang sedang kamu lakukan, dan pastikan tujuan pertamanya adalah untuk menggiring para audience masuk ke dalam pokok pembahasan yang akan kamu sampaikan dalam presentasi."
Lentera membating bukunya, hingga membuat Snow terkejut. "Bicara memang mudah, tapi bagaimana prakteknya?" bentak Lentera. "Kau kan sudah lama di dunia itu tentu saja bagimu itu hal yang sangat mudah."
"Itu semua karena latihan, Lentera. Aku tidak serta merta bisa berbicara di depan khalayak ramai, awalnya aku pun merasa malu, grogi dan takut salah tapi seiring berjalannya waktu aku terbiasa dan enjoy." Snow meraih tangan Lentera dan menggegamnya. "Yang terpenting berdoa dan tarik napas panjang sebelum memulainya, mba yakin kamu pasti bisa." ia memberikan semangat kepada Lentera agar adik iparnya lebih berani dan percaya diri.
Bukan ucapan terima kasih yang di dapat Snow dari adik iparnya, Lentera justru mengibaskan tangannya "Aku bosan mendengar teori omong kosongmu!!" ia beranjak dari tempat duduknya, kemudian pergi meninggalkan Snow.
Snow hanya bisa menghela napas, melihat tingkah adiknya. Terkadang ia merasa harus seperti apa lagi, agar adiknya bisa benar-benar menerima dirinya. Snow pun keluar dari kamar Lentera, ia memilih untuk beristirahat di kamarnya sembari menunggu suaminya pulang.
Baru saja Snow memegang gagang pintu kamarnya, ia sudah di kejutkan dengan teriakan dari ibu mertua yang memanggilnya. "Snowww....." tariak Astrid dari kejauhan.
"Pasti karena hal tadi," gumam Snow, ia berlari menghampiri ibu mertuanya. "Iya ada apa mom?"
"Ada apa kau bilang?" bentaknya nada tinggi. "Apa yang sudah kau lakukan terhadap adik iparmu?"
Snow menggeleng, ia memiliki firasat jika Lentera sudah mengadukan hal yang tidak-tidak mengenai dirinya kepada ibu mertuanya. "Tadi aku hanya mengajarinya presentasi," jawabnya tenang.
"Bohong mom," sanggah Lentera. "Dia hanya membacakan teorinya saja, tanpa memberikan contoh, jadi bagaimana bisa aku mengerti jika hanya sebatas teori?"
Mata Astrid semakin melotot kepada Snow. "Harusnya kau memberikan contoh agar adikmu bisa mengerti, kalau hanya sebatas teori, dia bisa baca sendiri di google."
"Sebenarnya di awal aku sudah memberinya contoh, tapi...."
"Tapi kau memberi contoh yang sangat sulit dan membuatku bingung, " potong Lentera, ia tak memberikan celah kepada Snow untuk menjelaskan kejadian yang sebenarnya kepada ibundanya, ia sangat senang jika Snow di marahi oleh ibundanya.
"Sudahku katakan, kunci dari presentasi itu adalah penguasaan materi serta terus berlatih agar kau terbiasa," Snow masih mencoba untuk membela diri, namun rupanya Astrid tak tertarik mendengar penjelasan Snow.
"Kau ini benar-benar wanita sombong," ucap Astrid dengan sinis. "Kau ini kan pernah jadi host, seharusnya kau bisa memberikan contoh-contoh yang mudah di mengerti oleh Lentera.
"Mudah atau tidaknya, itu bagaimana Lentera bisa menangkap apa yang sudah aku contohkan, jika apa yang aku contohkan sulit di pahami, Lentera bisa membuka youtube di sana banyak contoh presentasi, dia bisa ambil salah satu yang dia anggap mudah, karena setiap orang punya caranya sendiri dalam menyampaikan materi kepada audience."
Astrid menudingkan tangannya ke wajah. "Beraninya kau mengatakan jika putri bungsuku bodoh!!!"
"Aku tidak mengatakan hal itu, mom" sanggah Snow. "Aku hanya mengatakan jika apa yang aku contohkan sulit di pahami, Lentera bisa membuka youtube yang di anggap mudah olehnya."
"Menantu kurang ajar," Astrid mengangkat tangannya, bersiap menampar Snow. Namun gerakan tangannya terhenti ketika ia mendengar suara putra sulung datang. "Kau lihat saja, jika Lentera sampai dapat nilai jelek, aku akan membuaterhitungan padamu," bisik Astrid.
"Assalamualaikum," ucap Aaric, ia melihat keluarganya tengah berkumpul di ruang keluarga. "Kalian sedang apa berkumpul di sini?" tanya Aaric, ia memandangi wajah Snow, Lentera, dan ibundanya secara bergantian.
Astrid tersenyum merangkul Snow, "Kita hanya berdiskusi mengenai menu sarapan besok, " ucap Astrid sembari mencubit punggung Snow. " Kayanya istrimu ini nanti pagi ingin membuatkan kita ayam bakar madu dengan memakai ayam kampung yang akan ia beli dari perternakannya langsung."
Mulut Snow menganga, ia bahkan tidak tahu di mana perternakan ayam kampung berada. Aaric mengangakat alisnya, ia tak yakin akan hal itu, rasanya masih terlalu pagi untuk makan makanan seberat itu. "Aku sedang diet, jadi buatkan aku salad saya ya sayang," Aaric mengulurkan tangannya hendak mengajak istrinya ke kamar. "Aku mau istirahat, kita ke kamar yuk," ajaknya.
Dengan senang hati Snow menuruti permintaan suaminya, sebenarnya Snow ingin sekali bercerita kepada Aaric mengenai prilaku ibu mertua dan adik iparnya, hanya saja melihat wajah Aaric yang sangat lelah, Snow pun mengurungkan niatnya.
Snow mengambil minyak zaitun dari meja riasnya, ia berjalan ke tempat tidur dan duduk bersila di samping Aaric yang sudah berbaring setelah Aaric membersihkan tubuhnya.
Snow mengeluarkan sedikit minyak itu di telapak tangannya, kemudian menarik lengannya ke pangkuannya. Aaric memandangi istrinya. "Kamu sedang apa sayang?" tanyanya.
"Ssst.. mas Aaric tidur saja," ucap Snow. Ia menekan dua ibu jari ke telapak tangan Snow dan memijit dengan gerakan memutar ke atas.
Mata Aaric terpejam dan ia mengerang dan membenamkan wajahnya ke dalam bantal. Snow terus memijit tangan Aaric selama sekitar sepuluh menit sebelum ia pindah ke tangan satunya.
Aaric terus memejamkan matanya, ia sangat menikmati pijatan lembut yang di berikan oleh istrinya. Setelah kedua tangan selesai, Snow melepas satu persatu kancing piyama yang di kenakan oleh Aaric, Aaric sedikit mengangkat tubuhnya untuk membantu Snow melepaskan pakaian yang di kenakannya.
Snow menggulingkan tubuh Aaric hingga telungkup, lalu ia duduk di punggung suaminya. Snow memijat bahu dan lehernya, kemudian pungunggung dan lengannya. Begitu selesai, Snow turun dari punggung Aaric dan menggulingkan tubuh Aaric kembali, hingga posisi berbaring.
Snow berada di atas tubuh Aaric, menyusupkan jemari ke rambutnya, dan memijat kulit kepalanya. Melihat Snow berada di atas tubuhnya, Aaric menyibakan piyama yang di kenakan Snow, tangannya bergerilya menggerayangi tubuh istrinya.
"Mas, geli.." Snow menggeeliat kegelian saat Aaric menyup ke pakaian dalamnya dan memainkan puncak dadanya.
"Sayang geli," erangnya, Snow menangkup wajah Aaric dan memberikannya kecupan singkat, namun Aaric tak melepaskannya. Ujung lidahnya menyapu bibir Snow membukanya dengan lembut, mulutnya begitu hangat.
Snow semakin mengerang seiring dengan ciumannya yang semakin dalam.
Aaric menggulingkan tubuh Snow, terlentang di sampingnya, ia memeluk Snow dengan hangat. "Selamat malam istriku." bisiknya, ia kemudian memejamkan matanya. Rupanya Aaric benar-benar sangat lelah, sehingga ia memilih untuk tidur padahal Snow mengira akan berlanjut ke hal-hal yang lebih.
"Selamat malam, mas Aaric." ia pun ikut tertidur dalam dekapan tubuh suaminya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Diaz
mertua sama adiknya kok jahat 😡😡
2023-04-19
2
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
dasar nih mak lampir
2023-03-29
3
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
dasar nih lentera nggak mau dengar malah nyalahin
2023-03-29
2