Seruni sudah memakai baju rapih untuk berangkat ke pabrik bersama Tiwi.
Sementara belum mendapatkan seragam, Seruni menggunakan kemeja dan celana bahan warna hitam.
" Yuk Runi kita berangkat "
" Iya Tiw " Seruni mengambil tasnya dan menuju keluar kamar.
" Kamu ga dandan toh? " Ujar Tiwi ketika melihat temannya itu masih berwajah polos tanpa make up.
" Harus dandan toh? "
" Ya setidaknya pakai bedak dan lipstik, punya nggak? "
" Belum punya "
Tiwi mengeluarkan dompet berisi beberapa alat make up.
Pertama Ia mengambil bedak dan memakaikannya kepada Seruni.
" Kamu tuh cantik loh Run, tapi wajahmu terlalu polos. Harus bedakan dulu, pulang kerja nanti kita beli bedak dan printilan lain ya "
" Tapi aku nggak bisa pakainya"
" Nanti aku ajarin tenang aja"
Dilihatnya lagi wajah Runi dengan bedak dan lipstik yang sudah menempel di wajahnya.
"Nah kalau gini kan lebih cantik kelihatannya, yuk kita berangkat"
Pabrik tempat mereka bekerja berada di belakang kosan mereka, jika berjalan kaki hanya sekitar 5 menit saja sudah sampai di tujuan.
Di pintu gerbang pabrik sudah banyak ratusan orang berjalan menuju ke arah pabrik menggunakan seragam berwarna coklat.
Mereka semua berpakaian rapi dan para wanita berdandan serta menata rambutnya, Seruni yang berpenampilan sederhana merasa tidak percaya diri.
" Aku antar kamu ketemu Pak Slamet dulu ya, beliau adalah HRD di sini, nanti setelah ketemu Pak Slamet biasanya kamu diantar ke ruang kepegawaian untuk bikin seragam. Setelah itu baru nanti kamu diajak keliling pabrik setiap bagian"
Seruni mengangguk mendengar ucapan dari Tiwi. Sekarang mereka berdua sedang ada di rumah ruangan Pak selamat.
" Oh iya kamu Seruni ya pegawai baru di sini"
" Iya betul Pak "
" Ya sudah Tiwi kamu boleh kembali ke tempat kamu untuk mulai pekerjaan, dan untuk Seruni ini ada beberapa kertas perjanjian kerja yang bisa kamu baca dulu, dan kalau kamu setuju dengan perjanjian yang ada di dalam kertas itu bisa langsung di tanda tangan"
" Baik kalau gitu Pak saya pamit dulu, aku kerja dulu ya Runi "
"Iya Makasih Tiw "
Seruni membaca kertas yang berisi surat perjanjian kerja antara dirinya dengan pabrik ia bekerja.
Ia membaca semuanya dengan teliti dan seksama agar tidak terjadi kesalahan. Dan setelah ia baca semua ia langsung menandatangani perjanjian kerjanya itu.
"ini sudah selesai saya tanda tangani Pak"
" Oke jadi nggak ada pertanyaan ya Runi? "
" Nggak ada Pak"
" Baik Kalau tidak ada kita langsung ke ruang kepegawaian untuk mengukur baju seragam kamu, setelah itu nanti saya antar ke tempat kamu nanti di tempatkan untuk bekerja "
Seruni dan Pak Selamet keluar dari ruangan untuk menuju ruang kepegawaian.
"Jadi kamu satu kampung dengan Tiwi?"
" Betul Pak sama-sama dari Warnasari "
" Enak kalau begitu, Jadi nanti kalo ada yang mau di tanyakan bisa langsung tanyakan kepada Tiwi ya "
"Baik Pak"
Setelah melakukan pengukuran baju, dengan beberapa teman lainnya yang berjumlah tiga orang, mereka dibawa berkeliling pabrik oleh Pak Slamet.
Dimulai dari tempat penyimpanan bahan baku dan bagian pembentukan tanah menjadi bentuk-bentuk yang diinginkan.
Ada yang dibuat menjadi alat makan, ubin dan hiasan lainnya. Setelah dari pembentukan, tanah-tanah itu akan dikeringkan dahulu sebelum masuk ke dalam proses pembakaran.
Di dalam bagian pembakaran, Seruni melihat banyak tungku-tungku besar dan menjulang.
Setelah sudah dibakar, keramik itu akan melalui proses selanjutnya yaitu pengglasiran keramik. Pengglasiran keramik sendiri adalah tahapan terakhir dari pembuatan keramik.
Keramik-keramik itu nantinya akan dilapisi glasir dengan cara dicelup, dituang, ataupun disemprot.
Setelah semua keramik sudah dibentuk dan dihias sesuai dengan yang diinginkan, keramik-keramik itu akan dikelompokkan dan kemudian akan lakukan proses packing yang selanjutnya akan didistribusikan kepada customer.
Seruni akan ditempatkan bersama dengan Tiwi yaitu di bagian packing.
Di bagian packing ini terdapat puluhan karyawan wanita yang bekerja dari jam tujuh pagi Hingga jam lima sore.
Hari ini mereka bertiga dibiarkan dulu untuk melihat proses packing seperti apa.
Besok sudah mulai bekerja dengan pengawasan satu orang, agar tidak terjadi kesalahan.
Di dalam proses packing itu, Seruni melihat semua orang bekerja dengan sangat cepat dan tidak boleh ada kesalahan.
Karena keramik sangat mudah pecah, jadi para karyawan pun harus berhati-hati dalam pengerjaannya.
Selain seragam yang mereka gunakan, mereka juga menggunakan penutup hidung dan juga penutup kepala.
Melihat semua proses di pabrik keramik ini membuat Seruni sangat Terkesima. Iya Terpukau melihat pabrik yang sangat besar dan bagaimana proses terbuatnya keramik yang semula hanya dari tanah menjadi sesuatu yang indah dan memiliki pola-pola tersendiri.
Walaupun Seruni sudah gatal ingin mulai bekerja, tapi sesuai perintah dari Pak Slamet hari ini Seruni dan ketiga temannya hanya melihat prosesnya saja.
Jam makan siang pun tiba, semua karyawan akan makan di kantin karyawan termasuk Seruni dan Tiwi.
" Kita bisa mengambil makanan apa saja yang ada di sana dan ga perlu bayar, karena itu adalah fasilitas dari pabrik ini. Tapi kalau kamu bosan dengan makanan pabrik, kamu juga bisa membeli makanan lain di belakang pabrik"
Tiwi menunjuk ke satu tempat yang banyak pedagang di sana.
" Di sana ada bakso, ketoprak, soto, warteg pokoknya apa saja ada nanti kamu tinggal pilih aja jika mau makan di sana, tapi kalau kamu mau mengirit saran aku lebih baik kamu makan di pabrik saja. Makanan disini juga enak-enak kok dan bergizi, selain makanan dan lauk kita juga disediakan susu"
Tibalah mereka berdua di kantin pabrik. Di sini ada ratusan bahkan mungkin ribuan manusia. Ada yang sudah menyantap makanannya dengan duduk di kursi, dan ada juga yang sedang mengantri mengambil makanannya.
" Selama kamu kerja kamu pernah pacaran Tiw? " Tanya Seruni karena melihat banyak laki laki seumuran mereka disini.
" Sempat aku pacaran sama orang di pabrik ini juga, tapi satu tahun yang lalu putus, karena dia selingkuh dengan perempuan lain. Dari Semenjak itu aku belum berpacaran lagi "
" Kalau nanti kamu pacaran sama laki-laki, kamu harus hati-hati dan pastikan dulu dia laki-laki baik atau tidak ya. Karena sekarang banyak sekali laki-laki yang tidak setia "
" Iya Tiw "
Setelah mengantri beberapa menit akhirnya giliran mereka berdua ada di tempat pengambilan makanan.
Seruni mengambil semua lauk yang ada di sana, mengambil air putih dan susu yang sudah disediakan.
Selain fasilitas kantin karyawan, pabrik ini juga memiliki fasilitas kesehatan Jadi jika ada yang sakit bisa langsung mengunjungi Klinik di pabrik ini.
Selama jam makan siang, pikiran Seruni melanglang buana, Ia sangat bersemangat untuk memulai hari esok sebagai karyawan baru di pabrik ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments