BAB 3. MIRIP

Setelah kepergian pria misterius, Malya menangis dalam diam. Suara isakan itu tak terdengar sebab pedihnya hati tersayat. Rasa sakit yang mendera tubuh bahkan terasa berpuluh kali lebih nyeri dari sebelumnya.

"Mas Iman, maafkan aku. Istri macam apa yang tak ada di sisi untuk melihatmu terakhir kali. Ayah, ibu, apa yang harus Malya lakukan kini?"

"Mengapa tak kau cabut juga nyawaku ya Robb. Aku gak sanggup hidup tanpa orang yang ku kasihi." Sesal Malya.

...*...

Sudah satu pekan berlalu sejak keterangan singkat yang di berikan pria itu. Tidak ada yang menjenguknya di kamar ini selain satu orang maid, membuat Malya terheran.

Malya sudah dapat bergerak sedikit demi sedikit dan menekan tombol untuk mengatur ketinggian tempat tidurnya agar nyaman.

"Semua yang ada di kamar ini memakai fasilitas mewah tapi sepertinya dia wanita kesepian. Bahkan keluarga dan tunangannya pun tak kunjung datang. Sosok seperti apa Maria ini."

"Apakah wajahku sama dengannya? astaghfirullah, hijabku, aku tak memakainya. Bagaimana caraku meminta tolong pada maid?" Malya membatin.

Malya memutar otak, dia lalu menemukan sebuah cara agar tak mengundang curiga. Perlahan, tangan kiri yang terpasang infus terangkat ke udara.

Maid melihat isyarat sang nona muda, dia lalu menghampiri majikannya. "Ya Nona, Anda butuh sesuatu?" tanya gadis manis berseragam pelayan.

Malya menggerakkan bibirnya pelan membuat gadis itu menunduk mendekat. "Tolong bawakan pashmina untuk menutup rambutku, juga baju berlengan panjang. Apa kini wajahku buruk? aku ingin melihat cermin dan fotoku sebelum kecelakaan," bisik Malya sangat lirih.

Gadis berseragam pelayan terheran, Maria selalu ingin terlihat seksi tapi mengapa kini sebaliknya. Apakah benturan di kepala membuat otaknya bergeser, pikir maid meski dia melakukan semua yang nona mudanya minta.

Beberapa menit selanjutnya.

Apa yang diinginkan Malya dipenuhi. Dia lega tak terlalu lama menyadari bahwa aurat telah terbuka. Jantungnya berdebar kencang manakala melihat cermin juga foto lama Maria. Retina cantik itu membelalak tak percaya, bibir sensualnya pun sedikit menganga.

"Innalilahi, mirip. Dia mempunyai rambut bergelombang dan aku lurus, bola matanya coklat terang tapi aku lebih gelap. Tahi lalat kecil nan samar di cuping hidung dan aku di ujung bibir meski tak jelas terlihat, alisnya tebal sepertiku dan terawat rapi," gumam Malya meneliti setiap jengkal wajah Maria.

"Nona masih cantik kok meski ada luka di kepala. Tuan Bian, baru pulih. Beliau akan mengunjungi Anda besok pagi," ujar maid tersenyum melihat majikan mudanya seakan menyamakan wajah saat ini dengan foto yang dia pegang.

Degh.

Malya memilih diam, besok dia akan berhadapan dengan lelaki yang merenggut nyawa sang suami. Entah bagaimana dia akan bersikap nanti. Apakah hatinya akan teguh atau justru sebaliknya.

Keesokan pagi, di kamar perawatan sang pewaris klan Cakra.

Pimpinan perusahaan retail itu sudah sedikit lebih baik meski terdapat dua luka jahitan di pelipis dan lengan kirinya masih memakai gips. Bian ingin melihat Maria.

"Chris, antar aku ke kamar Maria, apakah dia sudah lebih baik?" tanya Biantara saat perlahan turun dari brangkar.

"Salah satu kaki beliau retak, kepalanya terkena benturan dan lengan kanan terkilir. Dokter belum melaporkan detail hasil pemeriksaan sebab Nona Maria masih sulit diajak berkomunikasi," beber sang asisten, seraya mendorong kursi roda pimpinan ke ruangan Maria.

Tok. Tok. Handle pintu itu dibuka dari luar. Malya menduga tunangan Maria datang menjenguk, dia memilih berpura tidur.

Terdengar bunyi langkah kaki mendekat juga percakapan singkat antara seorang laki-laki dan maid di dalam ruangan.

"Apa Maria sudah siuman?" tanya Bian pada penjaga.

"Sudah, Tuan. Akan tetapi masih sulit berkomunikasi dan mudah tertidur. Beliau hanya sesekali bangun jika suster memberikan obat saja," terang maid menjelaskan kondisi nona mudanya.

Bian mendekat ke sisi brangkar, melihat dari dekat wajah yang dia kira tunangannya itu. Cucu Beatrice seakan menyesal telah membuat Maria banyak mendapat luka.

"Sayang, maafkan aku ya. Setelah kau pulih, kita akan menikah dan mengumumkannya ke publik. Itukan yang kau mau?" bisik Bian.

Jantung Malya berdegup kencang, dadanya mendadak sesak akibat gulungan emosi nan bergemuruh tapi tak dapat dilampiaskan. Bola matanya bergerak cepat ke kanan dan kiri meski kelopak dengan bulu mata lentik itu tertutup rapat.

"Maria, aku tahu kau tidak tidur. Lihat aku, Sayang. Buka matamu sejenak," pinta Bian masih di sisi brangkar.

Malya bergeming, dia sedang dalam masa iddah dan kejadian ini sulit di hindari sebab keterbatasan juga bukan keinginannya. Yang dapat dia lakukan hanyalah berusaha maksimal menjaga pandangan juga cara bersikap nanti.

"Tolong hamba-Mu ya Allah. Bantu aku menjaga marwahku lagi," batin Malya.

Biantara lama berdiam diri di sana, mengamati setiap jengkal wajah Maria. Dia menemukan ada kejanggalan tetapi segera menepisnya dan mengatakan dalam hati bahwa Maria terbiasa memakai make-up. Wajar jika banyak bagian yang tersamarkan.

Hingga beberapa hari setelahnya pun, Malya tak pernah membuka mata bila Biantara mengunjunginya. Entah sampai kapan cara ini dapat dia lakukan.

Suatu pagi.

Pimpinan Cakra Corp bertemu dokter yang menangani Maria di kamar perawatan. Dia bertanya banyak hal tentang kemajuan kondisi pasien dan sikap tunangannya yang seakan apatis bila dirinya mendekat.

Dokter mengatakan akan dilakukan fisioterapi dalam mengatasi cedera. Mengenai sikap, ini berkaitan dengan kejiwaan dan trauma. Petugas medis menyarankan agar Bian mendatangkan seorang ahli kejiwaan untuk mengurangi dampak kecemasan dan masalah mental yang mungkin timbul.

Lelaki yang masih duduk di kursi roda itu mengangguk. Dia lalu meminta Chris mengatur semua yang terbaik untuk Maria.

"Sayang, aku tidak akan menyerah untuk mendapatkan maaf darimu. Lekas sembuh ya agar aku dapat membuktikan segala niatanku," ujar Bian. Tak lama dia meninggalkan kamar tersebut sebab Beatrice akan berkunjung.

Seperti biasa, Malya hanya berpura. Setelah yakin Biantara telah keluar, wanita ayu berstatus janda kembang membuka sedikit kelopak matanya. Hatinya remuk, air mata mengucur deras dari sudut netra cantiknya.

"A-aku akan menikah dengan pria yang membunuh suamiku. A-aku juga harus melayaninya sebab kini berperan sebagai Maria. Ayah, Ibu, seseorang, tolong aku." Dia ingin kabur, lari dari semuanya akan tetapi tak berdaya.

Di koridor bangsal VVIP, dua pria terlibat percakapan serius.

"Bos, saya ingin menyampaikan sesuatu pada Anda," ujar sang asisten saat keluar dari ruangan Maria.

"Apa?" imbuh Biantara.

"Anda ingat tidak, pakaian yang dipakai terakhir kali oleh Nona Maria?" tanya Chris ingin memastikan sesuatu.

"Ingat, dia memakai dres hitam selutut dengan cutting leher sabrina. Rambutnya memakai hair piece yang aku belikan. Maria sangat cantik di hari pengkhianatan," kata Bian, dengan senyum getir. "Mengapa kau menanyakan hal ini, Chris?" imbuhnya.

"Hmmm, tak apa, Bos. Hanya ingin memastikan sesuatu. Jika semua data telah terkumpul akan saya serahkan pada Anda," balas sang asisten seakan menyiratkan sesuatu.

"Kau menyembunyikan sesuatu dariku, Chris?" desak Bian, saat akan mencapai kamar perawatannya kembali.

Sang asisten tampak menimbang. "Ini hanya kecurigaan saya yang tak mendasar, Bos," ujar Chris lagi.

"Tentang apa?" Bian kian penasaran. Dia lalu meminta Chris berdiri di depannya.

"Tunangan Anda, Nona Maria. Bos, saya tidak akan bicara jika tiada bukti konkrit, maaf," kata Chris, seraya sedikit mencondongkan badannya sebagai permintaan maaf.

Biantara mengangguk, asistennya itu memang tak pernah berspekulasi jika tiada bukti valid yang dia temukan.

"Clue?" cecar Bian memaksa.

"Pakaian beliau, ehm...," jawab Chris ragu.

Bian menatap tajam sang asisten. "Apa maksudmu?"

.

.

..._____________________...

Terpopuler

Comments

Nurlaela

Nurlaela

mayla dijadikan alat oleh seseorang, siapa pria yang bicara pada mayla Kala itu, mayla sama Maria punya wajah mirip kaya kembar saja, tapi bedanya Maria seksi sedangkan mayla pake hijab, dan kenapa nenek bian ngank setuju biantara menikah dg Maria klo ngank salah, agak lupa thorr up lama, kisahnya seru penuh misteri...😁👍

2023-03-15

0

𝐀⃝🥀𝐑𝐚𝐧 ℘ṧ㊍㊍👏

𝐀⃝🥀𝐑𝐚𝐧 ℘ṧ㊍㊍👏

Sdh mulai menerka nerka kelanjutannya, 😌 sehat terus mom, di tunggu kelanjutannya, 🥰

2023-03-15

1

AlAzRa

AlAzRa

selanjutnya bakalan banyak bawangnya inih.
sehat selalu Makthor sekeluarga 🤲🏼🤗

2023-03-15

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. TRAGEDI
2 BAB 2. KEHILANGAN
3 BAB 3. MIRIP
4 BAB 4. KENANGAN
5 BAB 5. NYARIS
6 BAB 6. KAU JUAL, AKU BELI
7 BAB 7. SAH
8 BAB 8. TERPAKSA
9 BAB 9. PINKY PROMISE
10 BAB 10. SUARA ITU
11 BAB 11. PETAKA BARU
12 BAB 12. TEGANG
13 BAB 13. GALAU
14 BAB 14. MY OWN MARIA
15 BAB 15. KECEWA
16 BAB 16. KEPUTUSAN
17 BAB 17. PENAWARAN
18 BAB 18. MEMUPUK KENANGAN
19 BAB 19. MANGKAT
20 BAB 20. BERPISAH
21 BAB 21. BARU SATU HARI
22 BAB 22. TITIPAN WASIAT
23 BAB 23. BANGKIT
24 BAB 24. NEW DAY
25 BAB 25. PENGAGUM RAHASIA
26 BAB 26. MENEMUI MASA LALU
27 BAB 27. DILEMA
28 BAB 28. TUDUHAN UNTUK MALYA
29 BAB 29. BERTEMU MARIA
30 BAB 30. BAYANGAN MANTAN
31 BAB 31. BIAN GALON
32 BAB 32. IDENTITAS ANDREAS
33 BAB 33. BEBAS
34 BAB 34. PESONA MALYA
35 BAB 35. MURKA IBU SULAIMAN
36 BAB 36. ISI HATI
37 BAB 37. RENCANA BEATRICE
38 BAB 38. BUKAN BUNDA
39 BAB 39. UNCLE BYBY
40 BAB 40. MOTIF ANDREAS
41 BAB 41. RAHASIA DI BUKU CATATAN
42 BAB 42. KEPUTUSAN MUTLAK
43 BAB 43. MENYIMPAN KESUKAAN MALYA
44 BAB 44. SEE YOU AGAIN
45 BAB 45. HARAPAN
46 BAB 46. PERINGATAN ANNE
47 BAB 47. BANGKIT
48 BAB 48. BATTLE PERHATIAN
49 BAB 49. KEBERANIAN BIAN
50 BAB 50. KEJUJURAN BIAN
51 BAB 51. TAK INGIN MEEZA BINGUNG
52 BAB 52. PREPARE BATTLE
53 BAB 53. TITIK BALIK
54 BAB 54. WARNING
55 BAB 55. PENGORBANAN MALYA
56 BAB 56. KEKHAWATIRAN
57 BAB 57. RUPS
58 BAB 58. KEMENANGAN BIAN
59 BAB 59. TEGAS
60 BAB 60. ISI HATI
61 BAB 61. SKANDAL
62 BAB 62. MEMBONGKAR KE PUBLIK
63 BAB 63. PELUANG BARU
64 BAB 64. ISYARAT UNTUK BYBY
65 BAB 65. PERTEMUAN
66 BAB 66. KODE DARI MIFYAZ
67 BAB 67. GALAU
68 BAB 68. KETEMU LAGI
69 BAB 69. KIAN DEKAT
70 BAB 70. ANUGERAH
71 BAB 71. MUSYAWARAH
72 BAB 72. NADZOR ROBY
73 BAB 73. WEJANGAN
74 BAB 74. KELAKUAN MANIS
75 BAB 75. AMUKAN MALYA
76 BAB 76. JUMPA SALIHAH
77 BAB 77. PERMINTAAN
78 BAB 78. AT THE MOMENT
79 BAB 79. NGICIP
80 BAB 80. SURPRISE
81 BAB 81. SISTEM KEBUT PEPET
82 BAB 82. KEJUTAN
83 BAB 83. FULL OF HAPPINESS
84 BAB 84. MELEPASKAN
85 BAB 85. SELAYANG PANDANG
Episodes

Updated 85 Episodes

1
BAB 1. TRAGEDI
2
BAB 2. KEHILANGAN
3
BAB 3. MIRIP
4
BAB 4. KENANGAN
5
BAB 5. NYARIS
6
BAB 6. KAU JUAL, AKU BELI
7
BAB 7. SAH
8
BAB 8. TERPAKSA
9
BAB 9. PINKY PROMISE
10
BAB 10. SUARA ITU
11
BAB 11. PETAKA BARU
12
BAB 12. TEGANG
13
BAB 13. GALAU
14
BAB 14. MY OWN MARIA
15
BAB 15. KECEWA
16
BAB 16. KEPUTUSAN
17
BAB 17. PENAWARAN
18
BAB 18. MEMUPUK KENANGAN
19
BAB 19. MANGKAT
20
BAB 20. BERPISAH
21
BAB 21. BARU SATU HARI
22
BAB 22. TITIPAN WASIAT
23
BAB 23. BANGKIT
24
BAB 24. NEW DAY
25
BAB 25. PENGAGUM RAHASIA
26
BAB 26. MENEMUI MASA LALU
27
BAB 27. DILEMA
28
BAB 28. TUDUHAN UNTUK MALYA
29
BAB 29. BERTEMU MARIA
30
BAB 30. BAYANGAN MANTAN
31
BAB 31. BIAN GALON
32
BAB 32. IDENTITAS ANDREAS
33
BAB 33. BEBAS
34
BAB 34. PESONA MALYA
35
BAB 35. MURKA IBU SULAIMAN
36
BAB 36. ISI HATI
37
BAB 37. RENCANA BEATRICE
38
BAB 38. BUKAN BUNDA
39
BAB 39. UNCLE BYBY
40
BAB 40. MOTIF ANDREAS
41
BAB 41. RAHASIA DI BUKU CATATAN
42
BAB 42. KEPUTUSAN MUTLAK
43
BAB 43. MENYIMPAN KESUKAAN MALYA
44
BAB 44. SEE YOU AGAIN
45
BAB 45. HARAPAN
46
BAB 46. PERINGATAN ANNE
47
BAB 47. BANGKIT
48
BAB 48. BATTLE PERHATIAN
49
BAB 49. KEBERANIAN BIAN
50
BAB 50. KEJUJURAN BIAN
51
BAB 51. TAK INGIN MEEZA BINGUNG
52
BAB 52. PREPARE BATTLE
53
BAB 53. TITIK BALIK
54
BAB 54. WARNING
55
BAB 55. PENGORBANAN MALYA
56
BAB 56. KEKHAWATIRAN
57
BAB 57. RUPS
58
BAB 58. KEMENANGAN BIAN
59
BAB 59. TEGAS
60
BAB 60. ISI HATI
61
BAB 61. SKANDAL
62
BAB 62. MEMBONGKAR KE PUBLIK
63
BAB 63. PELUANG BARU
64
BAB 64. ISYARAT UNTUK BYBY
65
BAB 65. PERTEMUAN
66
BAB 66. KODE DARI MIFYAZ
67
BAB 67. GALAU
68
BAB 68. KETEMU LAGI
69
BAB 69. KIAN DEKAT
70
BAB 70. ANUGERAH
71
BAB 71. MUSYAWARAH
72
BAB 72. NADZOR ROBY
73
BAB 73. WEJANGAN
74
BAB 74. KELAKUAN MANIS
75
BAB 75. AMUKAN MALYA
76
BAB 76. JUMPA SALIHAH
77
BAB 77. PERMINTAAN
78
BAB 78. AT THE MOMENT
79
BAB 79. NGICIP
80
BAB 80. SURPRISE
81
BAB 81. SISTEM KEBUT PEPET
82
BAB 82. KEJUTAN
83
BAB 83. FULL OF HAPPINESS
84
BAB 84. MELEPASKAN
85
BAB 85. SELAYANG PANDANG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!