Dataran Mitian, itulah tempat Gu Yuena berada saat ini. Dataran di mana dua negara dalam lingkup enam istana yang saling berselisih memperebutkan kekuasaan dunia.
Sebelum adanya kekaisaran, enam istana melakukan perang secara besar-besaran dalam upaya kekuasaan tertinggi untuk menaklukkan seluruh dunia beserta semestanya.
Perang itu melibatkan banyak hal, menyebabkan banyak kepunahan dan kematian. Banyak manusia berbakat gugur dalam perang, klan-klan hancur tanpa sisa.
Karena konflik terus mengikis kejayaan enam istana, beberapa istana mencetuskan pembentukan kekaisaran sebagai upaya penyatuan enam istana. Tapi saran tersebut tidak disambut dengan baik oleh beberapa istana sehingga menyebabkan konflik berkepanjangan yang jauh lebih rumit.
Istana Tianshuang dan Istana Linghun adalah istana dengan kekuatan terbesar. Mereka menekan istana lainnya dan memutuskan untuk menggabungkan seluruh istana dalam satu kekaisaran, yakni Kekaisaran Yi.
Tapi sayangnya, meski keenam istana telah berada dalam satu kekuasaan yang sama dan telah menciptakan perdamaian selama beberapa waktu, ambisi lama masing-masing istana tidak berubah.
Suatu hari, Istana Tianshuang yang memimpin seluruh istana sebagai Kaisar saat itu, harus mati di tangan permaisurinya sendiri yang merupakan keturunan Istana Linghun. Aliansi keduanya runtuh saat itu juga. Istana lainnya mulai memunculkan berbagai ambisi dan mengambil alasan pengkhianatan untuk menekan Istana Linghun.
Perang saudara kembali terjadi, berhasil mengasingkan Istana Linghun dan menyingkirkan semua anggotanya dengan berbagai cara. Di saat yang sama, tragedi tersebut juga menyebabkan konflik internal bagi Istana Tianshuang yang membuat mereka harus menghilang dari permukaan.
Kekaisaran mulai terpecah belah antara pemilihan kekuasaan ataupun kesetiaan. Karena Kekaisaran Yi mulai goyah, maka terbentuklah kekaisaran baru dengan potensi yang lebih kuat, Kekaisaran Wyvernia, di mana pengikutnya berasal dari suku berbeda yang memisahkan diri dari timur.
Wyvernia berasal dari nama monster legenda dan terkuat pada saat itu. Mereka menggunakan sistem pemerintahan yang berbeda dari Kekaisaran Yi, serta memiliki garis keturunan yang jauh berbeda. Layaknya sebuah negara mandiri, mereka jauh berbeda dibanding Kekaisaran Yi.
Karena beberapa alasan, empat istana mulai berpikir untuk mundur dari perebutan kekuasaan antar kekaisaran. Mereka meletakkan beberapa cabang di kedua kekaisaran untuk memberi batasan pada kedua kekaisaran dengan alasan menjaga perdamaian, serta mengutus klan-klan yang disebar untuk mempertahankan pengaruh empat istana sampai saat ini.
Sudah ratusan tahun sejarah itu tertulis dalam buku. Perang dingin tidak berhenti meski dunia tampak damai.
Buku yang terakhir Gu Yuena baca mengenai sejarah tersebut adalah buku seri ke-25 yang menceritakan berbagai sejarah selama ratusan tahun lamanya. Semuanya mengenai enam istana yang penuh konflik dan dua kekaisaran yang saling bersaing memperebutkan daerah kekuasaan.
Beberapa buku dalam perpustakaan memiliki bahasa inggris kuno yang sepertinya dijadikan bahasa pengantar Kekaisaran Wyvernia. Untungnya, Gu Yuena terbiasa menghadapi bahasa inggris kuno yang bahkan di dunianya dulu tidak lagi dipakai.
Semua yang ia baca adalah kalimat penuh dengan konflik baik politik maupun militer. Ia belajar dari sana, tanpa perlu menggunakan buku panduan.
Meski beberapa bagian dari sejarah terkesan tidak masuk akal dan penuh celah, ia tidak perlu terlalu memikirkannya. Bagaimanapun, sejarah dibuat dan dikarang oleh pemenang.
Di tengah sunyinya perpustakaan, seseorang melangkahkan kaki ke dalam mendekati Gu Yuena yang sedang duduk dengan tenang sambil membaca. Orang itu berhenti di belakang kursi Gu Yuena, kemudian berdeham.
"Aku mencarimu kemana-mana."
Gu Yuena menggerakkan bola mata, beralih dari buku yang ia baca ke lilin-lilin di depannya. "Tuan Muda Ye, apa di antara kita masih ada yang harus dibicarakan?"
Orang itu sdalah Ye Suanwu. Ia merasa gelisah ketika ucapan Gu Yuena terngiang-ngiang di kepalanya. Ia merasa harus menemui perempuan itu untuk bicara mengenai kebenaran.
"Kau serius dengan keputusanmu?" Ye Suanwu bertanya.
Gu Yuena sama sekali tidak menoleh, tetap membelakangi Ye Suanwu. Ia menarik alisnya diam-diam. "Menurut Tuan Muda Ye, apa aku akan berbicara omong kosong mengenai hidupku sendiri? Aku sangat menyayangi Adik Kelima, juga tidak ingin Tuan Muda Ye tersesat dalam pertunangan tidak diinginkan. Aku hanya meluruskannya. Lagi pula, hubungan Tuan Muda Ye dan Adik Kelima sudah tidak bisa dipisahkan kembali. Semua sudah terjadi."
"Tapi Gu Yueli hanya putri seorang selir, hanya bisa menikah denganku sebagai selir."
"Kalau begitu, Tuan Muda Ye bisa mencari putri dari kediaman lain untuk memperluas koneksi. Tidak harus putri selir. Ada sangat banyak wanita lajang di Kekaisaran Yi dengan latar belakang baik dan identitas yang pantas untuk menjadi istri sah Tuan Muda. Aku benar, 'kan?"
Ye Suanwu terdiam untuk beberapa saat. Ia menghela napas, kemudian berjalan ke depan meja Gu Yuena untuk melihatnya. Sambil berjalan, ia berkata, "Aku tahu kau marah padaku karena tragedi waktu itu. Tidak disangka, kau akan melepaskanku begitu saja. Padahal kau bisa saja menjatuhkanku dengan kebenaran yang kau ucapkan. Kau juga memiliki buktinya."
Gu Yuena tersenyum tipis, kemudian beranjak dari kursi sambil membawa beberapa buku di tangannya untuk diletakkan kembali. "Sudah kukatakan, aku sangat peduli pada Adik Kelima. Mengatakan kebenarannya, sama saja menjatuhkan Adik Kelima. Dia sangat baik padaku, aku tidak bisa mengkhianatinya."
Ye Suanwu tersenyum. "Bagus jika kamu begitu perhatian." Jika saja Gu Yuena bisa berkultivasi dan tidak dianggap sampah, ia tidak akan berselingkuh dengan gadis manja itu. Ia akan lebih menyukai Gu Yuena yang lembut dan perhatian. Sangat disayangkan.
Setelah meletakkan buku-buku itu, Gu Yuena berbalik melihat Ye Suanwu. "Tuan Muda Ye, jika masih ingin di sini, Yuena minta maaf tidak bisa menemani."
"Tak apa." Ye Suanwu menanggapinya dengan senyuman.
Gu Yuena sedikit membungkuk, kemudian pergi bersama Xiao Hei yang melompat ke pelukannya. Ye Suanwu hanya memandang kepergiannya.
Pria itu menghela napas lega. "Sepertinya aku yang terlalu banyak berpikir."
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Pagi ini adalah waktunya melaksanakan apa yang harus dilaksanakan. Gu Yuena pergi ke ruangan Kepala Keluarga dengan membawa beberapa camilan kering serta teh sebagai langkah pertama.
Jiang Weiwei masih sakit sehingga tidak bisa mendampinginya, meski sebenarnya Gu Yuena sangat bersyukur akan hal itu. Kalau bisa, gadis itu terus sakit lebih lama atau mati lebih cepat.
Kedatangan Gu Yuena yang tiba-tiba membuat banyak orang bingung, tapi tidak ada yang menanyakannya. Gu Shan yang tengah sibuk dengan pekerjaan melihat Gu Yuena masuk ke ruangan tanpa dipanggil. Ia tidak bisa tidak bertanya-tanya. Itu tidak seperti Gu Yuena yang ia kenal.
"Ada sesuatu yang kau butuhkan?" Gu Shan meliriknya sekilas, kemudian kembali fokus pada perkamen dan surat-surat.
Gu Yuena sedikit menekuk lututnya untuk memberi salam sebagai 'anak yang baik' sebelum akhirnya berkata, "Ayah, Yuena datang membawakan camilan dan teh agar Ayah bisa tenang bekerja."
Gu Shan mengangguk pelan setelah melihat camilan dan teh yang disusun Gu Yuena di atas meja. "Kamu sudah bekerja keras."
"Mengenai pertemuan kemarin, Yuena minta maaf jika telah membuat keributan. Permintaan Yuena memang agak keterlaluan, tapi Yuena tidak bisa tidak memikirkan Adik Kelima."
Gu Shan melirik Gu Yuena bertanya-tanya. "Ada masalah?" Ia ingat Klan Ye sangat setuju pada keputusan Gu Yuena.
Gu Yuena menunduk. "Kemarin Tuan Muda Ye datang berkunjung ingin bicara, sepertinya tidak percaya dengan ucapan Yuena. Yuena bingung, apa yang harus Yuena katakan padanya. Mengenai ini, Yuena memang agak ceroboh, tapi tidak ada penyesalan."
"Tuan Muda Ye ini memang agak rumit. Karena dia bukan lagi tunanganmu, akan lebih baik jika kamu tidak terlalu dekat dengannya. Ini demi kebaikanmu. Yuena, sebenarnya kamu telah menyelesaikan masalah keluarga, tidak perlu cemas. Klan Ye sama sekali tidak keberatan dengan keputusanmu, Tuan Muda Ye juga tidak akan mengganggumu."
Gu Yuena yang menunduk, merasa ada hal mengganjal. Sepertinya Gu Shan mengetahui perlakuan Ye Suanwu hari ini, tapi dia hanya diam. Mungkin karena takut pada Klan Ye. Itu sebabnya ia senang Gu Yuena memutuskan hubungan dan memindahkannya ke Gu Yueli.
Tapi sayangnya, Gu Yuena tidak setuju dengan sikap pak tua ini yang mengabaikan putrinya sampai mati di tangan idiot-idiot itu. Jika Kakak Pertama mengetahuinya, tidak tahu apa yang akan terjadi.
Lama terdiam, Gu Yuena melirik berkas yang terbuka begitu saja di atas meja. Berkas itu berbahasa inggris kuno. Ia tebak, Gu Shan masih pusing dengan bahasa itu dan tengah menunggu penerjemah datang. Ini adalah kesempatan Gu Yuena.
"Ayah, maaf bila Yuena lancang. Tapi ...." Gu Yuena mengambil berkas tersebut, kemudian membacanya sekilas.
Gu Shan terkekeh. "Itu adalah bahasa Wyvernia, kamu tidak akan mengerti."
"Aku mengerti." Gu Yuena menatap ayahnya. "Surat perjanjian perdagangan antar-negara Yi dan Wyvernia. Isinya adalah syarat-syarat perdagangan dan ketentuan kedua negara dalam melakukan perdagangan sebagai bentuk perdamaian. Inti dari syarat tersebut, kedua negara harus mencapai kesepakatan dan keuntungan yang sama. Tidak ada proteksi di Negara Wyvernia sebagaimana perdagangan bebas dilakukan."
Gu Shan termenung sesaat. Sejak kapan Gu Yuena bisa membaca bahasa Wyvernia?
Gu Yuena menuliskan terjemahan berkas tersebut dengan tenang. Setelah selesai menulis, ia pun menyerahkan kertas di tangannya psda Gu Shan.
"Ayah, apa pernyataanku benar?" Gu Yuena mencoba memvalidasi.
Gu Shan terlepas dari keterkejutannya dan berdeham. "Itu ... masih harus divalidasi oleh penerjemah."
"Ayah, kedepannya tidak perlu menggunakan penerjemah. Selama ini Yuena tidak sempat berbakti dan selalu menjadi beban dalam keluarga. Yuena merasa tidak berguna hanya berdiam diri di kamar. Karena Yuena, reputasi Kediaman Adipati Gu mengalami bahaya. Yuena ingin bertanggungjawab sepenuhnya."
"Tapi kamu baru belajar Bahasa Wyvernia."
Gu Yuena tersenyum penuh arti. "Kalau Ayah tidak percaya, bisa dibuktikan oleh penerjemah sendiri. Jika perkataan Yuena terbukti, Ayah tidak perlu membayar penerjemah lagi, biar Yuena yang membantu."
Gu Shan mengangguk setuju. "Baik. Kamu datang kembali setelah penerjemah mengidentifikasi. Atau, ingin tetap di sini sambil menunggu?"
"Lebih baik Yuena tidak mengganggu pekerjaan Ayah. Yuena pamit undur diri."
Gu Yuena pun pergi dengan suasana hati baik. Pekerjaan penerjemah barulah permulaan.
Xiao Hei yang setia menunggu di luar langsung melompat ke pelukan Gu Yuena minta dielus. Gu Yuena terkekeh melihatnya.
"Xiao Hei, sebentar lagi kita akan pindah." Gu Yuena tersenyum penuh kemenangan. Ia dapat melihat sebagus apa hari kedepannya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Dalam beberapa jam terakhir, Gu Yuena bermalas-malasan di rumah bobroknya sambil menunggu kabar dari Gu Shan. Ia mencuri ikan kering dari dapur untuk Xiao Hei dan bermain dengannya. Hanya ia seorang diri di tempat suram itu.
Hingga saatnya tiba, seorang pelayan datang memberi kabar bahwa ia dipanggil oleh Gu Shan ke ruangan. Hal itu membuat Gu Yuena nyaris melompat girang karena rencananya benar-benar telah berhasil. Ia tidak sabar untuk pindah.
Gu Yuena pergi ke ruangan Gu Shan membawa Xiao Hei di tangannya yang sedang senang memainkan ikan kering di giginya. Ia mengikuti pelayan itu, kemudian tiba di ruangan yang tadi pagi ia masuki.
Hanya saja, tidak hanya ada Gu Shan di dalamnya. Tapi juga wanita menyebalkan yang terlihat seperti badut bagi Gu Yuena. Wanita itu bisa-bisanya menempel seperti jal*ng pada ayahnya.
"Yuena menghadap Ayah."
Gu Yuena langsung saja menunjukkan kehadirannya yang dilupakan gara-gara wanita badut itu. Ia merasa wanita itu akan membawa masalah untuknya. Tapi tak apa, ia sudah siap membawa tinta hitam untuk wajah badut itu.
"Yuena, kau sudah datang. Kemarilah." Gu Shan tampak senang saat ini.
"Tuan, kenapa kamu memanggilnya? Apa Yuena ada masalah?" Ting Le berdiri di samping kursi Gu Shan dan berkata dengan nada cemas. Ia memperagakan seorang ibu yang baik di depan suaminya.
"Tidak perlu cemas. Aku memanggilnya untuk memenuhi kesepakatan yang sebelumnya dibuat."
"Kesepakatan?" Ting Le merasa ada sesuatu yang tidak beres.
Gu Shan melihat Gu Yuena dengan senang. "Berkas yang kamu teejemahkan dan simpulkan sangat sesuai dengan penerjemah yang datang barusan. Sangat hebat. Yuena, sejak kapan kamu belajar bahasa Wyvernia?"
Ting Le sangat terkejut mendengarnya sampai tidak bisa berkata-kata. Ia melihat Gu Yuena dengan kesal. Bisa-bisanya seorang sampah memiliki keberuntungan seperti itu.
Gu Yuena tersenyum di balik cadarnya, kemudian menjawab, "Ibuku adalah rakyat Wyvernia, kenapa Yuena tidak bisa bahasa kampung halaman Ibu?"
Mendengar ucapan Gu Yuena tentang ibunya membuat Gu Shan murung untuk beberapa saat. Benar, istri dan cinta pertamanya itu memang rakyat Wyvernia yang pindah ke Kekaisaran Yi. Itu membuat Gu Shan kembali teringat pada istrinya yang sangat mirip dengan Gu Yuena.
Di sisi lain, Ting Le semakin memanas. Bisa-bisanya gadis itu menyebut wanita yang terus mengganggunya di masa lalu. Ia tidak boleh diam saja menyadari suaminya mulai memikirkan wanita lain selain dirinya!
"Yuena memang sangat pintar. Tapi meski Kakak Li adalah orang Negara Wyvernia, tetap saja Yuena masih harus belajar."
"Jadi menurut Nyonya, Yuena tidak pernah belajar selama ini? Kakak Pertama selalu meminta Yuena untuk belajar segala hal, membimbing Yuena untuk menjadi pintar. Jika tidak bisa berkultivasi dan bela diri, setidaknya harus memiliki otak yang cerdas. Jika tidak ...." Gu Yuena menghentikan ucapannya, tampak gugup sesaat sambil melihat Ting Le seolah memiliki keraguan.
Gu Shan menyadarinya, kemudian melirik Ting Le yang tampak serba salah. Ting Le langsung mencoba mengendalikan suasana.
"Yuena, aku tidak tahu kamu hidup begitu sulit. Kenapa tidak katakan padaku?" Ting Le merasa gugup. Jangan sampai suaminya tahu bahwa ia memperlakukan Gu Yuena lebih buruk dari sekadar mengasingkannya.
"Yuena hanya tidak ingin membuat Nyonya khawatir. Nyonya tenang saja, Yuena baik-baik saja dan tidak akan merepotkan. Sebaliknya, Yuena ingin sedikit membantu Ayah, membuat diri sendiri menjadi lebih berguna." Gu Yuena berkata dengan sangat rendah hati sambil mengusap bulu kucing yang tidur di tangannya.
Gu Shan menghela napas. "Sudahlah, Yuena, jika ada sesuatu katakan saja. Karena kamu sudah mengambil keputusan membantu Ayah, Ayah akan menerimanya. Tapi kamu tetap harus belajar."
"Yuena mengerti. Terima kasih atas kesempatan yang Ayah berikan."
"Tuanku, apa Yuena harus membantu menangani berkas kekaisaran? Itu adalah berkas penting, Yuena juga tidak berpengalaman. Takutnya ...."
"Ayah, meski Yuena tidak berpengalaman, Yuena bisa belajar mengikuti Ayah. Ayah adalah contoh Yuena, Yuena tidak akan mengecewakan." Gu Yuena berkata dengan percaya. Ia melirik Ting Le dengan hinaan yang tersembunyi.
"Tuanku, tubuh Yuena lemah dan mudah lelah. Aku sebagai seorang ibu hanya mengkhawatirkan kesehatannya." Ting Le terus memohon. Jika Gu Yuena mendapat posisi di kediaman ini, maka Gu Yueli akan tersingkir. Ia tidak boleh membiarkan ini terjadi.
Gu Yuena melihat wanita badut itu dengan sebal. Bisa-bisanya menggunakan argumen itu untuk menyingkirkannya. Lihat saja, ia akan membalasnya nanti.
"Sudahlah, Ting Le, Yuena sudah besar dan harus bisa mandiri. Benar yang dikatakan Yuena, tidak bisa kultivasi, maka harus memiliki otak yang cerdas, barulah tidak akan dianggap tidak berguna. Selama ini Yuena berdiam di rumah untuk belajar selagi orang-orang menyebutnya dengan julukan buruk—entah siapa yang membuat julukan itu. Sekarang, sudah bagus Yuena ingin berkembang." Gu Shan membela dengan tenang. Hal itu membuat Ting Le kehabisan kata-kata.
Gu Yuena tersenyum sinis dalam hatinya. Ia pun menunduk, kemudian pergi untuk menerima berita selanjutnya.
Seperti yang telah ia duga, Gu Shan langsung meminta para pelayan memindahkan kamar Gu Yuena ke tempat yang lebih baik. Tidak hanya baik, bahkan ditempatkan di sebelah tempat tinggal Gu Yueli!
"Misi selesai." Gu Yuena tersenyum puas. Sambil mengusap Xiao Hei di lengannya, ia berjalan dengan riang untuk berkemas dan menempati rumah barunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
Frando Kanan
skrg gw jd curiga....apalh ibu yuena terbunuh Oleh jlng 1 ini?!
2023-06-20
1
Frando Kanan
NANI!? ibu yuena ini adalah rakyat wyvernia!? bknny itu tmpt tinggal kampung halaman ibu yuena kn klan terkuat?!
2023-06-20
0
Frando Kanan
itulh knp Dia gk pantas sebut sbg ayah...krn Dr awal tua bangka ini mna Tau cara merawat keluarga kecil sendiri 😏
2023-06-20
0