Tahap kedua, membatalkan pertunangan.
Gu Yuena baru saja mempersiapkan diri dengan pakaian yang ia miliki. Sayangnya dia tidak memiliki pakaian bagus. Semua hanya pakaian polos dengan warna netral. Mau tidak mau, Gu Yuena harus memakai pakaian yang lebih baik dibandingkan putih polos.
Karena hari ini ia menebak bahwa Klan Ye akan datang, alangkah baiknya jika ia menunjukkan sisi cerah, bukan suram seperti yang diharapkan seseorang. Oleh karena itu, ia mengambil pakaian merah muda pucat yang terlihat lebih baik dibandingkan pakaian pucat lainnya.
Hari ini Jiang Weiwei tidak datang membantu. Tidak perlu ditanya apa penyebabnya. Akibat aksi Gu Yuena tadi malam, perempuan itu mengalami demam seharian dan mengalami trauma. Itu cocok untuknya yang memiliki niat buruk.
Karena masalah Jiang Weiwei sudah selesai, Gu Yuena berniat menyelesaikan masalah pertunangan. Klan Ye seharusnya datang membatalkan pertunangan, tapi itu hanya akan membuat wajahnya tercoreng. Itu sebabnya, ia harus tampil cantik dan luar biasa untuk menekan mereka dan membatalkan pertunangan terlebih dahulu.
Ketika keluar dari kamar, Gu Yuena menghirup udara segar di pagi hari. Sebelumnya ia belum sempat menikmati pagi hari yang indah karena dipenuhi kesialan. Sekarang, ia merasakannya. Udara di tempat ini setidaknya lebih baik dan tidak tercemar oleh polusi. Ia merasa pikirannya menjadi jernih serta bertambah semangat.
Di tengah menikmati udara dan angin sepoi-sepoi, tatapan Gu Yuena teralih pada seekor kucing hitam bermata hazel yang duduk menjilati kakinya dengan santai. Sepertinya kucing itu juga baru bangun di tempat kumuh ini.
Gu Yuena melambaikan tangannya. "Pagi yang baik! Aku suka bulu hitammu."
Kucing hitam itu mengeong sekali, kemudian melanjutkan aktivitasnya. Gu Yuena mendekati, kemudian menunduk dan mengangkat kucing hitam yang tampak imut itu.
Jika ada sesuatu yang membuat Gu Yuena luluh, itu hanyalah seekor kucing!
Omong-omong, ia memiliki banyak kucing di rumahnya bagai keluarga. Anggap saja sebagai pasukan penjaga rumah dari perampok. Sayang sekali, ia harus meninggalkan kucing-kucing imut itu.
"Xiao Hei, aku akan memanggilmu seperti itu."
"Meoww~" Kucing itu tidak keberatan. Entah bagaimana, ia merasa nyaman ketika manusia asing itu mengangkatnya.
"Ayo, temani ibumu menyingkirkan orang jahat! Aku akan mengajarimu bagaimana memberi pelajaran pada hewan yang menjelma sebagai manusia untuk mengajarinya cara menjadi manusia yang baik." Gu Yuena berkata dengan semangat. Kucing itu hanya mengeong tanpa dimengerti artinya.
Di tengah kesenangan itu, seorang pelayan datang menghampiri dan memberitahunya mengenai kedatangan Klan Ye, Kepala Keluarga saat ini sudah menunggu. Gu Yuena bersikap 'normal' kembali dan membawa Xiao Hei di atas lengannya untuk diusap.
"Kita akan bermain." Gu Yuena menarik sudut bibirnya di balik cadar putih.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Kedatangan Klan Ye disambut secara hormat oleh seluruh kediaman. Berdasarkan posisi, Klan Ye tidak lebih rendah dari Kediaman Gu yang merupakan Kediaman Adipati.
Klan Ye tidak ada dalam kekuasaan dua kekaisaran, baik Kekaisaran Yi maupun Kekaisaran atau Negara Wyvernia. Mereka berdiri di bawah latar belakang yang kuat dan misterius. Klan Ye yang bersejarah tentu memiliki posisi penting dalam kekaisaran dan telah tersebar di penjuru dunia.
Meski keberadaan mereka lebih rendah dari sebuah kekaisaran, kekaisaran tetap tidak bisa memprovokasi mereka. Baik secara kekuatan, finansial, dan koneksi, sebuah klan besar seperti Klan Ye tentu tidak bisa dianggap remeh.
Kali ini keluarga utama Klan Ye berkunjung untuk sebuah pertunangan yang telah diajukan. Mengingat masalah apa saja yang dialami Gu Yuena sebelumnya, Kediaman Adipati kali ini merasa tegang.
Ketua Klan, yang merupakan Kepala Keluarga Utama Ye, Ye Jin, duduk di kursi yang telah disediakan dengan jiwa kepemimpinan yang kuat. Ia terlihat tidak lagi muda, namun aura intimidasinya cukup kuat untuk menekan satu kediaman.
Di sampingnya, adalah wanita cantik dengan wajah tanpa ekspresi serta tatapan mendominasi yang membuat siapa pun menunduk melihatnya. Lan Mei'er, putri dari Klan Lan di utara dan telah berperang melawan monster selama bertahun-tahun. Berkat latar belakang dan identitasnya sebagai istri sah Ketua Klan Ye, ia semakin sulit didekati.
Gu Shan duduk dengan tegang menghadapi orang-orang ini. Selain Ketua Klan Ye dan istrinya, Ye Suanwu sebagai pewaris tunggal Klan Ye juga turut hadir disertai dua tetua—pria tua dengan aura sombong serta tatapan tajam yang menyala. Mereka lebih terlihat seperti ingin memberontak dibandingkan kunjungan aliansi.
Gu Yueli dan ibunya—Ting Le—berdiri dengan senyuman lebar yang tidak luntur. Tatapan Gu Yueli tertuju pada Ye Suanwu dengan penuh perhatian, begitu pula sebaliknya. Sedangkan Lan Mei'er melihat putranya yang merepotkan itu serta Gu Yueli tanpa ekspresi. Ia sedang menilai, apa Gu Yueli benar-benar seperti apa yang dikatakan putranya.
"Sambil menunggu Nona Keempat, silahkan menikmati hidangan yang disediakan. Kediaman kami tidak sebesar Klan Ye, hanya bisa menyiapkan hidangan kecil ini." Gu Shan bersikap ramah di tengah ketegangan ini. Ia harap Gu Yuena cepat datang.
"Adipati Gu terlalu merendah. Kedatangan kami adalah demi aliansi di masa depan, juga demi mempersatukan kedua keluarga. Kedepannya, kita adalah keluarga. Tidak perlu sungkan." Ye Jin terkekeh menanggapi ucapan Gu Shan. Ia melirik istrinya yang hanya memasang wajah datar, ia pun terdiam.
"Sepertinya Nona Keempat terlalu sibuk sampai membuat kami semua harus menunggu." Lan Mei'er sepertinya sudah sangat bosan.
"Benar. Entah tempat tinggalnya yang terlalu jauh atau sibuk mempersiapkan diri. Jelas-jelas dia tahu, bahwa Klan Ye tidak mentolerir keterlambatan. Tapi karena Nona Keempat masih Putri Kediaman Adipati, tentu Tuan Adipati yang harus mengajarinya." Seorang Tetua yang tampak lebih tua dari Ye Jin menyindir terang-terangan.
Jika Gu Yuena adalah anggota keluarga mereka, sudah pasti akan menerima hukuman berat. Bagi mereka, waktu adalah hal terpenting.
"Tentu, kami akan mengajarinya dengan baik setelah ini. Kalian tenang saja, Nona Keempat tidak akan mengulanginya lagi." Ting Le memasang senyum yang sama. Ini sesuai dengan ekspektasinya. Citra Gu Yuena di mata mereka sudah lebih buruk dari sebelumnya.
"Sepertinya butuh waktu bagi Nona Keempat untuk tiba, jadi kita bicarakan saja apa yang harus didiskusikan." Gu Shan menghela napas atas keterlambatan Gu Yuena.
Ia melirik Ting Le dengan sebal. Kenapa tidak Ting Le saja yang membawa Gu Yuena agar tiba tepat waktu? Kenapa harus seorang pelayan?
"Baik, tanpa adanya Nona Keempat, hal ini tetap bisa didiskusikan," balas Ye Jin. "Sebelumnya, kita semua telah sepakat menentukan pernikahan antara Ye Suanwu dan Nona Keempat Gu, tapi sepertinya kita semua masih harus mempertimbangkannya kembali. Nona Keempat adalah putri sah Kediaman Adipati, yang memenuhi salah satu kualifikasi, namun situasinya belakangan ini menjadi rumit, terutama mengenai tragedi beberapa hari lalu yang melibatkan orang-orang Klan Ye."
Gu Shan menjadi khawatir. "Maksudnya ...."
"Tuan Adipati Gu tenang saja, masalah ini sebenarnya tidak terlalu besar. Hanya saja, beberapa orang jahat sebelumnya menculik Nona Keempat. Tidak tahu apa yang terjadi pada Nona Keempat ketika diculik sampai tiba di penginapan. Reputasi Nona Keempat di antara orang-orang sudah tidak perlu dijelaskan kembali."
"Hal ini memang kesalahan kami. Tapi, bukankah para penculik itu telah dibunuh seseorang? Nona Keempat kembali tanpa terluka dan tidak ada masalah lain." Gu Shan mulai pusing. Ia pikir masalah ini tidak akan sampai ke Klan Ye sejak ia menutupinya, tapi rupanya salah.
"Memang benar, itu sebabnya pernikahan ini harus didiskusikan kembali. Untuk sementara ini, pertunangan dihentikan terlebih dahulu." Ye Jin berkata tanpa terburu-buru. Ia memperhatikan reaksi Gu Shan dengan seksama.
Gu Shan tampak bingung. Bila pertunangan dibatalkan, selain reputasi Gu Yuena yang tercoreng, Kediaman Adipati juga terkena dampaknya. Tidak akan ada yang mau menikahi putri Kediaman Adipati dan kariernya akan merosot.
Ia harus menghentikannya. Tapi sebelum Gu Shan bicara, Gu Yueli bicara terlebih dahulu. "Ketua Klan, jangan terburu-buru mengambil keputusan. Masalah ini akan sangat mempengaruhi reputasi Kakak Keempat. Kakak Keempat telah kehilangan banyak hal sepanjang hidupnya. Jika pertunangan ini gagal, maka Kakak Keempat akan hidup sulit."
"Li'er ...." Ye Suanwu ingin mengatakan sesuatu, tapi ibunya menatapnya dengan tajam. Ia terpaksa menelan kalimatnya.
"Sepertinya Nona Kelima sangat menyayangi saudara dan peduli dengan reputasinya. Apa kamu tidak takut ucapanmu akan menyinggung Klan Ye?" Seorang Tetua dengan tubuh kurus berkata dengan tajam. Ia adalah Ye Jing, adik Ye Jin.
Gu Yueli tetap terlihat tenang. "Selama Kakak Keempat baik-baik saja, Li'er tidak masalah dihukum. Semua ini salah Li'er, tidak bisa menjaga Kakak Keempat dengan baik di luar sana."
"Adik Kelima terlalu baik. Kakak Keempatmu ini akan baik-baik saja dan tidak menyalahkanmu. Lagi pula, itu semua hanya salah paham. Untuk apa diperpanjang?"
Suara lembut itu datang dari arah pintu. Pandangan mereka langsung terarah pada sosok gadis berpakaian merah muda dengan cadar yang menutupi wajahnya. Meski begitu, tatapan penuh kasih sayang dan bersinar menunjukkan sosok kecantikan di balik cadar.
Seekor kucing hitam di lengannya menambah daya tarik. Ia terlihat seperti nona yang lembut dan elegan. Kakinya melangkah memasuki ruangan. Langkahnya terlihat ringan dan menarik perhatian.
Ketika sampai di depan kursi Kepala Keluarga dan Ketua Klan Ye, kakinya sedikit ditekuk dan menunduk memberi penghormatan.
"Gu Yuena, Nona Keempat Kediaman Adipati Gu, memberi salam pada Adipati Gu dan Ketua Klan Ye."
Gu Shan nyaris tidak mengenali sosok di depannya. Tempramen tenang itu tidak pernah terlihat di mata Gu Yuena yang bernyali kecil. Tapi ia tetap memasang reaksi setenang mungkin.
"Duduklah." Gu Shan tidak mau ambil pusing lagi. Ia bahkan melupakan kenyataan bahwa Gu Yuena terlalu terlambat.
"Terima kasih, Ayah." Gu Yuena tersenyum di balik cadar putihnya. Tapi ketika ia akan duduk di samping Gu Yueli, ibu tirinya itu malah melototinya.
"Nona Keempat sangat terlambat dalam menghadiri pertemuan, apa kamu menyadari kesalahanmu?" Ting Le berkata dengan tegas, menunjukkan ketegasannya sebagai seorang nyonya untuk menerapkan kedisiplinan.
"Yuena salah telah terlambat. Nyonya bebas menghukum Yuena kapan saja." Gu Yuena menurunkan pandangannya di hadapan Ting Le.
Ucapan Gu Yuena membuat suasana menjadi rumit. Yang seharusnya situasi ini dipergunakan untuk diskusi, jadi pelaksanaan hukuman karena tingkah Nyonya Gu yang terlalu terburu-buru. Wanita itu sangat jelas tidak menyukai Gu Yuena.
Gu Shan berdeham. "Yuena, duduklah. Masalah ini bisa diselesaikan nanti. Yang terpenting adalah aliansi yang akan disepakati dengan Klan Ye."
"Baik, Ayah." Gu Yuena menunduk, kemudian duduk di sebelah Gu Yueli. Ia melirik Gu Yueli dengan tatapan aneh.
"Nona Keempat benar terlihat baik-baik saja. Sepertinya tidak ada masalah ketika tragedi itu terjadi." Ye Jing berkata dengan tenang.
"Ah, Nona Keempat hanya sedikit terkejut saat itu. Selebihnya, dia memang baik-baik saja." Gu Shan mencoba yang terbaik untuk menunjukkan sisi positif. "Jadi, pernikahan ini ...."
"Ayah, Yuena memiliki saran." Gu Yuena tiba-tiba bicara membuat semua perhatian kembali terarah padanya.
"Yuena, jaga sopan-santunmu!" Ting Le merasa gelisah. Kedatangan Gu Yuena sama saja memojokkannya ke tepi jurang, apalagi jika perempuan itu yang bicara. Ia takut Gu Yuena akan membeberkan segalanya.
Tapi sayangnya, Gu Shan malah memelototi Ting Le memintanya untuk diam. Ting Le tidak bisa mengatakan apa pun lagi.
"Silahkan." Gu Shan harap tidak akan ada masalah lain hari ini. Gu Yuena bicara saja sudah membuatnya was-was, tapi tidak bisa menolaknya mengajukan pendapat.
Gu Yuena berdiri, kemudian berjalan ke hadapan ayahnya dan Ketua Klan. Ia membungkuk setelah menerima izin.
"Sebelumnya Yuena sudah mendengar semua yang dikatakan Ketua Klan. Setelah tragedi yang menimpa Yuena saat itu, akan sulit bagi kalian mempercayai ucapan Yuena. Yuena telah melakukan kesalahan dengan melanggar aturan kediaman dan nyaris merusak reputasi Kediaman Adipati, juga nyaris melibatkan Adik Kelima. Yuena hadir di sini untuk mempertanggung jawabkan segalanya."
"Yuena, apa maksudmu?" Gu Shan semakin bingung. Sebenarnya apa yang ingin dikatakan putrinya?
"Yuena telah memutuskan. Ayah, tidak perlu mempertahankan pernikahan yang saling meragukan. Pernikahan ini, Yuena tidak bisa menerimanya."
Semua orang terkejut. Ucapan Gu Yuena berbanding terbalik dengan Gu Yuena yang dulu. Dulu Gu Yuena sangat senang ketika ditunangkan dengan Ye Suanwu meski tidak menunjukkannya secara langsung. Tapi sekarang ... gadis itu malah menyerah dan tampak putus asa.
"Nona Keempat, apa alasan kamu berkata demikian?" Ketua Klan Ye penasaran dengan jalan pikir Gu Yuena.
"Ketika di kota saat itu, Yuena melihat Tuan Muda Ye bersama Adik Kelima. Adik Kelima sangat bahagia. Yuena pikir, Yuena sangat ceroboh dan tidak pantas mengganggu. Yuena tidak ingin merenggut kebahagiaan Adik Kelima. Jadi, Yuena memilih menyerah dan mengalihkan pernikahan ini untuk Adik Kelima. Selain melepas ketidakpercayaan Klan Ye terhadap Yuena, keputusan ini juga dapat menyelamatkan reputasi kedua belah pihak. Aliansi akan tetap berjalan." Gu Yuena berkata dengan tulus. Ia kemudian melirik Ye Suanwu. "Tuan Muda, tidak menyalahkan Yuena, 'kan?"
Ye Suanwu lebih tidak bisa berkata-kata. Apa kepala Gu Yuena kemasukan air? Kenapa tiba-tiba dia berkata seperti itu?
Awalnya ia takut Gu Yuena membeberkan segalanya mengenai penculikan itu dan membuatnya dihukum berat, tapi gadis itu justru menyelamatkannya.
Gu Yueli dan Ting Le lebih tidak percaya.
"Kakak Keempat, apa kamu bersungguh-sungguh?" Gu Yueli tidak tahu ia bermimpi apa semalam sampai Gu Yuena membantunya seperti ini. Sepertinya kejadian hari itu membuat Gu Yuena berpikir bahwa Gu Yueli lebih baik dari segi apa pun.
"Yuena, sebenarnya kamu tidak perlu melakukan itu. Bagaimanapun, penculikan itu juga salahku." Ye Suanwu menjaga wajahnya agar tidak terlihat terlalu bahagia. Meski ia sangat bahagia telah terlepas dari bayang-bayang Gu Yuena, entah kenapa ia merasa mengganjal.
"Tuan Muda, Adik Kelima, jika ada yang harus berkorban, maka Yuena akan berada di garis depan." Gu Yuena tersenyum dengan tulus. Ia menghadap Ketua Klan, lalu berkata, "Ketua Klan, apa keberatan dengan keputusanku?"
Ye Jin tersenyum. "Tidak salah. Memang anak-anak Kediaman Adipati Gu adalah orang yang setia dan tulus. Aku Ye Jin, tidak menyesal bergabung dengan Kediaman Adipati Gu."
Gu Shan tertawa bahagia. "Benar. Sesama saudara harus saling melindungi dan menyayangi. Yuena, keputusanmu sangat bagus."
Gu Yuena tersenyum penuh arti. "Terima kasih, Ayah."
Di sisi lain, Ye Suanwu tetap tidak tenang. Ia lebih tahu dibandingkan siapa pun situasi saat itu. Jika seperti ini, apa Gu Yuena sedang membuangnya dan melemparnya pada Gu Yueli?
Tapi melihat Gu Yuena yang tampak masih sangat lugu dan sederhana, tidak mungkin memiliki pemikiran seperti itu. Apa Nyonya Gu yang memaksanya?
Dilihat dari ekspresi puas Nyonya Gu, sepertinya itu benar. Apalagi Nyonya Gu paling tidak suka Gu Yuena bertunangan dengannya. Meski ia lebih menyukai Gu Yueli dan tidak suka Gu Yuena, ia tidak sampai membenci gadis itu.
Lan Mei'er memperhatikan Gu Yuena dengan saksama. Tidak ada kecurigaan. Tapi ia justru lebih mencurigai Gu Yueli.
Jika saja Gu Yuena yang patuh dan pengertian itu menjadi menantunya dibanding Gu Yueli, ia tidak akan keberatan. Sayangnya, putranya yang bodoh sudah memilih seorang anak selir. Benar-benar merusak citranya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Setelah pertemuan dan perjamuan diadakan, Gu Yuena keluar dari aula yang penuh sesak dengan suasana hati yang baik. Ia berhasil mengusir Ye Suanwu dan Gu Yueli sekaligus dari hidupnya dengan menyatukan mereka berdua. Benar-benar pasangan yang serasi.
Gu Yuena berjalan dengan langkah riang, melepas topeng 'anak baik' yang ia kenakan dan memasuki perpustakaan kediaman begitu saja.
Di mata ayahnya, ia telah berkontribusi menjaga nama baik klan dengan metode pengorbanan. Sebentar lagi, ia akan pindah dari rumah jelek itu. Jadi tak masalah bila ia memasuki perpustakaan untuk memperluas pengetahuan lebih banyak. Ia juga harus sebisa mungkin melepas gelar 'sampah' yang menempel.
Mengingat kembali wajah terkejut semua orang ketika ia memutuskan untuk 'berkorban', ia menjadi tertawa sendiri. Saat itu ia sangat ingin tertawa, tapi harus mempertahankan wajah kasihan yang mendalam.
Ia ingin kesannya di mata semua orang adalah seorang perempuan baik yang pengertian dan sayang saudara. Dengan begini, tidak akan ada yang curiga bahwa ia telah membuat masalah—selagi tidak tetangkap basah.
"Xiao Hei, selanjutnya apa yang harus kita lakukan untuk tahap ketiga?" Gu Yuena mencari buku di rak, sedangkan Xiao Hei dibiarkan duduk di atas meja memperhatikan.
"Meow~"
Gu Yuena melirik kucing hitam itu, kemudian tersenyum. Ia mengambil semua buku yang berisikan segala hal mengenai Kekaisaran Yi, mulai dari sejarah sampai keuangan, politik, dan militer. Ia akan mempelajari semuanya.
Tahap ketiga adalah ....
Mendapat 'pekerjaan' penting di mata Adipati Gu untuk menunjukkan kualitasnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
Frando Kanan
hmph 😏...bknny kerjaan klian hanyalh Gini kn? gk seneng langsung caci maki atau gk dewa pembunuh bayaran
2023-06-20
0