***
Pagi berganti siang, dan siang hari telah berganti ke malam lagi. Pria asing itu belum puas menikmati tubuh molek Catya. Bahkan Catya tampak pucat tak berdaya menahan area V nya yang amat sakit.
Catya terkulai lemas setelah pria itu menggaulinya sebanyak sebelas kali tanpa henti, Tangisan Catya telah kering dan tak bersisa sama sekali. Sisa kiss Mark ada di sekujur tubuhnya, bahkan setelah ini pun mungkin ia akan benar-benar bunuh diri.
"Hentikan lepaskan aku..." Lenguh Catya lemas dan tak bertenaga.
"Tapi kau memang menikmatinya kan...?" Tanya pria asing itu.
"Jahat... kenapa kamu malah menambah beban di hidupku? Aku pasti akan melaporkan seorang karyawan club malam yang tak bermoral seperti mu!" Marah Catya tak tahan namun sekuat apapun ia sebelumnya, ia tak bisa membalas sebab ia terlalu lemas setelah berhubungan intim.
Pria itu masih menciumi tubuh Catya tanpa henti. Catya tak sanggup lagi hingga ia pingsan tanpa disadari pria itu.
Tok! Tok! Tok! Suara ketukan terdengar beberapa kali hingga membuat pria itu geram...
"Gggghhh siapa itu! Sungguh mengganggu!" Ucap pria itu. Ia mulai meraih kimono malam dan membelitkannya di bawah pinggang nya, lalu pria misterius itu pun menghampiri suara ketukan keras itu.
Klek! Pintu terbuka...
"Ada apa?" Tanya pria itu marah.
Rupanya itu adalah pria berjas hitam yang di temui Catya di depan sebuah Club malam waktu itu.
"Tuan, Anda di minta datang ke pertemuan malam ini pukul tujuh" Ucap pria itu.
Pria yang berjuluk tuan muda itu pun marah dan mengangkat satu alisnya "Bodoh! Aku sedang bersenang-senang. Jadi, katakan alasan yang tepat saat aku tak hadir dalam pertemuan itu!" Bentak pria itu melemparkan daun pintu dengan kerasnya.
Blam!
Pria berambut coklat kemasan itu pun mulai melangkah kembali menuju matras yang di huni Catya yang sudah tak berdaya.
Pria itu menatap di kejauhan, tiba-tiba saja ia menyunggingkan bibirnya tampak iseng. "Kau... akan ku ingat wajah itu, sungguh wanita tangguh tapi juga lemah" Kekeh Pria misterius itu.
***
Beberapa hari kemudian, Catya tersadar dari mimpi buruknya... Mata sayu Catya terbuka pelan. Bola matanya memutar tiga ratus enam puluh derajat. Catya kembali menyimak bahwa itu bukanlah kamar kost kecil yang ia sewa.
"Di mana ini?" Tanya Catya lemas.
Catya menatap lengannya yang di tusuk jarum dan di aliri cairan infus.
"Tempat apa ini?" Tanya Catya lemas.
Tiba-tiba suara langkah sepatu pantofel terdengar mendekati ranjang Catya.
Catya sungguh syok hingga ia Teriak "Jangan mendekat! Pergi!" Teriak nya.
Lalu seseorang dengan nada lembut pun membalas "Tenang nona. Kami adalah dokter, kami datang untuk memeriksa keadaan Anda" Ucap seseorang yang mengaku seorang dokter. Catya pun mulai keluar dari ketakutannya dan menatap dokter tersebut.
"Do-dokter... di mana ini? Apakah ini adalah sebuah rumah sakit?" Tanya Catya risih.
Dokter tersenyum lalu berkata "Ini adalah masion tuan Alexander... tenang ya. Saya akan menyuntikan obat untuk anda" pinta sang dokter. Catya bingung, ia berpikir bahwa kenapa ia ada di kediaman itu.
"Do-dokter, saya sangat lapar. Bisakah saya makan?" Tanya Catya memohon.
Dokter tersenyum lalu mengangguk, tak berselang lama beberapa suster dan pelayan datang membawakan makanan yang banyak.
"Silahkan di cicipi" Ucap para pelayan segan pada Catya.
Benarkah aku bisa memakan semua ini sendiri. Bathin Catya.
Setelah semua makanan itu berada di meja makan. Catya segera mengambil sendok, tapi hal tak di inginkan tiba-tiba terjadi lagi. Seseorang datang dan menyuruh para karyawan juga dokter itu pergi.
"Ada yang ingin aku bicarakan dengan wanita ini. Jadi silahkan keluar..." Ucap pria tampan yang baru datang itu.
Sontak setelah permintaan itu di utarakan seluruh orang yang ada di tempat itu pun berhamburan secara tertib dan penuh hormat.
Catya kaget dengan suara yang membuatnya sungguh trauma itu, bahkan sangat takut ketika menatapnya.
Karna tak berani menatap pria itu secara langsung, Catya pun menatap perlahan pria itu dari sepatu, celana sabuk dan kemeja yang ia pakai... Nampaknya pria itu tampak bukanlah orang sembarangan, bathin Catya menggumam.
Apa-apaan pria ini... Kenapa tingkahnya seakan-akan bahwa ia adalah bosnya di sini?! Padahal bukankah ia hanyalah seorang pelayan bartender. Bathin Catya menggumam .
Catya memang tak bisa bohongi hati nya jika pria yang ada di depannya itu adalah seorang pria yang sangat tampan. Bahkan jika di bandingkan dengan Kaisar saja, pria di depannya tetap adalah seorang pemenang.
"Kamu baik-baik saja?" Tanya pria itu mulai duduk kembali di samping Catya.
Catya segera menggeser tubuhnya untuk menjauhi pria itu.
Apa yang ingin pria ini lakukan. Bathin Catya menggumam. Tampaknya, pelajaran yang di berikan pria itu beberapa hari yang lalu, sungguh membuat Catya kapok...
Kemudian, tak berselang lama pria itu mulai berkata "Sudah beberapa hari ini, aku tidak menyentuhmu. Bisakah aku melakukan nya sekarang?" Tanya pria itu. Pertanyaan pria itu benar benar membuat Catya syok...
Jderrrrr! Catya langsung kaget hingga ia pun pingsan tak karuan...
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments