Gluk! Gluk! Gluk! Catya meneguk botol berisikan 1000 ml liter air itu hanya dengan tiga kali teguk, Catya sungguh memaksakan diri hanya untuk melupakan rasa sakit dihatinya. Tapi ia juga melupakan seseorang di sampingnya tidak pernah mengizinkan siapa pun masuk tanpa kehandak darinya. Seseorang itu terlihat sangat marah ketika Catya ada di sampingnya tanpa izin...
"Kau! Siapa kau! Beraninya kau ada di tempat yang ku sewa!" Marah pria itu.
Catya pun berbalik menoleh ke arah pria itu dengan mata sayu, nampak nya Catya sungguh tengah mabuk.
"Apa... pria sewaan? Oh. jadi kau adalah gigolo... hmmm tak heran kau punya rahang yang kekar dan dagu yang runcing. Kau memang sangat tampan. Oh tuan tampan, bagai mana jika kita tanding minum" Tanya Catya dengan suara oleng mendayu-dayu akibat pengaruh minuman alkohol berkadar 40%.
"Heh... berani juga kau!" kesal pria itu menatap Catya tajam. Pria itu mencengkram erat botol kaca di tangannya hingga nyaris pecah.
"Tuan... Mari, kita minum... Jika kita minum. Masalah apapun yang kita alami... Semuanya akan langsung hilang" gerutu Catya masih terus meneguk botol ditangannya.
Gluk! Gluk! Gluk!
Pria misterius itu menyunggingkan bibirnya "Cih. Padahal dia sendiri telah tumbang, tapi dia tak sadar telah mengajak pria kejam sepertiku untuk bertanding. Kalau begitu, mari lihat sejauh mana kemampuanmu...?" olok pria itu terkekeh. Ia mengeluarkan beberapa alkohol berkadar sangat tinggi dan meletakan nya di hadapan Catya...
Pria itu berharap jika wanita itu akan mati karna terlalu banyak minum alkohol...
Gluk! Gluk! Gluk! Catya terus meneguk beberapa botol alkohol itu tanpa Henti hingga air dalam botol tersebut membasahi pakaian Catya. Akhirnya pakaian Catya basah kuyup oleh alkohol itu dan membuat seluruh lekuk tubuhnya tergambar jelas dan begitu indah...
GLUK! Pria itu lekas menelan salivanya sendiri... Nampaknya , cucuran minuman keras yang mengguyur tubuh Catya membuat seseorang terpancing hingga begitu menikmati nya.
Pria tampan di samping Catya sungguh bersinergi hingga pria itu pun mulai berhasrat. Catya mulai meracau setelah benar-benar mabuk...
"Oh. tuan tampan, kenapa aku merasa pusing?" Catya berdiri dan melangkah ke depan pria itu.
Maksud hati Catya ingin pulang, tapi ia malah tumbang dan jatuh tepat di dalam pelukan pria tampan misterius di depannya...
Brukkkk! Sontak sang pria tampan itupun memeluknya sigap Graaap!!!
"Oh tuan... dekapanmu sungguh hangat. Bahkan kehangatanmu membuatku teringat pada seorang Kaisar yang baik dan tampan... Kaisar aku sangat mencintaimu" Lirihnya segera tak sadarkan diri.
Sedangkan sang pria tampan yang sedari tadi menahan diri itu pun mulai berkuasa untuk melakukan apapun yang ia inginkan.
***
Malam kelam telah berlalu, di sambut hangatnya mentari yang cerah. Catya mulai membukan matanya perlahan, kepalanya sungguh pening dan sakit.
Matanya masih buram, namun ketika menatap langit-langit kamar yang ia tempati. Ia barulah sadar bahwa ia bukan berada di kamar kostnya.
"Dimana ini!" Kaget Catya berusaha bangun.
Namun ia sangat letih, ia pun kembali menjatuhkan kepalanya ke bantal itu. Dengan rasa takut yang amat besar, Catya pun membalikan kepalanya ke samping kanan lalu ke samping kiri.
Deg! Mata Catya terbelalak sempurna ketika ia melihat seseorang berambut ikal coklat ke emasan, telah tertidur di sampingnya dengan wajah tertutupi selimut putih milik kamar asing itu.
Dug! Dug! Dug! jantung Catya amat mendidih, Catya paham bahwa saat itu ia ada dalam keadaan yang amat memalukan. Ingatan malam pertama di otaknya ia anggap bukanlah mimpi, namun semua itu adalah sebuah kenyataan "Tidak! Tidak mungkin!" Catya berusaha keras menyangkal semua itu.
Catya tak ingin terlibat masalah, hingga Catya pun berusaha kabur dari ranjang itu. Catya lekas membuka selimut putih itu untuk lari... Namun, Mata Catya tiba tiba membulat, dan deraian basah pun pecah...
"Hiks. Tidak! Apa apaan ini?" bisik Catya menutup mulutnya dengan kelima jemari yang ada.
Irama tangis Catya makin bernada sesenggukan ketika menyaksikan bahwa ia dan pria itu telah ada di dalam sebuah ruangan pribadi dalam keadaan telanjang bulat.
"Aghhh.... oh tuhan, kenapa ini terjadi padaku...Hiks..." Tangis Catya pecah ia tak sanggup menatap dunia setelah ia dapati bahwa dirinya telah ternoda.
Tangisan Catya membuat pria asing itu terbangun. Pria tampan dengan bola mata hijau bening itu mulai terbuka lalu menatap Catya sayu "Apa yang kau lakukan?" Tanya pria tampan itu. Catya tak menjawab ia malah menangis tiada henti.
"Hiks... kenapa kamu lakukan ini padaku?" Tanya Catya masih bersembunyi di balik sepuluh jarinya.
"Kenapa kau malah menyalahkan aku, bukankah kamu sendiri yang datang lalu meminta jasa ku untuk memuaskan mu?" Tanya pria itu menatap Catya, Pria itu menyanggah dagunya dengan tangan kanannya , Pria itu sungguh tampan bagi siapapun yang menatapnya.
"Jahat... Kau sungguh jahat. Seharusnya kau tidak melakukannya?!" Marah Catya memukul bahu pria itu lemas. Ia masih dalam posisi rebahan dan menghadap ke arah pria itu.
Buk! Buk! Melihat kelakuan Catya yang begitu menggemaskan bagi pria itu. Pria itu pun mulai kembali bersemangat, bahkan adik kecilnya mulai mengangkat dan kembali menegang, ia siap untuk bertempur babak ke tiga. Tangan Catya terus menepuk nepuki pria itu, pria itu pun segera mencengkram lengan Catya dan menerkamnya.
"apa yang kau lakukan! Lepaskan...!" Teriak Catya berontak. Namun sekuat apapun Catya berontak. Catya tetap di buat lelah tanpa perlawanan. Pria itu kembali meluruskan ambisinya untuk menikmati tubuh gadis lajang berusia dua puluh tahun itu sepuasnya.
"Hentikan... Aaahhh Hentikan..." Dengan suara lemas Catya memohon namun tak ada balasan lain , selain sebuah pelepasan yang melemaskan di gua sempit Catya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments