"Nikahi aku sekarang juga!" teriak wanita itu tanpa merasa takut sama sekali. "Kalau tidak, aku akan menyebarkan berita ini!" "Setelah menikah serahkan semua kekayaan, maksudku pindahkan semua aset kepemilikan menjadi atas nama ku!"
Lelaki itu tak percaya dengan apa yang dikatakan wanita asing ini.
"Berani sekali kau mengatakan itu! Kau tidak tau sedang berhadapan dengan siapa?" lelaki itu mencengkram rahang wanita yang berani bertindak kurang ajar saat ini. "Aku bahkan sama sekali tak melakukan apa-apa!"
Wanita itu meringis menahan sakit yang mendera rahangnya karena lelaki itu cukup keras mencengkram.
"Kau melupakannya begitu saja? Lihat bagaimana keadaanku sekarang!" teriak wanita itu lagi sembari menunjukkan bagian tubuhnya yang dipenuhi semacam bekas percintaan di leher.
Lelaki itu terdiam dengan tatapan kaget sembari berusaha mengingat apa yang sebenarnya terjadi, namun dia tak berhasil mengingatnya. Yang dia ingat pada saat itu merasa kepalanya pusing berat dan kantuk luar biasa, usai mengkonsumsi segelas jus dalam pertemuan dengan rekan bisnisnya yang telah mengadakan pesta di sebuah hotel.
Waktu itu dia berusaha mencari asistennya, namun karena kepalanya begitu pusing membuatnya memutuskan untuk meninggalkan tempat itu. Setelah itu dia tidak sadarkan diri.
Karena tak kunjung juga mendapatkan jawaban wanita itu beringsut turun dari tempat tidur dengan tubuh terbalut selimut, berjalan masuk ke dalam kamar mandi dengan tangan memegang pakaiannya.
Sementara lelaki itu juga beranjak, memakai pakaiannya yang berserakan di lantai. Wajahnya menjadi merah, dia telah di jebak.
"Sialan! Siapa yang berani menjebak ku? Siapa wanita itu?" lelaki itu bergumam dengan gertakan gigi sehingga terdengar ngilu.
Tak berapa lama pintu kamar mandi terbuka. Wanita itu sudah berpakaian lengkap, namun dia memasang raut wajah begitu sedih.
Lelaki itu memandangi wanita yang menjadi teman tidurnya dari bawah hingga atas. Seketika wajah wanita ini tidak asing baginya, namun ingatannya tak mendapatkan jawaban.
"Kau adalah putra dari keluarga Januar, yang semua orang mengenal keluarga Januar itu adalah keluarga yang terpandang akan kebaikan dan peduli," ucap wanita itu dengan santai sembari memain-mainkan kukunya. "Hmm, bagaimana jika publik mengetahui masalah ini? Moses Januar telah tidur dengan wanita penghibur!" tanpa ragu wanita itu mengakui siapa jati dirinya.
Demi apapun lelaki itu membelalakkan matanya. Lelaki bernama Moses Januar yang tak lain adalah pewaris Januar Group generasi ke lima terkejut mendengar pengakuan wanita ini.
"Ya, aku adalah wanita penghibur atau kata halusnya kupu-kupu malam." Masih memainkan kuku yang berwarna merah menyala, wanita itu semakin berani mengakui jati dirinya dengan ekspresi centil.
"Sialan, kau menjebak ku!" dengan rasa penuh jijik dan marah lelaki tampan itu menatap dengan tajam hingga urat-urat lehernya timbul.
"Bukan aku tapi kau sendiri yang memboking. Aku tidak banyak waktu, bukti semua sudah aku simpan. Apa yang pernah aku tawarkan, mohon dipikirkan kembali." Usai mengatakan hal itu, wanita itu melemparkan kartu namanya. "Sangat mudah mencari diriku. Ingat aku tidak banyak waktu!" wanita itu pun berlenggang pergi tanpa merasa takut.
Sementara lelaki itu bungkam tanpa mampu mengatakan apapun. Entah mengapa dirinya saat ini seperti orang bodoh. Di mana ketegasan, kekejaman seorang Moses Januar yang banyak diketahui orang dalam kinerjanya, namun mengahadapi wanita ini seakan nyalinya ciut, atau mungkinkah karena dia shock.
Matanya tertuju pada nama wanita itu yang tertera di kartu yang tergeletak di atas kasur.
*
Keesokan harinya mereka temu janji di sebuah tempat tertutup. Wanita itu tersenyum karena yakin jika tawarannya berhasil sembari menunggu kedatangan target.
Namun senyumannya sirna ketika yang datang bukanlah targetnya, justru lelaki lain yang dapat dia tebak sebagai asisten.
"Tuan, tidak ingin bertemu dengan Anda," ujar lelaki berkacamata tanpa basa basi dan mendudukkan dirinya. "Aku Edwin asisten Tuan," sambungnya memperkenalkan diri tanpa berniat berjabat tangan. Mengahadapi wanita seperti ini saja dia terpaksa.
"Lalu apa katanya?"
"Katakan berapa jumlah nominal yang Anda inginkan, Nona?"
"Kau ingin membayar ku?" dengan suara lantang sembari beranjak bangkit wanita itu sangat marah. "Aku tidak ingin dibayar dengan uang tapi aku ingin dinikahi!"
Tentu saja lelaki berkacamata itu tersentak kaget dengan apa yang dikatakan wanita cantik dihadapannya, namun wanita rendahan.
"Sadar Nona, Anda bukanlah—"
"Ya, aku bukanlah wanita dari kalangan baik. Tapi aku menuntut keadilan."
Salah satu alis lelaki bernama Edwin itu tertarik. Keadilan apa yang dimaksudkan wanita yang telah menjebak atasannya. Bukankah itu sudah menjadi resikonya dengan pekerjaannya sebagai wanita penghibur. Lalu dimana letak kesalahan atasannya jika benar sesuatu terjadi seperti pengakuannya.
Ya, dia sudah menyelidiki wanita ini dan mendapat informasi bahwa wanita ini adalah bokingan para pebisnis dan memiliki muncikari yang tinggal di sebuah cafe khusus.
"Dengar baik-baik Tuan Edwin, aku tidak ingin dibayar dengan uang. Aku ingin dinikahi! Katakan kepada Tuan Moses Januar. Jika keinginanku tidak terpenuhi maka jangan salahkan aku jika semua ini akan aku sebarluaskan dengan berita putra dari Januar telah tidur dengan seorang wanita penghibur!" wanita itu bersikeras dengan keinginannya, dengan tatapan genit wanita itu pun melenggang pergi.
Sementara Edwin membeku dengan apa yang dikatakan wanita itu. Wanita ini sangat berani, bahkan sangat menentang.
Bahkan seketika kepala Edwin tiba-tiba pusing dengan pernyataan atau ancaman wanita itu.
Bagaimana mungkin atasannya menikahi wanita seperti itu? Apa kata dunia jika hal itu benar-benar terjadi. Oh My God, Edwin menggeleng-gelengkan kepalanya bahwa pernyataan yang baru saja dia dengar itu hanya sebuah mimpi buruk dalam sejarah hidupnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
❤ Nadia Sari ❤
Walah ternyata Moses suami Wisely🫣
2023-03-13
0
Author_Ay
semangat kak
2023-03-12
1