Butuh waktu hampir satu jam menempuh perjalanan ke villa. Villa yang letaknya jauh dari pusat kota. Dan kini kendaraan roda empat itu memasuki villa dan berhenti tepat di depan garasi.
Masih berada di dalam mobil pandangan Wisely menyapu halaman villa yang begitu luas dengan pikiran di tumbuhi pepohonan hingga pandangannya berpusat pada pintu utama lewat jendela mobil.
"Nona, kita sudah tiba. Mari silakan—"
"Aku bisa turun sendiri," tangan pelayan yang tadinya hampir saja membuka pintu mobil spontan saja di urungkan karena mendengar penolakan dari Wisely. Ya, Wisely tidak ingin besar hati atas apa yang telah tercapai. Baginya Wisely ya Wisely, tidak ada perubahan atas statusnya sekarang.
Usai menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan secara perlahan, Wisely turun dengan pikiran berkecamuk.
Ia tidak dapat berpikir jernih kenapa ia di bawa ke villa dengan kondisi sepi seperti ini. Seharusnya wanita itu sudah bisa menebak alasan terbesarnya, namun karena isi kepalanya begitu penuh sehingga tidak dapat memahaminya.
"Nona, kami hanya bisa sampai di sini mengantar Nona. Seperti yang diperintahkan Tuan, kami akan segera kembali," ucap salah satu pelayan yang mewakili.
"Apakah tidak ada satupun orang yang berada di sini? Maksudku yang tinggal di sini?"
Dengan kepala menunduk dua pelayan itu menggeleng. Karena Wisely keliatan bingung salah satu dari mereka menjelaskan.
"Tidak ada Nona. Paling petugas kebersihan yang akan datang tiga kali dalam seminggu."
Mata Wisely melebar, bagaimana mungkin ia tinggal di tempat ini seorang diri. Dengan letak villa yang jauh dari pemukiman.
Villa mewah terletak di pikir kota.
Villa yang tengah berada di hadapan Wisely itu memiliki tiga lantai. Villa itu adalah milik suaminya secara pribadi.
"Nona, jangan khawatir mengenai bahan makanan karena semuanya sudah di sediakan untuk persediaan satu bulan. Setiap bulannya akan disediakan lagi."
Dengan lamunan Wisely mengigit bibir bawahnya. Itu artinya ia akan di kurung di villa ini. Tidak lama kemudian lamunannya seketika sirna karena ingat sesuatu yang paling penting dalam hidupnya. Bagaimana mungkin ia akan berada di sini setiap saat.
"Ini kunci kamar Nona yang terletak di lantai dasar. Jika tidak ada lagi yang Nona butuhkan, kami—"
"Terima kasih, kalian bisa pergi sekarang." Dengan senyuman terpaksa Wisely meraih kunci kamar yang di sodorkan oleh pelayan bernama Yuli. Tidak butuh waktu lama mereka pun kembali menaiki mobil.
Tanpa ingin memandangi kendaraan roda empat yang meninggalkan villa, Wisely meraih kopernya dan segera menyeretnya memasuki villa.
Tidak butuh waktu lama untuk Wisely menemukan kamar yang di maksudkan karena kamar itu terletak di lantai dasar, di lantai dasar hanya terdapat satu kamar.
Wisely menghela nafas di depan kamar sebelum tangannya menjangkau kenop pintu. Ternyata kamar itu bersekat dengan dapur, itu cukup keberuntungan bagi Wisely karena tidak perlu menghabiskan waktu untuk ke dapur.
Karena cukup kelelahan, Wisely bergegas membukakan pintu. Pandangannya menyapu seluruh kamar. Tidak begitu luas seperti kamar orang kaya, itu cukup sederhana.
Dengan langkah kaki gontai sembari tersenyum sumbing, menertawakan dirinya sendiri. Bahkan wanita rapuh itu dapat menebak bahwa kamar ini dulunya pasti di tempati oleh pelayan.
Sebuah kasur yang mampu menampung dua orang dengan sofa panjang di sisinya. Ada kelegaan karena kasur, sofa, lemari dan semuanya yang ada di kamar itu kelihatan baru.
Wisely meletakkan kopernya dengan asal, lalu berjalan mendekati gorden dan kemudian menyibaknya. Tak lama cahaya terang di luar pun membuat kamar itu bertambah terang.
Mata Wisely tertuju pada pintu kaca yang masih tertutup gorden, ternyata itu adalah balkon dasar untuk bersantai dan menikmati keindahan taman kecil yang bersatu dengan kolam renang.
Karena merasa lelah dan juga tubuhnya lengket, Wisely bergegas memasuki kamar mandi. Ingin merendamkan tubuhnya sejenak agar ribuan beban pikiran yang bersarang di kepalanya sedikit demi sedikit menghilang untuk sesaat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments