Bab 2. Villa Di Pinggir Kota

Butuh waktu hampir satu jam menempuh perjalanan ke villa. Villa yang letaknya jauh dari pusat kota. Dan kini kendaraan roda empat itu memasuki villa dan berhenti tepat di depan garasi.

Masih berada di dalam mobil pandangan Wisely menyapu halaman villa yang begitu luas dengan pikiran di tumbuhi pepohonan hingga pandangannya berpusat pada pintu utama lewat jendela mobil.

"Nona, kita sudah tiba. Mari silakan—"

"Aku bisa turun sendiri," tangan pelayan yang tadinya hampir saja membuka pintu mobil spontan saja di urungkan karena mendengar penolakan dari Wisely. Ya, Wisely tidak ingin besar hati atas apa yang telah tercapai. Baginya Wisely ya Wisely, tidak ada perubahan atas statusnya sekarang.

Usai menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan secara perlahan, Wisely turun dengan pikiran berkecamuk.

Ia tidak dapat berpikir jernih kenapa ia di bawa ke villa dengan kondisi sepi seperti ini. Seharusnya wanita itu sudah bisa menebak alasan terbesarnya, namun karena isi kepalanya begitu penuh sehingga tidak dapat memahaminya.

"Nona, kami hanya bisa sampai di sini mengantar Nona. Seperti yang diperintahkan Tuan, kami akan segera kembali," ucap salah satu pelayan yang mewakili.

"Apakah tidak ada satupun orang yang berada di sini? Maksudku yang tinggal di sini?"

Dengan kepala menunduk dua pelayan itu menggeleng. Karena Wisely keliatan bingung salah satu dari mereka menjelaskan.

"Tidak ada Nona. Paling petugas kebersihan yang akan datang tiga kali dalam seminggu."

Mata Wisely melebar, bagaimana mungkin ia tinggal di tempat ini seorang diri. Dengan letak villa yang jauh dari pemukiman.

Villa mewah terletak di pikir kota.

Villa yang tengah berada di hadapan Wisely itu memiliki tiga lantai. Villa itu adalah milik suaminya secara pribadi.

"Nona, jangan khawatir mengenai bahan makanan karena semuanya sudah di sediakan untuk persediaan satu bulan. Setiap bulannya akan disediakan lagi."

Dengan lamunan Wisely mengigit bibir bawahnya. Itu artinya ia akan di kurung di villa ini. Tidak lama kemudian lamunannya seketika sirna karena ingat sesuatu yang paling penting dalam hidupnya. Bagaimana mungkin ia akan berada di sini setiap saat.

"Ini kunci kamar Nona yang terletak di lantai dasar. Jika tidak ada lagi yang Nona butuhkan, kami—"

"Terima kasih, kalian bisa pergi sekarang." Dengan senyuman terpaksa Wisely meraih kunci kamar yang di sodorkan oleh pelayan bernama Yuli. Tidak butuh waktu lama mereka pun kembali menaiki mobil.

Tanpa ingin memandangi kendaraan roda empat yang meninggalkan villa, Wisely meraih kopernya dan segera menyeretnya memasuki villa.

Tidak butuh waktu lama untuk Wisely menemukan kamar yang di maksudkan karena kamar itu terletak di lantai dasar, di lantai dasar hanya terdapat satu kamar.

Wisely menghela nafas di depan kamar sebelum tangannya menjangkau kenop pintu. Ternyata kamar itu bersekat dengan dapur, itu cukup keberuntungan bagi Wisely karena tidak perlu menghabiskan waktu untuk ke dapur.

Karena cukup kelelahan, Wisely bergegas membukakan pintu. Pandangannya menyapu seluruh kamar. Tidak begitu luas seperti kamar orang kaya, itu cukup sederhana.

Dengan langkah kaki gontai sembari tersenyum sumbing, menertawakan dirinya sendiri. Bahkan wanita rapuh itu dapat menebak bahwa kamar ini dulunya pasti di tempati oleh pelayan.

Sebuah kasur yang mampu menampung dua orang dengan sofa panjang di sisinya. Ada kelegaan karena kasur, sofa, lemari dan semuanya yang ada di kamar itu kelihatan baru.

Wisely meletakkan kopernya dengan asal, lalu berjalan mendekati gorden dan kemudian menyibaknya. Tak lama cahaya terang di luar pun membuat kamar itu bertambah terang.

Mata Wisely tertuju pada pintu kaca yang masih tertutup gorden, ternyata itu adalah balkon dasar untuk bersantai dan menikmati keindahan taman kecil yang bersatu dengan kolam renang.

Karena merasa lelah dan juga tubuhnya lengket, Wisely bergegas memasuki kamar mandi. Ingin merendamkan tubuhnya sejenak agar ribuan beban pikiran yang bersarang di kepalanya sedikit demi sedikit menghilang untuk sesaat.

Episodes
1 Bab 1. Mantan Wanita Penghibur
2 Bab 2. Villa Di Pinggir Kota
3 Bab 3. Keinginan Tercapai
4 Bab 4. Teringat
5 Bab 5. Berdebat
6 Bab 6. Sosok Yang Berharga
7 Bab 7. Moses Kembali Murka
8 Bab 8. Luka Tapi Tak Berdarah
9 Bab 9. Makan Malam
10 Bab 10. Tak Di Inginkan
11 Bab 11. Pancake Durian
12 Bab 12. Alergi
13 Bab 13. Mencurahkan Isi Hati
14 Bab 14. Cemburu
15 Bab 15. Sungguh Tega
16 Bab 16. Gara-gara Aroma Cabai
17 Bab 17. Sakit
18 Bab 18. Bisakah Kali Ini Sedikit Baik?
19 Bab 19. Mengurung Diri
20 Bab 20. Berusaha Kuat
21 Bab 21. Dipermalukan
22 Bab 22. Bukan Istri Pilihan
23 Bab 23. Perdebatan Keluarga
24 Bab 24. Jangan Khawatir
25 Bab 25. Ke Kantor
26 Bab 26. Dia Lebih Membutuhkanmu
27 Bab 27. Keluar Negeri
28 Bab 28. Kecelakaan Kecil
29 Bab 29. Kecewa
30 Bab 30. Menggigau
31 Bab 31. Seperti Mimpi Tapi Nyata
32 Bab 32. Tidak Bisa Menolak
33 Bab 33. Apa???
34 Bab 34. Hinaan Yang Menyakitkan
35 Bab 35. Inisiatif Mama
36 Bab 36. Terharu Level Tinggi
37 Bab 37. Pertanyaan Bodoh
38 Bab 38. Tampan Tapi Tidak Ada Tempat Cinta
39 Bab 39. Menggoda
40 Bab 40. Terbayang-bayang
41 Bab 41. Tubuh Ideal
42 Bab 42. Merasa Iri
43 Bab 43. Januar Berduka
44 Bab 44. Mengharukan
45 Bab 45. Sebuah Pesan
46 Bab 46. Fakta Yang Sesungguhnya
47 Bab 47. Ide Konyol
48 Bab 48. Pembuktian
49 Bab 49. Noda Darah
50 Bab 50. Uring-uringan
51 Bab 51. Wisely Yang Baru
52 Bab 52. Wisely Andara
53 Bab 53. Kejutan Luar Biasa
54 Bab 54. Keputusan Tepat
55 Bab 55. Menyerah
56 Bab 56. Minta Cerai
57 Bab 57. Mengakhiri
58 Bab 58. Sama-sama Egois
59 Bab 59. Menggugat
60 Bab 60. Sosok Deasy
61 Bab 61. Keanehan Wisely
62 Bab 62. Ketukan Palu Pengesahan
63 Bab 63. Gelisah
64 Bab 64. Kebenaran
65 Bab 65. Tentang Wisely, Masa Lalunya
66 Bab 66. Menyesal
67 Bab 67. Ozora dan Azura
68 Bab 68. Welcome Indonesian
69 Bab 69. Azura Ingin Bertemu
70 Bab 70. Astaga
71 Bab 71. Takdir
72 Bab 72. Mengalami Amnesia
73 Bab 73. Daddy
74 Bab 74. Suami Tampan
75 Bab 75. Memanfaatkan Situasi
76 Bab 76. Sekaya Apa
77 Bab 77. Tersipu Malu
78 Bab 78. Hanya Bisa Mengungkapkan
79 Bab 79. Rafael Sakit
80 Bab 80. Kau Cemburu?
81 Bab 81. Ke Bali
82 Bab 82. Mengharukan
83 Bab 83. Sang Penerus
84 Bab 84. Menjadi Detektif
85 Bab 85. Susu Alami
86 Bab 86. Awas Saja
87 Bab 87. Lem Perangko
88 Bab 88. Saling Cemburu
89 Bab 89. Cantik
90 Bab 90. Siapa Yang Paling Tampan
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1. Mantan Wanita Penghibur
2
Bab 2. Villa Di Pinggir Kota
3
Bab 3. Keinginan Tercapai
4
Bab 4. Teringat
5
Bab 5. Berdebat
6
Bab 6. Sosok Yang Berharga
7
Bab 7. Moses Kembali Murka
8
Bab 8. Luka Tapi Tak Berdarah
9
Bab 9. Makan Malam
10
Bab 10. Tak Di Inginkan
11
Bab 11. Pancake Durian
12
Bab 12. Alergi
13
Bab 13. Mencurahkan Isi Hati
14
Bab 14. Cemburu
15
Bab 15. Sungguh Tega
16
Bab 16. Gara-gara Aroma Cabai
17
Bab 17. Sakit
18
Bab 18. Bisakah Kali Ini Sedikit Baik?
19
Bab 19. Mengurung Diri
20
Bab 20. Berusaha Kuat
21
Bab 21. Dipermalukan
22
Bab 22. Bukan Istri Pilihan
23
Bab 23. Perdebatan Keluarga
24
Bab 24. Jangan Khawatir
25
Bab 25. Ke Kantor
26
Bab 26. Dia Lebih Membutuhkanmu
27
Bab 27. Keluar Negeri
28
Bab 28. Kecelakaan Kecil
29
Bab 29. Kecewa
30
Bab 30. Menggigau
31
Bab 31. Seperti Mimpi Tapi Nyata
32
Bab 32. Tidak Bisa Menolak
33
Bab 33. Apa???
34
Bab 34. Hinaan Yang Menyakitkan
35
Bab 35. Inisiatif Mama
36
Bab 36. Terharu Level Tinggi
37
Bab 37. Pertanyaan Bodoh
38
Bab 38. Tampan Tapi Tidak Ada Tempat Cinta
39
Bab 39. Menggoda
40
Bab 40. Terbayang-bayang
41
Bab 41. Tubuh Ideal
42
Bab 42. Merasa Iri
43
Bab 43. Januar Berduka
44
Bab 44. Mengharukan
45
Bab 45. Sebuah Pesan
46
Bab 46. Fakta Yang Sesungguhnya
47
Bab 47. Ide Konyol
48
Bab 48. Pembuktian
49
Bab 49. Noda Darah
50
Bab 50. Uring-uringan
51
Bab 51. Wisely Yang Baru
52
Bab 52. Wisely Andara
53
Bab 53. Kejutan Luar Biasa
54
Bab 54. Keputusan Tepat
55
Bab 55. Menyerah
56
Bab 56. Minta Cerai
57
Bab 57. Mengakhiri
58
Bab 58. Sama-sama Egois
59
Bab 59. Menggugat
60
Bab 60. Sosok Deasy
61
Bab 61. Keanehan Wisely
62
Bab 62. Ketukan Palu Pengesahan
63
Bab 63. Gelisah
64
Bab 64. Kebenaran
65
Bab 65. Tentang Wisely, Masa Lalunya
66
Bab 66. Menyesal
67
Bab 67. Ozora dan Azura
68
Bab 68. Welcome Indonesian
69
Bab 69. Azura Ingin Bertemu
70
Bab 70. Astaga
71
Bab 71. Takdir
72
Bab 72. Mengalami Amnesia
73
Bab 73. Daddy
74
Bab 74. Suami Tampan
75
Bab 75. Memanfaatkan Situasi
76
Bab 76. Sekaya Apa
77
Bab 77. Tersipu Malu
78
Bab 78. Hanya Bisa Mengungkapkan
79
Bab 79. Rafael Sakit
80
Bab 80. Kau Cemburu?
81
Bab 81. Ke Bali
82
Bab 82. Mengharukan
83
Bab 83. Sang Penerus
84
Bab 84. Menjadi Detektif
85
Bab 85. Susu Alami
86
Bab 86. Awas Saja
87
Bab 87. Lem Perangko
88
Bab 88. Saling Cemburu
89
Bab 89. Cantik
90
Bab 90. Siapa Yang Paling Tampan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!