TAKDIR
Wisely tersenyum simpul masih menatap pantulan bayangannya di dalam cermin lebar yang terbentang di kamar hotel yang baru saja dia masuki.
Tentu saja saat itu dia sangat mirip seperti putri dalam dongeng dengan balutan busana mewah dengan kain sutera terbaik sebagai pilihan bahan.
Tubuh tinggi semampai bak model itu terbalut gaun indah berwarna putih dengan riasan wajah natural. Sungguh penampilannya saat itu sangat anggun dan mengagumkan, tapi sayangnya semua orang yang hadir pada saat itu seolah tidak melihat dirinya di atas altar pernikahan.
Ya, wanita cantik berusia dua puluh lima tahun itu baru saja melangsungkan pemberkatan pernikahan dengan seorang lelaki tampan yang menjabat sebagai CEO di perusahaan Januar Group, sebagai mana diketahui bahwa perusahaan yang terdiri dari berbagai sumber bidang itu adalah salah satu perusahaan terbesar di Indonesia.
Pernikahan yang hanya di hadirkan oleh kerabat dari pihak mempelai laki-laki. Pernikahan yang hanya dilakukan secara tertutup, tidak ada resepsi maupun hanya sekedar makan bersama ataupun acara lainnya setelah itu.
Bahkan keluarga dari Wisely satupun tidak ada yang menghadiri karena dirinya mengaku sebagai anak yatim-piatu.
"Apakah aku harus bahagia?" gumamnya dengan bibir sedikit melengkung, namun senyuman yang teramat tidak baik-baik saja. Bahkan wanita cantik yang berstatus baru itu merosot ke lantai dengan memeluk ke dua lututnya. Status baru yang dia sadang tiga puluh menit yang lalu. "Ya, aku puas karena sudah berhasil menikahinya!" sambungnya dengan tertawa lepas seperti orang yang sedang frustasi level tinggi.
Bunyi bel kamar hotel menyadarkan Wisely dari lamunannya. Dengan cepat dia mengusap bulir-bulir bening yang sejak tadi membanjiri ke-dua pipi mulusnya tapi tidak melunturkan riasan di wajahnya.
Kemudian wanita rapuh itu berusaha berdiri masih mengenakan gaun mewah tersebut. Merasa sudah baik-baik saja ia beranjak berjalan menuju pintu, ia tau bahwa yang memencet bel adalah para pelayan yang memang di perintahkan.
Dalam beberapa detik kemudian, pintu pun dibuka. Dan benar saja dua sosok yang tengah berdiri dengan kepala menunduk adalah pelayan.
"Maafkan kami Nona bola sedang menganggu masa istirahat Nona. Kami datang karena mendapat perintah," ucap salah satu wanita tersebut.
"Tidak, aku sama sekali tak merasa terganggu. Ada apa?" dengan tenang Wisely menjawabnya. Tentu saja kedatangan pelayan tersebut sangat membantu dirinya untuk membuka gaun yang masih membalut tubuhnya.
"Sebaiknya Nona segera berkemas. Nona akan segera berangkat ke villa Tuan malam ini juga." Ya, yang dimaksudkan Tuan adalah suaminya sendiri.
Wisely mengangguk lemah, ia sudah tau bahwa kapanpun ini akan terjadi. Wisely melangkah masuk ke dalam dan di ikuti oleh ke-dua pelayan tersebut.
"Bisa bantu aku bukakan gaun ini? Dari tadi mencoba namun kesulitan," ucap Wisely sembari menarik-narik sudut lengan gaun itu. Ya, untuk membuka resleting bagian belakang tentu saja itu butuh bantuan orang.
"Tentu saja Nona," sahut mereka dengan serentak. Kemudian sama-sama melepaskan gaun indah nan mewah.
Dalam beberapa detik, gaun itu juga berhasil lepas dari tubuh Wisely.
Andai saja pernikahan itu terjadi didasari dengan rasa cinta yang lengkap, lengkap yang dimaksudkan adalah saling cinta dan mengharapkan, tentu saja hari ini adalah momen yang bersejarah yang tidak akan terlupakan dan ia merasa adalah wanita yang paling beruntung di dunia ini. Menikah dengan lelaki tampan, kaya raya dan memiliki segalanya, dan tentunya idola setiap wanita, bahkan ia mampu mengalahkan seluruh wanita di muka bumi ini, khususnya wanita-wanita dari kalangan atas.
Tapi itu tak berlaku bagi pernikahan mereka. Ini baru awal, dan ke depannya Wisely harus siap menerima konsekuensinya yang ia gali sendiri.
Bahkan ke-dua mertuanya begitu dingin kepada dirinya. Bukan hanya mertua namun seluruh anggota keluarga Januar, kecuali ada sosok gadis manis yang dapat menerima kehadirannya. Sayangnya gadis itu menetap di luar negeri. Tidak ada kehangatan atau kebahagiaan yang terpancar di mata mereka atas pernikahan putra satu-satunya.
Sedih, kecewa tentu saja mencabik hatinya dengan sebuah kenyataan ini. Namun apa daya karena semua dirinya lah yang menciptakan.
Entah apa yang akan terjadi, ia harus siap. Belum lagi dengan status yang pernah ia sandang. Status yang mampu merendahkan dan menjadi perbincangan publik untuk keluarga besar Januar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Rita Nurwita
lanjutanya mana
2024-03-13
0
𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe
Aku baru baca part awal nyesek, kasian ngga di anggap sama mertua 😢
2023-04-17
0
❤ Nadia Sari ❤
Akhirnya Moses 😘💕
2023-03-13
2