Bab 5. Berdebat

Wisely membuka matanya hingga ingatan itu berakhir. Ia pun beranjak dari bathtub setelah tiga puluh menit merendam tubuhnya.

Karena ingin menemui Moses membuatnya buru-buru mengenakan pakaiannya. Ini kesempatan untuk dirinya protes.

Dengan rambut masih terbalut handuk, Wisely menemui Moses langsung ke lantai tiga. Selama tiga hari ini tinggal di villa, ini pertama kalinya menginjakkan kaki ke ruangan itu karena area ini hanya dikhususkan oleh Moses dengan pintu terkunci.

Keberuntungan bagi Wisely karena pintu utama tidak di kunci. Dengan langkah kasar dan di sengaja ia berjalan, bermaksud lelaki itu menyadari akan kedatangannya.

Benar saja lelaki yang menyandang status suaminya itu menoleh ke sumber suara. Ternyata dia sedang berada di depan televisi.

"Aku membutuhkan mobil," ucapnya dengan penekanan tanpa basa-basi.

"Kau bosan hidup seperti ini?" dengan wajah datar Moses berucap tanpa ingin memandangi wanita yang sudah menjadi istri sahnya tentu saja dengan paksaan. "Apakah harta kekayaanku belum cukup hingga kau masih berniat menjual dirimu kepada lelaki hidung belang? Ingat statusmu sekarang!" cecar Moses dengan merendahkan harga diri Wisely secara langsung. "Hmm, aku lupa dengan statusmu! Tentu saja kau membutuhkan hiburan!" diakhir kalimat Moses semakin jijik dan sengaja melemparkan kalimat sangat merendahkan karena menurutnya semua itu benar.

Sementara Wisely meremas ujung dress berwarna abu-abu mendengar kata-kata itu. Hatinya berdenyut, terasa tercabik seakan di cabik oleh harimau di padang rumput ilalang.

"Terserah apa yang kamu katakan, tapi aku butuh akses kendaraan dan juga akaes komunikasi!"

Moses mendiamkan tanpa berniat untuk menjawab, hingga kata-kata Wisely membuatnya semakin murka.

"Aku adalah wanita penghibur, bagaimana mungkin aku terkurung hanya berdiam diri saja di sini. Aku butuh hiburan dan juga—"

"Dasar menjijikkan!"

Prang!!

Sebuah asbak kaca mendarat di atas meja sofa hingga tercipta bunyi yang kuat, untungnya asbak itu terbuat dari kaca pilihan, begitu juga dengan meja sofa. Hingga tidak menyebabkan dua benda itu pecah.

Sementara Wisely mengigit bibir bawahnya, menahan sesuatu yang mendera dirinya. Ia tidak ingin terlihat lemah dan tetap dalam pendiriannya.

"Tenang saja, aku tidak akan mempermalukan keluarga besar Januar," ucapnya dengan bibir bergetar.

Moses memasang senyuman masam mendengar perkataan Wisely. "Keluarga besar ku sudah dipermalukan dengan menikahkan putra mereka dengan wanita menjijikkan! Harga diri keluarga Januar telah sirna karena kesalahan yang tidak pernah aku lakukan!" bentak Moses menggebu-gebu karena pada dasarnya dia sangat murka. Sangat banyak beban pikiran yang bersarang di kepalanya, terutama tentang keluarga besarnya dan sesosok yang kecewa atas kejadian ini.

Wisely hanya bisa menunduk dengan tangan masih meremas ujung dress. Berusaha terlihat baik-baik saja tanpa mengalah.

"Apapun yang kamu katakan aku tidak peduli! Aku ingin bebas kemanapun aku mau!" ucap Wisely yang berhasil membuat Moses tidak percaya dengan apa yang dia katakan.

"Pergi!" usir Moses dengan lantang.

Sementara Wisely tak berniat mendengar perintah itu, wanita itu tetap kekeh keinginannya terpenuhi.

"Pergi! Silakan lakukan apapun yang kau mau! Asalkan jangan pernah mempermalukan keluarga ku kembali!" suara lantang itu menggema, sampai-sampai gendang telinganya terasa sakit karena Moses berdiri sembari mencengkram dagunya.

"Sakit," Wisely meringis sembari mendorong dada Moses dengan penuh tenaga hingga cengkeraman itu terlepas. "Percayalah kali ini aku tidak akan kembali mempermalukan keluarga Januar." Usai mengatakan itu Wisely bergegas meninggalkan tempat itu dengan mata memerah.

Moses kembali melemparkan asbak yang tadi, itu tandanya lelaki itu semakin murka. Menjambak rambutnya berkali-kali, dia persis seperti orang yang telah mengalami depresi level tinggi.

Ingatan beberapa minggu lalu membuatnya semakin pusing. Di mana wanita paruh baya yang tak lain adalah wanita yang melahirkannya itu sampai jatuh sakit dan mendapat penanganan serius setelah mengetahui kejadian itu. Semua keluarganya menanggung malu akibat kejadian ini, di mana semua media mengumumkan pernikahan Moses Januar dengan wanita yang berstatus rendahan.

Sementara Wisely melihat semua itu dari balik tembok, ternyata langkahnya terhenti sejenak setelah bayangannya menghilang dari sana.

Sebelum melanjutkan langkahnya Wisely mengusap bulir-bulir bening yang bergulir begitu saja tanpa diminta. "Aku minta maaf!" gumamnya tanpa mengeluarkan suara. "Suatu saat nanti aku akan menyerah dan bertanggung-jawab mengembalikan nama baik Januar!"

Terpopuler

Comments

❤ Nadia Sari ❤

❤ Nadia Sari ❤

Ada apa di balik pernikahan mereka ?? Siapa Wisely? Kupikir Moses nikah dgn adik tirinya 🤔

2023-03-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Mantan Wanita Penghibur
2 Bab 2. Villa Di Pinggir Kota
3 Bab 3. Keinginan Tercapai
4 Bab 4. Teringat
5 Bab 5. Berdebat
6 Bab 6. Sosok Yang Berharga
7 Bab 7. Moses Kembali Murka
8 Bab 8. Luka Tapi Tak Berdarah
9 Bab 9. Makan Malam
10 Bab 10. Tak Di Inginkan
11 Bab 11. Pancake Durian
12 Bab 12. Alergi
13 Bab 13. Mencurahkan Isi Hati
14 Bab 14. Cemburu
15 Bab 15. Sungguh Tega
16 Bab 16. Gara-gara Aroma Cabai
17 Bab 17. Sakit
18 Bab 18. Bisakah Kali Ini Sedikit Baik?
19 Bab 19. Mengurung Diri
20 Bab 20. Berusaha Kuat
21 Bab 21. Dipermalukan
22 Bab 22. Bukan Istri Pilihan
23 Bab 23. Perdebatan Keluarga
24 Bab 24. Jangan Khawatir
25 Bab 25. Ke Kantor
26 Bab 26. Dia Lebih Membutuhkanmu
27 Bab 27. Keluar Negeri
28 Bab 28. Kecelakaan Kecil
29 Bab 29. Kecewa
30 Bab 30. Menggigau
31 Bab 31. Seperti Mimpi Tapi Nyata
32 Bab 32. Tidak Bisa Menolak
33 Bab 33. Apa???
34 Bab 34. Hinaan Yang Menyakitkan
35 Bab 35. Inisiatif Mama
36 Bab 36. Terharu Level Tinggi
37 Bab 37. Pertanyaan Bodoh
38 Bab 38. Tampan Tapi Tidak Ada Tempat Cinta
39 Bab 39. Menggoda
40 Bab 40. Terbayang-bayang
41 Bab 41. Tubuh Ideal
42 Bab 42. Merasa Iri
43 Bab 43. Januar Berduka
44 Bab 44. Mengharukan
45 Bab 45. Sebuah Pesan
46 Bab 46. Fakta Yang Sesungguhnya
47 Bab 47. Ide Konyol
48 Bab 48. Pembuktian
49 Bab 49. Noda Darah
50 Bab 50. Uring-uringan
51 Bab 51. Wisely Yang Baru
52 Bab 52. Wisely Andara
53 Bab 53. Kejutan Luar Biasa
54 Bab 54. Keputusan Tepat
55 Bab 55. Menyerah
56 Bab 56. Minta Cerai
57 Bab 57. Mengakhiri
58 Bab 58. Sama-sama Egois
59 Bab 59. Menggugat
60 Bab 60. Sosok Deasy
61 Bab 61. Keanehan Wisely
62 Bab 62. Ketukan Palu Pengesahan
63 Bab 63. Gelisah
64 Bab 64. Kebenaran
65 Bab 65. Tentang Wisely, Masa Lalunya
66 Bab 66. Menyesal
67 Bab 67. Ozora dan Azura
68 Bab 68. Welcome Indonesian
69 Bab 69. Azura Ingin Bertemu
70 Bab 70. Astaga
71 Bab 71. Takdir
72 Bab 72. Mengalami Amnesia
73 Bab 73. Daddy
74 Bab 74. Suami Tampan
75 Bab 75. Memanfaatkan Situasi
76 Bab 76. Sekaya Apa
77 Bab 77. Tersipu Malu
78 Bab 78. Hanya Bisa Mengungkapkan
79 Bab 79. Rafael Sakit
80 Bab 80. Kau Cemburu?
81 Bab 81. Ke Bali
82 Bab 82. Mengharukan
83 Bab 83. Sang Penerus
84 Bab 84. Menjadi Detektif
85 Bab 85. Susu Alami
86 Bab 86. Awas Saja
87 Bab 87. Lem Perangko
88 Bab 88. Saling Cemburu
89 Bab 89. Cantik
90 Bab 90. Siapa Yang Paling Tampan
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1. Mantan Wanita Penghibur
2
Bab 2. Villa Di Pinggir Kota
3
Bab 3. Keinginan Tercapai
4
Bab 4. Teringat
5
Bab 5. Berdebat
6
Bab 6. Sosok Yang Berharga
7
Bab 7. Moses Kembali Murka
8
Bab 8. Luka Tapi Tak Berdarah
9
Bab 9. Makan Malam
10
Bab 10. Tak Di Inginkan
11
Bab 11. Pancake Durian
12
Bab 12. Alergi
13
Bab 13. Mencurahkan Isi Hati
14
Bab 14. Cemburu
15
Bab 15. Sungguh Tega
16
Bab 16. Gara-gara Aroma Cabai
17
Bab 17. Sakit
18
Bab 18. Bisakah Kali Ini Sedikit Baik?
19
Bab 19. Mengurung Diri
20
Bab 20. Berusaha Kuat
21
Bab 21. Dipermalukan
22
Bab 22. Bukan Istri Pilihan
23
Bab 23. Perdebatan Keluarga
24
Bab 24. Jangan Khawatir
25
Bab 25. Ke Kantor
26
Bab 26. Dia Lebih Membutuhkanmu
27
Bab 27. Keluar Negeri
28
Bab 28. Kecelakaan Kecil
29
Bab 29. Kecewa
30
Bab 30. Menggigau
31
Bab 31. Seperti Mimpi Tapi Nyata
32
Bab 32. Tidak Bisa Menolak
33
Bab 33. Apa???
34
Bab 34. Hinaan Yang Menyakitkan
35
Bab 35. Inisiatif Mama
36
Bab 36. Terharu Level Tinggi
37
Bab 37. Pertanyaan Bodoh
38
Bab 38. Tampan Tapi Tidak Ada Tempat Cinta
39
Bab 39. Menggoda
40
Bab 40. Terbayang-bayang
41
Bab 41. Tubuh Ideal
42
Bab 42. Merasa Iri
43
Bab 43. Januar Berduka
44
Bab 44. Mengharukan
45
Bab 45. Sebuah Pesan
46
Bab 46. Fakta Yang Sesungguhnya
47
Bab 47. Ide Konyol
48
Bab 48. Pembuktian
49
Bab 49. Noda Darah
50
Bab 50. Uring-uringan
51
Bab 51. Wisely Yang Baru
52
Bab 52. Wisely Andara
53
Bab 53. Kejutan Luar Biasa
54
Bab 54. Keputusan Tepat
55
Bab 55. Menyerah
56
Bab 56. Minta Cerai
57
Bab 57. Mengakhiri
58
Bab 58. Sama-sama Egois
59
Bab 59. Menggugat
60
Bab 60. Sosok Deasy
61
Bab 61. Keanehan Wisely
62
Bab 62. Ketukan Palu Pengesahan
63
Bab 63. Gelisah
64
Bab 64. Kebenaran
65
Bab 65. Tentang Wisely, Masa Lalunya
66
Bab 66. Menyesal
67
Bab 67. Ozora dan Azura
68
Bab 68. Welcome Indonesian
69
Bab 69. Azura Ingin Bertemu
70
Bab 70. Astaga
71
Bab 71. Takdir
72
Bab 72. Mengalami Amnesia
73
Bab 73. Daddy
74
Bab 74. Suami Tampan
75
Bab 75. Memanfaatkan Situasi
76
Bab 76. Sekaya Apa
77
Bab 77. Tersipu Malu
78
Bab 78. Hanya Bisa Mengungkapkan
79
Bab 79. Rafael Sakit
80
Bab 80. Kau Cemburu?
81
Bab 81. Ke Bali
82
Bab 82. Mengharukan
83
Bab 83. Sang Penerus
84
Bab 84. Menjadi Detektif
85
Bab 85. Susu Alami
86
Bab 86. Awas Saja
87
Bab 87. Lem Perangko
88
Bab 88. Saling Cemburu
89
Bab 89. Cantik
90
Bab 90. Siapa Yang Paling Tampan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!