2. Melatih Berperan

"Apa yang kamu ingin aku lakukan untukmu?" Tanya Evan saat mereka sudah saling berkenalan satu sama lain.

"Menjadi suamiku. Kamu harus seperti Riandra. Aku akan memberi tahukan kebiasaannya dan tugas serta kedudukannya di perusahaan." Ucap Yura.

"Kalau itu aku bisa melakukannya. Tapi, apakah kamu tidak memintaku melatih bagaimana caraku untuk bersikap mesra di hadapan para kolega suamimu saat kita tampil bersama?" Pancing Evan makin membuat Yura panas dingin.

"Aku dan suamiku bukan pasangan romantis. Jadi, kami tidak pernah mengumbar kemesraan di hadapan publik. Jadi aku harap jangan terlalu memaksakan diri untuk menggantikan posisinya di hatiku.

Tugasmu di sini hanya sebagai suami pengganti, bukan gantikan perannya di dalam kehidupan rumah tanggaku." Ungkap Yura tegas membuat Evan mengulum senyum pelitnya.

"Apakah kamu yakin tidak tertarik denganku, Yura?" Goda Evan sengaja membuat Yura salah tingkah padanya.

"Kamu kira aku wanita kesepian yang sekarang jadi jablai?"

"Aku tidak bicara seperti itu. Masalahnya kita tinggal dalam satu kamar yang sama. Apakah kamu tidak terpancing suatu saat nanti tiba-tiba melihat aku telanjang?"

"Aku percaya kamu pria baik-baik dan akalmu masih sehat dan sangat waras. Kamu tahu menjaga batasan mu di dalam rumahku ini walaupun tidak ada pemiliknya. Waktumu hanya satu tahun berada di rumahku setelah itu kamu boleh pergi dengan bayaran yang sudah kita sepakati bersama. Kamu mengerti?"

"Ok. Baby! Kalau begitu aku tidak memaksamu lagi. Tapi aku berani bertaruh suatu saat nanti aku akan membuatmu jatuh cinta padaku dan membuat kamu bisa melupakan suamimu yang kurangajar itu yang meninggalkan kamu dengan seribu masalah." Imbuh Evan.

Evan lalu keluar dari kamarnya Yura menuju meja makan karena ia sangat lapar sekali. Pelayan yang melihat Evan dan mengira itu tuan mereka segera berbaris dengan wajah tertunduk.

Melihat para pelayan itu, Evan bisa menilai siapa itu Riandra. Karena tidak ingin perannya setengah hati, Evan benar-benar totalitas memainkan perannya dalam kehidupan sebagai suami dari Yura.

Tidak lama Yura turun dengan berpenampilan menarik dan sangat cantik seperti ibu guru. Ia menenteng tasnya dan duduk di sebelah suaminya.

Hidangan di atas meja semuanya kesukaan Riandra. Yura melayani Evan sama halnya ia melayani suaminya Riandra.

Keduanya menikmati sarapan mereka tanpa banyak basa-basi di meja makan. Tidak lama asisten Riky datang menjemput Evan. Hanya Riky yang mengetahui siapa Riandra palsu ini.

Karena takut orang curiga membuat asisten Riandra ini memperlakukan Evan sama persis saat ia melayani bosnya Riandra.

"Apakah kamu mau aku jemput kamu pulang sekolah nanti, hmm?"

"Seperti biasa kita mengurus urusan kita sendiri-sendiri, Riandra. Jadi fokus saja pada pekerjaanmu." Ucap Yura datar.

Evan menarik nafas dalam. Dengan cara Yura membalas ucapannya, ia bisa menarik kesimpulan kalau Riandra tidak pernah bersikap manis pada Yura.

"Ya Tuhan...! Kehidupan seperti apa yang di jalankan oleh keduanya. Apakah Yura selalu bersikap datar pada istrinya? Apakah pernikahan mereka hanya di atas kertas tanpa ada cinta?"

Nafas Evan terasa sangat sesak saat ini. Iapun berniat untuk mengetahui bagaimana kehidupan rumah tangga Yura dan Riandra pada asisten Riky.

Riky membuka pintu mobil untuk Evan. Keduanya segera meninggalkan kediaman Riandra setelah Yura lebih dulu berangkat menuju sekolah.

"Seperti kehidupan pernikahan bos mu itu, Riky?"

"Maksudnya apa tuan?"

"Yura dan suaminya."

"Oh itu? Mereka menikah karena perjodohan kedua orangtuanya mereka berdasarkan bisnis. Tuan Riandra sama sekali tidak mencintai nona Yura. Walaupun begitu, mereka tetap bersikap manis di hadapan orang-orang walaupun tidak memperlihatkan sisi keromantisan mereka apalagi mesra." Ucap Riky.

"Pantesan...! Yura menjadi terbawa saat bersamaku. Ia menjadi sangat ketus namun aku bisa melihat nona Yura tetap tampil sebagai istri yang sempurna untuk suaminya itu." Ujar Evan.

"Nona Yura termasuk gadis yang sangat sabar. Walaupun tidak diperlakukan baik oleh tuan Riandra, sedikitpun ia tidak menuntut keadilan apapun pada tuan Riandra." Ujar Riky.

Evan menjadi lebih tertarik dengan kisah pernikahan Yura daripada bisnis milik Riandra. Tapi demi permintaan Yura, ia bersedia melakukan perannya untuk bisa mendapatkan haknya sebagai istri tuan Riandra di perusahaan itu.

"Ngomong-ngomong, kami belum tahu banyak siapa dirimu dan dari mana asalmu. Apakah kamu mau menceritakan siapa anda tuan Evan?"

Tanya Riky penasaran.

"Aku hanya orang yang kampung yang sedang mencari pekerjaan di kota, tuan Riky. Tanpa di duga aku bisa mendapatkan pekerjaan secepat ini." Sahut Evan.

"Apakah kamu tidak punya identitas yang bisa aku jadikan jaminan, tuan Evan?"

"Aku habis dirampok. Itulah sebabnya aku kehilangan identitas pribadiku. Kamu tidak usah kuatir karena aku bisa jamin tidak akan berniat untuk menipu kalian." Tutur Evan meyakinkan asisten Riky tentang dirinya.

"Baiklah. Kalau begitu aku pegang janjimu sebagai lelaki." Ucap Riky.

Tidak lama kemudian mobil mewah itu sudah memasuki area perusahaan. Asisten Riky mengingatkan lagi apa peran Evan dalam perusahaan itu dan jangan sampai lupa dengan nama-nama para pemegang saham yang ada di perusahaan itu.

"Evan...! Aku harap kamu tidak membuat kesalahan sedikitpun seperti yang aku dan nona Yura melatih dirimu. Jika kamu melakukan kesalahan, kami tidak akan membayarmu sepeserpun." Ucap Riky lalu turun lebih dulu membuka pintu mobil untuk Evan yang sekarang menjadi Riandra.

Semua karyawan begitu syok melihat kedatangan tuan Riandra. Yang awalnya mereka terlihat malas melakukan tugas mereka kini tidak bisa lagi bersantai. Tiap lantai sudah di konfirmasi oleh yang lain kalau Riandra sudah kembali.

"Apa...? Tuan Riandra sudah kembali lagi? Yang benar saja hilang dua tahun tiba-tiba muncul." Ucap Gahral.

"Kalau kamu ingin di pecat, bersiaplah. Lihat saja nanti, sebentar lagi kamu akan melihat monster itu sudah ada ada lagi di perusahaan ini siap untuk memakan mu hidup-hidup." Seru David.

Benar saja, baru saja mereka bicara, tuan Riandra melewati mereka dengan wajah datar seakan habis bertapa di kutub es selama dua tahun.

"Astaga...! Apakah benar Monster itu sudah datang lagi di perusahaan ini, ku kira dia sudah mampus karena kedinginan bertapa di kutub Utara." Ucap Naina hampir mati kehabisan nafas.

Meeting yang sedari tadi berjalan alot karena heboh memilih pengganti tuan Riandra untuk memimpin perusahaan itu tiba-tiba menghangat saat Evan masuk ke ruangan itu. Mereka saling menatap satu sama lain karena tidak percaya dengan apa yang mereka lihat saat ini.

"Apakah kalian sudah melakukan konspirasi ingin menyingkirkan aku secepatnya?" Suara bariton itu terdengar dingin bahkan terasa mencekam membekukan tubuh mereka seketika.

"Tuan Riandra...!" Gumam mereka secara bersamaan membuat Riky bersorak puas melihat tampang pucat para pemegang saham itu.

"Mampus kalian!" Umpat Riky.

Terpopuler

Comments

Agus

Agus

lamjut

2023-06-15

0

Sweet Girl

Sweet Girl

sekolah nya apa tu Evan...???

2023-06-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!