Ronald dan Rico

"Kamu pilihlah jam tangan dan sepatu setelah selesai memilih kita ke toko sebelah untuk mencari ponsel." Jawab Rico.

"Baik Tuan." Jawab Ronald dengan patuh.

Ronald melihat - lihat jam dan sepatu setelah beberapa saat melihat Ronald mengambil sepasang sepatu kemudian memakainya. Ronald sangat senang dengan sepatu itu selain enak di pakai oleh Ronald, Ronald suka dengan modelnya hingga Ronald mengintip harganya.

'Astoge, kenapa sepatu yang aku sukai mahal banget?' Tanya Ronald dalam hati sambil meletakkan sepatunya.

Ronald tidak terasa sudah mencoba sepatunya dan lagi-lagi tidak sesuai dengan kantongnya hingga Ronald tidak jadi beli sepatu dan beralih ke jam tangan ternyata sama saja.

Ronald menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian berjalan ke arah Rico.

'Tuan harganya mahal jadi saya tidak jadi beli.' Ucap Ronald.

"Baiklah kalau begitu kamu coba cari ponsel yang kamu suka di sebelah karena aku ada keperluan dengan toko ini." ucap Rico.

"Baik Tuan." Jawab Ronald patuh.

Ronald berjalan meninggalkan toko tersebut menuju ke toko sebelahnya yaitu counter hp. Ronald melihat - lihat handphone hingga dirinya melihat handphone yang sejak dulu ingin di belinya.

Ronald sering melihat orang-orang kaya memakai handphone tersebut membuat Ronald menunjuk handphone yang diinginkan.

"Aku mau lihat handphone ini." Ucap Ronald.

"Baik Tuan." Jawab pelayan toko.

Pelayan toko itupun mengambil ponsel tersebut kemudian diberikan ke Ronald. Ronald mengambil ponsel tersebut kemudian mulai mengotak atik.

'Ponselnya keren banget, semoga ngga mahal seperti harga pakaian, jas, kemeja, jam tangan dan sepatu.' Ucap Ronald dalam hati.

"Kamu suka Ronald?" Tanya Rico tiba - tiba datang.

"Suka Tuan." Jawab Ronald.

"Kalau begitu bungkus satu." ucap Rico.

"Baik Tuan." Jawab pelayan toko.

"Sekalian kartunya." Ucap Rico.

"Baik Tuan." Jawab pelayan toko.

Pelayan toko pun mengambil kotak ukuran sedang dan meletakkan di etalase.

"Ronald, pilihlah nomer yang kamu suka." Ucap Rico.

"Tapi Tuan ..." Ucapan Ronald terpotong oleh Rico.

"Pilihlah!" perintah Rico.

"Baik Tuan." Jawab Ronald patuh.

'Akukan tidak tahu berapa harga ponselnya.' Sambung Ronald dalam hati.

Ronald memilih kartu perdana hingga dua menit kemudian Ronald mengambil kartu perdana baru.

"Sudah Tuan." Ucap Ronald.

"Ok." Jawab Rico singkat.

"Pasangkan kartunya ke ponselnya dan sekalian isi pulsa agar bisa di pakai!" Perintah Rico pada pelayan toko.

"Baik Tuan." Jawab pelayan toko dengan patuh.

Pelayan toko pun mengikuti perintah Rico untuk memasang kartu perdana di ponsel barunya sedangkan Rico memberikan kartu hitam tanpa limit ke salah satu pelayan toko tersebut.

"Tuan, biar saya saja yang membayarnya." Ucap Ronald yang tidak enak ponselnya dibelikan oleh Rico.

"Biar aku saja yang membayarnya." Ucap Rico.

Ronald hanya diam namun dirinya sungguh tidak enak hati. Hingga lima menit kemudian pelayan toko sudah selesai kemudian ingin memberikan ponselnya ke Rico namun Rico menunjuk ke Ronald.

Setelah selesai mereka berjalan ke arah restoran untuk makan siang. Hingga lima belas menit kemudian mereka sudah selesai makan dan minum.

"Sekarang kita pergi lagi." Ucap Rico sambil berdiri.

"Baik Tuan." Jawab Ronald yang juga ikut berdiri.

Mereka berdua berjalan ke arah kasir kemudian Rico memberikan kartu hitam ke kasir untuk membayar makanan dan minuman yang tadi mereka makan dan minum.

Selesai membayar barulah mereka keluar menuju ke arah parkiran mobil. Ronald duduk di kursi depan pengemudi sedangkan Rico duduk di kursi belakang pengemudi.

"Ke apartemen yang berada di Jalan Konoha nomer dua puluh lima." Ucap Rico ke Bodyguard yang merangkap sebagai sopir.

"Baik Tuan." Jawab sopir tersebut.

Sopir itupun mengendarai mobil dengan kecepatan sedang hingga dua puluh dua menit kemudian mereka sudah sampai di apartemen yang berada di Jalan Konoha nomer dua puluh lima.

"Ronald, ingatlah pin apartemen ini." Ucap Rico ketika mereka berada tepat di depan apartemen sambil mengetik nomer pin.

"Baik Tuan." Jawab Ronald.

Ronald menatap tombol-tombol yang di tekan oleh Rico hingga terdengar suara klik barulah Rico mendorong pintu utama tersebut.

Rico masuk ke dalam apartemen dan diikuti oleh Ronald kemudian mereka berjalan ke arah ruang keluarga.

"Duduklah." Ucap Rico sambil duduk di sofa.

"Baik Tuan." Jawab Ronald patuh sambil duduk bersebrangan yang hanya di batas oleh meja.

Rico mengeluarkan kunci mobil, kunci apartemen, kartu kredit platinum dan kartu gold, semua diletakkan di meja tersebut.

"Ronald semua yang ada di meja ini milikmu dan untuk kartu kredit dan kartu debit nomer PINnya 654321. Oh ya lupa ini ada uang kas juga untuk pegangan siapa tahu kamu membutuhkannya. Jika kurang kamu bisa mengambil di kartu debit ini." Ucap Rico sambil mengeluarkan dua puluh lembar uang kemudian menunjuk kartu debit yang ada di atas meja.

"Apakah tidak terlalu banyak Tuan?" Tanya Ronald.

"Tidak." Jawab Rico singkat.

"Besok pagi, kamu sudah bangun karena anak buahku akan menjemputmu menuju ke perusahaan milik Daddy. Aku akan mengajarimu tentang bisnis selain itu kamu akan ikut program agar ada ijasah SMP hingga kamu kuliah serta belajar mengemudi." Ucap Rico.

"Tapi Tuan, saya hanya ada uang tidak terlalu banyak untuk membayar semuanya." Ucap Ronald jujur.

"Kamu tidak perlu kuatir semua di tanggung perusahaan." Jawab Rico.

"Tapi ini terlalu banyak Tuan, saya tidak enak hati terlebih saya bingung mau nyicilnya sampai kapan." Ucap Ronald jujur.

"Kamu tidak perlu nyicil, aku hanya minta satu tolong jangan kecewakan aku." Ucap Rico.

"Baik Tuan, aku tidak akan mengecewakan Tuan." Ucap Ronald.

"Bagus, sekarang aku mau pulang dan kamu tinggallah di sini." Ucap Rico sambil berdiri.

"Kalau begitu aku juga pulang dulu mau mengambil pakaianku." Ucap Ronald sambil ikut berdiri.

"Tidak perlu, semua kebutuhanmu ada di sini semua." Ucap Rico.

"Kamarku yang mana Tuan?" Tanya Ronald.

"Di lantai satu ada kamar satu dan di lantai dua ada kamar tiga. Terserah kamarmu yang mana karena yang pasti semua yang ada di apartemen ini adalah milikmu semuanya. Jadi kamu bebas menggunakan tanpa ada rasa takut atau merasa tidak enak hati." Jawab Rico panjang lebar.

"Itu kunci apartemen yang ada di atas meja jadi mulai sekarang dan seterusnya apartemen ini adalah milikmu." Sambung Rico sambil menunjuk kunci apartemen dengan menggunakan dagunya.

Ronald sangat terkejut dengan ucapan Rico sedangkan Rico hanya menggelengkan kepalanya kemudian pergi meninggalkan apartemen tersebut.

Ronald berjalan mengelilingi apartemen tersebut hingga dirinya berada di lantai dua. Ronald masuk ke dalam kamar dan melihat ranjang yang sudah rapi kemudian berjalan ke arah lemari.

"Beda ya orang kaya sama orang miskin seperti aku." Ucap Ronald sambil membuka pintu lemari.

Mata Ronald membulat sempurna ketika melihat isi lemarinya pasalnya semua barang yang dipilihnya berjejer manis di dalam lemari.

"Jadi semua barang yang aku sentuh itu di beli Tuan Rico untukku." Ucap Ronald tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Tuan, aku berjanji untuk belajar yang giat agar Tuan Rico tidak kecewa selain itu aku akan menjadikan tubuhku sebagai tameng Tuan." Ucap Ronald.

Ronald berbaring di ranjang untuk istirahat dan tidak membutuhkan waktu lama Ronald tidur dengan pulasnya.

Terpopuler

Comments

Pipin Wahyuni

Pipin Wahyuni

enaknya jadi orang kaya Thor

2023-04-26

0

my love

my love

semoga Ronald menepati janji

2023-04-21

0

Warijah Warijah

Warijah Warijah

Bagus Ronald, hrs tahu balas budi, inilah awal yg bagus untuk memulai hidup sebagai orang dewasa ya Ronald..

2023-04-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!