Tiba di rumah besar dan mewah milik Hans. Ace mengerutkan keningnya. Dia direkrut menjadi pelayan nyatanya ada wanita setengah baya yang juga bekerja di rumah itu. Wanita setengah baya itu sedang membersihkan halaman rumah dari daun daun bunga dan pohon hias yang berserakan di halaman rumah itu.
Sama seperti Ace. Hans juga mengerutkan keningnya melihat Ace. Ace masih berpakaian seperti sebelumnya bahkan lebih sopan di hari ini. Ace mengenakan rok kembang panjang dengan kemeja lengan panjang dengan kancing yang tertutup hingga kancing yang paling atas.
"Kamu sudah menandakan tangani Surat perjanjian kerja?.
Ace masih berdiri di depan pintu, Hans yang hendak berangkat ke kantor memberikan pertanyaan yang membuat Ace mengingat jika dirinya tidak membaca surat perjanjian kerja yang diberikan oleh Randi. Tidak jauh dari mereka yang berdiri berhadapan. Randi berdiri di samping mobil yang siap membuka pintu mobil untuk sang tuan menatap Ace dengan sinis.
"A...aku...aku."
"Baca kembali dan pahami. Kemudian kerjakan seperti yang tertulis di Surat perjanjian itu." Ace menganggukkan kepalanya.
"Bibi."
"Ya tuan," jawab wanita setengah baya itu kemudian tergopoh gopoh menghampiri Hans.
"Bantu dia untuk melakukan pekerjaannya," kata Hans kepada wanita itu.
"Baik Tuan."
Dengan sikap diinginnya. Hans berlalu dari hadapan Ace dan Bibi Santi menuju mobilnya.
"Silahkan Tuan."
Hans masuk ke dalam mobil. Sebelum Mobil bergerak, Hans menoleh sebentar ke arah Ace. Dan hal itu terlihat oleh Randi yang sedang memegang setir.
"Tuan, wanita itu berbeda dengan pelayan pelayan sebelumnya. Apa tuan yakin memakai pelayan seperti dia? tanya Randi.
"Yakin."
"Dia selalu memakai pakaian yang menutupi tubuhnya. Aku khawatir ada sesuatu yang dia sembunyikan dibalik pakaiannya itu tuan."
"Ya pasti ada lah ditutupi. Kamu berpakaian untuk apa. Kan menutupi bagian bagian tubuhmu yang tidak seharusnya dilihat orang lain."
"Benar tuan. Tapi aku merasa. Wanita itu menutupi tubuhnya karena kulitnya tidak mulus."
"Jika itu terjadi. Maka orang yang pertama Kali disalahkan adalah kamu."
"Kok aku tuan?"
"Bukankah kamu yang memanggil dia untuk interview."
Randi terdiam. Dia merasa menyesal karena harus memanggil Ace interview diantara banyak pelamar. Dia meragukan, karena dia juga takut disalahkan dan saat ini Hans mempertegas hal itu.
Tiba di kantor. Para karyawan menyambut kedatangan Hans dengan membungkukkan badan. Untuk menyapa, para karyawan itu tidak berani karena Hans tidak akan merespon.
Seperti hari hari sebelumnya, Hans selalu bekerja dengan serius dan teliti. Tidak ada waktu yang terbuang sia sia selama Hans berada di kantor. Hans terlihat sangat sibuk tapi hatinya berharap semua pekerjaan itu cepat selesai. Dia tidak sabar menunggu malam tiba untuk mencoba pelayan baru. Baru Kali ini, dia mendapatkan pelayan yang masih sangat muda.
Sedangkan di rumah mewah milik Hans. Ace terlihat sangat terkejut setelah membaca surat perjanjian kerja yang dia tanda tangani semalam. Di Surat itu tertulis jika tugas sebagai pelayan hanya bekerja sebatas di kamar Hans saja. Nominal gaji tertulis di sana dan juga bonus jika berhasil membuat sang tuan merasa terpuaskan.
"Melayani di ranjang. Apa maksud ini bu?" tanya Ace bingung kepada Bibi Santi.
Bibi Santi menatap Ace juga bingung. Diantara pelayan pelayan yang sebelumnya sudah bekerja di rumah itu. Hanya Ace yang bertanya bingung dengan pertanyaan seperti itu.
"Melayani seperti seorang istri kepada suaminya."
"Tapi aku bukan istrinya."
"Memang benar kamu bukan istrinya. Dia membutuhkan pelayan muda hanya untuk itu. Dan tanda tangan kamu yang sudah tertulis di sini. Itu artinya kamu sudah setuju menjadi pelayan tuan Hans."
"Aku pulang sekarang. Katakan pada tuan Hans. Aku tidak bisa menjadi pelayannya."
Ace hendak beranjak dari duduknya tapi tangan bibi Santi menahan tangan Ace.
"Sepertinya kamu belum membaca semua isi dari surat perjanjian ini."
Bibi Santi menyodorkan Surat itu kepada Ace. Bola mata Ace membulat besar setelah membaca point demi point.
"Bibi, bagaimana ini. Aku tidak bisa menjadi pelayan seperti itu," kata Ace. Kini bukan hanya kebingungan yang terlihat di wajah gadis itu tapi juga dengan ketakutan yang luar biasa. Ace membayar sepuluh Kali lipat dari gaji yang sudah dia terima di awal jika ingkar dari surat perjanjian itu. Membayangkan hutang yang semakin menumpuk jika dirinya menolak menjadi pelayan membuat Ace menangis.
Hanya menangis yang bisa dia lakukan saat ini. Ace merasa hidupnya sangat suram. Setelah ditinggal papanya menikah dengan wanita lain, keluarganya dihadapkan dengan hutang yang banyak juga dengan kesehatan sang mama pernah stroke. Ace berpikir penderitaan akan berakhir dengan mendapatkan pekerjaan dan bisa mencicil hutang. Tapi yang terjadi saat ini. Ace mendapatkan pekerjaan yang harus mengorbankan harga dirinya.
Melihat Ace menangis, Bibi Santi juga ikut sedih. Wanita itu berpikir jika Ace tidak mau melayani tuan Hans karena tidak sanggup membagi tubuhnya kepada laki laki lain yang tidak dia cintai. Bibi Santi mengetahui syarat menjadi pelayan tuan Hans adalah gadis yang tidak suci lagi atau seorang janda muda. Dan itu artinya. Ace lolos sebagai pelayan karena tidak suci lagi.
"Diam lah nak.. Kamu sudah membuat keputusan dan bahkan kamu sudah menerima gaji diawal."
"Tapi aku tidak mau bu," kata Ace dengan terisak.
"Boleh Bibi tahu apa yang menjadi tujuan awal kamu bersedia menjadi pelayan tuan Hans?" tanya Bibi Santi lembut.
"Aku butuh uang bu."
"Semua orang butuh uang nak. Bekerja di swalayan atau di pabrik juga mendapatkan uang kan . Gadis seusia kamu pasti kebutuhannya juga tidak banyak."
Ace akhirnya menceritakan apa yang menjadi masalah yang dia hadapi saat ini.
"Bekerja menjadi pelayan tuan Hans. Jika kamu memuaskannya. Hutang hutang mu itu bisa lunas hanya satu minggu bekerja," kata Bibi Santi. Bibi Santi mengetahui bagaimana tuan Hans memanjakan pelayannya jika dia terpuaskan. Meskipun begitu. Pria itu akan cepat bosan. Pelayan yang paling lama dia pakai di rumah itu hanya sekitar dua bulan tapi jangan tanya berapa uang yang sudah berhasil dikumpulkan selama menjadi pelayan tuan Hans.
"Hampir semua mantan pelayan tuan Hans menjadi orang kaya. Mereka mengelola yang yang mereka dapat dari sini untuk membuka usaha. Terkadang, tidak semua orang yang jatuh ke dalam dosa akan selamanya terpuruk dalam dosa itu asalkan niatnya mau berubah. Mereka akhirnya bersedia menjadi pelayan Hans karena memberikan tubuhnya kepada Tuan Hans mendapatkan uang daripada memberikan tubuh kepada pacar yang terkadang mendapatkan pengkhiatan."
Ace belum berminat menjadi pelayan tuan Hans meskipun sudah mendengar perkataan Bibi Santi.
"Aku tidak mau. Aku pulang sekarang."
"Silahkan Ace. Tapi kamu harus menerima konsekuensi dari keputusan yang kamu buat. Sikap mu ini bukan menolak tapi sudah ingkar dari perjanjian."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Sriutami Utam8
maka nya ace dbca dlu dgn teliti jangan asal terima aj wlau pyn kmu btuh uang, terkecualu emg dgn niat dn poin yg diajkn sang majikn hmmmm piye to kiiiiiii
2023-03-26
1