Harapan kepalsuan

Setelah mendapat penanganan dari Dokter akhirnya Violet dapat di tenangkan. Ia sudah tak lagi melempar barang atau berteriak tetapi tatapan mata kosong dan lingkaran kantong mata hitam itu terlihat jelas menandakan ia tengah tak baik-baik saja.

Tentu semua ini belum di ketahui oleh Keluarga Fernandez karna Violet tak ingin membuat Ibu dan Ayahnya bertambah cemas akan keadaanya saat ini.

Karna memang sudah di ujung tanduk dan kepalang jatuh. Violet akhirnya menundukan ego dan perasaanya yang begitu membuncah kala membayangkan betapa indahnya harapan itu. Ia hanya ingin membuat kesepakatan dengan Maxwell yang sekarang sangat sulit di hubungi.

Dokter Karren dan Suster yang biasa membantunya menangani Violet sampai harus memalsukan wajah kala Violet menunggu panggilan itu terjawab.

"Sebentar. Nona!"

Dokter Karren membetulkan kacamata di hidungnya. Ia kembali menghubungi Nomor Maxwell yang ada di Ponsel Violet untuk memberitahu soal jadwal Operasi dan bagaimana tindak lanjutannya.

Melihat dua wajah manusia ini begitu gusar tentu Violet sadar. Ia melirik jam di dinding yang menunjukan pukul 8 Malam. Pastinya Maxwell tengah berkutat dengan kertas-kertas di mejanya lagi.

"Tak usah di ganggu!"

"Nona! Kau.."

"Ponselnya akan di matikan ketika tengah bekerja," jawab Violet hanya mengambil spekulasi itu. Ia memejamkan matanya untuk sekedar merilekskan pikiran agar tak kembali kusut.

Ia juga merasa cemas karna Maxwell tadi pergi dalam keadaan sulit di tebak dan tentu ia khawatir Pria itu akan marah padanya.

"Nona! Kami akan memberitahu Keluarga besar anda dan.."

"Selesaikan dulu Operasinya dan baru bicara dengan mereka," jawab Violet yang tak mau melihat wajah penuh kekecewaan di balik senyuman bahagia itu.

Alhasil Dokter Karren mengangguk saling tatap dengan Suster di sampingnya untuk memberitahu Penjaga di luar untuk mencari keberadaan Maxwell agar segera datang untuk menandatangani Surat persetujuan Operasi ini.

"Nona! Sebaiknya kau jangan Stress dan saya yakin anda bisa melewati hal ini," ucap Dokter Karren yang memang lebih tua dari Violet.

"Terimakasih. Dokter tolong segera siapkan Operasinya," sopan Violet dengan lembut dan sangat halus.

Dokter Karren sampai tak percaya jika Maxwell sampai menyia-nyiakan wanita sesempurna ini walau ada kekurangan yang seharusnya tak menjadi masalah besar.

Setelah diam beberapa saat Violet seketika terpikir sesuatu. Sungguh ia tak tenang memikirkan Maxwell yang bebas di luaran sana dengan pesona dan daya tarik yang bisa membuat wanita mana saja bersujud padanya. Ia tak bisa membayangkan hidup tanpa Pria itu.

"Dokter!" sendu Violet dengan mata bulat mengiba.

"Ada apa? Nona!"

"A..aku sudah tak bisa memiliki anak. D..dan kau tahu sendiri Suamiku bagaimana. Dia.."

Dokter Karren mengambil nafas dalam. Ia mengulum senyum tahu akan kekhawatiran Violet yang pasti takut Maxwell bermain wanita di luaran sana.

"Dia akan meninggalkan aku! Aku tak bisa."

"Nona! Walau Tuan Muda seperti itu dia masih perduli pada anda. Buktinya dia selalu hadir saat pemeriksaan yang anda lakukan setiap minggunya. Dia bersedia mendengarkan penjelasan walau anda tahu sendiri bagaimana raut wajah datar. Tuan!" Jelas Dokter Karren menyelipkan senyum santai.

Mendengar itu seketika mata Violet terbuka. Ada harapan yang terpancar disana hingga Dokter Karren merasa lega.

"B..Benarkah? Apa..aa dia bertanya keadaanku?" semangat yang kembali terlihat menyala membuat Dokter Karren segan untuk mengatakannya.

"Iya. Nona! Bahkan, Tuan mengatakan jika anda harus menjalani Operasi ini karna hidup Nona sangatlah berharga."

"M..Maxwell mengatakan itu?" tanya Violet lagi seakan tak percaya.

Dokter Karren diam sesaat tapi sedetik kemudian ia mengangguk penuh acuan energi.

"Yah. Tuan sangat mencemaskan anda. Nona!"

"Y..Ya Tuhan. Aku memang tak mengerti caranya berpikir," gumam Violet berkaca-kaca. Ia merasa hangat dan sedikit bahagia kala untuk pertama kalinya ia tahu Maxwell ternyata memperhatikannya.

Melihat raut senang di wajah pucat Violet membuat Dokter Karren mengambil nafas dalam. Hanya ini yang bisa ia lakukan untuk membangun hidup wanita ini lagi agar tak depresi berkepanjangan.

"Nona! Anda istirahatlah. Saya akan kembali memeriksa beberapa jam lagi."

"Terimakasih," ucap Violet di penghujung bibir pucatnya.

Dokter Karren mengangguk dan segera pergi keluar dari ruangan rawat ini. Di luar sana seperti biasa penjaga masih berderet dan yang membuat Dokter Karren terhenti adalah Suster yang tadi ia suruh keluar tampak gemetar tengah menjawab Panggilan seseorang.

"T..Tuan! b..bisa kau katakan pada Tuan Muda untuk kembali ke Rumah Sakit?" gugupnya berkeringat dingin.

"Tuan tengah sibuk. Dia tak bisa di ganggu."

Suara yang sedikit menekan di seberang sana membuat Suster wanita itu pucat. Pasalnya ia tahu Asisten Pria itu memiliki sikap yang begitu Ambisius dan sangat patuh. Bisa saja dia melaporkan dirinya pada Tuan Maxwell dan akan berakibat buruk nantinya.

"Tuan! Saya hanya menjalankan tugas dan.."

"Langsung hubungi Keluarganya!"

"Tapi..."

Panggilan itu langsung terputus. Suster wanita itu menghela nafas lega mengusap keringatnya lalu menoleh kebelakang dimana Dokter Karren tampak mengisyaratkan agar tak memberitahu Nona Violet untuk sementara ini.

.....................

Di tempat yang berbeda terlihat jelas jika Sosok tinggi jangkung dengan perawakan gagah atletis itu tengah kembali membolak-balikan kertas di tangannya. Wajah Tampan sangat serius dengan alis tebal menukik pertanda ada yang tengah mengusiknya.

"Dia memang selalu ingin memperbudakku," umpat Maxwell meremas kertas itu lalu membuangnya ke sembarang arah. Ia menarik simpulan di dasinya agar lebih memberikannya ruang untuk bernafas.

"Kirim bangkai-bangkai itu kembali padanya." desis Maxwell membuat Pria berambut pirang dibelakangnya seketika mengangguk.

Kursi itu ia putar kecil seraya menatap lurus kedepan dengan sorot mata tajam yang menyeramkan.

"Tuan! Bagaimana dengan Nona Violet?"

"Dia menelfonmu?" tanya Maxwell memejamkan matanya seraya bersandar ke kursi kekuasaan ini.

Tentu ia tak akan memberikan Kontak pribadinya kesembarang orang termasuk Violet yang notabennya Istri Sah untuknya.

Asisten Jirome mengangguk karna tadi ia menjawab Panggilan di luar ruangan.

"Iya. Tuan! Suster itu mengatakan jika Nona sudah sadar dan dia ingin menemui anda."

"Cih," umpat Maxwell mengetuk-ngetuk lengan kursinya. Ntah kenapa ia sangat malas mengurus semua ini? Tapi, Violet terlalu polos tak menyadari jika semua ini hanya permainan Ayahnya.

"Tuan! Aku akan mengurusnya untuk anda."

Maxwell mengangkat tangannya pertanda tak perlu. Asisten Jirome diam tunduk akan keputusan apa yang Tuannya buat.

"Tua Bangka itu sangat menyayangi menantunya. Dia sampai mengancamku berulang kali," desis Maxwell yang tadi menerima surat jika Tuan Besar Marcello akan mengambil Hak kepemilikan Kediaman yang sudah lama Maxwell jaga. Ia tak akan membiarkan Kediaman itu di ambil alih tapi juga tak mau berperang dengan Ayahnya walau mereka tengah menjadi Musuh dalam selimut sekarang.

.........

Vote and Like Sayang..

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

Max tertekan krn sikap ayahnya, Violet tertekan krn sikap Max.. jd siapa korbannya disini??

2024-11-13

0

Yani Cuhayanih

Yani Cuhayanih

Aku lanjuuuut

2024-01-22

0

Denzo_sian_alfoenzo

Denzo_sian_alfoenzo

aq suka smua novelmu thor karna yg arogan gk menye2 konsisten dingin arogan posesif nya 😅

2023-06-02

0

lihat semua
Episodes
1 Putus Asa
2 Harapan kepalsuan
3 Mencari anak?
4 Ambil Salah Satunya!
5 Evelyne!
6 Keanehan yang nyata
7 Menemukannya!
8 Jangan pergi!
9 Bukan Mama Leen!!
10 Bukan siapa-siapa
11 Terlalu berbahaya
12 Bintang Hitam?
13 Membuat rencana
14 Siapa kau?
15 Tak mau mengalah
16 Tak ingat apapun
17 Ungkapan Evelyne kecil
18 Ada kemajuan
19 Jangan ada yang menyentuhnya!
20 Kehilangan Kesabaran!
21 Melepaskan diri
22 Sosok wanita misterius
23 Perhatian tulus Evelyne
24 Keterkejutan Mr Plank
25 Peperangan batin
26 Membalasnya
27 Kelicikan Maxwell
28 Bos Baru?
29 Rahasia jiwa
30 Tak sabaran sama sekali
31 Kemarahan Maxwell!
32 Memutuskan hubungan
33 Luka batin yang membekas
34 Perasaan yang hangat
35 Bermain dengan bocah kematian
36 Mendapatkan cela
37 Aku sudah memperingatkanmu
38 Penyerangan
39 Berani-beraninya
40 Mulai terpengaruh
41 Dua Kerpibadian
42 Kenapa tak bisa?
43 Melecehkan Maxwell!
44 Masih kekeh ingin bersama
45 Rencana Oliver
46 Karnamu!
47 Apa harus menyerah?
48 Leen ingin pulang!
49 Kau sudah berjanji padakuu!!
50 Jangan harap dia kembali!
51 Kekacauan Kota
52 Wanita tak waras
53 Semakin membeludak
54 Ada apa dengan wanita ini?
55 Tak tahu konsekuensinya
56 Mengecoh
57 Rahasia misterius?
58 Perlahan-lahan berubah
59 CIUMAN PERTAMA
60 Dibuntuti
61 Pembalasan sebenarnya
62 Kenapa jadi aku yang senang?
63 Apa yang dia rencanakan?
64 Menyelidkinya
65 Mommy-nya Violet?
66 Apa yang akan terjadi nanti?
67 Tak akan menangis
68 Jangan gegabah
69 Kepolosan Evelyne
70 Jaring laba-laba?
71 Diperkosa Evelyne?
72 Kehilangan kesucian
73 Masih berani meminta
74 Tak bisa bersama-mu terus
75 Apa Salahku?
76 Ayah dan Anak
77 Berbaikan walau terpaksa
78 Kemarahan Tuan Fernandez
79 Kelicikan Tuan Marcello
80 Kakak adik
81 Membunuhnya?
82 Kebencian Violet!
83 Dibutakan oleh kebencian
84 Kekhawatiran
85 Penembakan
86 Golongan darah yang sama
87 Kemarahan Maxwell
88 Apa kau menyesal?
89 Kepergian Evelyne!
90 Menghilang!
91 Kakak?
92 Kenyataan yang menyakitkan!
93 Kemarahan Leonard
94 Apa Evelyne hamil?
95 Licik di balas licik
96 Menemukan tempatnya!
97 Menghilang?
98 Sifat purba yang permanen
99 Pertemuan yang menegangkan
100 Kenapa harus kau?
101 memberi penjelasan
102 Keterkejutan
103 Menyadarinya
104 Keras Kepala!
105 Kedatangan masa lalu
106 Kemarahan Evelyne
107 M..Max! Sakitt!!!
108 Kekhawatiran Maxwell!
109 Sama sekali tak mau mengalah!
110 Berbaikan
111 Kakak Buatan
112 Balmon yang malang
113 Tak bisa menahan lebih lama
114 Wedding Day
115 Info karya baru
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Putus Asa
2
Harapan kepalsuan
3
Mencari anak?
4
Ambil Salah Satunya!
5
Evelyne!
6
Keanehan yang nyata
7
Menemukannya!
8
Jangan pergi!
9
Bukan Mama Leen!!
10
Bukan siapa-siapa
11
Terlalu berbahaya
12
Bintang Hitam?
13
Membuat rencana
14
Siapa kau?
15
Tak mau mengalah
16
Tak ingat apapun
17
Ungkapan Evelyne kecil
18
Ada kemajuan
19
Jangan ada yang menyentuhnya!
20
Kehilangan Kesabaran!
21
Melepaskan diri
22
Sosok wanita misterius
23
Perhatian tulus Evelyne
24
Keterkejutan Mr Plank
25
Peperangan batin
26
Membalasnya
27
Kelicikan Maxwell
28
Bos Baru?
29
Rahasia jiwa
30
Tak sabaran sama sekali
31
Kemarahan Maxwell!
32
Memutuskan hubungan
33
Luka batin yang membekas
34
Perasaan yang hangat
35
Bermain dengan bocah kematian
36
Mendapatkan cela
37
Aku sudah memperingatkanmu
38
Penyerangan
39
Berani-beraninya
40
Mulai terpengaruh
41
Dua Kerpibadian
42
Kenapa tak bisa?
43
Melecehkan Maxwell!
44
Masih kekeh ingin bersama
45
Rencana Oliver
46
Karnamu!
47
Apa harus menyerah?
48
Leen ingin pulang!
49
Kau sudah berjanji padakuu!!
50
Jangan harap dia kembali!
51
Kekacauan Kota
52
Wanita tak waras
53
Semakin membeludak
54
Ada apa dengan wanita ini?
55
Tak tahu konsekuensinya
56
Mengecoh
57
Rahasia misterius?
58
Perlahan-lahan berubah
59
CIUMAN PERTAMA
60
Dibuntuti
61
Pembalasan sebenarnya
62
Kenapa jadi aku yang senang?
63
Apa yang dia rencanakan?
64
Menyelidkinya
65
Mommy-nya Violet?
66
Apa yang akan terjadi nanti?
67
Tak akan menangis
68
Jangan gegabah
69
Kepolosan Evelyne
70
Jaring laba-laba?
71
Diperkosa Evelyne?
72
Kehilangan kesucian
73
Masih berani meminta
74
Tak bisa bersama-mu terus
75
Apa Salahku?
76
Ayah dan Anak
77
Berbaikan walau terpaksa
78
Kemarahan Tuan Fernandez
79
Kelicikan Tuan Marcello
80
Kakak adik
81
Membunuhnya?
82
Kebencian Violet!
83
Dibutakan oleh kebencian
84
Kekhawatiran
85
Penembakan
86
Golongan darah yang sama
87
Kemarahan Maxwell
88
Apa kau menyesal?
89
Kepergian Evelyne!
90
Menghilang!
91
Kakak?
92
Kenyataan yang menyakitkan!
93
Kemarahan Leonard
94
Apa Evelyne hamil?
95
Licik di balas licik
96
Menemukan tempatnya!
97
Menghilang?
98
Sifat purba yang permanen
99
Pertemuan yang menegangkan
100
Kenapa harus kau?
101
memberi penjelasan
102
Keterkejutan
103
Menyadarinya
104
Keras Kepala!
105
Kedatangan masa lalu
106
Kemarahan Evelyne
107
M..Max! Sakitt!!!
108
Kekhawatiran Maxwell!
109
Sama sekali tak mau mengalah!
110
Berbaikan
111
Kakak Buatan
112
Balmon yang malang
113
Tak bisa menahan lebih lama
114
Wedding Day
115
Info karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!