"Huftt... papa.. mama.. Naima rindu.." Ucap Naima menatap luruh kedepan dan mulai menyadari keberadaan Sekhu.
Sekhu hanya diam sembari kembali meneguk minuman yang hampir setengah botol ia tegak sendiri, Naima terkejut kemudian menghapus air matanya dengan cepat.
"Kenapa kau berada di sini, kau.. " Ucap Naima terputus saat Sekhu mendekati nya.
"Ma.. ma. mau apa.. kau.. "
Sekhu mendekati Naima dan menghapus dengan lembut sisa air mata di ujung pemupuk mata gadis itu.
"Apa, Kirana menyakiti mu? " Gumam Sekhu pelan.
"Tidak, nyonya Kirana tidak menyakiti ku. " Kilah Naima.
Sekhu langsung menangkap lengan Naima yang hendak pergi membuat tubuh Naima langsung menabrak dada Sekhu.
Mereka saling pandang dalam pikiran mereka sendiri deru nafas mint membuat Naima lebih nyaman saat menatap Sekhu, mungkin aroma jtu mulai membuat nya nyaman dengan posisi nya sekarang.
"Layani aku..." Ucap Sekhu menatap Naima sayu.
Tubuh Naima menegang saat Sekhu menariknya dalam pelukan nya agar lebih dekat.
"Tidak... " Ucap Naima menggeleng.
"Kenapa, kau ingin cepat bebas dari penderitaan ini bukan?. Kau cukup melayani ku dan cepat hamil, maka semua penderitaan mu akan berakhir. " Ucap Sekhu mengelamkan kepalanya di ceruk leher Naima.
Sekhu mengecup leher Naima dengan lembut kembali meninggalkan jejak yang sama, tangannya henti bergerak membuat Naima tidak berdaya.
Ciuman Sekhu beralih ke bibir lembut Naima yang kini sudah menjadi candu untuk dirinya.
Naima pasrah saat ciuman Sekhu semakin dalam dan penuh hasrat, namun ssaat mereka sedang menikmati masa itu tiba-tiba pintu kamar pribadi Sekhu ada ketukan.
"Ckkk, menggangu.." Ucap Sekhu kesal dan menghentikan aktifas mereka.
Sekhu membuka pintu dan terdiam saat Kirana berada di depan pintu kamar pribadi nya dengan kesal, Sekhu langsung menutup pintu kamar itu membuat Naima sedikit kecewa.
"Ada apa, sayang? " Ucap Sekhu lembut mengelus pipi Kirana.
"Apa yang wanita itu lakukan di dalam kamar mu, aku saja yang sudah menikah selama 5 tahun dengan mu saja belum pernah kamu izinkan masuk? " Cerca Kirana dengan kesal.
"Kau marah, ayo lah sayang aku merindukan sekarang." Ucap Sekhu memberi kode pada Kirana.
Pipi Kirana memerah saat Sekhu dengan berani bertingkah seintim itu padanya, dengan lembut Sekhu menggendong tubuh Kirana menuju kamar mereka.
Sedangkan Naima mencuci muka nya dan dapat bernafas lega saat Sekhu tidak bisa menyentuh nya lagi, meski sedikit kecewa karena dia sedang menikmati cumbuan mereka tadi.
"Apa sekarang mereka sedang bercinta, ah.. pikiran apa ini. " Ucap Naima mengusap wajahnya.
Sekhu baru saja melakukan pelepasan kenikmatan nya bersama dengan Kirana setelah bergulat cukup lama, meski kenikmatan yang dia dapat berbeda namun bagi Sekhu Kirana tetap lah yang terbaik dapat memuaskan keinginan nya.
"Terima kasih sayang, kamu selalu pintar memuaskan ku. " Sekhu mencium lembut bibir Kirana.
"Agar kamu tetap mengingat jika aku yang terbaik, meski sekarang kamu memiliki orang lain dalam kehangatan kita. " Ucap Kirana meletakkan kepalanya pada dada telanjang Sekhu yang hangat.
"Aku ingat kan padamu Sekhu, aku tidak akan merelakan milik ku dimiliki oleh orang lain. " Kirana menaruk dendam pada Naima yang begitu cepat mendapatkan tempat istimewa Sekhu.
"Sudah lah, jangan membahas orang lain saat kita sedang bersama. " Ucap Sekhu menarik Kirana untuk tidur di samping nya dalam pelukan hangat nya.
***
Matahari bersinar begitu tarik di pagi hari itu membuat Naima mengerjabkan mata nya menahan sinar yang menusuk matanya.
"Huam.. " Naima menguap dan meregangkan tubuh nya dengan lentur.
Sekhu diam memerhatikan apa yang sedang Naima lakukan yang berhasil membuat nya merasa tergoda.
"Ehem... "Deheman Sekhu membuat Naima segera menutup mulut nya dan menatap Sekhu yang bersandar di samping hordeng yang terbuka.
" Kau, kenapa kau ada disini? "Ucap Naima terkejut.
" Kenapa, ini kamar ku. "Sekhu mendekati Naima dan membuka kembali kancing baju nya.
Naima yang mendapat sinyal darurat seketika langsung berdiri dan hendak masuk kedalam kamar mandi, namun Sekhu lebih cepat dari pikiran nya dan langsung menangkap tubuh Naima dan menjatuhkan tubuh nya kasur yang empuk itu.
" Kenapa, kau selalu ingin menghindari dari ku ? "Ucap Sekhu sembari mengecup pipi dan bibir Naima berganti.
" Karena kau kini menjadi mesum, menyingkirkan dari ku tuan Sekhu bagaimana jika nyonya Kirana langsung masuk kedalam.. "
"Dia tidak akan berani masuk kedalam sini, aku ingin kau melayani ku Sekarang sebelum aku pergi bekerja. " Ucap Sekhu yang langsung menarik baju Naima.
"Kau memang suka jika aku melakukan nya dengan paksaan, hemz? " Goda Sekhu.
"Bisa kah kau meminta nya dengan lembut, tidak harus dengan menyobek setiap pakaian ku dan memaksa ku? " Ucapan Naima membuat Sekhu langsung tertawa mendengar kata memaksa yang diucapkan Naima.
Sekilas Naima terpana dengan tawa dan senyuman tulus Sekhu yang menatap dirinya Naima diam menikmati sentuhan lembut yang diberikan Sekhu pada nya.
Naima nampak memerah karena secara tak langsung dirinya mulai menikmati sentuh Sekhu yang membuat nya terbang melayang, Sekhu merasa puas akhirnya Naima menikmati permainan nya.
"Ah... " Naima sedikit memekik saat semua milik Sekhu berhasil masuk kedalam dirinya.
"Apa sakit? " Gumam Sekhu.
Naima hanya diam.
Sekhu tersenyum kemudian mulai memaju mundur kan milik nya dengan sedikit kasar membuat ******* ******* nikmat mereka terdengar indah didalam kamar itu.
"Mendesah lah, kamar ini kedap suara jadi hanya aku yang bisa menikmati nya.. " Ucap Sekhu semakin mempercepat permainan nya.
"Ah.. Sekhu... Pelan.. pelan.. Sakit... " Ucap Naima terbata mengimbangi tubuh nya yang terus bergoyang mengikuti irama Sekhu.
"Aku mau keluar sayang.. " Pekik Sekhu yang tidak peduli dengan pekikan sakit dari Naima.
"Ah.. .. " Lenguh Sekhu menjatuhkan tubuh nya di atas dada Naima.
Sekhu benar-benar merasa lebih bersemangat sejak kehadiran Naima dalam hidup nya bahkan kenikmatan yang didapat pada Kirana tidak sebanding dengan apa yang dia dapat dari Naima.
Saat tubuh Sekhu sudah menyingkir Naima hendak ingin membersihkan dirinya namun Sekhu menghentikan nya dengan cepat kemudian membawa nya ke dalam pelukan nya yang hangat.
"Lepas, aku mau mandi.. " Naima memberontak dari pelukan Sekhu.
"Bergerak lah lebih cepat lagi, agar junior ku kembali terbangun dan membuat mu semakin gila menjerit. " Ucap Sekhu yang langsung bisa menghentikan tubuh Naima.
Sekhu memejamkan mata nya menikmati aroma tubuh Naima yang semakin candu bagi dirinya, sebelum pergi ke kantor.
Naima menikmati pelukan hangat Sekhu dan terlelap karena terlalu lelah sedang kan Sekhu terbangun dan segera memakai kembali pakainya,mencium kening Naima kemudian berlalu pergi meninggalkan gadis itu yang terlelap nyaman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Mam Jes
sadis MLM SM istri prtm pagi Ama yg ke 2
2023-04-14
0