CLBU BAB 5

Pagi itu Dea sangat lelah sekali setelah semua isi perutnya keluar, rasa pusing mual menguasai dirinya. Sehingga dia terbaring lemah di atas tempat tidur, apalagi melihat sinar matahari yang masuk lewat celah jendela rasanya mual tidak mau berhenti.Ia terus berpikir di dalam hati apakah ini tanda-tanda kehamilan atau bukan, secepatnya dia harus mengetahui penyebab dia muntah-muntah di pagi hari.Jika memang ini adalah tanda-tanda kehamilan, maka dia harus siap dengan rencana kedua yaitu pergi dari negara ini ke negara lain untuk menyembunyikan kehamilannya dari keluarga.

Setelah cukup lama dia menetralkan perasaannya, sanggup atau tidak ia harus menguatkan dirinya untuk pergi ke rumah sakit dan mengecek semua ini agar lebih pasti. Jika memanggil dokter keluarga ke rumah ini sudah pasti sang Mama akan sangat mengkhawatirkannya dan sudah pasti ketahuan Apa hasilnya nanti.Ia menjaga itu semua agar sang Mama tidak kambuh lagi dari sakit mental yang pernah dideritanya akibat kehilangan kakaknya Dea.

Setelah dirinya merasa lebih baik, Dea berganti pakaian lalu mengambil tas kecil untuk segera pergi ke rumah sakit.Dan sudah mempersiapkan alasan yang tepat untuk keluar dari rumah, sudah pasti sang Mama akan menanya seperti wartawan yang sedang mewawancarai artis terkenal.

Dea sudah berada di lantai bawah, lalu ia meminta izin terhadap sang Mama untuk pergi ke tempat temannya.Itu alasan yang diberikan dia terhadap sang Mama, izin pun sudah diterima titik Lalu Dea berjalan dengan cepat untuk segera menuju kendaraan yang akan mengantarkannya ke rumah sakit yang dituju titik dia sudah berjanji dengan dokter ahli kandungan di rumah sakit tersebut, kebetulan dokter tersebut adalah bekerja di rumah sakit yang sama dengan dokter Firman.

Waktu bergulir begitu cepat, Dea sudah sampai di area rumah sakit. Perempuan itu berjalan dengan santai melewati lorong-lorong yang ada di rumah sakit, hingga pada akhirnya dia sudah sampai di depan ruangan di mana dia akan memeriksakan dirinya. Lalu dia mengambil nomor antrian dan duduk di salah satu kursi yang tersedia di sana.Pasiennya lumayan banyak sehingga harus sabar menunggu giliran untuk dipanggil oleh perawat yang sedang berjaga.

Dea melihat ke sekeliling, semua perempuan yang mengantri di sini yaitu ditemani oleh suami mereka masing-masing.

" jika memang kamu hadir di dalam rahimku, maka jadikanlah aku wanita yang kuat agar sanggup menjagamu sampai melihat indahnya dunia "ucap Dea dalam hati sambil mengusap perutnya yang masih rata.

Setelah cukup lama Dea mengantri akhirnya gilirannya pun tiba.Ia sudah berada di dalam ruangan bersama sang dokter, lalu Dea berbicara apa yang di keluhkan nya seperti orang hamil.Dokter pun memberikan satu alat kepada Dea untuk melakukan tes kehamilan.Akhirnya ia pergi ke toilet untuk melakukan tes tersebut, setelah beberapa saat dia keluar dengan membawa alat tes kehamilan yang sudah terpampang jelas garis dua.

Dokter yang memeriksakan Dea pada saat ini tersenyum dipenuhi kebahagiaan "Selamat ya atas kehamilannya coba berbaring dulu di sini saya akan periksa!"perintah sang dokter terhadap Dea untuk naik ke atas ranjang pasien yang ada di ruangan tersebut.

"Apakah kehamilan saya ini baik-baik saja?"tanya Dea terhadap dokter.

"Tunggu sebentar saya akan periksa terlebih dahulu, "kata dokter tersebut sambil meraba perut Dea yang masih rata.

Dea pun diam sejenak merasakan geli saat perutnya disentuh oleh dokter perempuan itu, dia tidak mau diperiksa oleh dokter laki-laki makanya dia datang ke rumah sakit ini. Sebetulnya ini rumah sakit di mana Firman juga bekerja,pada waktu dulu.Sebelum pergi entah ke mana.

"Sepertinya kehamilan ini sudah memasuki Minggu ke-6, jadi pesan saya jaga kehamilan di trimester pertama,sebab ini rawan sekali.Jangan sampai stress atau memikirkan hal-hal yang berat,istirahat yang cukup dan makan makanan yang bergizi seimbang agar bayinya tumbuh sehat dan terhindar dari bahaya stunting.Jangan lupa lakukan lah 1000 HPK "pesan dokter yang memeriksakan keadaan dia pada saat ini.

Dea menganggukkan kepalanya, Ia juga sangat paham soal gizi yang harus dikonsumsi oleh ibu hamil, agar bayinya tumbuh sehat dan berkembang dengan baik.

"Kenapa suaminya nggak ikut menemani ? "tanya sang dokter terhadap Dea.

"dia sedang sibuk jadi saya tidak ingin mengganggu pekerjaannya "jawab deh dengan wajah datarnya.

"Memang Mbak ini baik sekali, nggak mau merepotkan suaminya. Bahkan banyak perempuan yang sedang hamil mereka itu sangat manja dan mengada-ngada, apakah ada keluhan lain selain mual dan muntah?"

"Nggak ada, hanya saja selalu mual dan muntah disertai pusing itu pun hanya di pagi hari saat matahari mulai terbit. Kalau matahari sudah tinggi semua rasa itu hilang dengan sendirinya"

"Itu hal biasa yang dialami ibu hamil, nanti juga seiring bertambahnya usia kandungan rasa itu akan hilang dengan sendirinya yang penting jaga pola makan dan kesehatan meskipun rasa mual itu ada jangan sampai melupakan makan." pesan dokter terhadap

Dea hanya tersenyum tipis tidak menjawab perkataan dokter, setelah cukup lama dia diperiksa akhirnya selesai. Bibir Dea masih bisa tersenyum padahal di dalam hatinya ia sedang menangis meraung,meratapi nasibnya yang seperti ini. Sudah diambil paksa kehormatannya ditinggal pergi, bahkan saat ini dia harus mengandung dan sudah pasti menerima hinaan cacian dari lingkungan.

Pada dasarnya Dea ini bukanlah wanita yang kuat tetapi ia berusaha untuk kuat, menerima kenyataan ini dan berdamai dengan semesta. Ia yakin bahwa semua yang terjadi pada dirinya adalah kehendak dari sang kuasa, inilah yang menjadikan dia lebih kuat dan menerima kenyataan.Ia selalu percaya bahwa selalu ada kemudahan setelah kesulitan, dan seperti pepatah bilang ada hukum yang namanya tabur tuai.Jika kamu menabur sesuatu yang buruk maka kamu pula yang akan menerima hal buruk, meskipun itu akan diterimanya di kemudian hari.

Firman boleh saja pergi menjauh dari kehidupan Dea,dan membiarkan wanita lemah tak berdaya itu menerima semua kesakitan akibat dari perbuatannya. Bukan berarti ia bisa menghindar dari karma yang akan diterimanya di masa yang akan datang. Sebab tuhan tidak akan pernah tidur, kemanapun Firman pergi maka pembalasan itu akan ada.

Setelah selesai pemeriksaan, Dea berpamitan lalu keluar dari ruangan dokter tersebut. Dengan langkah gontainya ia keluar dari ruangan tersebut dengan rasa yang sulit diartikan, apakah ia harus menangis, tertawa, atau apa yang harus dia lakukan setelah ini.Sebab kehamilan bukanlah sesuatu yang bisa disembunyikan, lambat laun semua orang akan mengetahui jika dirinya itu sedang mengandung.

Terpopuler

Comments

@🎻ⒻͬⒺͧⒷᷤⒷͧⓎͪ🥑⃟🎻

@🎻ⒻͬⒺͧⒷᷤⒷͧⓎͪ🥑⃟🎻

Yg sabar Dea, semangat pasti ada pelangi setelah hujan.

2023-05-15

2

♕𝒴𝓾𝓛 🐍👏꧂

♕𝒴𝓾𝓛 🐍👏꧂

semangat de, pst bisa tnpa hdirny tu org yg kabur gt aj..

2023-04-26

2

♕𝒴𝓾𝓛 🐍👏꧂

♕𝒴𝓾𝓛 🐍👏꧂

1000 hpk itu ap?

2023-04-26

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!