Dea sudah rapi dan akan segera pergi ke tempat di mana dia sudah membuat janji dengan dokter Firman, dia melangkahkan kakinya keluar dari kamar dan bertemu dengan sang Mama terlebih dahulu.Untuk melakukan sarapan pagi dan ritual-ritual lainnya sebelum berangkat ke manapun.
Dea meminta izin terhadap sang Mama untuk pergi keluar, dan meyakinkannya bahwa dirinya baik-baik saja. Meskipun sang Mama bersikeras bahwa anaknya itu tidak baik-baik saja, bahkan sang Mama sempat melarang untuk pergi keluar. Sebab takut terjadi sesuatu dengan anak nya.
Setelah cukup lama dia meyakinkan sang Mama, akhirnya diberi izin untuk pergi keluar.Tetapi dengan satu syarat harus pergi bersama sopir, tidak boleh mengendarai mobil sendiri itu sebab dia orang yang sangat ceroboh.
Dea menerima sarat yang diajukan oleh sang Mama, ya sudah berada di dalam kendaraan dan sudah siap untuk berangkat ke tempat tujuan.
Setelah cukup lama berada di perjalanan, akhirnya mereka sudah sampai di tempat tujuan yang mereka janjikan bersama untuk bertemu pada hari ini. Dengan cepat dia langsung turun dari dalam kendaraannya lalu masuk ke dalam, dan menuju meja yang sudah dipesan oleh Firman, dari kejauhan sudah terlihat laki-laki itu sedang menunggu dirinya .Dea mengatur nafasnya agar terlihat tenang dan baik-baik saja di hadapan Firman.
"maaf telat "ucap Dea dengan nada bicara yang sangat tenang, dia tidak menunjukkan bahwa hatinya hancur. Seolah dia tidak terjadi apapun dengan hidupnya.
Dea langsung menari kursi yang ada di hadapan Firman, lalu duduk. " ada hal apa yang ingin dibicarakan? "tanya Dea tanpa basa-basi lagi, sebab dia sangat muak melihat wajah Firman pada saat ini.
"aku hanya ingin menegaskan terhadap kamu soal kejadian malam itu, aku akan mengabulkan semua permintaan kamu termasuk memberi kamu sejumlah uang yang banyak anggap saja itu ganti rugi. Asalkan kamu tidak berbicara terhadap siapapun "kata Firman dengan nada bicara penuh penekanan, mungkin dia tidak berpikir dengan bicara seperti itu sudah melukai hati Dea untuk yang kedua kalinya. Dia tidak merasa bersalah dengan apa yang telah direnggut dari diri Dea.
Dea tersenyum getir mendengar perkataan dari Firman, tangannya meremas ujung kemeja yang dikenakannya, ingin nangis, ingin teriak tetapi tidak bisa ia lakukan di sini. Dia tidak mau terlihat lemah di hadapan siapapun.
"Apa kamu pikir dengan sejumlah uang yang kamu berikan bisa mengembalikan apa yang telah kamu ambil dariku? "tanya Dea terhadap Firman ,dengan nada bicara lirih.
"Memang semua itu tidak bisa mengembalikan semuanya, anggap saja itu adalah bentuk dari tanggung jawabku untuk kamu "
"bagaimana jika aku hamil ? "
Firman tidak langsung menjawab pertanyaan dari Dea, dia diam sejenak sambil menatap lurus ke depan. Setelah cukup lama dia diam akhirnya angkat suara "kamu pergunakan uang yang aku kasih untuk menggugurkan janin yang ada di dalam kandungan kamu, jika itu masih kurang maka aku akan tambahkan yang sesuai dengan yang kamu mau,ini cek kosong kamu isi sesuai dengan yang kamu Mau.Tapi jangan pernah bilang bahwa aku telah melakukan itu,aku juga tidak ingin melakukan itu dengan mu "kata Firman sambil menyodorkan cek kosong ke hadapan Dea.
Bagi Dea kata-kata Firman itu seperti petir di siang hari yang sudah berhasil menghancurkan hatinya, ibarat kata luka yang belum kering disiram dengan cuka mungkin jika bisa digambarkan itulah hati Dea pada saat ini.
"maaf saya tidak butuh uang anda! bahkan mungkin uang orang tua saya juga lebih banyak dari uang itu , jangan khawatir saya tidak akan memberitahu siapapun meskipun saya hamil. Saya tidak akan meminta pertanggungjawaban mu apalagi menghancurkan karir mu, jangan pernah pikirkan kejadian malam itu anggap saja itu adalah sebuah kecelakaan yang tidak disengaja.Tapi ingat satu hal jangan pernah berkata kamu ingin menggugurkan janin yang ada di dalam kandungan ini jika nanti aku hamil.Aku akan membesarkan anak itu sendirian tanpa kamu mengakuinya pun, sebab ini adalah anak yang tumbuh di rahim aku jadi tidak ada hak siapapun untuk menghilangkan nyawanya meskipun itu kamu!"kata Dea dengan penuh penekanan.
Dea yang tadinya mengagumi sosok Firman, hilang sudah seketika pada hari ini di saat mengetahui apa yang ada di hatinya laki-laki itu.Tidak ada sedikitpun rasa bersalah atau penyesalan yang pernah dia lakukan terhadap diri Dea .
Firman diam tanpa menjawab perkataan Dea.
Beberapa saat diantara keduanya tidak ada berbicara sedikitpun, mereka larut dengan pikirannya masing-masing. hingga pada akhirnya Dea membuka suara "jika sudah tidak ada yang dibicarakan lagi bolehkah saya pergi dari tempat ini? mungkin ini adalah pertemuan terakhir bagi kita jangan pernah mencari atau menghubungiku lagi.Anggap saja urusan kita sudah selesai sampai di sini dan anggap kita tidak pernah kenal"kata Dea sambil bangkit dari duduknya.Dan menatap tajam wajah Firman, tidak ada lagi rasa kagum yang dulu pernah dirasakan untuk Firman, saat ini hanya adalah kebencian.Dan dendam kepada laki-laki yang sudah menghancurkan hidupnya dan menghina dirinya dengan uang yang ditawarkan bagi dia itu adalah sebuah penghinaan untuknya.
Firman tidak menjawab perkataan dari Dea, dia hanya menatap lurus ke depan, dia tidak tahu bahwa yang dia katakan itu sudah melukai perasaan orang lain.
Dea keluar dari tempat itu dengan membawa hati yang hancur berkeping-keping.Mungkin jika hal ini terjadi pada orang lain tidak akan pernah bisa sekuat dan setegar Dea pada saat ini. Karena Dea mempunyai prinsip tidak akan pernah menunjukkan bahwa dirinya lemah di hadapan siapapun, dia juga sudah berjanji pada dirinya sendiri bahwa tidak akan pernah menangis lagi dengan apa yang terjadi dengan dirinya.
Dea sudah berada di dalam kendaraan yang akan mengantarkannya pulang, Pak sopir pun tidak curiga sedikitpun sebab dia terlihat baik-baik saja.
Dea terus menatap lurus keluar separuh jiwanya hilang terbawa oleh angin yang berhembus begitu kencang di hari ini. Dea juga berpikir bahwa akan ada hukum alam yang akan mengadili orang-orang yang pernah berbuat jahat terhadap dirinya.
Waktu bergulir begitu cepat dia juga sudah sampai di rumah, tidak ada satu orang pun yang curiga terhadap keadaan dirinya pada saat ini.Supaya bertingkah seperti biasanya.
...****************...
Dua bulan telah berlalu, dia juga tidak pernah bertemu lagi dengan firman.Menurut informasi dari orang-orang laki-laki itu sudah pergi ke luar negeri dan bekerja di sana sekaligus melanjutkan pendidikannya di sana untuk mendapatkan gelar yang lebih tinggi.
Berapa hari terakhir dia selalu merasakan mual dan pusing ketika di pagi hari, tetapi dia belum berani untuk melakukan tes kehamilan.
"apakah ini tanda-tanda kehamilan!" Dea berbicara sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
@🎻ⒻͬⒺͧⒷᷤⒷͧⓎͪ🥑⃟🎻
Dasar ni firman Dokter gadungan gak py etika. pengecut 🤧🤧🤧🤧🤧🤧
2023-05-15
2
♕𝒴𝓾𝓛 🐍👏꧂
aihh jgn nangis ya dea.. yg tegar km..
2023-04-26
2
🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍁Henny❣️
karma akan dapatkan firman.
klu km nikah g akan pny keturunan firman.
hem....
2023-04-07
3