Firman berjalan dengan cepat untuk segera menuju perempuan yang sedang berdiri di depan hotel, tetapi saat Firman sudah berada di tempat perempuan tadi berdiri. Lalu menarik tangan perempuan tersebut, sambil memanggil nama Dea.
Kaget itulah yang dirasakan perempuan saat ditarik oleh Firman, sambil berkata " siapa kamu ?beraninya menarik tangan saya "kata perempuan itu sambil menatap tajam wajah Firman, setelah berbicara seperti itu langsung memasuki taksi yang sudah dipesannya.
"ah sialan, kenapa bisa salah orang lagi ini semua gara-gara kamu yang sudah menyusahkan hidupku "ucapan Firman dalam hati. Dia merasa kesal gara-gara tidak bisa menemukan keberadaan Dea.Apakah dia harus pergi ke rumah Bu Riana atau tidak menanya keberadaan Dea.
Firman melihat ke sekeliling, lalu dia berjalan kembali untuk masuk ke dalam hotel dan meyakinkan dirinya bahwa dia harus pulang ke rumah terlebih dahulu. Lalu akan memikirkan langkah selanjutnya, untuk mencari keberadaan Dea.Sebelum perempuan itu berbicara kepada siapapun, dia harus bertemu. Firman takut karirnya akan hancur gara-gara dia berbicara kepada semua orang bahwa mereka telah melakukan hal konyol seperti tadi malam.Yang ada di pikiran Firman bukanlah tentang kesehatan atau khawatir soal keadaan Dea. Tetapi dia lebih memikirkan karirnya di masa yang akan datang. Jika semua orang tahu dia telah menghancurkan masa depan seorang perempuan.
Waktu bergulir begitu cepat, Firman sudah berada di rumahnya. Dia berusaha untuk menenangkan diri dan tidak terfokus kepada Alea, Firman menyusun rencana untuk selanjutnya.
Firman pun ada ide, dia membeli kartu perdana agar bisa menghubungi Dea. Firman berpikir dia tidak bisa menghubungi Dea karena nomornya diblokir oleh Dea, dia pun memerintahkan pembantu rumah tangga yang ada di rumahnya untuk membeli kartu perdana.
Kartu perdana sudah ada di tangannya, dia memasangkan kepada ponsel miliknya lalu segera menghubungi Dea, tetapi usahanya sia-sia nomor yang dituju sama sekali belum bisa dihubungi. Bukan karena diblokir atau apa, melainkan ponsel Dea berada di luar jangkauan.
Firman semakin stress dengan keadaan yang ada, berbanding terbalik dengan Dea perempuan itu sudah sedikit tenang dia sudah memikirkan langkah apa yang akan dia ambil selanjutnya jika memang dia mengandung. Dia akan melihat beberapa minggu ke depan, ada tanda-tanda kehamilan terhadap dirinya atau tidak jika memang tanda-tanda itu ada. Maka dia harus menyiapkan rencana kedua yaitu pergi dari negara ini dengan alasan melanjutkan kuliahnya di Negara lain.
Dea sudah berencana bahwa akan pulang di sore hari, sebab dia tidak ingin sang Mama mengkhawatirkan dirinya. Meskipun berada di hotel tempatnya nyaman, sang ibu selalu bertanya dan mengkhawatirkan keadaan Putri semata wayangnya.
Waktu bergulir begitu cepat hari sudah semakin sore, sang surya sudah mulai tenggelam bahkan sebentar lagi cahaya senja akan tergantikan oleh cahaya bulan. Tetapi,
malam ini langit begitu gelap gulita, seakan tidak ada tanda-tanda bahwa bulan dan bintang akan hadir. Seolah alam pun ikut merasakan kesedihan Dea.
Dea pulang dengan menggunakan kendaraan pribadi miliknya, kali ini dia dijemput oleh sang sopir yang sudah diutus oleh mamanya. Dia juga tidak ingin mengendarai mobil yang dia bawa ke tempat ini, sebab dalam keadaan kacau seperti ini dia masih memikirkan keselamatannya. jika dia harus mengemudi kemungkinan terburuk bisa terjadi kepada dirinya, dia lebih memilih menelpon sang Mama minta untuk dikirim sopir menjemput dirinya. Tidak butuh waktu lama sang sopir sudah berada di lobby hotel, dan Dea pun masuk ke dalam kendaraan tersebut untuk segera menuju rumah ternyaman baginya.
selama di perjalanan Dea hanya diam, tidak berkata sedikitpun yang biasanya dia selalu berbicara panjang lebar ketika berada di dalam kendaraan. Selalu mengajak sopir yang mengantar dirinya itu untuk mengobrol, sebab dia bukan tipe orang pendiam.
Pak sopir yang heran dengan keadaan dia pada saat ini, yang tidak biasa bertingkah seperti ini langsung bertanya "apakah non Dea baik-baik saja?" tanya Kasim sang sopir pribadi keluarga Dea.
Dea yang bengong tidak menjawab pertanyaan dari Pak Sopir.
"Non apakah baik-baik saja?" tanya Pak sopir lagi untuk yang kedua kalinya.
"eh iya maaf Pak, aku baik-baik saja hanya saja sedikit tidak enak badan, mungkin tadi malam kurang tidur " jawab Dea berdusta, padahal dia itu tidak sedang baik-baik saja bahkan sedang merasakan luka terberat di dalam hatinya.
"Syukurlah kalau Non Dea baik-baik saja, jika butuh sesuatu tolong bilang sama saya"
"baik Pak, terima kasih banyak " jawab Dea sambil tersenyum tipis, senyuman yang menutupi seribu luka yang ada di hatinya.
Setelah cukup lama di perjalanan, akhirnya mereka sudah sampai di rumah yang di tuju.
Dea langsung turun dari dalam kendaraannya, dan bergegas untuk segera masuk ke dalam rumah, setiba di dalam rumah dia disambut kedatangannya oleh sang mama tercinta. Tetapi sang Mama melihat dari ujung kepala hingga ujung kaki, dia sangat aneh melihat keadaan anaknya seperti orang yang sedang sakit. Wajahnya pucat dan mata sembab"sayang, apa kamu sedang sakit? " tanya sama Mama terhadap Dea, di saat ibu dan anak itu sedang bicara tiba-tiba Alea pun menghampiri kedua perempuan tersebut.
"iya bener Ma, apa kamu baik-baik saja? " tanya Alea lagi terhadap Dea, sekarang Alea sudah menjadi kakak ipar nya Dea.
melihat wajah Alea, seketika Dea langsung teringat kejadian tadi malam bersama Firman yang selalu mengucapkan kata cinta untuk Alea.
Mata Dea sudah mulai memanas saat menatap lekat wajah Alea, karena cinta Firman yang tidak sampai untuk Alea dirinya lah yang menjadi korban. Tetapi Dea berusaha keras menepis ke bahwa ini bukanlah salah Alea, semua yang terjadi terhadap dirinya pada malam itu adalah murni kesalahan dari Firman.
Dea berusaha dengan keras untuk tidak menyalahkan siapapun apa yang terjadi di dalam hidupnya, mungkin ini semua sudah takdir dari yang kuasa bahwa yang terjadi pada diri manusia itu tidak lepas dari kehendak sang kuasa.
"tidak apa-apa mungkin ini hanya kurang tidur, sebab tadi malam merasa nggak nyaman jadi susah tidur. " dusta Dea terhadap sang mama dan juga kakak iparnya yang masih berdiri di hadapannya.
"ya sudah jika memang kamu butuh istirahat, pergilah ke kamarmu mandi dan istirahatlah terlihat sekali kamu itu lelah !" perintah sang Mama terhadap Putri kesayangannya.
"iya, Mama ,terima kasih banyak. Aku permisi ke kamar dulu ya " ucap Alea sambil menatap ke arah sang mama dan juga Alea yang masih berdiri di hadapannya, setelah berkata seperti itu.Dia melangkahkan kakinya dengan perlahan untuk segera menuju kamar peristirahatan miliknya.
Di saat Dea baru beberapa langkah untuk menuju kamar, tiba-tiba pintu rumah diketuk dari arah luar. Lalu Alea membuka pintu tersebut dan betapa terkejutnya siapa yang datang ke rumah ini, tetapi bukan mencari keberadaan Rangga ataupun area tetapi mencari keberadaan Dea.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
@🎻ⒻͬⒺͧⒷᷤⒷͧⓎͪ🥑⃟🎻
betul pergi kau h aja dea dr kota dr ketemu firman yg tak pernah cinta
2023-05-15
2
♕𝒴𝓾𝓛 🐍👏꧂
semangat deaa
2023-04-26
2
🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍁Henny❣️
sebegitu takut'a Firman kpd Dea atas kesalahan diri'a
2023-04-07
3