Band pengiring lagu persembahan Nami menunjukkan pertunjukan musik yang luar biasa. Nada yang pas dan selaras dengan suara Nami sepertinya tidak akan mudah dilupakan hadirin yang datang malam ini. Dan kini tampak Nara yang sedang berbincang bersama Ken. Mereka membicarakan Nami dengan segala bakat yang dimiliki.
"Bagaimana, Ken? Sepupuku itu sepertinya tidak perlu diragukan lagi." Nara segera bertanya kepada Ken setelah penampilan Nami malam ini.
Ken tampak memotret kebersamaan Nami dan kakaknya. "Sepertinya berhasil. Setelah ini giliranku bekerja." Ken berkata kepada Nara.
"Baiklah. Secepatnya selenggarakan pernikahan itu." Nara mengajak Ken berjabat tangan.
Ken tertawa. Ia merasa malam ini misinya berhasil dalam memikat perhatian kakaknya. Terlihat Cino yang memerhatikan Nami kembali ke tempat duduknya.
Dia gadis yang berani dan percaya diri. Kakakku membutuhkannya.
Ken kemudian pergi menghampiri kakaknya. Pesta pun terus berlangsung hingga waktu yang ditentukan. Tampak pembawa acara mulai mengambil alih pesta kembali. Atensi selanjutnya akan segera dibacakan.
Pukul sebelas malam waktu ibu kota dan sekitarnya...
Acara demi acara telah dilalui. Dan kini sudah pukul sebelas malam. Hadirin pun tampak berpamitan pulang dengan membawa banyak bingkisan dari keluarga besar.
Chandra Wirata dikenal sebagai sosok pengusaha yang loyal. Ia tak jarang berbagi kepada sesama ataupun berbagai panti asuhan. Maka dari itu semakin tahun usahanya semakin berkembang pesat karena banyak doa dari mana-mana. Chandra Wirata pun menyadari jika semua jerih payahnya tidak terlepas dari banyak orang. Sehingga pesta ulang tahun putra sulungnya kali ini juga mengundang banyak anak yatim di tempat yang berbeda. Chandra Wirata ingin merayakan hari lahir putra sulungnya.
"Em, maaf."
Nami tanpa sengaja menabrak seseorang saat mencari Nara seusai acara pesta. Ia kelabakan karena tidak menemukan sepupunya saat akan pulang dari pesta. Ia pun bertemu dengan Arya di dekat sudut ruangan. Nami tanpa sengaja menabrak Arya saat ingin mencari Nara.
"Maaf, Tuan. Aku tidak sengaja menabrak." Nami pun segera meminta maaf.
Bagai pucuk dicinta ulam pun tiba, Arya akhirnya bertatapan muka dengan Nami, seorang gadis yang menarik perhatiannya malam ini. Arya tertarik dengan sikap Nami yang sabar menghadapi Nara dan juga penampilannya yang memukau pesta. Arya pun segera membuka pembicaraannya.
"Em, tidak apa-apa, Nona. Kau sepertinya terburu-buru." Arya menduga.
"Em, ya. Aku sedang mencari sepupuku. Tapi kenapa dia menghilang saat jam pulang begini?" Nami tampak kebingungan.
"Kau takut tidak bisa pulang, Nona?" tanya Arya lagi.
Nami mengangguk. Ia kemudian melihat keadaan sekitarnya.
Arya mengerti. "Baiklah. Aku yang akan mengantarkanmu pulang." Arya menawarkan dirinya.
"Eh?!" Nami pun terkejut.
"Tidak, aku yang mengantar." Tiba-tiba Ken datang lalu menghampiri mereka. Sontak Nami jadi bingung seketika.
"Ken?" Ia jadi bertanya-tanya.
"Ayo kita pulang, Nami. Mobil sudah menunggu."
Ken pun menarik tangan Nami tanpa memedulikan teman kakaknya yang sudah menawarkan diri duluan. Arya pun hanya dapat menggelengkan kepala saat melihat ulah adik temannya itu.
Dia sangat berbeda dari kakaknya.
Pada akhirnya Arya hanya bisa melihat Nami pergi bersama Ken menuju pintu keluar rumah keluarga besar. Ken pun meminta Nami untuk segera masuk ke dalam mobilnya sesampai di parkiran.
"Tunggu di sini dan jangan ke mana-mana. Nara sudah menitipkanmu padaku."
Ken berpesan lalu ia segera pergi sebentar. Lampu taman tampak menyorot Nami yang duduk di kursi depan. Nami pun menunggu Ken datang dengan tanpa berpikiran macam-macam. Ia melihat kendaraan yang mulai keluar dari halaman rumah keluarga besar.
Rumah ini begitu luas sekali. Seperti istana yang besar.
Tak lama seseorang pun masuk ke dalam mobil yang ditumpangi Nami. Seseorang itu adalah pria yang baru dikenalnya tadi. Sontak Nami pun terkejut kala menyadari siapa yang akan mengantarkannya pulang.
"Kau ...?!!" Matanya terbelalak hebat, tak percaya dengan siapa yang datang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments