Menikah

Hari ini adalah hari pernikahan Nayla dan Reza. Pernikahan digelar sangat mewah di sebuah gedung yang megah. Terlihat sudah banyak tamu dan undangan yang hadir di gedung itu yang semuanya berpakaian rapi dan elegan. Terlihat hampir semua tamu tampil sangat mewah karena sebagian besar tamu undangan adalah rekan bisnis pak Mahendra yang dari kalangan ekonomi menengah ke atas. Pak Mahendra terlihat sangat bahagia menyambut kedatangan tamu-tamunya.

”Reza mana Mi?” tanya pak Mahendra pada istrinya.

“Entar lagi juga sampai Pi.”

“Kenapa kok lama kali sih,” ucap pak Mahendra khawatir.

“Jangan khawatir tentang Reza, Pi karena mempelai wanitanya juga belum datang.”

Tidak lama kemudian Reza pun muncul dan langsung mengambil duduk di meja yang telah disediakan. Begitu dia duduk dari kejauhan terlihat Nayla datang dengan keluarganya. Semua tamu undangan langsung melihat ke arahnya, tidak ketinggalan juga Reza.

Reza langsung terkejut melihat penampilan Nayla yang begitu anggun dalam balutan kebaya berwarna putih. Penampilannya hari ini membuat semua orang melihatnya tidak berkedip karena kecantikannya. Reza buru-buru memalingkan pandangannya ke arah lain.

‘Aku nggak boleh tergoda dengan penampilan wanita itu. Wanita itu tetap wanita udik yang kampungan,’ batin Reza.

Kemudian Nayla mengambil duduk tepat di samping Reza. Begitu kedua mempelai duduk, acara ijab kabul pun akan segera dimulai.

“Gimana Pak, sudah bisa kita mulai acaranya?” tanya pak penghulu pada pak Mahendra.

“Iya Pak, silakan,” jawab pak Mahendra.

Acara ijab kabul dimulai oleh pak penghulu dengan menghadirkan saksi dan wali hakim buat Nayla. Nayla yang sudah tidak mempunyai ayah kandung dan saudara laki-laki kandung sehingga yang menikahkan adalah wali hakim.

“Saya terima nikah dan kawinnya Nayla Warastuti binti Muhammad Gunawan dengan mahar seperangkat alat sholat dibayar tunai,” ucap Reza lantang membuat semua orang yang mendengarnya merasa puas dan senang.

“Gimana?” tanya pak penghulu pada hadirin seluruhnya.

“Sah.... sah....” jawab semua yang hadir.

Kemudian acara selanjutnya adalah do’a yang dipimpin oleh salah seorang ustadz. Setelah itu Nayla menyalam tangan suaminya. Jantungnya berdetak kencang dan tangannya gemetar saat memegang tangan suaminya dan kemudian diciumnya punggung tangan suaminya tanpa melihat wajahnya. Sedangkan Reza hanya biasa saja tidak ada rasa gemetar sedikit pun di dalam hatinya. Hanya dia melirik sebentar ke wajah Nayla, ‘ternyata gadis ini cantik juga, atau jangan-jangan dia cantik karena memakai make up,’ batin Reza tersenyum tipis.

Setelah itu keduanya pun bergantian menyalam orang tua Reza dan ibunya Nayla. Nayla langsung menangis saat memeluk ibunya. Perasaannya sangat terharu, begitu juga dengan bu Neneng ikut menangis.

“Jadilah istri yang baik dan taat pada suamimu ya Nak. Ibu nggak bisa ngasih apa-apa selain mendoakan kamu dan keluarga kecil kamu nantinya, semoga kamu bahagia bisa menjadi istri Reza,” ucap bu Neneng sambil memeluk putrinya.

***

Setelah acara ijab kabul selesai, acara selanjutnya adalah pesta pernikahan yang dibuat semeriah mungkin masih di gedung yang sama. Nayla sempat lelah juga ketika bersalaman dengan semua tamu undangan karena jumlahnya lumayan banyak.

Dari kejauhan terlihat teman Reza yang bernama Dino menghampirinya.

“Selamat ya Za, selamat menempuh hidup baru dengan istri baru kamu,” ucap Dino menyalam kedua mempelai sambil tersenyum ceriah.

Nayla pun tersenyum bahagia sementara Reza terlihat biasa saja tidak ada yang istimewa. Kemudian Dino berbisik di telinga Reza yang sempat didengar oleh Nayla.

“Bukankah pacar kamu Vera, kenapa kamu menikah dengan wanita lain?” bisik Dino.

Reza tidak bisa menjawab, dia hanya diam saja.

‘Berarti mas Reza sudah mempunyai kekasih yang namanya Vera. Barusan pria itu menyebut nama Vera. Berarti aku telah merebut mas Reza dari kekasihnya itu. Kenapa mas Reza mau menikah dengan aku sementara dia sudah mempunyai kekasih yang namanya Vera,’ batin Nayla heran.

***

Selesai resepsi pernikahan, Nayla langsung dibawa pulang ke rumah pak Mahendra. Nayla satu mobil dengan Reza, sementara mertuanya lain mobil. Begitu sampai halaman rumah pak Mahendra, Reza langsung menghentikan mobilnya.

“Kamu turun duluan ya, aku masih ada urusan.” pinta Reza pada Nayla.

Nayla langsung meraih tangan suaminya dan kemudian mencium punggung tangan Reza. Reza diam saja walau pun dalam hatinya dia merasa risi sendiri.

“Hati-hati ya Mas,” ucap Nayla sambil melambaikan tangannya.

Reza langsung melajukan kendaraannya tanpa melihat ke arah istrinya.

Begitu masuk ke dalam rumah yang cukup besar dan mewah itu, Nayla langsung disambut oleh seorang wanita paruh baya.

“Silahkan masuk mbak Nayla,” ucap wanita itu ramah.

“Ibu ini siapa?” tanya Nayla heran.

“Saya bi Ijah yang ditugaskan pak Mahendra untuk melayani mbak Nayla di rumah ini. Mari kita masuk Mbak biar saya tunjukkan kamar mbak Nayla. Mari tasnya biar saya bawakan,” pinta wanita itu.

Sampai di ruang tengah mereka ketemu dengan pak Mahendra yang baru keluar dari kamarnya.

“Nayla, kalau kamu butuh sesuatu kasitau bi Ijah ya,” ucap pak Mahendra.

“Baik Pak,” ucap Nayla sambil membungkukkan badannya.

“Mulai sekarang jangan panggil saya Bapak, tapi panggil papi seperti Reza karena mulai sekarang kamu juga anak kami. Oh ya Nay, mana suami kamu?”

“Katanya keluar sebentar ada urusan Pi.”

“Urusan? Urusan apa pula. Dasar anak gak bisa diatur,” ucap pak Mahendra agak marah.

“Pi, Nayla permisi dulu ya,” pamit Nayla sopan.

“Bi, antarkan Nayla ke kamarnya.”

“Baik Pak.”

Nayla langsung mengikuti bi Ijah dari belakang. Begitu masuk kamar, Nayla langsung terkejut melihat kamar yang akan ditempati bersama suaminya. Kamarnya sangat besar dan mewah. Semua perabotan yang ada di kamar itu serba Lux. Terdapat tempat tidur yang cukup besar dan mewah. Ada juga sofa yang sangat empuk dan TV yang ukurannya besar. Di sudut ruang itu terdapat kulkas. Nayla yang tidak pernah melihat perabotan sebagus ini langsung terheran.

“Mbak, bajunya langsung saya susun di lemari ya,” tawar di Ijah.

“Nggak usah Bi, biar saya aja nanti yang nyusun.”

“Nggak apa-apa Mbak, nanti saya yang dimarahi pak Mahendra karena saya ditugaskan untuk melayani mbak Nayla.”

Akhirnya Nayla hanya diam dan menurut saja. Bi Ijah langsung membereskan baju Nayla yang ada dalam tas dan kemudian dimasukkan ke dalam lemari.

“Sekarang Mbak istirahat dulu ya, saya mau ke dapur dulu menyiapkan makan malam,” ucap bi Ijah yang langsung keluar dari kamar.

Nayla langsung merebahkan tubuhnya yang sudah sangat letih ke tempat tidur yang sangat mewah itu dan langsung tertidur pulas.

***

Samar-samar Nayla mendengar suara siaran di TV, barulah dia membuka matanya perlahan. Buru-buru dia bangkit dan langsung menyapa suaminya yang sedang duduk di sofa sambil menonton TV.

“Maaf ya Mas, tadi aku ketiduran.”

“Yaudah, gak apa-apa. Tapi lain kali jangan sekali-kali kamu tidur di tempat tidur itu,” ucap Reza penuh penekanan.

Nayla langsung terkejut dan diam saja.

‘Bukankah aku sudah menjadi istrinya yang sah. Kenapa aku gak boleh tidur di ranjang ini,’ batin Nayla sedih.

“Tapi Mas?”

“Mulai hari ini kita memang tidur satu kamar, tapi ingat kita tidak pernah tidur seranjang. Kamu tidur di sofa ini dan aku yang akan tidur di ranjang itu. Kamu juga harus tau bahwa aku menikahi kamu itu karena permintaan papi. Jadi kamu jangan banyak menuntut atau pun protes. Pernikahan kita hanya di selembar kertas karena sampai kapan pun aku tidak akan pernah bisa mencintai kamu. Kamu itu bukan type aku. Kamu itu wanita udik yang kampungan,” ucap Reza ketus.

Jantung Nayla rasanya mau copot mendengar pengakuan suaminya yang sangat menyakitkan itu. Walau pun hatinya sangat sakit tapi dia berusaha untuk kuat di depan suaminya.

‘Aku gak boleh tampak lemah di depan mas Reza karena aku gak mau disepelekan olehnya. Mulai detik ini aku akan mengikuti kemauannya karena aku yakin Allah akan memberikan jalan yang ternbaik buat aku,’ batin Nayla sedih.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!