minta bantuan Aldi.

Aldi terperangah. Tidak menyangka agaknya. Aku pun lebih tidak menyangka lagi kalau ternyata Bang Darwis lebih gila. Badanku diperlakukan layaknya samsak. Jadi aku berniat melaporkan dia ke polisi. Perlakuannya ini sudah keterlaluan.

"Tapi belum tentu dia berselingkuh."

"Gak, Al, dia udah pasti berselingkuh. Aku tau itu. Aku yakin dia selingkuh," jelasku menggebu-gebu. Darah ini bahkan berdesir hebat luar biasa. Dada mengentak gak karu-karuan.

Kulihat Aldi, mukanya tampak bimbang condong keberatan.

Namun, wajar dia begitu. Bang Darwis saudaranya, apa yang aku harapkan.

Hah, aku bodoh.

"Kamu gak tau aja gimana perlakuan Abang kamu itu, Al. Dia kejam. Dia jahat dan aku gak kuat. Aku mau pisah."

Di depan Aldi aku menangis. Tidak kuat rasanya. Benar-benar hancur berantakan perasaan saat ini. Yang aku inginkan hanyalah menangis sekencang-kencangnya. Begitu sesak. Dada sampai engap tidak bisa napas.

"Aku dah gak kuat. Aku mau pisah," lanjutku lagi.

Tapi, Aldi sama sekali tidak menyahut. Apa dia tidak mau bantu?

Ya Allah, sesakit ini ternyata tidak dianggap berharga.

Berdiri, aku pun ke kamar dengan langkah tertatih. Di depan cermin aku rapikan jilbab dan bawa hp dan dompet. Hp aku masukkan ke dalam tas selempang yang bahkan dibeli lima tahunan yang lalu. Uang gaji terakhir kali.

Mengenang itu menetes lagi air mata. Nyesek sumpah. Aku yang sudah berkorban banyak malah dikhianati.

Sekarang gak lagi. Sumpah demi apa pun, aku bisa nerima segala kondisi dia. Makan seadanya, ditekan mertua dan jadi cibiran tetangga karena gak pandai dandan dan bergaya, gak mengapa. Gak masalah. Tapi selingkuh itu fatal. Kesalahan ini gak akan aku maafkan.

"Mau ke mana, Kak?" tanya Aldi.

"Kantor polisi," jelasku seadanya. Dengan luka lebam yang aku punya sudah pasti pisah akan dipermudah. Plus, dia akan membayar semua kelakuannya. Aku gak terima.

Tiba-tiba saja Aldi membentang tangan. Dia menggeleng beberapa kali, tapi kenapa?

"Jangan lapor polisi," ucapnya yang buat aku cengo.

"Apa?"

"Tolong jangan lapor polisi," ulangnya.

Aku gak tuli, aku tau dia bilang jangan lapor polisi. Tapi kenapa?

Hah, sakit banget ini hati. Ternyata Aldi yang aku anggap baik nyatanya sama aja.

"Al?"

Tiba-tiba Aldi berlutut. Aku yang shock sampai mundur beberapa langkah menjauhinya. Kaget aku lihat orang berlutut. Saat melamar saja Bang Darwis gak pernah berlutut. Ini pertama kali ada orang yang berlutut di depanku.

"Al, kamu ngapain?" tanyaku. Heran sekaligus geram.

"Tolong jangan lapor polisi, Kak."

"Tapi kamu lihat kelakuannya!"

Dia mendongak. "Aku tau, dia salah tapi gak harus dilaporkan ke polisi."

A-apa? Wah, dia gak waras.

"Al?"

Aldi tiba-tiba berdiri. "Aku janji bakalan buat kalian bercerai. Tapi bukan lapor polisi."

Aku cengo.

"Bang Darwis saudaraku. Anak kebanggaan ayah sama Ibu. Mereka pasti akan sedih kalau anaknya masuk penjara. Apa nanti kata tetangga? Ibu pasti bakal jatuh sakit."

"Lalu apa kamu pikir orang tuaku bakal bahagia lihat anaknya dipukuli begini?" cecarku.

Aldi diam.

Aku yang kesal menepis badannya, tapi gak bergerak. Dia mematung di ambang pintu.

"Al, minggir!'

"Pikirkan lagi. Kasian Adel. Kalau ayahnya masuk penjara otomatis dia bakalan kena imbasnya."

"Gak masalah. Aku bakalan bawa Adel pergi jauh dari sini. Gak akan ada yang tau kalau ayahnya masuk penjara."

Aldi menahan tanganku. "Aku janji bakalan bantu, tapi jangan lapor polisi."

Aku diam menatapnya lama.

"Kita cari bukti perselingkuhannya. Kalau sudah begitu dia akan mati kutu karena ibu pun gak bakalan bela dia."

Aku mencerna ucapan Aldi.

"Kasih aku waktu tiga hari. Aku bakalan cari siapa selingkuhannya dan membereskan ini. Tapi dengan syarat."

Mataku mengerjap. "Kamu harus kuatkan hati. Dan jika sudah pisah, tolong jangan putus silaturahmi."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!