Bertengkar.

"Apaan?" balasnya cuek.

Geram, kudekati dia lalu menarik kerah jaket yang dia pakai. Aku tarik kuat gak peduli badan kami jomplang baik dari sisi berat maupun tinggi. Hatiku sudah terlanjur sakit. Jadi apa pun rasanya sanggup aku hadapi. Gak ada hal yang lebih menyakitkan dari ini.

Coba pikirkan. Aku sudah berkorban banyak. Merelakan banyak hal demi dia. Meninggalkan pekerjaan, meninggalkan keluarga dan mengorbankan masa muda demi bisa berumah tangga. Lalu ini yang dia kasih.

Demi Allah, aku gak terima. Gak akan bisa memaklumi perbuatannya. Apa kurangku sampai dia begini? Apa!

Selama ini aku selalu menuruti. Makan seadanya. Gak pernah meminta ini itu. jangankan perhiasan, pakaian dalam saja aku gak pernah minta. jika bisa diperbaiki maka akan aku perbaiki.

itu aku lakukan lantaran sayang. Gak tega sama dia yang bekerja seharian di luaran. Belum lagi jika melakukan kesalahan. Dia akan jadi sasaran atasan. Aku tau sakitnya itu makanya gak pernah nuntut. Aku terima semua apa yang dia kasih. Kupikir kami akan bahagia nanti.

Tapi apa yang terjadi. Dia main serong? astaghfirullah ... gak kuat aku. Gak sanggup.

"Jujur sama aku selama aku nanyanya baik-baik. Siapa dia?"

"Siapa? Siapa yang kamu tanya ini?" balasnya yang buatku makin kesal. Aku pukul dadanya dua kali. "Siapa perempuan setan itu!"

"Nabila, kamu ngapain?" tanyanya.

"Siapa dia? Siapa perempuan itu! Apa yang kamu lakukan sampai dia simpan nama kamu pacarku *****-an?" cecarku berteriak.

Sumpah, seumur hidup menikah baru ini aku berteriak di depan dia. Ini karena aku marah. Benci dikhianati sedang selama ini gak pernah dicukupi. Lalu atas dasar apa dia berselingkuh?

Apa kurangnya aku. Aku setia. Saat dinyinyir ibu mertua pun aku gak pernah ambil hati. Aku memaklumi lantaran berpikir orang tuanya adalah orang tuaku yang harus dihormati. Gak nyangka ini yang aku dapat setelah sekian tahun mengabdi.

Dadaku berdebar bersamaan muka dan mata yang memanas. Air mata pun turun tanpa bisa aku tahan. Sakitnya sampai nembus tulang.

Dengan sorot nyalang aku tatap dia. Dia keliatan salah tingkah. Tertangkap dari binar mata yang bergerak liar.

"Ayo, jawab, Bang! Siapa dia?" teriakku lagi.

"Kamu ini apaan, sih?"

Badanku didorong otomatis aku jatuh dengan posisi punggung membentur dinding. Panas rasanya, tapi gak sepanas hati ini. Aku gak pernah mau dikhianati.

"Bang Darwis!" teriakku. Peduli setan jika tetangga mendengar.

"Gak ada yang selingkuh Nabila!" balasnya berteriak pula.

Hah, dia pikir aku percaya? Gelagat dia yang aneh. Uang jatah belanja yang sedikit dan perhatian dia yang berkurang itu sudah menunjukkan kalau dia punya some one di sana. Punya simpanan.

Aku angkat dagu lalu pukul dada dia. Setelahnya tarik lagi kerah bajunya. "Lalu, siapa dia? Siapa yang udah kasih nomor hp kamu dengan nama itu, Bang?"

Aku kembali di dorong. Cuma bedanya kali ini kaki udah gak sanggup menahan diri. Aku jatuh terduduk dengan lutut yang lebih dulu membentur lantai.

Ngilu, sakit, tapi gak sebanding dengan rasa sakit dan marah yang aku rasa saat ini.

Aku tatap lagi Bang Darwis. Dia buka jaketnya lalu menarikku berdiri. Lenganku dicekal dan dicengkeram kuat. Ngilu.

"Kamu cek hp-ku?" tanyanya sambil kasih akun tatapan nyalang.

"Iya. Aku cek, siapa dia!" Aku menggila. Aku pukul dada Bang Darwis berkali-kali.

Tapi agaknya gak berbekas. Jangankan mengaduh, mengedip aja enggak. Dan ini buatku menggila.

Aku lepaskan diri dan melayangkan tamparan ke pipi dia. Ini kekerasan pertama yang aku lakukan.

"Apa yang kamu lakukan sampai dia kasih kamu nama itu?" teriakku lagi.

"Berani kurang ajar kamu," balasnya lalu mendorong. Aku tersungkur membentur dinding. Kepalaku terbentur keras.

Pening, tapi aku tetap bertahan. Rasa muak buatku kuat. Aku gak tahan.

Aku tatap nyalang dia yang sedang usap-usap pipi. Binar matanya menyiratkan kebencian. Dia seperti siap mengamuk.

Tapi aku tak gentar sama sekali. Bahkan saat dia datang mendekat aku sama sekali gak takut. Aku gak takut!

"Kamu makin ngelunjak."

"Aku gak ngelunjak. Aku cuma tanya siapa perempuan sial itu! Siapa!"

"Gak ada siapa-siapa!" teriaknya lagi

"Pembohong!"

"Mulai kurang ajar kamu. Sini kamu!"

Aku bahkan gak kedip saat dia dorong pundakku dan menarik kerah baju. Kaki mulai gak menapak lantai.

"Berani kamu? Aku suamimu, Nabila!" geramnya lagi

Aku sama sekali gak takut.

"Ceraikan aku!" kataku penuh intonasi penegasan.

Matanya membulat. Mungkin gak nyangka aku bakalan bilang ini. Selama ini aku gak pernah minta cerai. Jangankan cerai, membantah omongannya saja gak pernah. Itu bukti cinta dan baktiku padanya. Tapi dia malah begini. sakitnya gak terkira. Sakit banget.

"Aku minta cerai.Kembalikan aku ke rumah orang tuaku," lanjutku menegaskan

"Apa kamu bilang?" balasnya. Badanku makin naik. Rasanya sakit terlebih saat satu tangannya mencengkeram leher.

Ya, aku ingin bercerai. Aku gak bahagia.

"Ceraikan aku!" lanjutku lagi meski suara sulit keluar.

Bugh!

Aku terbaring setelah badan membentur pintu. Kepalaku pening. Nyut-nyutan. Meski begitu aku lega karena bisa bernapas lagi.

Kupandangi lagi dia. Dia mendekat lalu menarik kerah bajuku. Badan tergantung lagi.

"Coba bilang. Ulangi!" katanya sembari melotot. Matanya merah. Deru napasnya juga tidak teratur.

Ya, dia memang begini. Jika marah dia gak segan main tangan. Tidak sering, tapi jika kami cekcok maka tangannya akan ringan memukuli. Makanya aku lebih sering memendam.

Tapi gak kali ini. Aku gak kuat. Aku masih punya orang tua. Aku masih sanggup membesarkan Adel. Kamu gak butuh laki-laki macam dia. Pembohong! Peselingkuh!

Mataku memanas. Terasa air mengalir di pipi. Mungkinkah ini balasan karena aku menentang orang tua karena memilih dia.

Ah ingat orang tua mataku makin panas.

"Ceraikan aku. Ceraikan aku, Darwis!"

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

lepaskan saja Darwis suami durjana..😠😠

2023-10-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!