AURORA
Hingar bingar suara dentuman music pun terdengar menggema di seluruh ruangan.
Banyak orang-orang yang sedang berjoged, lampu yang berkerlap-kerlip memenuhi langit-langit ruangan, dan aroma yang kurang sedap dari berbagai alkohol serta rokok, bahkan bau sp3rma pun bercampur menjadi satu.
Itulah situasi sekarang yang ada di dalam sebuah Diskotik yang paling terkenal di kota Wellington, Ibu kota New Zealand.
Diskotik yang sekali masuk saja bisa menghabiskan minimal sekitar lima ratus dolar Selandia Baru, atau sekitar empat juta sekian jika di rupiahkan.
Membuat orang-orang kalangan menengah ke atas saja yang mampu masuk ke dalam diskotik tersebut.
Diskotik itu milik seorang laki-laki yang bernama Enzo Diedrich, anak sulung di Keluarga Diedrich.
Diskotik itu tidak pernah sepi pengunjung, bahkan bisa di bilang selalu padat, dan jika masuk pun harus melalui pengawasan super ketat dari para penjaga yang berbadan besar, yang di pekerjakan oleh Enzo.
Di antara banyak pengunjung, ada satu gadis yang berdandan biasa saja, tidak terlalu menor dan glamour seperti yang lainnya, dia bernama Aurora.
Mata Aurora memandang ke segala arah, dengan menajamkan pandangannya di suasana yang remang-remang itu.
Sudah banyak laki-laki hidung belang yang mencoba mendekati Aurora, tapi Aurora selalu bisa menolak dan menghindar.
Karena Aurora hanya mau dengan laki-laki yang tampan saja, itulah niat dia untuk datang ke Diskotik milik Enzo malam ini.
Siapa itu Aurora,?? ayo kita berkenalan dulu, tidak enak rasanya, jika belum berkenalan dengan pemeran utama di Novel ini.
Aurora Monique Ragnhild Nicandro, seorang gadis cantik yang periang dan tidak mudah percaya dengan orang lain, saat ini sudah genap berusia dua puluh delapan tahun.
Memiliki kisah pahit di dalam hidup, karena sikap sang Ayah, membuat Aurora tidak mudah percaya dengan yang namanya laki-laki.
Di sakiti oleh Ayah sendiri, karena sang Ayah lebih memilih hidup dengan selingkuhannya yang seorang janda kaya.
Membuat Aurora dan sang Mama, memilih pindah ke salah satu desa yang ada di Negara New Zealand atau biasa di kenal dengan Selandia Baru, untuk memulai hidup yang baru.
Ayah Aurora yang bernama Ebert berselingkuh dengan seorang janda kaya raya pemilik salah satu pabrik pengolahan kulit domba, ketika pada waktu itu umur Aurora masih delapan tahun.
Kehidupan yang miskin dengan Keluarganya, membuat Ayah Ebert, lebih memilih sang selingkuhan daripada dengan istri sahnya.
Mama Aurora yang bernama Mama Dama pun memilih ikhlas dan mengajak Aurora kecil, untuk pindah ke salah satu desa yang sangat indah sekali pemandangannya.
Bahkan apakah kalian tahu, jika pembuatan film The Lord Of The Rings juga dilakukan di Selandia Baru, bisa jadi desa itulah yang di tinggali oleh Aurora bersama Mama Dama sekarang.
Mama Dama yang sebelumnya sebagai seorang ibu rumah tangga saja, setelah bercerai dengan sang suami, dia harus bekerja banting tulang untuk menghidupi Aurora yang masih kecil.
Dengan modal tabungan tidak seberapa, Mama Dama mencoba menanam berbagai sayuran, buah-buahan di ladang belakang rumahnya, serta juga mencoba beternak domba yang biasa dilakukan oleh warga di sana.
Karena kesabaran dan ketekunan dari Mama Dama, akhirnya semua sayuran dan buah-buahan yang dia tanam, bisa menghasilkan sayur dan buah-buahan yang sangat bagus sekali kualitasnya.
Bahkan yang awalnya Mama Dama dan Aurora, cuma memilik dua domba saja, jantan dan betina, sekarang menjadi memiliki lima ekor domba, karena domba betina baru saja melahirkan tiga ekor anak domba.
Mama Dama dan Aurora begitu sangat senang sekali, ketika hasil kerja keras mereka bisa membuahkan hasil.
Beberapa tahun melewati hidup di pedesaan dan sudah terbiasa hidup dalam kemiskinan, membuat Aurora sudah tidak lagi menjadi anak yang manja.
Bahkan Aurora juga sudah bisa membantu sang Mama untuk meneruskan pekerjaan ladang dan bergembala domba yang sekarang sudah berjumlah sepuluh ekor.
Hari-hari berlalu, hingga suatu saat tiba-tiba sang Mama jatuh sakit, dan ketika Aurora mencoba memeriksakannya ke Dokter, barulah ketahuan, jika sang Mama selama ini menyembunyikan penyakitnya itu.
" Mama, kenapa Mama selama ini menyembunyikan penyakit Mama dari Aurora,?? apa Mama tidak sayang kepada Aurora?? ," kata Aurora sambil berlinang air mata.
Mama Dama sebelum menjawab perkataan dari Aurora, dia mengusap lembut pipi Aurora, sambil tersenyum manis di wajahnya yang sudah sangat pucat sekali.
" Maafkan Mama Aurora, Mama hanya tidak mau membuat kamu merasa khawatir dengan kondisi Mama ," jawab Mama Dama kepada Aurora.
" Aurora akan membawa Mama ke rumah sakit yang lebih besar dari sini, Mama bertahan ya Ma ," kata Aurora kepada Mama Dama.
" Tidak Nak, uang yang kita miliki semuanya untuk masa depan kamu Nak, jangan kau gunakan untuk pengobatan Mama, karena umur Mama sudah tidak lama lagi ," kata Mama Dama kepada Aurora.
" Tidak,!! Mama tidak boleh berkata seperti itu, Mama pasti sembuh ," jawab Aurora kepada sang Mama.
" Maafkan Mama Nak, Mama sudah tidak kuat lagi menahan penyakit ini selama bertahun-tahun, Mama sayang sama Aurora ," kata Mama Dama.
Dan setelahnya, usapan lembut di pipi Aurora langsung terlepas begitu saja, karena sang Mama sudah menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Kesedihan yang mendalam tentu saja dirasakan oleh Aurora, karena di tinggal orang yang terkasih, terlebih lagi Aurora tidak mempunyai saudara, hanya hidup berdua saja dengan sang Mama.
Di tinggal meninggal sang Mama, ketika Aurora masih berumur delapan belas tahun, membuat Aurora sudah seperti hidup sebatang kara.
Sebab Aurora, tidak mau mencari Ayah kandungnya, karena bagi Aurora, Ayah kandungnya juga sudah meninggal sejak dia masih kecil.
Dan karena sang Ayah jugalah, Aurora bersama sang Mama harus menderita hidup di pedesaan.
Walau dulu mereka hidup miskin dan tinggal di kota besar, tapi masih ada sang Ayah yang menopang kehidupan mereka, dan mereka juga tidak pernah merasakan yang namanya kelaparan.
Aurora remaja yang harus hidup sendirian di desa sepeninggal Mama Dama, dia harus menghidupi dirinya sendiri, dengan mengandalkan hasil kebun dan ternak dombanya, membuatnya bertekad untuk semakin tekun bekerja supaya bisa merubah nasib.
" Aku tidak mau ketergantungan dengan orang lain, Aurora berjanji kepada Mama, Aurora akan meneruskan usaha kita ini, walau hasilnya hanya cukup memenuhi kebutuhanku sehari-hari ",, kata Aurora sebelum pergi ke ladang.
Setiap hari hanya ladang dan padang rumput saja yang Aurora singgahi, hingga tanpa terasa umur Aurora sudah menginjak ke dua puluh delapan tahun.
Ternyata sudah sepuluh tahun saja sang Mama pergi meninggalkannya di dunia ini.
Ketika Aurora sedang menggembala dombanya, dia didekati oleh seorang perempuan yang sudah menjadi teman baiknya sejak dia pindah ke desa, dia bernama Linnea.
" Dor!! ," Linnea sengaja mengejutkan Aurora yang sedang melamun.
" Astaga, Linneaaaaa!! ," teriak Aurora kepada Linnea.
Linnea hanya tertawa saja seperti tanpa dosa mendengar Aurora berteriak kepadanya.
" Sudah jangan marah-marah, nanti cepat tua lho, nih aku bawakan makanan kesukaan kamu, tadi Mama yang memasak untuk kamu anak kesayangannya ," kata Linnea kepada Aurora.
Linnea pun langsung ikut duduk di samping Aurora, sambil ikut menikmati makanan yang tadi di bawanya.
" Tadi kamu melamunkan apa sih Aurora,?? cerita dong sama aku, dan aku lihat, semua domba-domba kamu juga pada sehat serta gemuk, apa ada hal yang lainnya lagi yang kamu pikirkan Aurora?? ," tanya Linnea kepada Aurora.
" Aku ingin punya anak, tapi aku tidak mau menikah ," jawab Aurora seperti tanpa di saring terlebih dahulu.
" Uhuk-uhuk!! ," tentu saja Linnea yang mendengar, langsung tersedak makanan yang di makannya.
Aurora yang melihat, langsung saja memberikan botol minuman yang biasa dia bawa kepada Linnea.
Linnea langsung meminum air tersebut, untuk meredakan rasa sakit di tenggorokannya.
Setelah lebih baik, barulah Linnea mencoba bertanya lagi kepada Aurora.
" Apa maksud dari perkataan kamu Aurora, apa kamu mau mengadopsi anak?? ," tanya Linnea kepada Aurora.
" Tidak ," jawab Aurora kepada Linnea.
" Lantas?? ," tanya Linnea lagi.
" Aku akan melakukan One Night Stand dengan seorang laki-laki, dan aku akan memilih laki-laki yang berwajah tampan untuk bisa ku dapatkan benih yang bagus darinya ," jawab tenang dari Aurora.
" Jangan gila kamu Aurora!! ," bentak Linnea kepada Aurora.
Tentu saja Linnea sangat menentang sekali, apa yang ada di dalam pikiran sang sahabat.
Bahkan Linnea sangat tidak menyangka sekali, dengan apa yang di pikirkan gadis yang sudah menjadi temannya sejak dua puluh tahun yang lalu itu.
...🧬🧬🧬🧬🧬🧬🧬🧬🧬🧬🧬🧬🧬...
Lanjut tidak nih 🤗.
...✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️...
...***TBC***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
ayu nuraini maulina
knp y orang yg selingkuh cma memandang dr materi klo g fisik semata,entr klo jelek n miskin d tinggalin, zaman skrng bukan dunia yg mau kiamat tapi kelakuan manusia yg udah kiamat
2023-06-25
1
💗vanilla💗🎶
hadir ni thor 😁
2023-05-06
1
A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿
hadir kka, jatuh cinta deh sama aurora👀 hebat banget, ada wanita yang cara berfikiran nya berbeda dari wanita lain☺️
2023-04-30
1