Aurora yang sudah pergi dari hadapan Enzo, membuat Enzo dan Martin menatap aneh ke arah Aurora, sebab Aurora tidak merayu atau tebar pesona kepada Enzo sama seperti para wanita biasanya.
Martin yang melihat sikap Aurora kepada Enzo, membuat dia tiba-tiba tertawa terbahak-bahak, dan hal itu membuat Enzo menatap aneh kepada sahabatnya.
" Kenapa kamu tertawa?? ," tanya Enzo kepada Martin.
" Sepertinya pesona kamu sudah luntur, atau dia saja yang tidak tahu seorang Enzo Diedrich yang baru saja menyelamatkannya ," jawab Martin kepada Enzo.
" 514lan kamu!! ," kata Enzo kepada Martin yang masih tertawa.
" Sepertinya dia bukan seorang 74l4n9, lihat saja penampilannya, kalem, bahkan wajahnya saja tanpa makeup sama sekali, coba kejar dia ," saran Martin kepada Enzo.
Enzo hanya memberikan kode dengan menaikkan salah satu alisnya ke atas sambil tersenyum miring.
Setelahnya, Enzo langsung menembus kerumunan orang, untuk mencari keberadaannya Aurora.
Enzo terus menghindar dari para 74l4n9 yang mencoba mencegahnya, untuk segera bisa menemukan Aurora.
Sedangkan Aurora sendiri, setelah pergi dari hadapan Enzo tadi, dia terus berdoa di dalam hatinya.
" Semoga saja laki-laki tadi mengejarku, ayolah kejar aku ," doa Aurora di dalam hatinya.
Langkah kaki Aurora terus melangkah tanpa melihat ke belakang, hingga dia hampir saja sampai di depan pintu masuk.
" Aku sudah hampir saja ke luar, kenapa laki-laki tampan tadi belum mengejarku juga, siapa aku berharap laki-laki setampan dan sekaya dia mau menghampiriku ," kata batin Aurora bersedih.
Akhirnya, Aurora pun melangkahkan kakinya ke luar juga dari dalam diskotik tersebut.
Enzo yang baru saja ke luar dari dalam diskotiknya, dia langsung saja bertanya kepada salah satu penjaga yang berjaga, apakah mereka melihat Aurora.
Dan para penjaga yang sepertinya mengenali ciri-ciri wanita yang di sebutkan oleh majikannya, mereka semua langsung menunjuk ke salah satu arah ke mana Aurora pergi.
Tanpa mengucapkan kata terimakasih, Enzo pun langsung berlari ke arah yang di tunjuk oleh para anak buahnya tadi, dan benar saja, Enzo langsung melihat Aurora sedang berjalan sendirian di tengahnya malam.
" Ehem, tidak baik wanita cantik jalan sendirian malam-malam begini ," kata Enzo kepada Aurora.
Aurora yang mendengar ada suara laki-laki yang menegurnya, dia pun langsung saja berbalik badan, dan ketika Aurora melihat Enzo yang berdiri di hadapannya, hati dia langsung saja berbunga-bunga.
Akan tetapi, sebisa mungkin Aurora menunjukkan wajah yang biasa saja, supaya dia tidak terlihat jika sedang merasa senang.
" Tuan ," sapa Aurora dengan wajah yang terkejut.
" Apa anda tidak takut di culik Nona, jalan sendirian malam-malam begini?? ," kata Enzo kepada Aurora.
" Hmm, lebih takut lagi jika berhadapan dengan anda sekarang Tuan ," jawab Aurora kepada Enzo.
Enzo langsung menaikan sebelah alisnya ke atas, sambil tersenyum manly sekali, ketika mendengar jawaban dari Aurora.
Enzo lalu berjalan semakin mendekatkan diri ke arah Aurora yang sedang menatapnya.
" Maukah saya antar pulang Nona?? ," tanya Enzo kepada Aurora.
Wao, hebat sekali si Aurora, baru pertama kali bertemu dengan Enzo, sudah bisa membuat Enzo mengejarnya, bahkan sampai Enzo mau mengantarkannya pulang.
Tidak tahukah Aurora, jika ingin berdekatan dengan Enzo saja, susahnya bukan main, sepertinya dewi fortuna sedang berpihak kepadanya.
Sedangkan untuk Enzo sendiri, dia juga tidak tahu, kenapa dia bisa bersikap seperti itu kepada Aurora, padahal sebelumnya, dia tidak pernah bersikap seperti itu sama sekali kepada wanita manapun.
" Apakah itu tidak akan merepotkan anda Tuan?? ," tanya Aurora kepada Enzo.
" Jika untuk mengantarkan wanita cantik seperti anda, tentu saja tidak akan merepotkan bagi saya, justru dengan senang hati saya akan mengantarkan Nona ke mana saja yang Nona mau ,"
Sungguh jawaban Enzo sudah seperti pria-pria yang sangat berpengalaman sekali dalam menakhlukkan hati seorang wanita.
" Ok, bolehlah Tuan, sekali ini saja ," jawab Aurora kepada Enzo.
" Ayo kalau begitu ikut dengan saya, mobil saya terparkir di sana ," kata Enzo kepada Aurora.
Aurora hanya mengangguk saja kepada Enzo, dan mereka lalu berjalan berdua, dengan Enzo menaruh tangannya di pinggang ramping milik Aurora.
Ketika Enzo sudah berhenti di salah satu super car yang sangat mewah sekali, mata Aurora langsung melebar sangat lebar sekali.
" Astaga Tuhan, ini mobilnya sangat bagus sekali ," kata batin Aurora.
Akan tetapi, lagi dan lagi Aurora bersikap santai seperti tidak menunjukkan sifatnya yang kuper alias kurang pergaulan.
" Silahkan Nona ," kata Enzo ketika sudah membukakan pintu mobilnya.
Semua orang yang ada di sekitar diskotik milik Enzo, mereka menatap penasaran dengan Aurora yang di perlakukan istimewa oleh Enzo, sebab mereka semua tidak pernah melihat Enzo jalan dengan perempuan sama sekali, seperti sekarang.
Bisik-bisik pun terus terdengar di telinga semua orang, ketika mereka semua melihat pemandangan langka itu.
Sedangkan untuk Martin sendiri yang juga melihat aksi dari sang teman, dia hanya tersenyum miring sambil memasukkan ke dua tangannya ke dalam saku celananya.
" Hmm, kita lihat saja, bisa bertahan berapa lama kamu dengan wanita itu Enzo ," kata batin Martin.
Melihat mobil Enzo sudah pergi, Martin pun juga ikut pergi dari diskotik tersebut, untuk pulang ke rumahnya sendiri.
Enzo dan Aurora yang sudah berada di dalam satu mobil, Enzo pun mencoba bertanya kepada Aurora.
" Di mana alamat tempat tinggal anda Nona?? ," tanya Enzo kepada Aurora.
Tidak mungkin Aurora menjawab pertanyaan dari Enzo dengan jujur, pasti dia akan mengelak dan juga berbohong.
" Saya belum mau pulang Tuan ," jawab Aurora kepada Enzo.
" Ok, bagaimana kalau anda ikut saya sebentar ," tanya Enzo kepada Aurora sambil mengendarai mobilnya.
" Ke mana Tuan?? ," tanya balik dari Aurora.
" Nanti anda juga tahu ," jawab Enzo kepada Aurora.
" Ok ," jawab singkat dari Aurora.
Setelah itu, mereka berdua memilih diam tanpa mau banyak berbicara lagi, padahal Aurora di dalam hatinya sudah berkecamuk sendiri dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Karena Aurora sudah ingin menyudahi pertemuannya dengan Enzo dan ingin segera kembali lagi ke desa.
Ternyata oh ternyata, Enzo mengajak Aurora menuju ke salah satu gedung apartemen super mewah dan gedung apartemen itu masih milik Keluarga Diedrich.
" Kita ko ke sini Tuan?? ," tanya Aurora.
" Iya, kita ke apartemen saya sebentar, karena saya ingin lebih mengenal anda lagi malam ini ," jawab Enzo kepada Aurora.
Aurora hanya mengangguk saja kepada Enzo, dan mereka berdua lalu ke luar dari dalam mobil, setelahnya mereka langsung saja masuk ke dalam lift, untuk menuju ke penthouse milik Enzo yang ada di lantai paling atas sendiri.
Sesampainya di penthouse milik Enzo, mata Aurora dibuat semakin tercengang lagi, karena itu pertama kalinya dia masuk ke dalam ruangan yang sangat super mewah sekali.
" Wao, di sini mewah dan juga indah ," kata Aurora sambil menikmati seluruh ruangan.
" Apa kamu menyukainya Nona?? ," tanya Enzo kepada Aurora.
" Sangat Tuan ," jawab Aurora kepada Enzo sambil mengangguk.
" Silahkan duduk, akan saya ambilkan minum sebentar ," kata Enzo kepada Aurora.
Enzo langsung berlalu menuju ke penyimpanan wine miliknya, dan lalu Enzo membawanya untuk dia berikan kepada Aurora yang sudah menunggunya di ruang tamu.
" Apakah itu alkohol Tuan?? ," tanya Aurora kepada Enzo yang sedang menuangkan wine ke dalam gelas.
" Iya, dan ini wine mahal yang saya beli langsung dari luar Negeri, cobalah Nona ini enak sekali ," jawab Enzo sambil menyerahkan satu gelas wine.
" Emm, saya tidak minum alkohol Tuan ," tolak Aurora kepada Enzo.
Enzo merasa terkejut sekali, mendengar jika Aurora tidak meminum alkohol.
" Anda tidak minum Nona?? ," tanya Enzo dengan ekspresi terkejut, dan Aurora langsung saja mengangguk.
" Untuk kali ini saja, sebagai awal pertemanan kita, cobalah satu gelas ini saja Nona, ayolah ," kata Enzo membujuk Aurora.
" Baiklah, satu gelas saja ," jawab Aurora kepada Enzo.
Aurora lalu mengambil wine yang diberikan oleh Enzo, dan langsung menenggaknya hingga habis, hingga setelahnya dia merasakan ada sensasi aneh di dalam mulutnya.
Enzo yang melihat, dia hanya tersenyum saja dengan tingkah Aurora yang seperti itu.
" Rasanya aneh, dan kepalaku sekarang merasa pusing ," kata Aurora sambil menggelengkan kepalanya.
Enzo hanya diam saja, dia terus memperhatikan Aurora yang baru pertama kali meminum minuman beralkohol.
" Rasanya semua benda yang ada di ruangan ini seperti berputar-putar di mataku ," kata Aurora.
Sepertinya, Aurora sudah mulai mabuk, walau dia cuma menenggak satu gelas saja.
Enzo yang melihat Aurora sedang menguncir asal rambut panjangnya ke atas dan memperlihatkan leher jenjangnya yang putih mulus, membuat Enzo reflek menelan ludahnya.
Jiwa liar di dalam diri Enzo, tiba-tiba bangkit dan perlahan dengan pasti, Enzo yang awalnya duduk berseberangan dengan Aurora, sekarang sudah berpindah tempat duduk menjadi di sebelah Aurora.
" Tuan, wajah anda semakin tampan saja jika di lihat dari dekat seperti ini ," kata Aurora kepada Enzo yang sedang mendekatkan wajahnya ke arahnya.
Aurora mengusap lembut pipi Enzo, dan membuat tubuh Enzo seperti tersengat aliran listrik, ketika merasakan telapak tangan Aurora.
Enzo semakin mendekatkan wajahnya, hingga akhirnya dia sampai juga di leher jenjang milik Aurora, dan lalu menciumnya dengan lembut.
Mata Aurora terpejam menikmati hembusan nafas Enzo di lehernya.
" Aroma tubuhmu saya sangat menyukainya ," kata Enzo sambil menatap lekat ke arah Aurora yang masih memejamkan matanya.
Mendengar perkataan dari Enzo, Aurora langsung membuka matanya, dan ternyata Enzo sudah berada persis di depannya.
...✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️...
...***TBC***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿
sepertinya mangsa semakin dekat ni ke aurora🤭
2023-05-23
0
lovely
suka ma cowok ganteng kaya tapi ga pernah mainan jalang TDK seperti novel kbnyakan clup clup ky teh clup🥴
2023-04-25
2
Femy Pantow
pintar jg km ya...aurora ...ketemu mangsa
2023-04-08
1