NovelToon NovelToon

AURORA

AURORA

Hingar bingar suara dentuman music pun terdengar menggema di seluruh ruangan.

Banyak orang-orang yang sedang berjoged, lampu yang berkerlap-kerlip memenuhi langit-langit ruangan, dan aroma yang kurang sedap dari berbagai alkohol serta rokok, bahkan bau sp3rma pun bercampur menjadi satu.

Itulah situasi sekarang yang ada di dalam sebuah Diskotik yang paling terkenal di kota Wellington, Ibu kota New Zealand.

Diskotik yang sekali masuk saja bisa menghabiskan minimal sekitar lima ratus dolar Selandia Baru, atau sekitar empat juta sekian jika di rupiahkan.

Membuat orang-orang kalangan menengah ke atas saja yang mampu masuk ke dalam diskotik tersebut.

Diskotik itu milik seorang laki-laki yang bernama Enzo Diedrich, anak sulung di Keluarga Diedrich.

Diskotik itu tidak pernah sepi pengunjung, bahkan bisa di bilang selalu padat, dan jika masuk pun harus melalui pengawasan super ketat dari para penjaga yang berbadan besar, yang di pekerjakan oleh Enzo.

Di antara banyak pengunjung, ada satu gadis yang berdandan biasa saja, tidak terlalu menor dan glamour seperti yang lainnya, dia bernama Aurora.

Mata Aurora memandang ke segala arah, dengan menajamkan pandangannya di suasana yang remang-remang itu.

Sudah banyak laki-laki hidung belang yang mencoba mendekati Aurora, tapi Aurora selalu bisa menolak dan menghindar.

Karena Aurora hanya mau dengan laki-laki yang tampan saja, itulah niat dia untuk datang ke Diskotik milik Enzo malam ini.

Siapa itu Aurora,?? ayo kita berkenalan dulu, tidak enak rasanya, jika belum berkenalan dengan pemeran utama di Novel ini.

Aurora Monique Ragnhild Nicandro, seorang gadis cantik yang periang dan tidak mudah percaya dengan orang lain, saat ini sudah genap berusia dua puluh delapan tahun.

Memiliki kisah pahit di dalam hidup, karena sikap sang Ayah, membuat Aurora tidak mudah percaya dengan yang namanya laki-laki.

Di sakiti oleh Ayah sendiri, karena sang Ayah lebih memilih hidup dengan selingkuhannya yang seorang janda kaya.

Membuat Aurora dan sang Mama, memilih pindah ke salah satu desa yang ada di Negara New Zealand atau biasa di kenal dengan Selandia Baru, untuk memulai hidup yang baru.

Ayah Aurora yang bernama Ebert berselingkuh dengan seorang janda kaya raya pemilik salah satu pabrik pengolahan kulit domba, ketika pada waktu itu umur Aurora masih delapan tahun.

Kehidupan yang miskin dengan Keluarganya, membuat Ayah Ebert, lebih memilih sang selingkuhan daripada dengan istri sahnya.

Mama Aurora yang bernama Mama Dama pun memilih ikhlas dan mengajak Aurora kecil, untuk pindah ke salah satu desa yang sangat indah sekali pemandangannya.

Bahkan apakah kalian tahu, jika pembuatan film The Lord Of The Rings juga dilakukan di Selandia Baru, bisa jadi desa itulah yang di tinggali oleh Aurora bersama Mama Dama sekarang.

Mama Dama yang sebelumnya sebagai seorang ibu rumah tangga saja, setelah bercerai dengan sang suami, dia harus bekerja banting tulang untuk menghidupi Aurora yang masih kecil.

Dengan modal tabungan tidak seberapa, Mama Dama mencoba menanam berbagai sayuran, buah-buahan di ladang belakang rumahnya, serta juga mencoba beternak domba yang biasa dilakukan oleh warga di sana.

Karena kesabaran dan ketekunan dari Mama Dama, akhirnya semua sayuran dan buah-buahan yang dia tanam, bisa menghasilkan sayur dan buah-buahan yang sangat bagus sekali kualitasnya.

Bahkan yang awalnya Mama Dama dan Aurora, cuma memilik dua domba saja, jantan dan betina, sekarang menjadi memiliki lima ekor domba, karena domba betina baru saja melahirkan tiga ekor anak domba.

Mama Dama dan Aurora begitu sangat senang sekali, ketika hasil kerja keras mereka bisa membuahkan hasil.

Beberapa tahun melewati hidup di pedesaan dan sudah terbiasa hidup dalam kemiskinan, membuat Aurora sudah tidak lagi menjadi anak yang manja.

Bahkan Aurora juga sudah bisa membantu sang Mama untuk meneruskan pekerjaan ladang dan bergembala domba yang sekarang sudah berjumlah sepuluh ekor.

Hari-hari berlalu, hingga suatu saat tiba-tiba sang Mama jatuh sakit, dan ketika Aurora mencoba memeriksakannya ke Dokter, barulah ketahuan, jika sang Mama selama ini menyembunyikan penyakitnya itu.

" Mama, kenapa Mama selama ini menyembunyikan penyakit Mama dari Aurora,?? apa Mama tidak sayang kepada Aurora?? ," kata Aurora sambil berlinang air mata.

Mama Dama sebelum menjawab perkataan dari Aurora, dia mengusap lembut pipi Aurora, sambil tersenyum manis di wajahnya yang sudah sangat pucat sekali.

" Maafkan Mama Aurora, Mama hanya tidak mau membuat kamu merasa khawatir dengan kondisi Mama ," jawab Mama Dama kepada Aurora.

" Aurora akan membawa Mama ke rumah sakit yang lebih besar dari sini, Mama bertahan ya Ma ," kata Aurora kepada Mama Dama.

" Tidak Nak, uang yang kita miliki semuanya untuk masa depan kamu Nak, jangan kau gunakan untuk pengobatan Mama, karena umur Mama sudah tidak lama lagi ," kata Mama Dama kepada Aurora.

" Tidak,!! Mama tidak boleh berkata seperti itu, Mama pasti sembuh ," jawab Aurora kepada sang Mama.

" Maafkan Mama Nak, Mama sudah tidak kuat lagi menahan penyakit ini selama bertahun-tahun, Mama sayang sama Aurora ," kata Mama Dama.

Dan setelahnya, usapan lembut di pipi Aurora langsung terlepas begitu saja, karena sang Mama sudah menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Kesedihan yang mendalam tentu saja dirasakan oleh Aurora, karena di tinggal orang yang terkasih, terlebih lagi Aurora tidak mempunyai saudara, hanya hidup berdua saja dengan sang Mama.

Di tinggal meninggal sang Mama, ketika Aurora masih berumur delapan belas tahun, membuat Aurora sudah seperti hidup sebatang kara.

Sebab Aurora, tidak mau mencari Ayah kandungnya, karena bagi Aurora, Ayah kandungnya juga sudah meninggal sejak dia masih kecil.

Dan karena sang Ayah jugalah, Aurora bersama sang Mama harus menderita hidup di pedesaan.

Walau dulu mereka hidup miskin dan tinggal di kota besar, tapi masih ada sang Ayah yang menopang kehidupan mereka, dan mereka juga tidak pernah merasakan yang namanya kelaparan.

Aurora remaja yang harus hidup sendirian di desa sepeninggal Mama Dama, dia harus menghidupi dirinya sendiri, dengan mengandalkan hasil kebun dan ternak dombanya, membuatnya bertekad untuk semakin tekun bekerja supaya bisa merubah nasib.

" Aku tidak mau ketergantungan dengan orang lain, Aurora berjanji kepada Mama, Aurora akan meneruskan usaha kita ini, walau hasilnya hanya cukup memenuhi kebutuhanku sehari-hari ",, kata Aurora sebelum pergi ke ladang.

Setiap hari hanya ladang dan padang rumput saja yang Aurora singgahi, hingga tanpa terasa umur Aurora sudah menginjak ke dua puluh delapan tahun.

Ternyata sudah sepuluh tahun saja sang Mama pergi meninggalkannya di dunia ini.

Ketika Aurora sedang menggembala dombanya, dia didekati oleh seorang perempuan yang sudah menjadi teman baiknya sejak dia pindah ke desa, dia bernama Linnea.

" Dor!! ," Linnea sengaja mengejutkan Aurora yang sedang melamun.

" Astaga, Linneaaaaa!! ," teriak Aurora kepada Linnea.

Linnea hanya tertawa saja seperti tanpa dosa mendengar Aurora berteriak kepadanya.

" Sudah jangan marah-marah, nanti cepat tua lho, nih aku bawakan makanan kesukaan kamu, tadi Mama yang memasak untuk kamu anak kesayangannya ," kata Linnea kepada Aurora.

Linnea pun langsung ikut duduk di samping Aurora, sambil ikut menikmati makanan yang tadi di bawanya.

" Tadi kamu melamunkan apa sih Aurora,?? cerita dong sama aku, dan aku lihat, semua domba-domba kamu juga pada sehat serta gemuk, apa ada hal yang lainnya lagi yang kamu pikirkan Aurora?? ," tanya Linnea kepada Aurora.

" Aku ingin punya anak, tapi aku tidak mau menikah ," jawab Aurora seperti tanpa di saring terlebih dahulu.

" Uhuk-uhuk!! ," tentu saja Linnea yang mendengar, langsung tersedak makanan yang di makannya.

Aurora yang melihat, langsung saja memberikan botol minuman yang biasa dia bawa kepada Linnea.

Linnea langsung meminum air tersebut, untuk meredakan rasa sakit di tenggorokannya.

Setelah lebih baik, barulah Linnea mencoba bertanya lagi kepada Aurora.

" Apa maksud dari perkataan kamu Aurora, apa kamu mau mengadopsi anak?? ," tanya Linnea kepada Aurora.

" Tidak ," jawab Aurora kepada Linnea.

" Lantas?? ," tanya Linnea lagi.

" Aku akan melakukan One Night Stand dengan seorang laki-laki, dan aku akan memilih laki-laki yang berwajah tampan untuk bisa ku dapatkan benih yang bagus darinya ," jawab tenang dari Aurora.

" Jangan gila kamu Aurora!! ," bentak Linnea kepada Aurora.

Tentu saja Linnea sangat menentang sekali, apa yang ada di dalam pikiran sang sahabat.

Bahkan Linnea sangat tidak menyangka sekali, dengan apa yang di pikirkan gadis yang sudah menjadi temannya sejak dua puluh tahun yang lalu itu.

...🧬🧬🧬🧬🧬🧬🧬🧬🧬🧬🧬🧬🧬...

Lanjut tidak nih 🤗.

...✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️...

...***TBC***...

AWAL CERITA

Aurora sangat tenang sekali ketika di bentak oleh Linnea.

Aurora seperti sudah mempersiapkan diri, jika suatu saat akan di bentak seperti itu oleh sang sahabat.

" Tenanglah, jangan marah-marah, sini ayo duduk lagi dulu ," kata Aurora kepada Linnea.

Linnea walau merasa gemas dengan Aurora, dia tetap menurut untuk duduk kembali di samping Aurora.

" Sekarang jelaskan kepadaku, kenapa kamu ingin melakukan hal gila itu Aurora?? ," tanya Linnea kepada Aurora.

Di padang rumput yang luas, dan pemandangan yang indah menyegarkan mata membentang luas di hadapan.

Serta jangan lupakan terpaan angin sepoi-sepoi yang menyejukkan badan, Aurora pun mulai bercerita kepada Linnea.

" Aku kesepian Linnea, selama Mama meninggal, aku hidup sendirian di dalam rumah selama sepuluh tahun lamanya, tidak ada orang yang bisa aku ajak keluh kesah ," kata Aurora kepada Linnea.

" Aku ingin sekali mempunyai seseorang yang bisa selalu dua puluh empat jam bersamaku, di sisiku ,'' kata Aurora lagi.

" Tapi bukan begitu juga caranya Aurora?? ," jawab Linnea kepada Aurora.

" Lalu, harus dengan cara yang bagaimana Linnea?? ," tanya Aurora kepada Linnea.

" Jangan menyuruhku untuk menikah, karena kamu tahu sendiri, aku sudah tidak percaya dengan yang namanya laki-laki, mereka semua pembohong!! ," kata Aurora kepada Linnea.

" Tidak semuanya Aurora, contohnya saja Ayahku, dia sangat setia dengan Mamaku ," jawab Linnea kepada Aurora.

" Andai saja Ayahku bisa seperti Ayahmu, pasti hidupku tidak akan seperti ini ," kata Aurora sambil memainkan rumput di depannya.

Linnea yang melihat wajah sedih dari sang sahabat, dia langsung saja mengusap lembut punggungnya.

" Kamu bisa mengadopsi anak saja kalau begitu Aurora ," kata Linnea lagi.

" Tidak, aku tidak mau mengadopsi anak, prosesnya pasti sulit, dan jika sudah besar, kalau dia tahu, dia bukan anak kandungku, aku takut dia akan pergi meninggalkanku ," jawab Aurora sambil menatap ke arah Linnea.

Sambil menggenggam ke dua tangan Linnea, Aurora pun berbicara lagi.

" Aku butuh bantuanmu Linnea, please bantulah aku ," kata Aurora kepada Linnea.

" Kamu mau meminta bantuan apa kepadaku Aurora, jangan yang aneh-aneh ," kata Linnea kepada Aurora.

" Benar kamu mau membantuku?? ," tanya Aurora.

" Iya, apa sih yang tidak aku lakukan untuk kamu teman ," jawab Linnea kepada Aurora sambil tersenyum.

" Sekarang cepat katakan kepadaku, apa yang bisa aku bantu?? ," kata Linnea lagi kepada Aurora.

" Kamu kapan kembali ke kota lagi?? ," tanya Aurora kepada Linnea.

" Nanti malam, karena besok aku ada shif pagi bekerja di toko ," jawab Linnea kepada Aurora.

Just info, Linnea ini sahabat dekatnya Aurora sejak Aurora pindah ke desa, mereka seumuran.

Kebetulan juga rumah mereka pun juga bersebelahan, bahkan semenjak Mama Dama meninggal, Mama Paulita, Mama kandungnya Linnea, sudah menganggap Aurora sebagai anak kandungnya juga.

Dan saat ini, Linnea sedang bekerja di salah satu toko roti terkenal dan ternama yang ada di kota Wellington.

Linnea akan pulang ke desa setiap weekend, atau ketika dia libur bekerja, dan di kota, Linnea tinggal di sebuah rumah kontrakan yang cukup untuk dia tinggali sendiri.

" Aku ikut ya sama kamu ," kata Aurora kepada Linnea.

" Kamu mau ikut denganku, mau apa Aurora?? ," tanya Linnea kepada Aurora.

" Iya mau cari cowoklah di kota besar ," jawab Aurora kepada Linnea.

" Kamu mau cari cowok di mana,?? jika cuma ingin melakukan On Night Stand di club atau diskotik banyak ," kata Linnea kepada Aurora.

" Nah, boleh juga tuh idenya ," jawab Aurora dengan sangat semangat sekali.

" Aduh keceplosan aku berbicara ," kata Linnea berbicara sendiri.

" Jika kamu pergi, siapa yang akan menjaga kebun sama semua domba-domba kamu ini?? ," tanya Linnea mencoba mencari alasan.

" Akan aku titipkan kepada Ayah kamu ," jawab Aurora kepada Linnea.

" Tidak-tidak,!! enak saja mau di titipkan sama Ayah ," kata Linnea kepada Aurora.

" Ayolah Linnea, bantulah aku, kamu enak bisa bekerja di kota, sedangkan aku?? ," kata Aurora memohon kepada Linnea.

" Linnea please, ya ," Aurora memohon lagi kepada Linnea.

" Iya boleh, tapi dengan satu syarat ," jawab Linnea kepada Aurora.

" Yeeaay, apapun syaratnya akan aku lakukan ," kata Aurora dengan sangat senang sekali.

" Kamu haru meminta ijin sendiri kepada Ayah, jika Ayah mengijinkan dan mau membantu kamu merawat domba sama kebun kamu, kamu boleh ikut denganku ," kata Linnea kepada Aurora.

" Ok, siap, sekarang ayo bantu aku dulu membawa semua domba-domba ku pulang ke kandang ," kata Aurora kepada Linnea.

" Iya baiklah ," jawab Linnea.

Aurora pun lalu menggiring ke sepuluh ekor domba yang dia miliki, untuk dia bawa masuk ke dalam kandang miliknya.

Di bantu oleh Linnea, membuat pekerjaan Aurora menjadi lebih ringan dan cepat selesai.

Aurora tidak mau mempunyai lebih dari sepuluh domba, karena pasti akan sangat merepotkannya.

Jadi jika ada domba betina yang melahirkan, Aurora akan menjual beberapa domba dewasa miliknya dan uangnya akan dia tabung.

Akhirnya, setelah beberapa saat, semua domba milik Aurora bisa masuk juga ke dalam kandang.

Sekarang saatnya Aurora ikut bersama Linnea, untuk pergi ke rumah sang sahabat yang ada di sebelah rumahnya.

" Mama, Ayah, ada Aurora yang datang mencari kalian ," kata Linnea sambil masuk ke dalam rumah.

Mama Paulita dan Ayah Bogy pun yang mendengar suara sang anak, mereka berdua langsung saja ke luar dari dalam rumah.

" Iya sayang ada apa mencari kami?? ," tanya Mama Paulita sambil duduk si sofa seberang Aurora.

" Emm, Ma, Yah, bolehkah Aurora meminta tolong kepada kalian berdua?? ," kata Aurora kepada ke dua orang tuanya Linnea.

Dan memang Aurora sudah memanggil mereka dengan panggilan Ayah serta Mama, sama seperti Linnea.

" Iya tentu boleh dong sayang ," jawab Ayah Bogy kepada Aurora.

" Ayo katakan, Aurora mau minta tolong apa sama Mama dan Ayah ," kata Mama Paulita kepada Aurora.

" Aurora ingin jalan-jalan ke kota selama satu minggu, maukah Ayah sama Mama, menjaga domba dan kebun sayur serta kebun buah milik Aurora, sampai Aurora kembali?? ," kata Aurora kepada Ayah Bogy dan Mama Paulita.

" Ayah sama Mama boleh mengambil sepuasnya hasil kebunnya, jika Mama sama Ayah ingin makan ," kata Aurora lagi.

" Kamu ke kota sama siapa Nak?? ," tanya Mama Paulita kepada Aurora.

" Kamu kan belum tahu bagaimana kondisi di kota,?? nanti jika tersesat bagaimana Nak?? ," tanya Ayah Bogy juga kepada Aurora.

" Kan ada Linnea Ayah, Aurora ikut Linnea dan tinggal di kontrakannya, nanti Aurora akan pulang ke sini jika Linnea libur kerja atau pas weekend seperti biasa ," jawab Aurora kepada Ayah Bogy.

" Iya baiklah, pergilah Nak, kamu juga butuh hiburan, Ayah dan Mama mau bantuin kamu ," kata Ayah Bogy kepada Aurora.

" Yeeaaayy terimakasih Ayah ," kata Aurora dengan sangat senang sekali.

" Linnea jaga Aurora, temani dia jika kamu sedang tidak bekerja ," pesan Mama Paulita kepada Linnea.

" Iya Mama, Linnea akan menjaga anak kesayangan Mama ini ," jawab Linnea kepada Mama Paulita.

Dan akhirnya ketika malam hari, seperti perkataan dari Linnea tadi, Linnea pun akhirnya berangkat ke kota lagi.

Namun kali ini, dia tidak berangkat sendirian, tapi bersama sang sahabat baiknya yaitu Aurora.

Aurora begitu sangat tidak sabar sekali untuk sampai ke kota, dan setelah beberapa saat berada di perjalanan, akhirnya, Linnea dan Aurora, sampai juga di rumah kontrakannya Linnea yang ada di kota.

" Wah ternyata ini rumah kontrakanmu, bagus juga Linnea ," kata Aurora sambil mengamati seisi rumah.

" Kebetulan di kontrakan ini ada dua kamar, kamu pakailah saja kamar yang ada di depan, karena kamarku ada di belakang ," kata Linnea kepada Aurora.

" Ok, siap ," jawab Aurora kepada Linnea.

Aurora pun langsung masuk ke dalam kamar yang di tunjuk oleh Linnea tadi.

Setelah menaruh semua barang-barangnya di dalam kamar, Aurora langsung saja ke luar dari dalam kamar untuk menemui Linnea lagi yang masih ada di dalam kamarnya.

" Masuk saja Aurora, pintunya tidak di kunci ," jawab Linnea kepada Aurora yang mengetuk pintu.

Mendengar perkataan dari Linnea, Aurora pun langsung masuk ke dalam kamar.

" Linnea, aku ijin ke luar ya, kamu jangan tunggu aku, karena mungkin aku akan pulang sedikit terlambat ," kata Aurora kepada Linnea yang sedang memakai masker wajah.

" Mau ke mana kamu Aurora,?? ini sudah jam sembilan malam ," tanya Linnea kepada Aurora.

" Ke club atau diskotik ," jawab Aurora kepada Linnea.

" Kamu benar-benar sudah gila Aurora ," kata Linnea kepada Aurora.

" Terserah saja kamu mau bilang apa, yang penting aku mau pergi sekarang juga daa ," kata Aurora lagi.

Dan setelah itu Aurora pun langsung bergegas pergi dari dalam rumah, untuk mencari diskotik yang paling ramai yang ada di kota itu.

Linnea mau mencegah pun telat, karena Aurora sudah keburu pergi dari dalam rumah kontrakannya.

...✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️...

...***TBC***...

ENZO DIEDRICH

Aurora yang sudah ke luar dari dalam rumah kontrakan milik Linnea, dia pun terus menyusuri jalan kota yang masih ramai dan padat dengan kendaraan yang berlalu lalang, padahal waktu sudah hampir menunjukkan pukul sepuluh malam.

Aurora memperhatikan semua orang yang berpas-pasan dengannya, dan Aurora juga memperhatikan gaya berpakaian mereka semua, setelahnya dia memperhatikan pakaian yang sedang dipakainya.

" Bajuku ternyata sangat buruk, padahal ini adalah baju terbaik yang aku punya ," kata Aurora sambil memperhatikan pakaiannya sendiri.

" Jam segini apakah masih ada toko pakaian yang buka,?? kalau ada aku mau beli baju dulu aah ," kata Aurora lagi.

Aurora melangkahkan kakinya lagi semakin jauh sambil menikmati pemandangan kota yang indah dan juga ramai, hingga pada akhirnya Aurora melihat ada toko pakaian yang besar dan terlihat mewah dari luar.

" Apakah uangku cukup untuk membeli baju di situ ," kata Aurora.

" Aku coba masuk saja ke sana ," kata Aurora lagi.

Aurora pun lalu melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam toko pakaian tersebut, dan sesampainya di dalam toko pakaian tersebut, Aurora langsung memilih-milih baju yang sekiranya uangnya cukup.

" Di sini bajunya bagus-bagus, dan juga mahal-mahal ," kata Aurora berbicara sendiri.

" Uang segitu, bisa untuk membeli dua ekor anak domba di desa, tapi di sini hanya untuk membeli satu pakaian saja, dasar orang kaya, suka menghambur-hamburkan uang ," kata Aurora sambil melihat-lihat semua baju.

Berbekal uang tabungan yang dia punya dan jumlahnya tidak seberapa, membuat Aurora nekat untuk membeli salah satu baju yang ada di situ.

" Aaah cantik juga aku ternyata memakai baju ini ," kata Aurora ketika berada di ruang ganti.

Setelah membayar baju yang sudah di pakainya, Aurora pun langsung melangkahkan kakinya untuk pergi dari dalam toko pakaian tersebut.

Aurora yang sudah ke luar dari dalam toko pakaian itu, dia bingung mau pergi ke arah mana, dan karena bingung, Aurora pun akhirnya memutuskan untuk bertanya kepada salah satu orang yang lewat di depannya.

" Permisi Tuan ," kata Aurora kepada seorang laki-laki

" Iya Nona, apakah ada yang bisa saya bantu?? ," jawab laki-laki tersebut.

" Di sini apakah ada sebuah diskotik atau club malam, jika ada di manakah alamatnya ya Tuan, bisakah anda memberitahukannya kepada saya?? ," tanya Aurora kepada laki-laki itu.

" Oh ada Nona, di kota ini ada banyak diskotik atau club malam, tapi yang paling terkenal cuma satu diskotik yaitu milik Keluarga Diedrich ," jawab laki-laki itu.

" Oh ya tidak apa-apa, di mana alamat diskotik itu Tuan ," kata Aurora lagi.

" Anda naik taksi saja, nanti bilang kepada sopir taksinya mau di antarkan ke diskotik milik Keluarga Diedrich, nama Dikotiknya King Diedrich ," jawab laki-laki itu lagi kepada Aurora.

Aurora langsung saja mengucapkan kata terimakasih kepada laki-laki tersebut.

Seperti perkataan dari laki-laki tadi, Aurora langsung mencoba mencegah salah satu taksi dan memintanya untuk mengantarkannya ke Diskotik milik Enzo.

Tidak lama untuk sampai di diskotik milik Enzo, taksi yang sudah terparkir rapi di depan diskotik tersebut, membuat Aurora langsung turun dari dalam taksi yang sudah di bayarnya terlebih dahulu ongkos taksinya.

" Waaah ini diskotiknya sangat besar dan juga ramai sekali pengunjungnya ," kata Aurora sambil memperhatikan gedung diskotik tersebut.

" Ayo kita beradu nasib, semoga saja ada bibit unggul di dalam sini ," kata Aurora lagi.

Aurora langsung melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam diskotik tersebut, dan setelah melewati pemeriksaan ketat dari penjaga yang berjaga, akhirnya Aurora sudah bisa masuk dan duduk di salah satu sofa yang ada di situ.

" Bau sekali di sini ," kata Aurora sambil menutup hidungnya.

Iya wajar saja bau, karena aromanya bercampur menjadi satu, dari alkohol, keringat manusia, sp3rma dan juga rokok.

Aurora yang sudah duduk manis, dia selalu di goda dan di goda oleh para laki-laki hidung belang, tapi Aurora selalu bisa menghindar dengan memberikan mereka tatapan maut dan perkataan yang pedas.

" Dasar gadis sombong ," kata laki-laki yang di bentak oleh Aurora.

" Biar saja sombong, walau aku miskin, tapi kamu bukan seleraku ," gerutu dari Aurora.

Sedangkan di sisi lain, lebih tepatnya di ruang VVIP yang ada di dalam diskotik tersebut, ada seorang laki-laki yang berwajah tampan, pahatan sempurna ciptaan dari Tuhan, dan laki-laki itu mampu membuat semua kaum hawa bertekuk lutut kepadanya.

Dialah Enzo Diedrich, anak sulung di Keluarga Diedrich.

Bernama lengkap Enzo Paul Eckhard Lysander Diedrich yang berarti seorang raja yang berkuasa, pemberani, penyelamat bagi semua orang dan juga rendah hati.

Tapi sayang, sepertinya arti nama rendah hati untuk Enzo yaps begitulah panggilannya, tidaklah tepat, sebab Enzo sendiri mempunyai sifat yang jauh dari kata rendang hati, iya walau tidak sombong, tapi setidaknya dia tidak suka di bantah, tegas, galak dan juga kejam.

Di umurnya yang sekarang sudah menginjak ke tiga puluh satu tahun, Enzo sudah bisa membawa semua Perusahaan dan bisnis Keluarganya menjadi semakin maju dan berjaya.

Enzo sendiri mempunyai adik laki-laki yang bernama Arny Stanislav Zsigmund Diedrich, mereka berdua selisih dua tahun, Arny panggilan untuk sang adik, sudah seperti saudara kembar untuk Diedrich.

Sama-sama mempunyai tinggi badan sekitar seratus delapan puluh tujuh centimeter, membuat penampilan Enzo dan Arny semakin menawan saja.

Saat ini Enzo di temani sang sahabat yang bernama Martin sedang mengunjungi diskotik miliknya.

" Bro, tumben sekali kamu betah ada di di sini?? ," tanya Martin kepada Enzo.

" Lagi malas saja di dalam rumah, dan aku ingin menikmati malam ini dengan salah satu wanita yang ada di sini, bisakah kamu mencarikanku wanita yang masih per4w4n di sini ," jawab Enzo kepada Martin.

Martin yang mendengar jawaban dari Enzo, dia langsung saja tertawa terbahak-bahak.

" Enzo-Enzo, kamu ini lucu, ini diskotik man, bukan gereja ," kata Martin kepada Enzo.

" Iya siapa tahu, kan tidak semuanya perempuan yang ada di sini seorang 74l4n9 ," jawab Enzo kepada Martin.

" Kamu ini ada-ada saja, punya diskotik mewah dan terkenal, masa tidak pernah mencicipi satu wanita manapun di sini, aku salut sama kamu Enzo, hebat, bisa menahannya selama ini ," kata Martin dengan bangga.

Enzo bukan type laki-laki yang suka celap celup sana sini, dan dia juga bukan type laki-laki yang suka bergonta ganti dengan perempuan.

Hatinya entah terbuat dari apa, karena selama ini hatinya tidak pernah tertarik dengan wanita manapun, hingga sang Mama mengira jika Enzo adalah 94y, sebab Enzo cuma dekat dengan Martin saja.

" Biasa saja ," jawab Enzo sambil menikmati minumannya.

" Baiklah, kalau begitu ayo kita turun saja ke lantai dansa, dan kita cari wanita seperti yang kamu inginkan ," ajak Martin kepada Enzo.

Enzo hanya mengangguk saja kepada Martin, dan mereka berdua lalu ke luar dari dalam ruang VVIP tersebut, untuk ikut turun ke lantai dansa nan berisik dan sudah banyak puluhan orang berjoget ria di sana.

Aurora yang tidak tahu kenapa, tiba-tiba dia merasa kebelet buang air kecil, pada akhirnya dia memutuskan untuk beranjak dari tempat duduknya untuk mencari kamar mandi.

Berjalan ke sana ke mari, melewati banyak kerumunan orang untuk mencari letak kamar mandinya, akhirnya Aurora bisa menemukan kamar mandinya juga.

Selesai buang air kecil, Aurora pun langsung ke luar dari dalam kamar mandi, tapi sayang di tengah jalan dia di ganggu oleh beberapa pria hidung belang yang ingin mengajaknya berkencan.

" Tidak Tuan, permisi, maaf saya tidak mau ," kata Aurora menolak.

" Jangan sok jual mahal deh Nona, ayolah kita bersenang-senang ," jawab salah satu dari dua pria.

" Permisi ," kata Aurora ingin menghindar.

Tapi sayang, tangan Aurora langsung saja di cengkeram oleh salah satu pria, hingga membuatnya mengaduh kesakitan.

Enzo dan Martin yang melihat kejadian itu, biasanya Enzo hanya cuek saja, entah kenapa ada rasa tertarik ingin membantu Aurora.

" Lepaskan ," suara dingin dan tenang terdengar di telinga semua orang.

" Astaga Tuhan, laki-laki ini tampan sekali, dia yang aku cari selama ini ," kata batin Aurora terpesona melihat ketampanan Enzo.

" Iya Tuan maaf ," jawab ke dua pria tersebut.

Ke dua pria itu yang melihat Enzo dan Martin, mereka berdua langsung saja pergi meninggalkan Aurora.

" Terimakasih Tuan, sudah membantu saya, kalau begitu saya permisi dulu ," kata Aurora berpura-pura cuek, sebab dia tidak mau terlihat seperti wanita mur4h4n, karena memang Aurora bukan wanita mur4h4n.

Aurora langsung saja pergi dari hadapan Enzo, dan sikap Aurora yang seperti itu kepada Enzo, justru membuat Enzo ada rasa semakin penasaran dengan Aurora.

...✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️...

...***TBC***...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!