Aurora yang sudah ke luar dari dalam rumah kontrakan milik Linnea, dia pun terus menyusuri jalan kota yang masih ramai dan padat dengan kendaraan yang berlalu lalang, padahal waktu sudah hampir menunjukkan pukul sepuluh malam.
Aurora memperhatikan semua orang yang berpas-pasan dengannya, dan Aurora juga memperhatikan gaya berpakaian mereka semua, setelahnya dia memperhatikan pakaian yang sedang dipakainya.
" Bajuku ternyata sangat buruk, padahal ini adalah baju terbaik yang aku punya ," kata Aurora sambil memperhatikan pakaiannya sendiri.
" Jam segini apakah masih ada toko pakaian yang buka,?? kalau ada aku mau beli baju dulu aah ," kata Aurora lagi.
Aurora melangkahkan kakinya lagi semakin jauh sambil menikmati pemandangan kota yang indah dan juga ramai, hingga pada akhirnya Aurora melihat ada toko pakaian yang besar dan terlihat mewah dari luar.
" Apakah uangku cukup untuk membeli baju di situ ," kata Aurora.
" Aku coba masuk saja ke sana ," kata Aurora lagi.
Aurora pun lalu melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam toko pakaian tersebut, dan sesampainya di dalam toko pakaian tersebut, Aurora langsung memilih-milih baju yang sekiranya uangnya cukup.
" Di sini bajunya bagus-bagus, dan juga mahal-mahal ," kata Aurora berbicara sendiri.
" Uang segitu, bisa untuk membeli dua ekor anak domba di desa, tapi di sini hanya untuk membeli satu pakaian saja, dasar orang kaya, suka menghambur-hamburkan uang ," kata Aurora sambil melihat-lihat semua baju.
Berbekal uang tabungan yang dia punya dan jumlahnya tidak seberapa, membuat Aurora nekat untuk membeli salah satu baju yang ada di situ.
" Aaah cantik juga aku ternyata memakai baju ini ," kata Aurora ketika berada di ruang ganti.
Setelah membayar baju yang sudah di pakainya, Aurora pun langsung melangkahkan kakinya untuk pergi dari dalam toko pakaian tersebut.
Aurora yang sudah ke luar dari dalam toko pakaian itu, dia bingung mau pergi ke arah mana, dan karena bingung, Aurora pun akhirnya memutuskan untuk bertanya kepada salah satu orang yang lewat di depannya.
" Permisi Tuan ," kata Aurora kepada seorang laki-laki
" Iya Nona, apakah ada yang bisa saya bantu?? ," jawab laki-laki tersebut.
" Di sini apakah ada sebuah diskotik atau club malam, jika ada di manakah alamatnya ya Tuan, bisakah anda memberitahukannya kepada saya?? ," tanya Aurora kepada laki-laki itu.
" Oh ada Nona, di kota ini ada banyak diskotik atau club malam, tapi yang paling terkenal cuma satu diskotik yaitu milik Keluarga Diedrich ," jawab laki-laki itu.
" Oh ya tidak apa-apa, di mana alamat diskotik itu Tuan ," kata Aurora lagi.
" Anda naik taksi saja, nanti bilang kepada sopir taksinya mau di antarkan ke diskotik milik Keluarga Diedrich, nama Dikotiknya King Diedrich ," jawab laki-laki itu lagi kepada Aurora.
Aurora langsung saja mengucapkan kata terimakasih kepada laki-laki tersebut.
Seperti perkataan dari laki-laki tadi, Aurora langsung mencoba mencegah salah satu taksi dan memintanya untuk mengantarkannya ke Diskotik milik Enzo.
Tidak lama untuk sampai di diskotik milik Enzo, taksi yang sudah terparkir rapi di depan diskotik tersebut, membuat Aurora langsung turun dari dalam taksi yang sudah di bayarnya terlebih dahulu ongkos taksinya.
" Waaah ini diskotiknya sangat besar dan juga ramai sekali pengunjungnya ," kata Aurora sambil memperhatikan gedung diskotik tersebut.
" Ayo kita beradu nasib, semoga saja ada bibit unggul di dalam sini ," kata Aurora lagi.
Aurora langsung melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam diskotik tersebut, dan setelah melewati pemeriksaan ketat dari penjaga yang berjaga, akhirnya Aurora sudah bisa masuk dan duduk di salah satu sofa yang ada di situ.
" Bau sekali di sini ," kata Aurora sambil menutup hidungnya.
Iya wajar saja bau, karena aromanya bercampur menjadi satu, dari alkohol, keringat manusia, sp3rma dan juga rokok.
Aurora yang sudah duduk manis, dia selalu di goda dan di goda oleh para laki-laki hidung belang, tapi Aurora selalu bisa menghindar dengan memberikan mereka tatapan maut dan perkataan yang pedas.
" Dasar gadis sombong ," kata laki-laki yang di bentak oleh Aurora.
" Biar saja sombong, walau aku miskin, tapi kamu bukan seleraku ," gerutu dari Aurora.
Sedangkan di sisi lain, lebih tepatnya di ruang VVIP yang ada di dalam diskotik tersebut, ada seorang laki-laki yang berwajah tampan, pahatan sempurna ciptaan dari Tuhan, dan laki-laki itu mampu membuat semua kaum hawa bertekuk lutut kepadanya.
Dialah Enzo Diedrich, anak sulung di Keluarga Diedrich.
Bernama lengkap Enzo Paul Eckhard Lysander Diedrich yang berarti seorang raja yang berkuasa, pemberani, penyelamat bagi semua orang dan juga rendah hati.
Tapi sayang, sepertinya arti nama rendah hati untuk Enzo yaps begitulah panggilannya, tidaklah tepat, sebab Enzo sendiri mempunyai sifat yang jauh dari kata rendang hati, iya walau tidak sombong, tapi setidaknya dia tidak suka di bantah, tegas, galak dan juga kejam.
Di umurnya yang sekarang sudah menginjak ke tiga puluh satu tahun, Enzo sudah bisa membawa semua Perusahaan dan bisnis Keluarganya menjadi semakin maju dan berjaya.
Enzo sendiri mempunyai adik laki-laki yang bernama Arny Stanislav Zsigmund Diedrich, mereka berdua selisih dua tahun, Arny panggilan untuk sang adik, sudah seperti saudara kembar untuk Diedrich.
Sama-sama mempunyai tinggi badan sekitar seratus delapan puluh tujuh centimeter, membuat penampilan Enzo dan Arny semakin menawan saja.
Saat ini Enzo di temani sang sahabat yang bernama Martin sedang mengunjungi diskotik miliknya.
" Bro, tumben sekali kamu betah ada di di sini?? ," tanya Martin kepada Enzo.
" Lagi malas saja di dalam rumah, dan aku ingin menikmati malam ini dengan salah satu wanita yang ada di sini, bisakah kamu mencarikanku wanita yang masih per4w4n di sini ," jawab Enzo kepada Martin.
Martin yang mendengar jawaban dari Enzo, dia langsung saja tertawa terbahak-bahak.
" Enzo-Enzo, kamu ini lucu, ini diskotik man, bukan gereja ," kata Martin kepada Enzo.
" Iya siapa tahu, kan tidak semuanya perempuan yang ada di sini seorang 74l4n9 ," jawab Enzo kepada Martin.
" Kamu ini ada-ada saja, punya diskotik mewah dan terkenal, masa tidak pernah mencicipi satu wanita manapun di sini, aku salut sama kamu Enzo, hebat, bisa menahannya selama ini ," kata Martin dengan bangga.
Enzo bukan type laki-laki yang suka celap celup sana sini, dan dia juga bukan type laki-laki yang suka bergonta ganti dengan perempuan.
Hatinya entah terbuat dari apa, karena selama ini hatinya tidak pernah tertarik dengan wanita manapun, hingga sang Mama mengira jika Enzo adalah 94y, sebab Enzo cuma dekat dengan Martin saja.
" Biasa saja ," jawab Enzo sambil menikmati minumannya.
" Baiklah, kalau begitu ayo kita turun saja ke lantai dansa, dan kita cari wanita seperti yang kamu inginkan ," ajak Martin kepada Enzo.
Enzo hanya mengangguk saja kepada Martin, dan mereka berdua lalu ke luar dari dalam ruang VVIP tersebut, untuk ikut turun ke lantai dansa nan berisik dan sudah banyak puluhan orang berjoget ria di sana.
Aurora yang tidak tahu kenapa, tiba-tiba dia merasa kebelet buang air kecil, pada akhirnya dia memutuskan untuk beranjak dari tempat duduknya untuk mencari kamar mandi.
Berjalan ke sana ke mari, melewati banyak kerumunan orang untuk mencari letak kamar mandinya, akhirnya Aurora bisa menemukan kamar mandinya juga.
Selesai buang air kecil, Aurora pun langsung ke luar dari dalam kamar mandi, tapi sayang di tengah jalan dia di ganggu oleh beberapa pria hidung belang yang ingin mengajaknya berkencan.
" Tidak Tuan, permisi, maaf saya tidak mau ," kata Aurora menolak.
" Jangan sok jual mahal deh Nona, ayolah kita bersenang-senang ," jawab salah satu dari dua pria.
" Permisi ," kata Aurora ingin menghindar.
Tapi sayang, tangan Aurora langsung saja di cengkeram oleh salah satu pria, hingga membuatnya mengaduh kesakitan.
Enzo dan Martin yang melihat kejadian itu, biasanya Enzo hanya cuek saja, entah kenapa ada rasa tertarik ingin membantu Aurora.
" Lepaskan ," suara dingin dan tenang terdengar di telinga semua orang.
" Astaga Tuhan, laki-laki ini tampan sekali, dia yang aku cari selama ini ," kata batin Aurora terpesona melihat ketampanan Enzo.
" Iya Tuan maaf ," jawab ke dua pria tersebut.
Ke dua pria itu yang melihat Enzo dan Martin, mereka berdua langsung saja pergi meninggalkan Aurora.
" Terimakasih Tuan, sudah membantu saya, kalau begitu saya permisi dulu ," kata Aurora berpura-pura cuek, sebab dia tidak mau terlihat seperti wanita mur4h4n, karena memang Aurora bukan wanita mur4h4n.
Aurora langsung saja pergi dari hadapan Enzo, dan sikap Aurora yang seperti itu kepada Enzo, justru membuat Enzo ada rasa semakin penasaran dengan Aurora.
...✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️✴️...
...***TBC***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿
wawww, sudah ketemu aja ma calon pemberi👀 beri apa ya🤔 pokoknya anu lah🤭
2023-05-09
1
lovely
smoga saja ada visualnya bule ganteng cantikkk😍
2023-04-25
1
Femy Pantow
itu sdh ketemu bebet unggul🤣🤣🤣
2023-04-08
2