Flashback on
Dua hari sebelum pernikahan. Kelvin sengaja datang ke kantor Dito untuk sekedar menemuinya karena memang ingin membahas tentang cafe miliknya.
Begitu masuk di lobby Kelvin segera menemui resepsionis untuk bertanya apakah Dito ada diruangannya.
"Selamat siang Pak, ada yang bisa dibantu?" sapa resepsionis yang bername tag Fitri dengan senyum ramah.
"Siang Mbak, saya Kelvin mau ketemu Pak Dito ada?" tanya Kelvin.
"Mohon ditunggu sebentar Pak." jawab Fitri yang kemudian terlihat sedang menelpon untuk menanyakan keberadaan Dito diruangannya.
"Ciee Pak Dito, enak aja gue manggil lu Pak." gumam Kelvin dengan terkekeh.
"Silahkan menuju keruangannya Pak. Pak Dito ada diruangan." ucap Fitri setelah selesai meletakkan telepon dengan sopan mengarahkan tangannya untuk menyuruh Kelvin menuju ke lift yang sudah tersedia.
"Terima kasih Mbak." ucap Kelvin sambil berlalu menuju ke lift.
"Sama-sama Pak." jawab Fitri dengan sopan.
Karena memang Kelvin sering diajak Dito untuk menemui Papanya dikantor ketika mereka masih sama-sama kuliah dulu sehingga Kelvin sudah tahu letak ruangan Direktur.
Begitu sampai diruangan yang dimaksud, disana Kelvin bertemu dengan sekretaris Dito yang ternyata sudah diberitahu sebelumnya oleh Fitri.
"Mau ketemu Pak Dito?" tanya sekretaris Dito yang bername tag Angel.
Angel ini memiliki body seperti sekretaris pada umumnya. Seksi, bahenol, montok dan tubuh yang cukup ideal untuk menarik lawan jenis. Dijamin hanya dengan melihatnya saja sudah pasti kaum hawa akan memiliki pikiran liar terhadapnya.
"Iya Mbak." jawab Kelvin dengan menatap dalam Angel tentu saja dengan pandangan yang seakan menelanjangi.
Karena bagaimanapun Kelvin adalah seorang casanova yang akan tergiur ketika diperhadapkan dengan hal seperti itu.
"Mari silahkan Pak." ucap Angel dengan mengajak Kelvin untuk masuk ke ruangan Dito.
Angel mengetuk pintu ruangan dan dari dalam terdengar jawaban untuk masuk.
"Permisi Pak Dito, ada tamu." ucap Angel begitu membuka pintu dan memberi jalan kepada Kelvin agar bisa masuk ke dalam.
Dito yang awalnya fokus dengan layar laptopnya pun seketika berhenti dan melihat ke arah pintu.
"Terima kasih." jawab Dito singkat.
"Sama-sama Pak." ucap Angel sambil keluar dari ruangan Dito setelah memastikan bahwa Kelvin sudah masuk.
Dan dengan kejahilannya Kelvin dengan sengaja mencolek pan-tat Angel yang terlihat padat itu. Bukannya marah Angel justru hanya tersenyum kepada Kelvin dan kemudian segera menutup pintu untuk kembali bekerja.
"Gila lu bro, punya sekretaris kayak gitu gak lu makan aja." ucap Kelvin sambil berjalan menuju sofa yang ada di ruangan Dito.
Kelvin memang baru pertama kali ini melihat Angel. Karena selama dia datang ke kantor dulu sekretarisnya Pak Bagas adalah laki-laki tetapi ketika kepemimpinan Dito kali ini diganti dengan sekretaris perempuan.
"Itu sih lu!" jawab Dito dengan menatap tajam ke arah Kelvin.
Dito segera menutup laptopnya setelah memastikan bahwa kerjaan yang baru saja dia kerjakan sudah dia simpan. Dito berjalan menuju lemari pendingin yang ada di ruangannya dan mengambil dua minuman kaleng. Satu dia lempar kepada Kelvin begitu jarak mereka sudah cukup dekat sehingga Kelvin dapat menangkapnya dengan mudah sedangkan yang satunya dia buka sendiri dan duduk di depan Kelvin.
"Mau ngapain lu kesini?" tanya Dito setelah menenggak minumannya dan hampir habis.
"Gila lu, lusa mau kawin sekarang masih kerja aja." bukannya menjawab pertanyaan dari Dito, Kelvin justru malah mengkritiknya.
"Ya gimana lagi, gue harus uda siap waktu habis kawin nanti." jawab Dito.
Sebenarnya Dito juga merasa capek, tapi karena dia sudah berjanji kepada Papanya sehingga dia harus memenuhinya.
"Ngomong-ngomong soal kawin emang lu uda tahu gimana caranya?" tanya Kelvin dengan sengaja menggoda Dito, karena Kelvin tahu bahwa Dito sangat polos jadi Kelvin yakin bahwa Dito tidak pernah aneh-aneh.
Meskipun hal seperti itu adalah otodidak yang bisa mengerti dengan sendirinya, tetapi pasti tidak cukup mengerti secara detail.
"Ngomong apaan sih lu." kesal Dito karena tentu saja Kelvin sudah bisa membaca pikiran Dito.
"Uda gak usah malu gitu." ucap Kelvin yang sengaja ingin terus menggoda Dito.
Dito pun menatap Kelvin dengan tajam.
"Mau gak nih gue jadi guru percintaan privat lu?" tanya Kelvin.
Dito tidak menanggapinya dia hanya diam saja tanpa mau menjawab pertanyaan dari Kelvin.
"Lu gak perlu ragu sama gue, jam terbang gue udah tinggi bro hahaha." lanjut Kelvin karena melihat Dito yang hanya diam saja.
Tetapi jujur saja itu semua memang diakui oleh Dito bahwa kemampuan Kelvin tidak perlu diragukan lagi sebagai seorang casanova. Karena Dito pernah melihat sendiri cewek seksi yang sengaja mengejar-ngejar Kelvin, ketika ditanya apakah karena saking cintanya dengan Kelvin tetapi jawaban cewek tersebut sungguh membuat Dito tidak habis pikir. Ternyata alasan sang cewek mengejar-ngejar Kelvin adalah karena permainan ranjang Kelvin yang sungguh memuaskan untuknya sehingga cewek tersebut ingin mengulangi lagi dengan Kelvin.
"Emang lu.. Mau.. Ajarin.. Apa?" tanya Dito ragu.
Karena tentu saja dia merasa malu jika sebenarnya memang Dito ingin sekali belajar pengalaman dengan Kelvin.
"Hahahaha..." sebelum menjawab pertanyaan Dito Kelvin justru tertawa terlebih dahulu dengan pertanyaan Dito.
"Bangkai lu! Uda pergi sana!" usir Dito karena bukannya menjawab Kelvin malah menertawakannya.
"Eittss! Jangan ngambek donk Bos." rayu Kelvin dengan beranjak dari duduknya dan memilih duduk disamping Dito dengan merangkul bahu Dito.
Tetapi Dito segera menepisnya dan sedikit bergeser karena Kelvin duduk terlalu mepet dengannya.
"Gue masih normal ya." ucap Dito sambil menatap Kelvin dengan pandangan aneh.
"Normal kog sekretaris kayak gitu dianggurin." gumam Kelvin.
"Apa lu bilang?" tanya Dito yang sebenarnya mendengar gumaman dari Kelvin.
"Gak gue gak ngomong apa-apa." jawab Kelvin berbohong.
"Uda buruan, lu mau gak gue ajarin?" lanjut Kelvin meyakinkan.
"Hmm.." Dito hanya menjawab dengan deheman.
"Mau gak? Gue gak denger lu ngomong apa." tanya Kelvin lagi yang sengaja menggoda Dito.
"Anjing emang lu!" kesal Dito karena dia tahu bahwa Kelvin memang sengaja menggodanya.
"Iya gue mau lu ajarin gue! Puas lu!" lanjut Dito.
"Iya-iya gue puas." jawab Kelvin dengan terkekeh.
Setelah menjawab seperti itu Kelvin justru mengambil ponselnya disaku kemeja kemudian terlihat sedang mengirim pesan kepada seseorang. Dito hanya diam saja memperhatikan apa yang dilakukan oleh Kelvin. Karena memang Dito berpikir bahwa Kelvin sedang ada urusan.
Tetapi sedetik kemudian ada beberapa pesan masuk kedalam ponsel Dito.
"Lihat dulu tu ponsel lu." ucap Kelvin kepada Dito dan Kelvin kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku kemejanya.
Dengan ragu dan bingung Dito pun mengambil ponselnya dan benar saja ada beberapa pesan dari Kelvin yang masuk.
Sebelum membukanya Dito sempat melihat ke arah Kelvin tetapi Kelvin memberi kode untuk Dito segera membuka pesan yang baru saja dia kirimkan.
...****************...
Hayoo, pesan apaan tu? 🤭
Tetap semangat yukk 💪
Like, komen dan hadiahnya jangan lupa 🙏
Vote juga boleh banget 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments