Sedangkan didalam mobil, Pak Bagas dan Bu Anya duduk dikursi penumpang belakang dan disopiri oleh sopir mereka yang setia.
"Mamangnya tadi Mama bisikin apa ke Rani? Kog Rani gak jadi ikut pulang sama kita?" tanya Pak Bagas yang masih penasaran dengan apa yang dibisikkan oleh istrinya kepada menantunya saat akan pulang tadi.
Sebelum menjawabnya terlihat Bu Anya menahan tawa saat mengingat apa yang dia bisikkan kepada Rani.
"Kog malah ketawa sih Ma?" tanya Pak Bagas yang malah semakin penasaran karena istrinya itu tidak segera menjawab.
"Mama tadi sengaja bisikin ke Rani kalau dia harus membuktikan bahwa malam pertama itu apakah enak atau tidak." jawab Bu Anya dengan terkekeh.
"Memangnya Rani pernah tanya sama Mama?" tanya Pak Bagas yang bingung dengan jawaban istrinya.
"Pernah Pa, waktu Rani sama Mama pergi buat ngurus semua pernikahan itu di butik Rani tanya sama Mama apa bener katanya teman-teman Rani malam pertama itu enak. Waktu itu Mama juga kaget kog Rani tanya seperti itu tapi Mama ingat bahwa Rani polos jadi dia memang tidak tahu apa-apa jadi ya Mama jawab aja enak." jawab Bu Anya dengan menahan tawa.
"Dan Papa tenang aja, kita pasti sebentar lagi segera dapat cucu karena Mama sengaja hanya menaruh lingerie di koper mereka." lanjut Bu Anya dengan membisikkan ditelinga Pak Bagas.
Pak Bagas yang mendengar jawaban istrinya pun justru ikut terkekeh, dia bisa membayangkan bagaimana nanti Rani dan Dito yang masih sama-sama polos ketika mereka menghadapi malam pertama mereka.
"Padahal mereka gak tahu aja ya Ma, waktu buka segel itu susah." bisik Pak Bagas ditelinga istrinya.
Karena didalam mobil mereka mengingat ada sopir jadi Pak Bagas pun berbisik kepada istrinya supaya tidak terdengar oleh sopir mereka.
Bu Anya pun menjawab dengan memberi cubitan kecil diperut Pak Bagas, karena tiba-tiba saja dia juga mengingat waktu mereka malam pertama dan buka segel. Keduanya pun terkekeh bersama.
...----------------...
Saat ini Rani dan Dito benar-benar duduk bersama di sofa. Rani melarang Dito untuk merusak tatanan bunga mawar yang sudah cantik yang berada diatas ranjang.
"Beneran ini Poo, kita tidur di sofa?" tanya Dito untuk kesekian kalinya kepada Rani.
Karena sejak tadi Dito sudah merengek ingin berbaring diranjang, setelah dia membersihkan diri dan berganti baju dengan pakaian tidur. Sedangkan Rani masih tetap memakai gaunnya dan belum mau dilepas karena dia masih asyik dengan ponselnya untuk memotret semua sudut kamar pengantin mereka yang tidak boleh dirubah sama sekali.
"Sssttt...!" bukannya menjawab, Rani justru menempelkan telunjuknya di bibirnya sendiri menyuruh Dito untuk diam saja.
"Aku udah capek Poo pengen baringan di ranjang. Kamu juga belum ganti pakaian. Emang gak berat itu gaunnya?" tanya Dito perhatian.
"Ya uda baringan di sofa itu aja, kan aku uda bilang kita tidur di sofa, titik!" jawab Rani yang tanpa mau ditawar sama sekali.
Akhirnya Dito pun mengalah, dia lebih memilih berbaring di sofa karena dia memang sudah sangat lelah setelah menjadi raja seharian dan dia memejamkan matanya tetapi tidak tidur.
Setelah puas mendokumentasikan seisi kamarnya dengan ponselnya, Rani pun meletakkan ponselnya di atas nakas dan dia berjalan ke kamar mandi untuk berganti pakaian.
"Aku ganti pakaian dulu Boo." ucap Rani sambil berjalan menuju kamar mandi.
"Hemm..." Dito hanya menjawabnya dengan deheman karena dia sudah setengah sadar saking capeknya.
Setelah membuka gaunnya, Rani pun mencari pakaiannya di koper yang saat itu ada di ruangan dekat kamar mandi. Tetapi setelah hampir mengeluarkan seluruh isinya, Rani tidak menemukan pakaiannya yang pantas pakai. Dia justru menemukan baju-baju seksi yang terbuka dimana-mana ketika dia membentangkannya didepan wajahnya.
"Mana sih baju tidurku? Apa Mama lupa gak nyuruh Mbak masukkan dikoper? Trus ini baju apaan coba tipis gini?" gumam Rani yang masih bingung dengan apa yang dilihatnya.
Seketika Rani pun jadi ingat dengan apa yang dibisikkan oleh Ibu mertuanya tadi.
"Mati aku, apa bener enak seperti yang Mama bilang?" gumam Rani sambil mendekap baju tipis tersebut dengan ekspresi yang sedikit takut karena yang dia tahu dari teman-temannya bahwa malam pertama itu sakit tapi kenapa Ibu mertuanya justru bilang bahwa malam pertama itu enak.
...****************...
Hayo, kalau kalian malam pertama enak apa sakit tu? 🤭
Tetap semangat 💪
Like, komen dan hadiahnya jangan lupa 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments