.
.
.
💕 HAPPY READING 💕
Haikal dan Alya ada dalam perjalanan menuju rumah pribadi Haikal. Rumah Haikal memang tidak sebesar rumah Alya, namun sedikitpun Alya tidak menolaksaat Haikal mengajak tinggal dirumah pribadinya saja. Sebagai seorang istri, Alya akan patuh dengan apa yang dikatakan oleh suaminya. Dan kemanapun suaminya mengajak tinggal dia akan ikut.
"Mas, dirumah kamu ada siapa saja? Apa kamu mempunyai Art?."Tanya Alya ingin mengetahui apakah Haikal memakai jasa ART.
"Hemm." Hanya deheman saja yang keluar dari mulut Haikal.
"Kok cum hemm saja sih mas jawabnya?." Seru Alya tidak suka dengan jawaban Haikal.
Haikal diam saja, sepertinya Haikal sudah mulai melaksanakan rencananya. Dia berubah dingin, cuek dan tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh Alya. Alya bingung melihat perubahan Haikal, namun Alya masih berusaha berfikir positif. Mungkin Haikal hanya ingin fokus dengan setir mobilnya, Alya pun memilih untuk diam.
" Alya, kemana kalung kamu yang beli bersama Karin itu? Yang liontin inisial nama kalian masing-masing, kok perasaan tidak kamu pakai?."Tanya Haikal tanpa memandang kearah Alya.
Kalung ?
Alya langsung meraba lehernya, dan benar saja kalung itu tidak ada. Alya sama sekali tidak menyadari jika kalung itu tidak ada dilehernya. Tiba-tiba mata Alya berkaca-kaca mengingat kalung yang dia beli bersama Karin yang kini sudah tidak ada.
" Kemana kalung itu?." Seru Alya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
" Seberapa penting kalung itu untuk kamu? Jika memang hilang aku akan membelikannya lagi untukmu."Seru Haikal tersenyum sinis namun tidak disadari oleh Alya.
"Kalung itu sangat berarti dalam hidupku, Mas. Di liontin yang berinisial nama kami itu ada ukiran nama ku dan nama karin. Dan itu kami pesan secara khusus dan tidak bisa digantikan lagi. Ya Allah kemana kalung itu, kenapa aku bisa melupakan kalung itu. Pantas saja aku merasa ada sesuatu yang beda dengan tubuhku, ternyata kalung itu tidak ada dileherkk."Seru Alya penuh rasa sesal.
*Licik !! Dasar wanita licik dan picik kamu Alya, kalung itu saat ini ada padaku. Aku menemukannya di tempat kejadian dimana Karin kecelakaan dan mobilnya terbakar, tidak jauh dari pohon yang ditabrak Karin aku menemukan kalung kamu. Dasar pembunuh!!*Gumam Haikal dalam batinnya.
Haikal benar-benar tidak bisa terima atas apa yang dilakukan oleh Alya.
" Oh iya saay Karin kecelakaan waktu itu kamu dimana? Apa benar kamu ada diluar kota?."Tanya Haikal mulai menyelediki Alya.
" Iya. Tetapi saat tahu kabar Karin kecelakaan aku langsung pulang. Kenapa kamu bertanya seperti itu mas?."Tanya Alya dengan herannya.
" Tidak apa-apa, hanya memastikan saja." Jawab Haikal dengan santainya.
Alya merasa aneh, sebab Haikal sedari tadi menanyakan hal yang berhubungan dengan Karin. Meskipun Karin sudah meninggal, hati Alya tetap sakit jika Haikal masih saja mengingat soal Karin. Alya melirik suaminya yang fokus dengan setir mobilnya.
Mobil yang dikendarai Haikal sudah sampai di depan rumahnya. Pak satpam dengan segera membukakan pintu gerbang agar mobil Haikal bisa masuk. Kini mobil Haikal sudah berhenti tepat dihalaman rumah. Rumah yang tidak begitu besar, tetapi terlihat asri dan nyaman sekali.
Haikal turun dari mobil, dan diikuti oleh Alya. Hailkal hanya menurunkan kopernya sendiri dan Haikal langsung berjalan mendekati pintu utama tanpa mau membantu Alya membawa koper-koper Alya.
" Bawa koper kamu masuk sendiri, jangan manja." Seru Haikal dari depan pintu.
Alya menurunkan 2 kopernya yang besar-besar dan tas jinjing yang isinya peralatan mek up dan kepetluan Alya yang lainnya. Alya kaget dan tidak percaya saat Haikal mengatakan untuk membawa masuk koper sendiri, padahal dua koper besar milik Alya itu sangat berat.
" Mas, tapi ini berat."Seru Alya mencoba protes.
Melihat Alya yang kesusahan, pak Satpam menghampiri Alya dan hendak membantu Alya. Akan tetapi dengan lantang Haikal melarangnya.
" Jangan pak ! Biarkan dia membawanya sendiri, jika berat itu resiko dia. Itu barang juga punya dia, jangan bapak bantu. Bapak kembali saja dipos satpam."Seru Haikal dengan tegas.
Pak satpam itupun mengurungkan niatnya untuk membantu Alya, dia kembali lagi ke pos satpam. Alya sangat heran melihat perubahan sikap Haikal, dia bingung apakah dia melakukan kesalahan sampai Haikal marah.
Akhirnya Alya membawa kopernya satu persatu masuk ke rumah Hakim. Alya meletakkan koper pertamanya diruang tamu dan kembali lagi keluar untuk mengambil koper yang satunya dan tas jinjingnya. Beruntung koper tinggal tarik saja,tidak harus digotong.
" Letakkan barang-barang kamy dikamar. Itu kamar kamu!."Seru Haikal sembari menunjuk kearah kamar tamu.
Aly hanya mengangguk tanpa banyak protes, dia tidak tahu jika itu adalah kamar tamu. Dia mengira itu kamar utama yang akan menjadi kamar mereka berdua. Namun saat masuk kamar, Alya heran. Sebab ranjang yang ada tidaklah besar dan jika dipakai berdua juga sempit. Alya keluar lagi dan menemui Haikal untuk menanyakan soal ranjang.
" Mas, kok ranjangnya kecil? Mana cukup untuk tidur kita berdua? Cukup sih cukup mas, tapi pasti kita susah untuk bergerak."Seru Alya sambil tertawa kecil.
" Siapa yang bilang aku akan tidur diranjang itu ? Itu kamar kamu dan hanya kamu yang akan tidur disana, dan aku akan tidur dikamarku sendiri. Jangan harap aku akan memperlakukan kamu layaknya seorang istri." Seru Haikal bicara dengan kasar dwngan senyum sinisnya.
Deegghh
Jantung Alya seakan berhenti berdetak, dia syok melihat perubahan sikap Haikal. Kenapa Haikal bisa bicara dengan kasar dan dingin seperti itu? Alya mencoba mendekatu Haikal dan hendak memegang kening Haikal, siapa tahu Haikal sakit.
Bruuukkkk
Dengan kasar Haikal menepis tangan Alya lalu mendorong Alya sampai Alya terjatuh dilantai. Alya mengaduh kesakitan tetapi Haikal tidak peduli, dia hanya tertawa jahat.
"Sakit mas. Kamu ini kenapa sih mas, kok tiba-tiba bersikap kasar begini? Kamu capek atau sakit, aku buatkan teh dulu ya." Seru Alya mencoba untuk bangkit.
Belum juga Alya bangkit, Haikal mendekati Alya dan dia jongkok dihadapan Alya sembari memegang pipi Alya sampai Alya kesakitan.
" Jangan sok baik ! Kamu jangan ikut campur dengan urusanku, dirumah ini kamu urus urusan kamu sendiri. Dan jangan harap aku akan memperlakukan kamu dengan baik. Aku benci dengan kamu, gara-gara kamu aku harus kehilangan Karin untuk selamanya."Seru Haikal dengan kasar.
" Maksud kamu apa mas? Aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan, tolong jelaskan agar aku bisa paham." Ucap Alya yang memang tidak tahu apa-apa dan tidak paham dengan yang dikatakan oleh Haikal.
"Jangan pura-pura kamu Alya. Mulai hari ini kamu akan hidup dalam genggamanku, jika kamu berani berontak aku tidak segan-segan menyakiti mama mu tercinta." Seru Haikal dengan senyum piciknya.
Alya benar-benar tidak tahu kenapa haikal memperlakukan dirinya dengan kasar. Sampai Haikal mengancam keselamatan mama Alya yang tidak lain adalah mama mertuanya sendiri. Alya tidak terima dengan ancaman Haikal yang membawa-bawa mamanya.
Plaaakkk
Alya geram sehingga dia menampar pipi Alya dengan kencang. Haikal memegangi pipinya yang baru saja ditampar oleh Alya. Haikal tidak tinggal diam, diapun membalas tampran Alya.
Plakkk Plaakkk
Dua tamparan Haikal layangkan dipipi Alya sampai Alya terhuyung dan sudut bibirnya mengeluarkan darah.
" Itu belum seberapa Alya, lihat saja aky bisa melakukan yang lebih parah dari itu. Dasar pembunuh !!."Seru Haikal lantang.
Selesai bicara seperti itu, Haikal bangkit dan berjalan meninggalkan Alya yang sedang kesamitan. Sampai detik ini Alya tidak menyangka jika Haikal bisa berubah kasar dalam waktu sekejab.
*Pembunuh ? Maksud dia apa mengatakan aku pembunuh? Apa dia berfikir jika aku yang menyebabkan Karin kecelakaan?.*Gumam Alya dalam batinnya.
" Kamu kenapa menikahiku? Mana janjimu yang ingin membahagiakan aku, Mas. Maksud kamu aku pembunuh? Siapa orang yang sudah aku bunuh?."Seru Alya dengan lantang.
Haikal tidak memperdulikan pertanyaan Alya, dia terus menaiki anak tangga menuju kamar pribadinya yang ada di lantai dua.
**********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
lovely
nyak typoooo 🥴
Alya jangan bodoh tingalkan aja c haeikal lelaki gakk jelasss 😜
2023-04-10
0
Hafifah Hafifah
awas entar nyesel lho
2023-03-11
3
Dhewy R
Selamat membaca kak
2023-03-11
3