.
.
.
💕 HAPPY READING 💕
Satu bulan berlalu, hari ini adalah hari pernikahan Alya dan Haikal. Kedua orang tua Karin juga tidak keberatan jika Haikal menikah dengan Alya, mereka tidak berhak mencekal kebahagiaan Haikal. Haikal berhak bahagia dengan wanita yang lain. Apalagi ternyata Alya yang menjadi pilihan Haikal.
" Saya terimanikah dan kawinnya Alya Putri Kusumawardani Binti Permana Kusuma dengan mas kawin emas 25 gram dan seperangkat alat sholat, dibayar tunai."
Seru Haikal dengan lantang mengucapkan ikrar sucinya dihadapan tamu undangan dan keluarga besar Alya. Hanya sekali tarikan nafas saja Haikal saat ini sudah resmi mempersunting Alya menjadi Istrinya.
" Bagaimana para saksi, Sah ?"
Sahhh
Sahhh
Kata sah sudah menggema di ruang keluarga rumah Alya yang sangat besar itu, Alya bernafas lega dan tersenyum bahagia. Apa yang dia inginkan dari dulu ternyata bisa terwujud juga, ribuan doa dan rasa syukur tak henti dia panjatkan.
" Saat ini kalian sudah resmi menjadi sepasang suami istri. Jadilah suami yang bertanggung jawab dan istri yang berbakti. Semoga kalian selalu bahagia dan semoga segera diberi momongan."Ucap pak penghulu.
" Aamiin."Jawab Alya dan Haikal bersamaan.
* Jangan harap kamu akan bahagia Alya, lihat saja kamu akan menyesal sudah membuat hidupku hancur seperti ini. Penderitaanmu dimulai Alya.* Gumam Haikal dalam batinnya.
Mama Alya mendekati sepasang pengantin yang baru saja resmi menjadi suami istri itu. Alya dan Haikal menyalami dan memeluk mama Alya secara bergantian. Haikal sendiri sudah tidak mempunyai orang tua, sedari kecil dia di asuh oleh Orang tua angkatnya, Heru dan Asti. Kedua orang tua angkat Heru sangat gila harta, sedari dulu mereka merongrong hidup Haikal dengan dalih balas budi.
" Haikal, mama titip Alya ya. Mulai hari ini Alya sudah menjadi tanggung jawab kamu. Tolong bahagiakan Alya, dan jika kamu sudah tidak menginginkan Alya lagi tolong jangan sakiti dia. Tapi tolong kembalikan dia kepada mama." Ucap Widia mama dari Alya.
" Iya ma." Jawab Haikal dengan singkat.
" Nak Haikal, sayangi dan bahagiakan Alya. Alya sudah bapak anggap anak bapak dan ibu. Jangan sedikitpun kamu menyakiti Alya."Seru Pak Agus , ayah dari Karin.
Haikal hanya menganggukkan kepalanya saja, dia tidak mau berjanji kepada ayah Karin. Sebab dia sudah berjanji dalam hatinya ingin menghancurkan kebahagiaan Alya dan menyiksa batin Alya.
Pernikahan Alya dan Haikal hanya di adakan dikediaman Alya, meskipun hanya dirumah namun acara cukup meriah dan ramai. Banyak saudara, kerabat serta beberapa petinggi diperusahaan Alya yang datang. Ucapan selamat mengalir begitu saja dari para tamu undangan, dan pada akhirnya para tamu undangan sudah pulang kekediamannya masing-masing.
" Haikal, kamu tidak mau mengajak menantu mama tinggal dirumah mama?." Tanya Asti dengan senyum palsunya.
" Tidak! Haikal akan bawa Alya tinggal dirumah Haikal sendiri. Haikal sendiri sudah punya rumah, jadi tidak perlu kerumah mama." Jawab Haikal tanpa melihat kearah Asti.
Asti mencebikkan bibirnya, padahal dia ingin Alya tinggal dirumahnya agar dia mudah untuk merongrong uang Alya. Apalagi Alya seorang Ceo yang pastinya uangnya tidak berseri. Namun berbeda pemikiran Haikal, jika dia tinggal dirumah orang tua angkatnya dia tidak akan leluasa untuk menyiksa Alya. Apalagi rumah orang tua angkatnya jauh dari kantor mereka.
" Ya sudah kalau begitu mama sama papa pulang dulu. Oh iya jangan lupa main kerumah mama ya , Alya sayang."Ucap Asti sembari memeluk Alya dengan hangat.
" Iya ma." Jawab Alya sambil menganggukkan kepalanya.
Kedua orang tua angkat Haikal pun pulang, Danar adik angkat Haikal juga ikut pulang. Kini dirumah hanya tinggal para pekerja yang membereskan sisa-sia pesta pernikahan Haikal dan Alya.
" Kamu mau mandi, Mas?." Tanya Alya yang saat ini sudah merubah nama panggilan dengan, Mas.
" Nanti saja. Aku ingin istirahat dulu, ini masih jam 3 sore, nanti bangunkan aku jam 5."Seru Haikal mulai bersikap dingin.
Sebenarnya Haikal ingin langsung memboyong Alya kerumah pribadinya namun mama mertuanya meminta untuk malam ini mereka menginap dirumahnya. Sehingga hati Haikal sedikit kesal, padahal jika mereka pindah sore itu juga Haikal bisa langsung menyiksa batin Alya secara perlahan-lahan.
Alya mengangguk dan tidak mau mengganggu tidur suaminya, mungkin suaminya memang sangat lelah sehingga dia memilih untuk tidur terlebih dahulu sebelum mandi. Alya masuk kamar mandi untuk membersihkan dirinya, selesai mandi Alya mengganti pakaian diruangan ganti yang masih tetap ada di dalam kamarnya. Kamar Alya sudah seperti lapangan sepak bola.
*Karin aku janji akan membalaskan kematian kamu. Alya tidak akan pernah merasakan kebahagiaan, dan dia pasti akan hancur sehancur hancurnya.*Gumam Haikal dalam batinnya.
Sebenarnya Haikal tidak tidur namun dia sengaja beralasan tidur, padahal dia hanya malas berbincang dengan Alya. Terlalu muak bagi Haikal jika harus berlama-lama bersikap baik kepada Alya.
" Kok tidak istirahat, Alya?." Tanya Widia saat melihat Alya menuruni anak tangga rumahnya.
" Tidak bisa tidur ma, mas Haikal sajs yang tidur. Mungkin dia kelelahan makanya dia sudah langsung tidur. Alya ingin bersama mama dulu, menghabiskan waktu berdua dengan mama sebelum Alya pindah kerumah mas Haikal." Ucap Alya memeluk mamanya dengan hangat.
Dia pasti akan merindukan saat-saat bersama mamanyq seperti ini. Apalagi Alya harus tinggal dengan Haikal yang rumahnya lumayan jauh dari rumah mamanya.
" Sudah jadi istri, jangan manja dong. Sebenarnya mama ingin kalian tinggal disini. Rumah inikan rumah kamu juga Alya, dan rumah ini juga besar. Mama hanya tinggal bersama para ART saja. Tetapi kamu sudah menikah dan harus patuh apa kata suami kamu, jadi mama tidak melarang kamu tinggal dengan suami kamu. Tapi jangan lupa untuk sering-sering datang kerumah ya." Ucap Widia dengan mata berkaca-kaca.
Tidak tahu kenapa rasanya berat sekali dia mau melepaskan Alya untuk tinggal bersama Haikal, padahal Haikal saat ini yang lebih berhak atas Alya. Terlebih, Widia sudah tahu dan mengenal Haikal lama.
*Kenapa dengan diriku, seakan aku tidak rela dan tidak tenang melepas Alya tinggal dengan Haikal. Apa yang sebenarnya terjadi pada diriku.* Gumam Widia dalam batinnya.
" Alya pasti akan datang untuk menjenguk mama, mama jangan sedih ya. Kalau kangen dan Alya belum sempay datang kesini, mama kan bisa video call sama Alya. Selama Alya tinggal sama mas Haikal, mama jangan lupa untuk jaga kesehatan. Insya Allah setiap weekend Alya dan mas Haikal akan jengukin mama." Seru Alya lalu memeluk manja mamanya.
" Iya sayang."Jawab Widia membalas pelukan Alya dengan hangat.
Dari lantai atas sana, Haikal memperhatikan interaksi antara Alya dan mamanya. Dia mendengarkan semua pembicaraan Alya dan mamanya, bibir Haikal tersungging senyum sinis kearah mereka berdua. Haikal tidak akan menyakiti mama mertuanya, tetapi hanyw Alya saja yang akan dia sakiti.
*Jangan harap kamu bisa tertawa dan tersenyum bahagia seperti itu lagi Alya. Gara-gara kamu aku harus kehilangan cinta pertamaku, Karin. Kami pasti yang sudah mencelakai Karin. Kalung dan diari itu bisa membuktikan jika kamu juga terobsesi denganku. Dengan liciknya kamu menyingkirkan Karin.* Gumam Haikal dari dalam hatinya.
Haikal kembali masuk kamar dan kini dia kekamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya. Hari ini dia masih membiarkan Alya tersenyum bahagia.
**********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Bismilah Hirrohmanirrohim
dendam hanya akan menggerogoti hati dan pikiran kamu apalg tanpa bukti yg nyata..ayo Alya kamu hrs peka jgn mau dibodohin Haikal
2023-04-19
0
lovely
lah emang salah apa Alya ko smpe c Haikal dendam ga jelasss🤔
2023-04-10
0
Sang bulan
Haikal kamu akan menyesal
2023-03-12
0