Ungkapan hati Haikal

.

.

.

💕 HAPPY READING 💕

"Senang bekerjasama dengan kamu, Alya." Seru Haikal sambil berjabat tangan dengan Alya.

Baru saja Alya dan Haikal membahas kerjasama antar perusahaan. Meskipun Haikal hanya sebagai menejer ditempatnya bekerja, namun kinerja dan kemampuan Haikal sudah tidak diragukan lagi. Banyak perusahaan yang mengakui kehebatan menejer Haikal, sehingga sang Ceo perusahaan tempatnya bekerja mempercayakan kerjasama dengan perusahaan Alya kepada Haikal.

" Sama-sama, Haikal." Jawab Alya dengan ramah.

" Emm.. Kamu sibuk tidak, Alya?." Tanya Haikal dengan ragu.

" Tidak, setelah ini aku santai kok. Memanya ada apa Haikal?." Tanya Alya ingin segera tahu.

" Aku mau mengajak kamu makan siang. Tapi itu juga kalau kamu mau sih, maklum kamu kan orang sibuk jadi waktunya pasti dibagi-bagi. Iya kan?." Seru Haikal sembari tertawa.

Alya sebenarnya sangat ingin makan siang dengan Haikal, tetapi Alya takut terbawa suasana. Apalagi sekarang Haikal sendiri sudah tidak mempunyai pacar lagi. Dalam hati Alya, sebenarnya dia masih menyimpan perasaannya untuk Haikal tetapi dia berusaha menutupinya.

" Bagaimana?." Tanya Haikal seolah memaksa Alya.

Alya semakin tidak enak jika harus menolak ajakan Haikal. Terlebih selama ini mereka memang sudah kenal dan sudah beberapa kali makan siang bersama tentunya saat Karin masih hidup.

" Baiklah. Aku bersiap-siap dulu ya."Seru Alya sembari menutup berkas-berkas yang ada dimeja kerjanya.

" Ok. Aku tunggu di lobby depan saja ya." Seru Haikal dan diangguki setuju oleh Alya.

Sebelum keluar, Haikal memandang dan tersenyum sinis kearah Alya. Akan tetapi Alya tidak tahu jika Haikal tersenyum sinis. Alya sibuk merapikan dan menyimpan berkas-berkas yang ada dimeja kerjanya, setelah 5 menit Alya membereskan berkas-berkasnya kini dia keluar ruangannya dan berjalan menuju lobby menghampiri Haikal.

*Aku akan membuat kamu semakin jatuh cinta denganku Alya, setelah itu aku akan menikahimu dan membuat pernikahan dan rumah tangga neraka untukmu.* Gumam Haikal dalam batinnya.

" Maaf ya lama menunggu."Seru Alya menghampiri Haikal yang duduk di kursi tunggu dekat lobby perusahaannya.

" Tidak masalah. Yuk kita berangkat, sudah lapar sekali nih. " Seru Haikal sembari menampilkan senyum manisnya.

" Baiklah, aku tidak mau kamu mati kelaparan di perusahaanku. Ya sudah kita bawa mobil masing-masing saja ya biar nanti kamu pulang tidak bolak-balik tuk mengantarkan aku pulang. Soalnya selepas makan siang aku mau langsung pulang."Seru Alya dengan ramah.

" Ok." Jawab Haikal singkat.

Mereka berdua pergi menghampiri mobilnya masing-masing lalu mrngendarai menuju Restoran biaya tempat dulu mereka bersama Karin makan siang. Setelah 30 menit menempuh perjalanan mereka sampai di restoran tempat mereka akan makan siang, mereka turun dan secara bersamaan masuk ke restoran.

" Pesan ini dua porsi, sama minumnya jus mangga dan jus alpukat tanpa sus. Oh iya air mineralnya dua ya mbak." Seru Haikal menunjuk kearah menu yang dia pesan.

" Baik silahkan ditunggu pesanannya." Ucap karyawan restoran dengan ramah.

" Emm.. Haikal. Kamu hafal minuman kesukaanku? Alpukat tanpa susu?."Tanya Alya tidak percaya jika Haikal mengingat minuman kesukaanya.

" Ingat dong, Alya. Kita kan dulu sering makan siang bertiga sama Karin. Tapi sekarang kita hanya berdua saja."Jawab Haikal dengan raut wajah yang tiba-tiba berubah menjadi sedih.

" Maaf ya aku tidak bermaksud membuat kamu sedih. Doakan saja semoga Karin bahagia di alam sana. Bukan hanya kamu saja yang kehilangan Karin, aku juga sangat kehilangan. Aku berteman dengan karin dari aku umur 10 tahun, sudah 15 tahun aku bersama-sama Karin dan aku sudah menganggap dia seperti kakakku sendiri."Ucap Alya juga teringat dengan Karin.

*Licik ! Padahal kamu yang sudah menyebabkan Karin meninggal. Gara-gara cinta kamu sampai rela mengorbankan Karin demi ambisimu yang tinggi itu. Tenang saja Alya, aku akan mewujudkan mimpimu untuk bisa menjadi istriku. Tapi siap-siap saja neraka menantimu.*Gumam Haikal dalam batinnya.

Makanan dan minuman yang dipesan Haikal tadi sudah terhidang dimeja. Mereka berdua makan dalam diam, namun tiba-tiba Haikal memuji kecantikan Alya sehingga membuat Alya tersipu malu.

" Kamu cantik, Alya."Seru Haikal memandang penuh makna kearah Alya.

" Terimakasih, Haikal." Jawab Alya dengan lembut.

Haikal membersihkan saus yang menempel di pinggir bibir Alya menggunakan jemarinya. Alya benar-benar tersipu malu dengan perlakuan Haikal yang sangat manis dan romantis.

*Duh jantung jangan seperti ini dong. Jangan sampai Haikal tahu debaran jantung yang tidak karuan ini. Haikal itu hanya menganggapku teman saja.*Gumam Alya dalam batinnya.

" Kalau kamu mau menggantikan Karin mengisi kekosongan hati ini, aku akan sangat berterimakasih Alya. Jujur aku sebenarnya dulu ada rasa untuk kamu, dan aku malu untuk mengakuinya karena aku merasa tidak pantas untuk kamu." Seru Haikal berbohong.

Degghhhh

Alya tertegun dengan apa yang dikatakan oleh, Haikal. Bagaimana bisa Haikal menyatakan suka, padahal dulu dia adalah tunangan Karin. Alya tidak mau hanya dijadikan pelampiasan atau pelarian saja oleh Haikal.

" Maksud kamu apa, Haikal?."Tanya Alya dengan suara sedikit meninggi.

" Jujur, sebenarnya dulu aku jatuh cinta dengan kamu. Tetapi aku malu mengakuinya, sebab kasta kita terlalu beda jauh. Dan aku mendekati Karin, lambat laun aku mulai bisa menerima Karin. Namun sekarang rasa itu hadir lagi, maafkan aku Alya. Rasa ini tumbuh begitu saja, aku tidak bermaksud untuk menjadikan kamu pelampiasan. Tetapi aku memang sangat mencintai kamu, dan rasa itu masih ada sampai sekarang."Ucap Haikal mencoba menyakinkan Alya dengan ucapan manisnya.

" Kamu jangan bercanda, Haikal. Jika kamu tidak mencintai Karin kenapa kamu bertunangan dan bahkan kalian mau menikah? Atau selama ini kamu hanya mempermainkan Karin saja,Haikal. Aku tidak menyangka kamu sepicik ini." Seru Alya dengan kesal, nafasnya tersengal-sengal menahan emosinya.

" Aku mencintai kalian berdua. Aku juga tidak tahu kenapa rasa cinta ini tumbuh untuk kalian. Alya,maafkan aku. Apa kamu mau menikah denganku?." Tanya Haikal semakin membuat Alya murka.

Alya bangkit dan keluar dar restoran begitu saja tanpa memberikan alasan dan jawaban apapun untuk Haikal. Haikal tidak mau terkesan berbohong sehingga dengan segera dia meletakkan uang 300 ribu diatas meja. Dan berlari mengejar Alya.

" Alya tunggu ! Tolong jangan marah Alya, aku mencintaimu. Tolong jangan siksa batinku Alya, aku sudah kehilangan Karin dan aku juga tidak mau kehilangan kamu."Seru Haikal langsung memeluk Alya dari belakang.

Alya berontak dan berusaha melepaskan pelukan Haikal, namun percuma. Semakin dia berontak semakin Haikal mempererat pelukannya. Bahkan tidak malu Haikal menangis dan air matanya membasahi blazer Alya. Alya terdiam, dia juga menangis. Dia bahagia jika Haikal membalas rasa cintanya, namun kenapw harus setelah Karin pergi.

" Alya aku mohon maafkan aku. Aku tidak bisa membohongi perasaan ku lagi." Seru Hakim tetap dalam kebohongannya.

" Jangan seperti ini, Haikal. Malu dilihat orang, ingat kita masih ada diparkiran. Tolong lepaskan pelukan ini, aku tidak mau jadi tontonan pengunjung restoran ini." Seru Alya sembari melirik kesekitar restoran dan memang ada beberapa pengunjung yang melihat mereka.

Haikal melepaskan pelukannya lalu membalikkan tubuh Nia, kini mereka saling berhadapan. Alya bisa melihat dengan jelas air mata Haikal, namun Alya tidak tahu jika air mata itu adalah air mata kepalsuan.

" Maaf." Lirih Haikal dengan menggenggam tangan Alya.

" Aku sudah memaafkanmu." Jawab Alya dengan singkat.

" Jadi apa kamu menerima cintaku, Alya. Maaf aku tidak bisa menunggu lama-lama, jadi aku menyatakan semua ini sekarang. Aku tidak mau membohongi perasaanku lagi Alya. Yang terpenting saat ini aku sudah mengungkapkan perasaanku, sehingga kamu juga bisa tahu isi hatiku. Aku sangat berharap kamu bisa menerima cintaku ini. Tetapi jika memang kamu tidak bisa menerimanya aku tidak apa-apa." Seru Haikal terdengar sangat lesu.

Alya terdiam, dia tidak tahu harus menjawab apa perasaan Haikal itu. Dia memang masih mencintai Haikal, tapi apa kata orang tua Karin jika dia harus menikah dengan Haikal.

" Jika kamu memang serius dengan perasaan mu. Aku minta kamu temui kedua orang tua Karin dan bicarakan soal keinginannmu untuk menikahiku. Jika mereka mengizinkan kamu, baru kamu bisa menemui mama ku dan meminta restunya." Ucap Alya.

Bukan apa-apa Alya meminta Haikal untuk menemui orang tua Karin, bagaimanapun Haikal mantan tunangan Karin. Dan Karin juga teman Alya, Alya hanya ingin menghindari kesalah pahaman yang ditakutkan akan terjadi. Alya juga sudah menganggap kedua orang tua Karin seperti orang tuanya sendiri. Pak Agus dan Ibu Lasmi orangnya sangat baik dan tulus menyayangi Alya, seperti anaknya sendiri. Pak Agus sudah bekerja dengan orang tua Alya selama 17 tahun.

" Baik, aku akan menemui kedua orang tua Karin."Jawab Haikal dengan yakin.

*********

Terpopuler

Comments

lovely

lovely

jangan bodoh Alya di bohongin mau aja lo

2023-04-10

0

Sang bulan

Sang bulan

next kk

2023-03-09

2

Dhewy R

Dhewy R

Selamat membaca kak

2023-03-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!